NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Calon Kakak Ipar

Menikah Dengan Calon Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: roseraphine

Pada hari pernikahannya, Naiya dengan kesadaran penuh membantu calon suaminya untuk kabur agar pria itu bisa bertemu dengan kekasihnya. Selain karena suatu alasan, wanita dua puluh lima tahun itu juga sadar bahwa pria yang dicintainya itu tidak ditakdirkan untuknya.

Naiya mengira bahwa semuanya akan berjalan sesuai rencananya. Namun siapa sangka bahwa keputusannya untuk membantu calon suaminya kabur malam itu malah membuatnya harus menikah dengan calon kakak iparnya sendiri.

Tanpa Naiya ketahui, calon kakak iparnya ternyata memiliki alasan kuat sehingga bersedia menggantikan adiknya sebagai mempelai pria. Dan dari sinilah kisah cinta dan kehidupan pernikahan yang tak pernah Naiya bayangkan sebelumnya akan terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roseraphine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Office Girl?

Shaka mengulurkan tangan kanannya ke pinggang Naiya untuk menahan tubuh kecil yang hanya sebatas dadanya itu agar tidak jatuh menggelinding tangga. Jarak keduanya kini begitu dekat hingga seperti sedang berpelukan.

Naiya dapat merasakan terpaan napas hangat Shaka di wajahnya. Dirinya yang tadi masih dilanda keterkejutan karena tubuhnya yang hampir limbung kini malah merasa nyaman. Tapi anehnya, jantungnya malah berdegup lebih kencang dari sebelumnya.

Keduanya masih betah dalam posisi seperti itu dengan mata yang saling menatap satu sama lain. Hingga akhirnya Shaka yang pertama kali sadar menegakkan tubuh Naiya agar dapat berpijak dengan benar kemudian melepaskan tangannya dari pinggang kecil itu.

"Kamu ngapain ngikutin saya terus? Ha?!" tanya Shaka dengan raut wajah kesal.

Naiya mengerjapkan matanya, "Aku mau lepasin sepatu kamu seperti biasanya, Kak."

"Ya tapi jangan ngikutin saya terus! Risih tau gak?!" bentak Shaka lalu kemudian berjalan meninggalkan Naiya menuju kamarnya. Tubuhnya lelah, perutnya lapar, serta pikirannya masih penuh dengan dokumen-dokumen penting yang menumpuk itu membuat emosinya semakin menjadi.

Naiya yang dibentak hanya terkejut beberapa saat namun tak urung juga tetap mengikuti langkah kaki Shaka yang saat ini telah memasuki kamar mereka berdua.

"Sini Kak aku lepasin sepatunya," ucap Naiya ketika keduanya telah berada di dalam kamar.

Shaka yang tengah duduk di pinggir ranjang sembari melepaskan jasnya itu menatap tak acuh Naiya yang sedang jongkok di kakinya untuk melepaskan sepatu pantofel kerja miliknya. Namun, sebuah ide terlintas begitu saja di benaknya untuk mengerjai istrinya ini.

"Potongin kuku saya," perintah Shaka tiba-tiba.

Naiya yang masih dalam keadaan jongkok itupun mendongak menatap Shaka kemudian meneliti kaki suaminya itu yang telah terbebas dari sepatu. Jika dilihat, memang kuku kaki Shaka lumayan panjang.

"Sebentar ya, Kak. Aku ambil alat potong kuku dulu," pamit Naiya kemudian berjalan menuju meja untuk mengambil alat tersebut.

Shaka hanya diam sembari menatap apa saja yang dilakukan Naiya saat ini. Istrinya itu duduk bersimpuh di hadapannya yang tengah duduk di tepi ranjang setelah mengambil alat yang dibutuhkan wanita itu.

Naiya dengan hati-hati dan telaten memotong satu persatu kuku jari Shaka hingga saat hampir selesai, Shaka tiba-tiba menjulurkan tangannya di hadapan Naiya.

"Tangannya juga sekalian."

Naiya mendongak menatap Shaka kemudian tersenyum tipis dan mengangguk, "Sebentar, Kak. Ini tinggal satu lagi."

Disaat melakukan kegiatannya, Naiya mendadak ingin bertanya sesuatu yang sejak tadi mengganggu pikirannya.

"Kak, apa aku boleh kerja di kantor kamu?" tanya Naiya. Butuh keberanian yang besar untuk bertanya seperti itu.

Shaka mengernyitkan dahinya kemudian tersenyum mengejek, "Emangnya bisa apa kamu di kantor saya?"

"Aku bisa apa aja kok, Kak. Yang penting aku kerja di kantor kamu," ucap Naiya

"Yakin?" tanya Shaka.

"Iya, Kak. Aku yakin," Naiya mengangguk antusias sembari menatap Shaka penuh keyakinan.

Shaka terdiam sejenak kemudian menyeringai tipis, "Oke."

Naiya tersenyum lebar kepada Shaka dengan mata yang berbinar bahagia. Akhirnya ia bisa menuruti keinginan papanya agar Nada tidak dalam bahaya. Demi apapun, Naiya sangat senang.

"Terima kasih, Kak."

Shaka tertegun sejenak melihat betapa bahagianya wanita di hadapannya ini. Baru pertama kali ini ia melihat Naiya memandangnya dengan tatapan penuh sukacita dan kebahagiaan. Padahal sebenarnya ia belum selesai bicara. Namun mengapa Shaka mendadak jadi tidak tega untuk mengucapkan kalimat selanjutnya.

"Tapi jadi office girl? Gimana?" tanya Shaka. Pria itu melihat Naiya mengerjapkan matanya beberapa kali lalu tersenyum dan mengangguk dengan tatapan yang masih sama seperti sebelumnya. Ternyata binar kebahagiaan di mata itu tidak hilang seperti dugaannya.

"Iya, Kak. Aku bisa bersih-bersih, kok," ucap Naiya masih dengan senyumannya. Tak masalah ia harus bekerja di posisi itu asalkan Nada, sahabatnya itu aman dan tidak dalam bahaya.

Reaksi yang diberikan Naiya itu nampaknya membuat Shaka berpikir yang tidak-tidak. Apa jangan-jangan wanita itu sedang merencanakan sesuatu lagi. Jika iya, Shaka tak akan membiarkannya begitu saja. Tatapan pria itu yang semula datar kini menjadi tajam.

"Apalagi yang kamu rencanakan?!" tuduh Shaka.

Naiya menatap bingung wajah Shaka. Baru saja pria itu sedikit bersikap baik padanya. Tapi mengapa tiba-tiba Shaka menjadi emosi lagi seperti ini.

"Rencana apa, Kak?" tanya Naiya menunduk. Tak berani menatap mata tajam Shaka yang seperti tengah mengulitinya hidup-hidup.

"Gak usah sok polos kamu di hadapan saya?! Kamu kira saya akan percaya gitu aja melihat kamu yang tiba-tiba ingin bekerja di kantor saya lalu bersedia walaupun menjadi office girl ?!" hardik Shaka telak dengan mengangkat dagu Naiya agar menatap wajahnya.

Wajah keduanya kini sangat dekat. Shaka bisa melihat mata Naiya yang memerah menahan tangis. Tapi pria itu tak peduli.

"Aku cuma mau kerja aja karena di bosan di rumah, Kak. Aku gak ada rencana apa-apa," elak Naiya mencoba mencari alasan yang tepat.

"Kamu pikir saya bodoh? Saya tahu kamu kerja di hotel milik papa kamu dengan posisi yang tinggi pula. Lalu saya harus percaya begitu saja lihat kamu mau bekerja di kantor saya jadi office girl ?!"

Naiya bingung harus menjawab pertanyaan Shaka bagaimana. Ia tak pandai mencari alasan. Yang dikatakan Shaka tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah. Semua ini bukan rencananya tapi rencana papanya. Ia hanya tidak ingin melihat Nada dalam bahaya.

"Papa ngelarang aku kerja lagi, Kak. Makanya aku sekarang gak pergi ke hotel papa," jawab Naiya gugup. Semoga saja Shaka mempercayai ucapannya.

Shaka yang mendengar alasan Naiya itu pun seketika melepaskan tangannya yang sedang memegang dagu wanita itu agar menatap ke arahnya.

"Oke! Kamu bisa kerja mulai besok pagi jadi office girl di kantor saya! Tapi jangan sampai orang-orang tahu kalau kamu istri saya! Paham kamu?!"

Naiya mengangguk.

Setelah itu, Shaka beranjak dari duduknya kemudian masuk begitu saja ke kamar mandi.

Jangan mengira jika Shaka percaya begitu saja dengan ucapan Naiya. Ia tahu jika wanita yang telah menjadi istrinya itu sedang berbohong. Entah apa rencana wanita itu.

Tapi yang jelas, ia memiliki rencana sendiri agar Naiya kapok bekerja di kantornya. Seringaian tipis tercetak jelas di wajah Shaka. Ah, rasanya ia sudah tidak sabar menantikan esok hari.

Sedangkan Naiya merasa sedikit lega karena sudah terbebas dari intimidasi suaminya. Karena jujur ia tak pandai berbohong sama sekali. Orang lain pun akan mudah membaca gerak-geriknya jika sedang berbohong.

Ia jadi berpikir bagaimana caranya agar orang-orang tidak mengetahui bahwa dirinya adalah istrinya Shaka. Padahal saat pernikahan mereka, tamu yang datang banyak yang berasal dari staff perusahaan.

1
Yayaya
Tenang nak, walaupun kamu hadir gak diinginkan bapakmu tp masih ada kakek dan nenek bibi yg pasti bakal sayang sama kamu. Mari kita hempaskan bapak durjanamu itu
sutiasih kasih
smoga othor upnya ugal"an😘😘
Retno Harningsih
up
call me sera: ditunggu yaa🙌
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Putri Hardhita Kasih
pergi jauh,, pas ketemu anaknya g mw nrima bapaknya biar kapok,, jangan anaknya mnta bapaknya kesenengen ntar,,
Nana Meidian
pergi yg jauh aja Naya. biar nyesel tu suami goblok mu itu. ktmu anaknya nanti pas LG lucunya. 3 THN kmudian gitu 🙏😏
sutiasih kasih: biar makin nyesel tuh si shaka.... sdh nyia"in istrinya.... & tak mngharapkn anknya ....
total 1 replies
sutiasih kasih
nyesek bgt sih jdi naiya n anknya.... tak di inginkn sm sekali oleh shaka....😢😢

jgn kasih balikan lah mereka.... klo kelak busuknya vira trungkap....
Dia
please Thor jangan bikin Naya sama saka bersatu, sakit ati aku
Putri Hardhita Kasih
mending naya pergi aj dulu,, kalau g pasang mode cuek,,
sutiasih kasih
hufff.... perempuan rubah km cintai sebegitu dlm shaka.... dan rela melepaskn istrimu....
jgn smpe kelak... saat busuknya vira trungkap.... km bru mncari naya...
krna g adil buat naya... hnya km jdikn serep🙄🙄
call me sera: marahin kak🤣
total 1 replies
Nana Meidian
mudahan Naya hamil biar tau rasa Shaka. trus Naya kasih plajaran ke Shaka . suami ygvegis . kutunggu pnyesalan mu smpe bucin SMG dgn adanya anak hubungan kmu JD smkin mmbaik dn gantian Shaka yg ngjer Naya sampe bucin. bisa GK si Thor klo up yg banyak stiap hari jgn bikin pnasaran masih kurang tau bab nya please 🙏😥🥺
call me sera: ditunggu yaa makasi udh baca cerita akuu🫶❤️❤️
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Putri Hardhita Kasih
bodoh
Yuni Ngsih
Thor baru nongol ko dah bikin kezel nih.....tapi tetap semangat baca krn pingin tau akhirnya Vira & Azka ....💪💪💪
call me sera: Ditunggu yaww🫶
total 1 replies
cocondazo
Thor, aku udah nggak sabar nunggu next chapter.
call me sera: ditunggu yaw🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!