Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Sebuah tempat yang terasa dingin dan tidak ada siapa pun disana selain dirinya. Peter berada disebuah tempat yang tidak ia kenal. Ia melihat ke sekelilingnya dengan rasa kebingungan. Tempat itu kosong dengan semua bernuansa putih dengan kabut yang cukup tebal. Suara anak kecil menggema disana memanggil nama Peter berulang kali. Dari arah kiri tiba-tiba seorang anak laki datang menghampiri Peter
"daddy ayo sini kita main bersama"tiba tiba datang seorang anak laki laki mengajak nya untuk pergi bersama.
Peter bingung tak menjawab mendengar panggilan daddy dari anak laki laki itu. Lalu dari sebelah kanan sana seorang anak perempuan juga ikut memanggil Peter.
"daddy ayo main sama aku aja"seorang anak perempuan datang dari arah yang berbeda.
Peter bertanya kepada dua anak itu, usia mereka terlihat seperti baru 5 tahun.
"kalian siapa sebenarnya kenapa kalian memanggilku daddy"tanya peter bingung. kedua anak kecil itu hanya tersenyum padanya. Sebelum sempat bertanya kembali kedua anak itu berlari sambil berkata
"mommy menunggu daddy"kedua anak itu pun langsung menghilang. peter berusaha mencarinya namun gagal.
Disaat dokter mengatakan kepada andriana untuk melepas semua alat penunjang kehidupan suaminya,andriana masih percaya jika suaminya akan sembuh dan segera membuka matanya. wanita itu terus mengelus telapak tangan suaminya yang dingin berharap ia segera membuka matanya. Sungguh keajaiban tuhan memang ada peter mulai menggerakkan jari jarinya setelah sekian lama mengalami koma.
Andriana langsung menatap wajah peter yang perlahan membuka matanya.
"sayang akhirnya kau sadar juga"andriana langsung menangis bahagia melihat suaminya sudah sadarkan diri. ia langsung menekan tombol merah pada bagian ranjang rumah sakit selang beberapa menit dokter dan perawat datang mereka memeriksa keadaan peter untuk saat ini.
"sungguh ini adalah keajaiban. tuhan sudah mengabulkan doa doa anda selama ini"dokter itu turut senang melihat pasien nya yang sudah mengalami koma selama tujuh bulan ini kembali sadar bahkan setelah alat kesehatannya sempat akan dilepas.
Dokter menyarankan Andriana untuk membiarkan Peter beristirahat terlebih dahulu. Membiarkan ia terbiasa dengan kondisinya yang baru sadar. Andriana mendengarkan semua saran baik dari dokter untuk suaminya.
Andriana kembali kesisi peter dengan jalan yang sedikit susah dikarenakan perut yang sudah semakin membesar.
"aku selalu bermimpi didatangi oleh dua anak. mereka laki laki dan perempuan"ucap peter lemah.
"kamu memang akan menjadi seorang ayah sayang"andriana mengarahkan tangan peter di perutnya. Peter hanya diam saat ia merasakan bayi didalam itu bergerak.
Andriana tersenyum senang , selama ini dia selalu ingin Peter melakukan pada bayinya.
"apa mereka kembar ?"tanya peter kembali
"aku tidak tau sayang aku tidak memeriksakan USG karena aku ingin mereka menjadi kejutan kita"andriana menggenggam tangan peter.
--------------
Dilain tempat seorang wanita tengah duduk bersantai dipinggir kolam memainkan kakinya di dalam air. pandangannya tertuju pada bayangan dirinya sendiri. Dirinya kini sudah berubah saat ia dinyatakan dokter tengah hamil beberapa bulan yang lalu. Wanita yang sempat mengalami amnesia itu kini sudah kembali mengingat semua kenangannya dulu. terutama kenangan bersama suami kakaknya, ia merasa malu saat dirinya mengecewakan kakaknya sendiri karena terlibat hubungan terlarang dengan kakak iparnya sendiri.
Flasback on
"Andriani akhir akhir ini kulihat kamu makan semakin banyak tubuhmu juga lebih berisi daripada sebelumnya bahkan mood mu juga kadang berubah ubah"tanya Rio pada Andriani.
"jadi kamu ingin menuduhku jika aku sedang hamil"tanya andriani membuat rio menatapnya. andriani berlalu begitu saja meninggalkan makan siangnya dimeja. Andriani pergi kekamarnya sesampainya dikamar ia ikut terfikirkan bagaimana jika perkataan rio itu benar. Bagaimana jika dirinya memang sedang hamil. Andriani pun melihat didepan cermin jika dirinya memang lebih berisi.tak ingin penasaran ia pun membeli testpack secara diam diam jauh dari pengawasan rio. Andriani pulang dari apotek dengan membawa berbagai macam merk testpack dan langsung mencobanya satu persatu. setelah itu menunggu hasil tes yang sudah ia lakukan beberapa menit.
setelah menunggu sekitar sepuluh menit tiga dari alat itu menunjukkan garis dua pada layarnya. Andriani sedikit berteriak melihat hasil dari ketiga alat kehamilan yang ia beli. Hati sakit seperti teriris , dia tidak tau apa yang harus dilakukannya dengan kehamilan ini. Andriani bersandar pada pintu kamar mandi merenung dan memikirkan nasib anak yang ada di kandungannya.
Flashback off
-------------
"ariani masuklah kau bisa sakit kalo disana terlalu lama"rio datang dari dalam rumah. kini itulah nama panggilan yang ia pakai untuk andriani.
"sini biar kubantu"rio membantu andriani untuk masuk kedalam rumah karena kehamilan andriani juga sudah memasuki tujuh bulan.
"apa tidak ada kabar dari rumah sakit ?"tanya andriani
"belum ada"
Sejak andriana mengetahui kehamilan dari adiknya. ia merasa kecewa dan juga sedih karena ia tidak mau memberitahu siapakah ayah dari anak tersebut.andriana semakin kecewaa saat Rio justru mengakui anak itu sebagai anak darinya. andriana menyuruh mereka berdua untuk segera menikah agar orang orang tidak menjadikan itu sebagai berita gosip yang akan menjatuhkan keluarga mereka.
Rio membawa andriani duduk diruang tamu sambil menonton televisi.selama masa kehamilannya rio selalu berada dirumah itu walau andriani selalu menyuruhnya untuk meninggalkannya sendiri.
"apa kamu ingin makan sesuatu?"tanya rio yang duduk disampingnya,andriani hanya menggeleng kecil.
"kamu kan belum makan sejak pagi jangan buat anak didalam perutmu itu menderita"protes rio ia pergi begitu saja dari hadapan andriani dan kembali lagi dengan membawa semangkuk sup dan juga bubur untuk nya.
"ayo makanlah sedikit.... buka mulut mu"rio memberikan satu sendok bubur kedalam mulut andriani meski awal nya menolak tetapi ia tetap memakan makanan yang disuapi oleh rio hingga selesai.
Telepon rumah berbunyi dengan segera rio mengangkatnya dan berbicara dengan seseorang disana.Ia menutup telepon itu setelah sambungan terputus
"telepon dari siapa?"tanya andriani
"kakak mu bilang peter sudah sadar tadi pagi"mata andriani langsung berbinar saat rio mengatakan jika peter sudah sadarkan diri
"aku ingin kesana sekarang"andriani beranjak dari duduknya
"tidak sekarang, kakak mu menyuruh kita untuk datang besok pagi"jawab rio.
Andriani kecewa karena tidak bisa melihat Peter secara langsung. Entah kenapa Andriani sudah merindukan peter sejak lama. Wajah nya yang sedih membuat Rio merasa kasihan tapi ia tidak ingin membantah perintah dari Andriana.
--------------------
Andriana keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya
"sayang apa kamu ingin sesuatu?"peter hanya menggelengkan kepalanya ia menatap wajah istrinya itu
"dimana andriani kenapa dia tidak disini"tanya peter
"andriani akan datang besok pagi bersama rio"peter bingung mendengar nama rio kenapa andriani masih bersamanya
"sekarang kamu istirahatlah, lihatlah matamu itu seperti panda"peter menyuruh andriana untuk ikut berbaring diranjang bersamanya andriana pun menuruti perkataan suaminya. ia begitu senang karena sikap peter jauh lebih baik dari sebelumnya ia juga senang karena peter mau menerima anak itu.
"apa ini tidak sempit sayang"andriana merasa jika ranjang ini terlalu kecil untuk perutnya yang sudah membesar
"sudah pejamkan saja matamu"peter mengecup puncak kepala andriana. Mereka berdua pun tertidur bersama diranjang itu.
Matahari pagi telah berada dipuncaknya burung burung pun telah bernyanyi diatas ranting ranting pohon. andriana sudah selesai membersihkan tubuhnya begitu juga dengan Peter. ia memberikan sarapan pagi yang telah diberikan pihak rumah sakit untuk peter.
"aku ingin segera pulang sayang"pinta peter
"sabar yah kamu belum sembuh benar sayang"jawab andriana dengan senyumnya.
Ketukan pintu terdengar, pintu kamar itu pun terbuka memunculkan dua orang yang membawakan beberapa plastik belanjaan.
"kenapa kalian diam saja ayo kemari"panggil andriana pada dua orang itu.
Rio menggenggam tangan andriani ia sangat tahu jika saat ini andriani masih belum bisa melupakan peter.
"sayang lihatlah mereka sudah datang"peter begitu terkejut saat melihat andriani juga tengah hamil sama seperti andriana.
"apa kalian sudah menikah"tanya peter bingung
"iya sayang mereka akan segera menikah setelah anak itu lahir"jawab andriana. Andriani hanya bisa diam saja saat itu. padahal ia sangat ingin memeluk peter. Tapi saat ini ia melihat kakaknya sedang berbahagia dia tidak ingin mengambil kebahagiaan itu darinya.
"ayo duduklah"rio memberikan kursi kepada andriani. Mereka berempat mengobrol bersama walau sebenarnya yang berbicara hanya andriana dan juga rio. Peter dan andriani lebih memilih diam dan berfikir pada pikirannya sendiri dan juga hanya saling bertatap mata.
Rencana pernikahan mereka akan segera digelar saat Peter sudah bisa kembali kerumah. Dokter sudah datang untuk memeriksa kembali keadaan peter. Dokter bilang jika peter sudah lebih sehat dan semua hasil pemeriksaan baik-baik saja peter bisa pulang tiga hari lagi dari rumah sakit itu.
