Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 26
Kini Damian sedang berhadapan dengan 4 orang berbaju hitam.
"apa saja yang di lakukan oleh putri ku??apakah tidak ada yang membahayakan dirinya??"ucap Damian datar.
"nona muda dan tuan Daren awalnya pergi ke jembatan,lebih tepatnya di bawah jembatan di sana ada 4 orang anak kecil"ucap pria itu lalu menjelaskan sedetail mungkin tentang apa saja yang di lakukan Eve.
"tapi tuan,ada keanehan yang terjadi,saat nona kecil berlatih di hutan rimbun itu,kami kehilangan jejaknya setelah beberapa jam kemudian nona kembali bersama seorang anak laki-laki,kami tidak berani mendekatinya karena sepertinya dia sedang mewaspadai kami"ucap nya.
"kembali ke markas dan temui para Elite,bawa 10 elite untuk menjaga putri ku, perketat penjagaan"ucap Damian datar.
"baik"
******
"sayang ayo bangun,sudah pagi loh.di bawah ada seseorang datang mencari mu"ucap mommy velin membangunkan putri kecilnya itu.
Eve menggeliat lalu kemudian membuka matanya.
"ugghh selamat pagi mommy"ucap Eve dengan suara serak khas bangun tidur.
"ayo bangun,mandi biar segar"ucap mommy velin.
"hum"ucap Eve sambil duduk di kasur dan menyingkap selimut nya.
"sini mommy gendong"ucap mommy velin.
"engg??"
"ayo cepat biar mommy mandiin"ucap mommy velin.
"ti-tidak usah repot-repot mom,Eve bisa mandi sendiri"ucap Eve.
"meski aku baru berusia 4 tahun tapi aku memiliki kesadaran yang sudah dewasa" batin Eve.
"baiklah"ucap mommy velin.
sedangkan di lantai bawah Damian, Alvaska dan Areksa kini menatap tajam ke arah pemuda yang berusia 15 tahun itu,siapa lagi kalau bukan Haider.
Sedangkan Haider hanya bisa meneguk ludah kasar saat melihat tatapan tajam dari bintang-bintang buas itu.
"aduhh,apa aku salah masuk??tapi nona Eve memerintah ku datang kemari" batin Haider.
"siapa nama mu??"ucap Damian datar.
"eehh na-nama saya Haider tuan"ucap Haider.
"apa tujuan mu kemari??"ucap Alvaska.
"sa-saya di perintahkan oleh nona Eve untuk datang kemari"ucap Haider.
Areksa bangkit berdiri dan berjalan ke belakang sofa tempat Haider duduk.
Puk
"eehh!!"Haider terkejut saat Areksa menepuk pundaknya.
"apa hubungan mu dengan adik tersayang ku??jangan berani-berani kau menyentuh bahkan menyukainya kalau kau tidak ingin pulang dengan kulit tubuh melepuh"bisik Areksa dengan nada yang rendah yang membuat bulu kuduk Haider berdiri.
Gluk
Haider hanya bisa meneguk ludah nya kasar.
"mati aku" batin Haider.
"kak Ar,jangan membuat Haider takut"ucap Eve yang datang bersama mommy velin.
"kau selamat kali ini"bisik Areksa lalu kembali duduk di dekat Alvaska.
"loh,Al,Ar kalian tidak pergi ke sekolah??"ucap mommy velin.
"hari ini kami meliburkan diri,hanya bang Daren yang pergi ke sekolah"ucap Areksa.
"Haider maaf membuat mu menunggu"ucap Eve.
"semuanya perkenalkan ini adalah Haider tangan kanan yang aku pilih untuk berkerja bersama ku kelak"ucap Eve.
"dan Haider perkenalan ini Daddy ku,ini mommy ku,ini kak Alvaska dan ini kak Areksa,kalau bang Daren kamu sudah mengenalnya"ucap Eve.
"apa kelebihan mu sehingga di pilih oleh putri ku??"ucap Damian dingin.
"ehh??i-itu aku,a-aku tidak memiliki keahlian khusus, ta-tapi aku pasti akan berkerja dengan baik"ucap Haider.
Kretek
Kretek
Suara jari-jari yang di kretekan,Haider mengangkat wajahnya dan menatap Damian,Areksa dan Alvaska menatap tajam dirinya.
"Daddy,kak Al,kak Ar jangan menakuti Haider"ucap Eve.
"hah??!kau membuat putri ku membela mu,luar biasa"ucap Damian.
"huff Daddy meski Haider tidak memiliki keahlian aku akan mengajarkannya dan penilaian ku tidak akan meleset bahwa Haider anak yang cepat paham dan cerdas"ucap Eve.
"tidak boleh"ucap ketiganya bersamaan.
"ehh??"
"aku tidak akan membiarkan mu mengajarinya,membayangkan kalian berdua berdekatan di dalam satu ruangan membuat ku ingin membunuhnya"ucap Alvaska.
"biar Daddy yang mengajarkan banyak hal padanya"ucap Damian.
"benar,kami yakin Haider akan bahagia di ajarkan oleh kami"ucap Areksa.
"engg tidak,Haider akan tetap aku yang melatih.aku tidak ingin Haider cepat mati di bawah bimbingan.Ini keputusan ku"ucap Eve.
"huhu tolong diri ku nona,jangan serahkan aku pada keluarga nona yang menyeramkan itu" batin Haider menangis dalam hati.
-
-
-
Eve mengajari banyak hal kepada Haider namun semua itu tak luput dari tiga peria yang mengawasi mereka bahkan saat Eve terlalu dekat dengan Haider langsung di jauhkan oleh mereka.
"untuk hari ini cukup sampai di sini Haider,ikut aku"ucap Eve.
Lalu Eve membawa Haider ke dapur mansion itu dan meminta beberapa bahan makanan dan buah-buahan dari koki di dapur itu.
Eve memasukkan nya ke dalam paper bag dan menyerahkan nya kepada Haider.
"aku belum bisa membayar penuh gaji mu,tapi bawalah bahan makanan ini untuk memenuhi kebutuhan kau dan adik-adikmu"ucap Eve.
Lalu Eve mengeluarkan 3 lembar uang $100 dan memberikannya kepada Haider.
"nona ini terlalu berlebihan,bahan makanan saja sudah cukup nona"ucap Haider.
"lalu kau pergi untuk latihan ke sini menggunakan apa??kau berniat berjalan kaki dan berbaju lusuh,tidak Haider aku menyukainya"ucap Eve.
"aku akan menyuruh pak James untuk mengantar mu pulang"ucap Eve.
"aku tidak mendengar penolakan"ucap Eve saat Haider ingin menyangkal.
-
-
-
Kini Haider masuk ke dalam mobil dan Eve menghampiri Haider sebelum pintu mobil di tutup.
"Haider,selamat datang kembali.Aku berterimakasih karena perjuangan mu saat itu,aku tidak melupakan nya"ucap Eve lirih.
"ehh??maksudnya nona??"ucap Haider bingung pasalnya pertemuan pertamanya dengan Eve saat di depan restoran saat itu.
"tuan James,tolong antar Haider ke rumahnya"ucap Eve lalu keluar dan menutup pintu mobil.
Sedangkan Haider masih di hantui dengan perkataan Eve.
******
seminggu kemudian.
pada tengah malam Eve bangun lalu mengambil sesuatu dari lemari dan keluar dari kamarnya.
Ia pergi menuju kamar Daren dan masuk ke dalamnya.
Saat masuk ke dalam kamar Daren ia menatap Daren yang masih terlelap,Eve naik ke atas kasur Daren.
Cup
Eve mencium pipi Daren yang membuat sang empu terbangun.
"Eve??"ucap Daren dengan suara serak khas bangun tidur.
"Happy Birthday bang Daren"ucap Eve.
"ahh terimakasih sayang"ucap Daren sambil bangkit duduk di kasur.
"bang Daren aku mempunyai sesuatu untuk Abang"ucape Eve memberikan sebuah kotak kado peda Daren.
Daren tersenyum lalu mengusap puncak kepala sang adik.
"terimakasih atas kadonya"ucap Daren.
"tapi,yang ku perlukan adalah diri mu"ucap Daren Lalu memeluk Eve dan membawanya ke dalam selimut.
"aku mengantuk Eve,malam ini kamu tidur bersama ku"ucap Daren sambil memejamkan matanya menikmati kehangatan dari sang adik yang ia peluk bagaikan sebuah boneka.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/