zahrana atau zahra nadhifa , di dunia maya ia adalah seorang penulis novel daring yg cukup terkenal namun di dunia nyata ia adalah istri seorang ceo perusahaan terkenal zayn aditya alfatih .
terlahir dari anak pembantu tiga tahun zahra diperlakukan layaknya asisten rumah tangga, namun setelah tiga tahun pernikahan ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya nathan arfansyah seorang dokter bedah.
zahra juga dekat dengan erik sepupu zayn lalu bagaimana kah kisah mereka berempat.
akankah zahra menemukan cintanya sesuai dengan kisah novel yang ditulisnya ? juga akankah ia bercerai dengan zayn atau justru tumbuh benih cinta ? lalu bagaimana dengan nathan dn erik?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia karina.
Zahra menunggu zayn pulang seperti biasa dia akan duduk di kursi sofa ruang tamu, namun semakin lama jam dinding naik ke arah angka yang lebih besar lelaki itu tak menunjukan batang hidungnya.
Malam semakin larut dan kantuk mulai menguasai matanya rasa lelah membuatnya ingin segera beristirahat namun entah kemana lelaki yang ia tunggu itu?.
Zahra sudah menghubungi tuannya beberapa kali sayangnya tak di angkat di juga sudah mengirim pesan pun tak ada balasan.
" dia tak mungkin pingsan gara gara alergi lagi kan " gumamnya saat menatap ke celah gorden yang ia buka sedikit.
" jangan jangan dia kebelet dijalan lagi terus ketemu kunti" ujarnya membayangkan tuannya yang dingin dan galak itu dengan tertawa sendiri.
" ah sudah lah ada ada aja fikiranmu ini ijah " ujarnya menyudahi fikiran konyolnya.
Zahra pun mulai menunggu zayn lagi sambil rebahan, dan semakin lama ia pun tertidur diruang tamu.
Pintu rumah terbuka memunculkan zayn yang baru pulang dengan wajah lelah lelaki itu hendak memanggil sosok yang biasanya menunggunya.
Namun hendak memanggil namanya netranya menangkap sosok yang tengah tertidur di sofa yang tak jauh dari tempatnya.
" ternyata udah molor" ujarnya lalu mendekati zahra yang sudah mendengkur pelan.
Zayn tersenyum melihat wajah damai wanita yang sudah tiga tahun menjadi istrinya itu, begitu lelap seolah tak ada beban.
Dia merapikan anak rambut yang menghalangi wajah itu lalu perlahan mendekati wajahnya dan sebuah kecupan mendarat di dahi wanita itu.
" lelap banget sih " gumamnya dengan terkekeh pelan.
Tanpa zayn sadari bi ima melihat adegan itu dibalik dinding, sembari tersenyum wanita paruh baya itu melongokkan kepalanya.
" tuh kan bener tuan zayn itu suka sama zahra , ok deh siap laporan sama nyonya tati " gumam bi ima lalu beranjak pergi meninggalkan pasutri tersebut.
...****************...
Zahra terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada dikamarnya , seingatnya semalam dia ketiduran di sofa ruang tamu tapi kenapa sekarang tau nya sudah berada diranjangnya.
" masa aku ngigau jalan sendiri sih ?, ah sudahlah ntar juragan film keburu bangun " ucapnya sembari menggaruk tengkuk nya yang gatal lalu beranjak ke kamar mandi.
Di kamar zayn sudah rapi ia akan kerumah sakit terlebih dahulu bahkan dasi dan jas sudah menempel rapi di tubuh kekarnya, zahra yang baru datang terkejut melihatnya tak biasanya tuannya itu sudah rapi sepagi ini.
" tuan zayn sudah rapi ya kalo gitu aku turun deh " ucap zahra yang mematung di ambang pintu.
" tunggu ! buatkan saya bekal saja, saya makan dikantor hari ini ada urusan pagi pagi " titah zayn menatap zahra yang langsung wanita itu angguki.
Selepas zayn pergi zahra langsung meraih tasnya hendak pergi kerumah ibunya karena hari ini jadwal ibunya diperiksa.
Setelah sampai ia langsung membawa ibu fatimah ke rumah sakit yang dimana ada nathan yang bekerja disana, tentu saja ia bersemangat karena akan bertemu cinta pertamanya.
Saat sampai dan berhenti di parkiran ia melihat sebuah mobil yang mirip dengan milik zayn yang biasa di pakainya, namun ia segera menepisnya karena tak mungkin tuannya berada di rumah sakit.
Hasil pemeriksaannya bagus dan ibu fatimah pun menunggu di kursi tunggu sementara zahra menebus resep di farmasi rumah sakit.
Saat itulah ia bisa melihat dokter muda nan tampan yang tengah memeriksa pasien darurat, yang tak jauh dari farmasi itu.
" duh... Cinta pertama sulit dilupakan " gumamnya sembari tersenyum.
Lalu setelah puas ia pun hendak pergi namun saat berbalik...
Bugh
" maaf maaf ..." ucap zahra segera dan saat melihat wajah yang bertabrakan dengannya ia terkejut.
" tuan zayn" gumam zahra lalu menundukan wajahnya.
" ijah , ngapain kamu disini ?" tanya zayn yang sama terkejutnya.
" saya baru ambil obat milik ibu " jawabnya sembari memperlihatkan kresek putik berlogo rumah sakit.
" lah tuan sendiri ngapain disini?" tanya zahra menurutnya sekarang sudah jadwal kantor tapi kenapa tuannya berada di rumah sakit.
" ijah farmasi disana bukan di IGD" ucap zayn tanpa menjawab pertanyaan zahra.
" he he he ... Lihat cinta pertama ku dulu lah tuan masa gak boleh " ucap zahra jujur dengan polosnya dan menunjukan gigi ratanya tersenyum nyengir.
Zayn langsung melihat kedalam ruang darurat itu ternyata ada dokter nathan disana 'pantas saja ia kesini' , fikir lelaki itu mulai kesal .
" sudah sekarang kamu kembali kasihan ibu" titah zayn yang langsung berjalan meninggalkan zahra.
Sedangkan zahra hanya manut dan langsung pergi ke tempat ibunya menunggu.
Diperjalanan zahra terus kefikiran tentang zayn yang berada dirumah sakit , bagaimana pun zayn itu suaminya tentu seorang istri akan kefikiran jika suaminya sakit begitupun zahra meski pernikahan mereka jauh dari kata normal.
Apalagi setelah kejadian waktu itu saat zayn pingsan gegara makanan yang dibelinya zahra sangat menyesal dan merasa bersalah.
...****************...
Dikediaman aditya ...
Erik menemui budenya kekamar menagih janji tiga tahun lalu , dimana wanita paruh baya itu sudah menyiapkan berkas perceraian zayn dan zahra.
Namun masih harus menyuruh zayn menandatangani surat tersebut, sayangnya dulu zayn tak mau melakukannya entah sekarang bagaimana .
" jadi bude sudah menyiapkannya ?" tanya erik.
" sudah tinggal ditanda tangani beberapa hari lalu zayn menolak dan menyobek suratnya " jawab bu sophi.
" pokoknya kamu tenang saja bude akan usahain mereka bercerai dan setelah itu kamu boleh ambil ijah " ujar wanita paruh baya itu lagi dan erik mengangguk.
Tapi sayangnya nenek tati melihat dan mendengar niat bu sophi untuk memisahkan zayn dan zahra , wanita tua itu semakin geram karena firasatnya benar bahwa kepulangan erik adalah menagih janji.
Cucu dan menantunya itu tak bisa dibiarkan begitu saja fikirnya.
...****************...
Zayn akhirnya berbicara dengan dokter yang memeriksa karina , jantungnya begitu berdebar ketika hasil lab sudah keluar.
Dokter membuka amplop tersebut dan membuka selembar kertas yang tercetak itu, dengan teliti dokter tersebut membacanya.
" hasilnya pasien memang pengidap kanker darah stadium 2 , tapi sudah dalam masa penyembuhan hanya saja pasien tak boleh lelah atau stres itu yang bisa membuat pasien pingsan" ucap dokter sembari menyodorkan hasil labnya.
" iya dok terima kasih kalo begitu saya pamit " ucap zayn sembari menerima selembar kertas itu.
" silahkan " ucap dokter dan zayn pun pamit.
Zayn tidak langsung kekantor ia justru kembali ke ruang inap dimana karina di rawat, setelah mengetahui alasan mantan pacarnya yang pergi meninggalkan hari istimewa itu zayn tak pernah sekalipun meminta penjelasan malah terkesan acuh.
" zayn kamu kembali " ucap karina tersenyum senang melihat zayn masuk kekamarnya.
" jelaskan padaku tentang ini " tanya zayn sembari menyodorkan selembar kertas itu.
wajah karina berubah kala ia meraih selembar kertas itu dan membacanya, air matanya menetes tanpa diminta karena rahasia yang seharus ia tutup rapat akhirnya diketahui zayn.
Padahal ia sudah bersusah payah menutupinya agar tak terlihat namun nyatanya zayn tak sebodoh yang ia kira.
" kenapa ? Kenapa kamu tak bilang kalo kamu sakit karin ?" tanya zayn dengan nada sedikit menyentak.
" maaf zayn papaku menyuruh ku berobat segera dan menjemputku tepat saat hari pernikahan kita, aku minta maaf" ucap karina dengan suara bergetar dan menundukkan kepalanya rasa sakitnya patah hati mulai meremas dadanya kembali.
Wanita itu merasa tak pantas untuk laki laki yang sempurna seperti zayn, setelah mengetahui penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
" tapi aku sedang masa penyembuhan , aku akan sembuh dan normal seperti dulu. Kamu mau kan kembali padaku ?" ujar karina tersenyum saat mengingat bahwa ia akan segera sembuh dari penyakit mematikan itu.
" sayangnya aku gak bisa , aku sudah menyukai wanita lain" tolak zayn yang berlalu pergi.
Karina hanya menatap punggung yang pernah ia peluk hingga menghilang dan saat itu juga ia menangis deras.