Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.
Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.
Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.
Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Side Story : Masa Lalu (3) End
Tokyo, 19 tahun lalu......
Angelica berusaha melupakan momen-momen yang dia alami selama bersama Keita beberapa bulan ini. Fakta yang harus dia dapatkan adalah keluarga Keita adalah Yakuza.
Angelica membenci segalanya tentang Yakuza. Dia selalu menghindar dari Keita, hatinya terasa sakit, namun dia mencoba membuang rasa nyaman yang pernah dia dapatkan dari lelaki itu.
"ada apa kau seolah menghindariku Lica?" tanya Keita. Dia tak sengaja bertemu Angelica di dekat toko swalayan tempat Lica bekerja.
"tidak ada, lebih baik jangan berhubungan lagi, aa dari awal memang tidak ada hubungan" jawab Angelica dengan nada yang bergetar, dia menahan air matanya.
Lica tak mampu menatap teduhnya mata Keita yang mampu membiusnya hingga dia merasa nyaman, dia tak ingin terjebak.
"Lica aku minta maaf jika aku ada salah, aku sebenarnya tak ingin mengatakan sekarang, namun ini saatnya kamu harus tahu, aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu, aku tulus terhadap kamu" ucap Keita, dia memegang kedua telapak tangan Angelica.
Angelica yang mendengar pengakuan Keita terkejut, dia mendongak menatap mata Keita. Menelisik kebohongan di sorot matanya, namun tidak dia temukan.
Lidahnya kelu, dia tak mampu berbicara. Hatinya ingin berlabuh pada pria itu, namun otaknya dengan tegas menolaknya. Angelica dilema, dia melepas paksa genggaman tangan Keita.
"lupakan, aku tak ingin berhubungan denganmu lagi" ucapnya dan segera berlalu pergi, Lica menahan sakit didadanya, rasanya sesak sedari tadi menahan air matanya.
Lica pergi menjauh sampai di gudang tempatnya bekerja. Tangisnya pecah, dia menangis tak bersuara, menahan sakit di dadanya.
"dia satu-satunya yang membuatku nyaman, aku juga menyukainya, tapi aku takut terjebak dalam kegelapan lebih dalam lagi, dia pria baik dengan suara lembut dan Keita adalah lelaki impianku".
...----------------...
Keita tak tahu apa yang salah, dia merasakan rasanya patah hati. Namun, dia belum bisa merelakan Angelica. Dia tak mempermasalahkan dengan keadaannya, Keita hanya ingin Angelica ada dihidupnya.
"Keita-san, Oyaji memanggil anda." ucap lelaki itu yang merupakan salah satu anggota klan yang tinggal dirumahnya.
"a-aa iya aku akan kesana." jawabnya.
"ada apa lagi dengan ayah"
"ayah, aku masuk " ucapnya begitu sampai diruang Asahito.
Keita masuk dan langsung duduk di hadapan ayahnya.
"ayah mendengar jika kau sering datang ke bar keluarga kita?", suara bariton berat itu sedikit mengejutkan Keita.
"ya ayah." jawabnya singkat.
Asahito menghela nafasnya pelan, dia memejamkan kedua matanya sejenak, agar tetap tenang.
"kau menyukai salah satu wanita di bar itu?" tanya Asahito. Keterkejutannya dapat ia sembunyikan, dia sudah dapat menyimpulkan apa yang terjadi dengan Angelica yang menjauhinya.
"aku tak perlu menjelaskannya kan? Jika ayah tak menyukainya aku tak peduli, jika tak ada lagi yang dibicarakan aku permisi" tegas Keita, dia beranjak dari duduknya akan segera meninggalkan ruangan ayahnya.
Asahito sedikit terkejut dengan jawaban Keita. Asahito tahu, Keita itu mudah marah jika bertentangan dengan dirinya tapi demi wanita itu dia tetap tenang.
Langkah Keita terhenti, ketika suara bariton berat itu menginterupsi pendengarnya.
"jika kau tak mau memimpin klan ada syaratnya, menikahlah dengan wanita yang benar-benar kau cintai, ayahmu ini tak perduli dengan latar belakangnya atau apapun."
Keita tersentak dengan ucapan ayahnya, dia yang semula putus asa untuk mendapatan Angelica kembali seperti mendapat semangat untuk memperjuangkan wanita yang dia cintai.
...----------------...
Keita hari ini berencana menemui wanita pengelola bar milik keluarganya. Dia hanya meminta bantuan salah satu anggota Yakuza ayahnya untuk mengatur pertemuannya.
Dia bertemu wanita itu di salah satu restoran dekat dengan bar. Disinilah mereka berdua akan membahas tentang Angelica. Mami Eita terlihat tegas dan tenang dengan dandanan casualnya, Keita memang tidak pernah memperhatikan wanita itu, terakhir kali dia tahu mami Eita memakai kimono setiap dia di bar.
Keita mengatur nafasnya agar tetap tenang. Mami Eita sepertinya sudah tau maksud dan tujuan Keita ingin menemuinya. Setelah mempersilakan Mami Eita duduk dan memesan makanan atau minuman, Keita memulai mengutarakan maksudnya.
"saya butuh batuan anda." ucap Eita tegas. Mami Eita tak langsung menjawab dia menelisik pada gerak gerik Keita.
"apa ini berhubungan dengan Angelica ?" tebak Mami Eita, dia masih berfokus pada Keita.
"ya, saya serius dengannya,"
"saya ingin membawanya keluar dari tempat itu"
"apa dia mau denganmu?" tanya Mami Eita seolah meragukan niat Keita, dia menegakan duduknya dan meminum jus yang di suguhkan untuknya.
"kau ragu? Dia pasti telah menceritakan kehidupannya padamu kan, meskipun dengan kau memberiku ini apa dia tak berfikir jika kau hanya memandangnya wanita rendahan seperti lelaki lain". Mami Eita menunjuk selembar cek dengan momimal 300.000 yen, yang tadi di sodorkan Keita padanya.
Dia ingin melihat keraguan dalam diri Keita, nyatanya dia tak menemukannya. Sorot mata itu tegas tanpa ada keraguan.
"ya sudah kuduga, darah Alpha Yamaguchi memang tak di ragukan" batin Mami Eita.
Sejenak Keita membenarkan posisi duduknya sebelum menjawab keraguan mami Eita padanya, "aku tak membelinya, dia tak perlu membalas budi padaku karena aku melunasi semua tagihannya padamu dan aku tak ada hubungan dengan organisasi Ayahku, aku tak ragu kehilangan apapun asal dia bisa bahagia".
Mami Eita menghela nafasnya sejenak, dia takjub dengan perjuangan Keita. Dia tersenyum lembut pada Keita.
"datanglah ke bar nanti malam cobalah membujuknya sembuhkan lukanya, aku tahu dia memiliki rasa yang sama denganmu" ucap Mami Eita sebelum pergi meninggalkan Keita yang masih dengan raut terkejut dengan ucapan Mami Eita.
"apa dia juga menyukaiku?"
...----------------...
Disinilah Angelica sekarang diruang tamu VVIP, hatinya berkecamuk kala Mami Eita memberitahunya jika Keita melunasi semua tagihannya padanya.
Saat itu, Angelica telihat marah dan tak senang, kebenciannya pada Yakuza semakin dalam. Namun, Mami Eita berusaha menenangkannya, dia mengatakan Keita tulus dengannya.
"dia tulus denganmu, bukankah ini yang kau mau selama ini bebas dari tempat ini? Jika kamu mau sembuh hadapi ketakutan itu, dia berkata tidak ada urusan dengan organisasi ayahnya, berpakainlah yang sopan"
Ucapan Mami Eita terngiang dia kepalanya, dia ragu dengan semua ini. Tetapi selama ini dia tak pernah bertemu lelaki setulus Keita, mami Eita benar dia harus menghadapi ketakutannya agar dia sembuh.
Tangannya terasa dingin dia gugup, Angelica bertemu dengan orang yang selama ini membuatnya nyaman dan merasa hidup. Sorot mata teduh namun tegas itu sedang menatapnya intens.
Keita tak bisa menahan bahagianya, dia tersenyum lembut pada Angelica. Dia tahu Angelica sedang gugup menatapnya. Dia merindukan wanitanya.
"maaf " kata itu yang terucap dari bibir Keita, dia memegang tangan Angelica yang terasa dingin karena berkeringat gugup.
Angelica mendongak menatap Keita yang berada dekat dengannya. Dia menahan air matanya, dia sangat merindukan lelaki itu, entah bagaimana kebencian dan ketakutannya seolah menghilang kala menatap manik mata milik Keita.
"aku mengingikanmu dengan tulus, aku tak membelimu",
"jangan merasa terbebani, aku hanya ingin melihatmu bahagia seperti waktu itu"
Keita begitu tulus terhadap Angelica, suara lembut itu mampu membius Angelica. Dia tak bisa berkata apapun, dia merasa bersalah pernah menolak Keita dan berusaha menjauhinya, karena ketakutannya.
Tangisnya pecah, "maaf Kei, ini salahku, nyatanya aku juga memiliki rasa yang sama terhadapmu, aku mencintaimu selama ini, tapi aku takut",
Keita memeluk erat Angelica berusaha menenangkannya.
"jangan menyalahkan dirimu Lica, aku juga sangat mencintaimu".
Keita melepas pelukannya, dia mengusap lembut air mata pada pipi Angelica. Keita tersenyum lembut,
"maukah kau hidup bersamaku sampai maut memisahkan" ucap Keita sambil mengenggam erat tangan Angelica.
Angelica tak bisa berkata lagi, dia sangat bahagia saat ini, dia mengangguk antusias. Dia harus menghadapi ketakutannya, dia tak sendiri Keita selalu ada untuknya.
Keita kembali memeluk erat Lica, dia juga sama bahagianya dengan Lica. Wanitanya yang sangat dia cintai, wanita yang mampu membuatnya nyaman.
"kau sangat cantik memakai kimono ini " ucapnya. Angelica tersipu malu kala Keita memujinya.
...----------------...
Sejak saat itu hubungan mereka semakin dekat Angelica masih tinggal di apartemen pemberian mami Eita, namun dia sudah tak bekerja lagi di bar. Dia melanjutkan pekerjaan di swalayan tempatnya part time biasanya, kini dia mengambil full time.
Keita sering mengunjunginya hampir setiap hari, setelah pulang kerja. Angelica juga sudah bertemu dengan ayah Keita. Dia awalnya takut, namun Keita selalu menenangkannya.
Drama-drama itu telah dia lewati, hingga akhirnya dia bisa menikah dengan Keita. Keita membuktikan ketulusannya salah satunya memang dia tidak ada hubungan dengan organisasi ayahnya.
Mereka pindah dari Tokyo ke Yokohama, di tempat ini jauh dari binar-binar kehidupan malamnya, mereka tinggal. Keita tak memutus hubungan dengan ayahnya, dia hanya ini menjalani kehidupan normalnya bersama istrinya.
Asahito mau tak mau menerima itu, dia menutup semua akses hubungannya dengan Keita agar dia tetap aman meskipun tanpa penjagaannya.
Kehidupan normal yang dia impikan akhirnya terwujud. Keita benar-benar lelaki yang dia mau, Keita selalu memperlakukan dia dengan lembut. Tak lama hingga seorang buah hati melengkapi keluarga mereka.
Angelica sangat menyayangi anaknya, namun terkadang dia cemburu dengannya, karena Keita seperti lebih perhatian pada anaknya itu. Namun, Keita selalu bisa membujuknya dan sabar menghadapinya.
"dia cantik seperti dirimu Lica, mata coklat, rambut blondenya, sangat dominan dengan gen mu, namun wajahnya sangat mirip denganku, dia anak kita yang akan membawa kebahagia untuk keluarga kita, Akira Yamaguchi".
...----------------...
...Ending Side Story : Masa Lalu...
...----------------...
Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun. Mohon bijak dalam membaca dan berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu.