NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Masrifah

zayn malik seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota bandung . lelaki yg kerap di panggil malik itu harus menikahi seorang gadis SMA yg masih suka main-main dan sulit di atur.
kalau bukan karena permintaan terakhir Sang ayah , gadis yg bernama zahartunnissa tidak akan menerima perjodohan dengan seorang lelaki yg tidak ia sukai.
akan kah keduanya sama-sama bertahan atas pernikahan ini?
gimana cerita selanjutnya? yuk baca kisah nya di novel ku ini ya, selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Sesampainya di rumah sakit, ia semakin ketakutan melihat banyak nya pasien di keluarkan dari rumah sakit dan kini berada di halaman rumah sakit yang sudah terpasang tenda takut tiba-tiba hujan turun. Ia melihat banyak orang juga yang terluka dan sedang di obati oleh dokter dan perawat.

Keadaan malik sangat kacau, ia merasa bersalah meninggalkan zahra sendirian, ia merasa kekanak-kanakan. Hanya karena kesal dengan zahra membela pacarnya, ia malah pergi tanpa persetujuan zahra dan juga tanpa izin kepada kedua orang tuanya.

" Malik... " Teriak zafar membuat malik menoleh.

Dengan lemah malik melangkah mendekati mereka, melihat zahra yang terbaring di ranjang dengan elsa di sampingnya yang tengah menangisi gadis itu. Zahra terlihat tidak sadarkan diri dan kepalanya di perban.

Bug.

Zafar langsung memukul putranya dengan amarah yang sangat tinggi membuat aisyah kaget hingga menjerit dan memancing perhatian orang-orang di sana.

" Pak, jangan bertengkar di sini, kita semua sedang berjuang untuk mengobati pasien!".Teriak salah satu dokter pria.

Zafar seketika menghembuskan nafas, mengusap wajahnya seraya beristighfar. Malik hanya bergeming selepas di pukul ayahnya, ia rasa memang pantas mendapatkan itu.

"Kemana saja kamu, lik? Kenapa kamu meninggalkan zahra sendirian di rumah!! " Kesal zafar.

"M-maafin malik,pah.." Ucap malik dengan suara bergetar.

" Kenapa kamu engga antar dulu zahra ke rumah ibu, kalau kamu mau pergi, malik! " Ucap Elsa dengan menangis

" Maafin malik bu" Malik mulai menangis, apalagi melihat kondisi zahra dari dekat, ternyata bukan hanya kepalanya yang di perban tapi ada luka di bagian pipinya dan selang oksigen di hidungnya.

Aisyah menenangkan putranya.

"El, aku sebagai ibu, meminta maaf atas perlakuan malik. Atas sikap kekanak-kanakan malik. Maaf karena malik belum bisa menjalankan amanah adit dengan baik" .

Zafar hanya menghela nafas berat, dari awal mereka datang zahra belum sadarkan diri.

Hingga seorang perawat datang menghampiri mereka untuk mengecek nama di pergelangan tangan zahra.

"Suster, bagaimana kondisi anak saya? Jam berapa dia di bawa ke rumah sakit? Dari tadi kami belum mendapatkan informasi apapun" Tanya zafar. Ia sudah menganggap zahra seperti anaknya sendiri .

"Nona zahra, dia salah satu pasien di rumah sakit, dia bukan datang karena tertimpa reruntuhan di luar, pak. Tapi kepalanya terkena reruntuhan di rumah sakit saat hendak di evakuasi ke luar.

Mata mereka melebar sempurna. Bingung, bagaimana bisa zahra menjadi salah satu pasien rumah sakit sebelum gempa itu terjadi.

"Nona zahra datang dengan sesak nafas, dia datang bersama teman lelakinya. Tapi saya tidak tahu temanya ada di mana"

Semua orang saling menoleh bingung, hanya malik yang langsung menyebut nama rival di benaknya. Ia yakin teman lelaki yang di maksud itu rival.

" Kalau begitu, saya permisi dulu. "

"terimakasih suster" ucap aisyah

"Terus, teman zahra dimana? takutnya dia juga malah jadi pasien di sini" Tanya zafar.

" Kasian juga, dia udah bantuin zahra" Sambung Elsa.

" Mah, pah, bu malik pergi sebentar ya. Malik tau wajah teman lelaki zahra, siapa tau malik bisa nemuin dia di sekitar sini"

Zafar mengangguk.

" Kamu hati-hati ya lik. Kalau ada gempa susulan kamu jangan sampai ada di dalam rumah sakit"

" Iya pah"

Malik berlari mencari rival di sekitaran rumah sakit, dia mencoba mengecek satu persatu pasien yang ada di halaman rumah sakit, entah itu pasien yang tidur di ranjang atau pun pasien yang hanya di beri kursi untuk duduk dan sedang di obati.

Setelah ia yakin tidak ada rival di halaman rumah sakit, malik mencoba masuk ke dalam rumah sakit, di lorongan rumah sakit ia berpapasan dengan dokter dan perawat yang berlarian mengeluarkan beberapa pasien yang terjebak di reruntuhan. Yang malik lihat bangunan rumah sakit tersebut hancur empat puluh Persen.

Malik masuk dari satu ruangan ke ruangan yang lain, ia masih tidak menemukan rival. Malik pun berhenti sejenak dan menelpon aisyah.

" Assalamu'alaikum, malik. Gimana ada kabar? "

" Mah coba cek ada hp zahra engga di saku celananya atau di sekitar ranjang" .

" Bentar ya... "

Seandainya ada ponsel zahra . Malik bisa mencari kontak ponsel rival. Tapi sayangnya aisyah mengatakan ponsel zahra tidak ada. Malik mendengus kasar dan berjalan kembali ke luar dari rumah sakit. Tapi ketika hendak pergi menuju halaman kembali. Ia tiba-tiba berpapasan dengan rival, keduanya bergeming di tempat.

Rival ingat, lelaki di depannya ini sepupu zahra yang memarahinya di bioskop karena mencium gadis itu.

" Lo sepupunya zahra kan? "

Malik tidak langsung menjawab , ia mencoba menelisik keadaan rival, yang ia lihat rival tidak terluka sama sekali. Syukurlah, setidaknya orang yang membantu zahra ke rumah sakit baik-baik saja.

" Lo yang bawa zahra ke rumah sakit? "

Rival mengangguk.

" Dia sesak nafas, katanya asmanya kambuh. Dia dimana ya sekarang? Gue tadi keluar buat bawa obat zahra di rumah, karena dokter nanyain, terus tiba-tiba gempa, gue engga langsung balik ke rumah sakit karena harus liat kondisi keluarga gue dulu. Dia baik-baik aja kan? "Lanjutnya

" Zahra belum sadar, kena reruntuhan kata perawat. Orang tuanya udah ada di disini".

Rival menghela nafas berat.

" Harusnya gue engga ninggalin dia"

Rival berjalan hendak menuju halaman rumah sakit setelah dapat info tadi dari beberapa orang kalau semua pasien di keluarkan dari rumah sakit dan di kumpulkan di halaman.

" Tunggu"

Langkah rival terhenti lalu ia kembali menoleh ke arah malik.

" Gue mau bicara sama lo bisa?

Rival diam sejenak lalu menganggukan kepala.

Mereka mencari kursi untuk duduk, pandangan malik tidak lepas dari wajah rival.

" Ada apa? " Tanya rival.

"Gue tau nama lo rival dari zahra, nama gue malik, gue mahasiswa di kampus unpad . Gue engga ngelarang lo pacaran sama zahra. Tapi lo ngerti tau batasan kan? "

Rival terdiam, ia tahu ke mana arah pembicaraan malik. Pasti ini masalh di bioskop hari itu.

" Gue tau gue salah kak. Gue minta maaf, gue engga akan lakuin itu lagi"

"Siapa yang ngejamin lo engga bakal lakuin itu lagi kalau lo jalan berdua sama zahra? Kalian masih SMA, pacaran engga harus pake nafsu"

Kata nafsu seakan menyinggung perasaan rival.

" Kak, gue engga sampai segitunya sama zahra! Lo mikir gue pacaran karena nafsu aja sama zahra? "

" Kalau bukan, kenapa lo nyium dia di bioskop? Di depan banyak orang! mikirr engga kalau sampai ada yang diam-diam foto terus di sebar, gimana hancurnya, zahra!! "

Rival terdiam, dalam hal ini dia memang bersalah dan gegabah. Ia menghela nafas.

" Oke, gue minta maaf sama lo, kak. Gue janji engga bakal lakuin itu lagi dan gue juga sudah minta maaf sama zahra! "

Malik mengangguk, ia memberi kesempatan pada rival.

" Tapi kalau sampai itu terjadi lagi, lo engga bakalan bisa kabur dari gue. Ingat itu! "

Malik pun beranjak dari duduknya untuk kembali menemui zahra dan keluarganya. Rival mengekor malik karena memang ia juga ingin tahu kondisi zahra dan melihatnya secara langsung.

1
Diana
Menghidupkan imajinasi
Sagara Sanosuke
Sekali baca, rasanya nggak cukup! Update dong, thor! 👀
Siti Masrifah: nanti malam ya kak setiap jam 8 , makasih udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!