Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Rengga dan Diva merupakan anak yatim piatu, ibu rengga meninggal saat melahirkan diva, dan ayahnya yang frustasi karena kehilangan istri tercinta memilih untuk mengakhiri hidupnya, meninggalkan rengga yang berusai 5 tahun. Pada akhirnya, rengga dan diva dibesarkan oleh neneknya, yang merupakan seorang pelayan di rumah adrian.
"Nona monik، tuan adrian, maaf kan saya jika lancang, aku sungguh membutuhkan pekerjaan ini karena aku harus menghidupi kedua cucuk ku, namun ke dua cucu ku tidak mungkin aku tinggalkan sendirian. Apakah saya boleh membawa kedua cucu ku untuk tinggal disini" mohon bi moly.
"Tentu bibi, bibi bisa membawanya. Toh devan jadi mempunyai teman bermain bukan" jawab monik.
"Terima kasih nona" ujar bi moly
"Sama-sama bi, bibi tidak perlu sungkan" jawab monik.
Adrian yang tau betul perasaan monik saat ini menggenggam tangannya, ia tau monik pasti sedang mengenang kejadian yang telah lama berlalu.
Monik bisa merasakan bagaimana sakitnya di tinggalkan orang tua yang paling kita cintai, dia saja yang sudah dewasa begitu tersiksa, apalagi seusia rengga.
Ya monik juga seorang yatim piatu, orang tuanya mengalami kecelakaan ketika ia masih duduk di bangku kuliah. Dia bahkan tidak memiliki kerabat disini, sehingga orang tua monik, menitipkan nya pada orang tua adrian. Karena itulah mereka bisa menjadi suami istri.
"Aku yang ketika sebesar itu saja sungguh menderita, apalagi mereka" ujar monik sambil membalas genggaman tangan sang suami.
***
Pagi harinya, bi moly membawa rengga dan diva ke kediaman adrian.
"Nona perkenalkan ini Rengga , dan ini diva" ujar bi moly.
Monik yang saat itu sedang bermain dengan rengga yang baru saja berusia 3 tahun, langsung melangkah ke arah rengga.
"Halo rengga, aku monik dan itu anak ku Devan" sapa monik
"Mami dia siapa?" tanya devan sambil berlari menghampiri rengga.
"Ini rengga, cucu bi moly. Dia akan tinggal disini untuk menemani mu bermain" jelas monik
"Lalu adik bayi itu ? Apakah dia adik bayi ku ?" tanya devan lagi.
"Dia adik bayi rengga, sayang" jawab monik.
"Jika tuan devan menyukai adik bayi, tuan devan juga bisa menganggapnya sebagai adik bayi tuan devan" ujar bi moli.
"Apakah boleh ? Apa kau tidak keberatan jika berbagi adik bayi dengan ku?" tanya devan pada rangga.
"Boleh" jawab rengga.
Sejak saat itu, Devan dan rengga menjadi sangat deka. Dimana Devan sekolah disitu juga rengga bersekolah. Monik juga sesekali membantu bi moly untuk menjaga diva. Bahkan ia sering sekali membelikan pakaian lucu untuk diva.
Bahkan adrian sering kali protes karena Monik selalu menjadikan diva seperti boneka percobaan nya. Kadang dia membeli baju bergambar telur, buah-buahan, hewan.
"Bisakah kau membeli pakaian yang normal-normal saja?" protes adrian.
"Tapi ini lucu" jawab monik, yang hanya bisa membuat adrian geleng-geleng kepala.
Rengga dan Diva, meskipun mereka seorang yatim piatu, tapi mereka tidak pernah kekurangan kasih sayang sedikut pun. Karena mereka selalu mendapatkan banyak cinta dari keluarga Devan.
Bahkan, pernah suatu ketika. Rengga di ejek oleh beberapa temannya karena seorang yatim piatu dan hanya orang miskin yang menumpang di rumah rengga.
Rengga langsung membelanya dan melaporkan nya kepada adrian. Keesokan harinya adrian dan monik mendatangi sekolah Devan dan Rengga, dan mengatakan bahwa Rengga merud5pakan anak nya. Jadi tidak boleh ada yang berani mengganggunya. Sejak saat itu tak ada yang berani mengejek Rengga.
Bahkan, Rengga dan Diva tidak pernah kekurangan materi sedikit pun.
Bi moly sang nenek, sungguh sangat bersyukur karena dia bisa bertemu dengan majikan seperti adrian dan monik. Bi moly selalu menekankan kepada Rengga dan Diva untuk selalu bersikap baik pada keluarga adrian.
Karena itulah , Rengga dan Diva selalu berjanji pada diri mereka sendiri, mereka akan mempertaruhkan nyawa mereka untuk keluarga Adrian.