Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Mega J
Setelah Mega J tidak ada lagi di kediamannya yang sebenarnya. Dia tak sadar bahwa kini Kerajaan Rajawali tengah mencari-cari dirinya, karena menurut informasi yang disampaikan oleh prajurit kerajaan Rajawali Mega J tidak ada di rumah pohonnya.
Beberapa prajurit menghadap kehadapan Rajawali, mereka semua kini berada tepat di depannya Rajawali, sambil membungkukkan badan dan menundukkan pandangan dari menatap Rajawali,
"Maaf Yang Mulia Raja... Mega J dari jejak kakinya telah lama menghilang dari kediamannya. Dia tak ada lagi dirumah pohon, dan dia telah membawa semua barang-barangnya. Baik itu benda mati ataupun benda hidup."
Sang Raja membalikkan badannya dengan cepat sembari mengibaskan jubah kebesarannya, "Apah?!! Bagaimana bisa?! cari kemanapun dia pergi! Meski sampai ujung dunia!" bentak Raja kepada para Prajurit.
"Maaf Raja... Saya telah mengutus para prajurit untuk berpencar ke semua penjuru hingga ke kota. Namun tetap tak ditemukan Mega J."
"Lalu kemanakah perginya Mega J? Atau dia memiliki tempat persembunyian lain?" gumam Raja.
"Cari lagi aku tidak mau dia hidup dengan tenang! Matipun harus bawa jasadnya dihadapan ku! Tapi aku tak mau dia mati semudah itu! Dia tak boleh mati kalau bukan ditangan ku!!!" pekik Rajawali. Sambil menggenggam tangan sendiri.
Seketika itu, ingatannya akan masa lalunya terputar begitu saja ditengah bertanya-tanya dimana Mega J berada.
...****************...
Saat itu, Bulan Purnama datang. Seluruh penghuni Istana kerajaan disetiap bulan purnama tidak boleh ada yang keluar dari istana, karena akan menjadi malapetaka, karena di Bulan Purnama waktunya bagi seluruh penghuni Istana kerajaan untuk memberikan sedekah bumi pada bulan.
Sang putri yang bernama Rosa sedang berada di kamarnya dengan para dayang kerajaan. Rosa sedang persiapan untuk menghadiri acara sedekah bumi di aula utama Istana kerajaan. Dia telah ditunggu oleh Rajawali di singgasana aula Istana kerajaan itu.
Namun saat itu Rosa dikejutkan oleh suara yang muncul dari jendela kamarnya. Padahal kamarnya berada di ketinggian 20 meter dari bawah.
Rosa pun menoleh, para dayang berdiri di depan Rosa, melindunginya. Suara itu mengetuk jendela kamarnya.
"Bukalah! Aku penasaran siapa dia!" perintah Sang Putri.
Salah satu dayang pun maju dan membukakan jendela, seorang lelaki menyembulkan wajahnya di balik jendela,
"Tolong aku, kumohon.... Aku tidak akan menyakiti siapapun!" ucap Pemuda itu yang muncul tiba-tiba dari balik jendela kamar sang Putri.
Rosa pun tidak lagi tegang, dia melemaskan otot-otot nya dari keterkejutannya. Dia kemudian memerintahkan dayang untuk menarik pemuda itu masuk ke dalam kamarnya.
"Bantu dia. Tangannya berdarah!" ucap Rosa.
Pemuda itu pun di tarik masuk, tampak di tangannya berlumuran darah, Rosa seger mendekat dan memerintahkan dayang mengambil peralatan pertolongan pertama.
Rosa membantu membersihkan luka pemuda itu. Dengan tenang, Rosa berkata, "Siapa kamu? Dan bagaimana bisa kamu terluka?"
"Aku rakyat biasa... Aku tahu kamu Putri Rosa .... Aku tadi kecelakaan di jalan, maafkan aku putri telah merepotkan dirimu." ucapnya.
"Siapa namamu?!"
"Mega J."
Seusai Putri membersihkan luka dari Mega J, dia pun hendak mengatakan sesuatu pada sang putri. "Putri sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu padamu. Tapi ini suatu rahasia." ucapnya.
Putri pun mengisyaratkan pada dayangnya untuk meninggalkan hanya berdua dengan Mega J. Setelah dayang keluar Mega J pun mulai menceritakan.
"Putri, aku adalah rakyat biasa. Aku hendak memberitahukan bahwa orang yang akan menjadi tunangan mu sebentar lagi adalah orang yang jahat, dia mengambil semua hak rakyat tanpa belas kasih, mengambil pajak 99% dari tangan rakyat. Lalu rakyat hanya memakan dari hasil keringatnya sendiri hanya 1% nya saja.
maafkanlah keancanganku telah membohongi dirimu agar bisa masuk dan mengatakan semua ini. Aku sebenarnya tidak benar-benar terluka karena kecelakaan atau apapun. Tapi aku melukai diriku sendiri agar dapat mengatakan semua ini denganmu.
Jika putri menerima pertunangan itu, aku mohon putrilah yang harus mengendalikan semua aturan Pajak kerajaan calon suami putri. jangan dia lagi." ucap Mega J panjang lebar. Dia sambil bersimpuh dihadapan Rosa saat mengatakannya. dengan kedua tangan di sedekapkan.
Rosa yang masih tercengang, tetap tidak memperlihatkan ketegangan apapun, dia tetap tenang sambil menjawab perkataan Mega J,
"Aku akui kau sungguh berani masuk ke dalam kamar Putri Istana Kerajaan. Sebenarnya dari awal aku juga tahu kau sengaja melukai dirimu sendiri, luka itu bukan luka kecelakaan.
Hanya saja... Yang membuatku penasaran apa yang akan kamu sampaikan ini kepadaku. Setelah mendengar semua perkataan mu. Aku akan mempertimbangkan semua perkataan mu. Tapi apa imbalan untukku nantinya? Katakanlah!" ucap Rosa. Sambil tersenyum sinis pada Mega J.
Sedangkan Mega J yang menatap sejenak ke arah Sang Putri dia segera kembali menundukkan kepalanya, dia tak berani melihat keindahan Putri Rosa.
"Apapun yang putri inginkan asalkan jangan lagi calon tunangan putri menyiksa rakyat biasa seperti kami." ucap Mega J.
"Wow apapun!!! Imbalan yang sangat menarik. Baiklah kau boleh pergi." ucap Rosa. Dia tersenyum senang, kecantikannya pun terpancar.
Mega J melompat dari atas jendela, Rosa memperhatikan, saat Mega J telah sampai di bawah dan dia berlari secepat mungkin dari Istana kerajaan, Rosa menggelengkan kepalanya,
"Dia sangat pemberani." gumamnya.
Rosa pun menghadiri acara sedekah bumi di aula Istana kerajaan. Dengan hadirnya Rosa, seluruh penduduk kerajaan senang melihatnya. Karena bagi mereka tanda Sedekah bumi kali ini akan diberkahi.
Tak lama kemudian, Calon tunangan Rosa. Pangeran William dari kerajaan Bastian datang. "Dialah yang Mega J bicarakan."
Pangeran William memasuki aula istana kerajaan dengan gagahnya, wajah tampan namun bengis itu dia tampakkan dalam berjalannya. Saat kedua mata pangeran William menangkap adanya putri Rosa yang telah duduk di singgasana dekat sang Raja, dia pun tersenyum ke arah Putri Rosa sembari menganggukkan kepala sejenak tanda penghormatan dirinya.
Sebaliknya, putri Rosa pun melakukan hal yang sama, senyumnya mengisyaratkan bahwa dia sebenarnya tak suka kehadiran pangeran William itu. Namun tak ada yang mengerti arti senyumannya, semuanya tetap saja terpana akan kecantikan putri Rosa.
Rajawali pun berdiri dari singgasana di ikuti dengan semua penduduk yang hadir diacara sedekah bumi di bulan purnama itu. Rajawali mulai berkata,
"Dalam kesempatan yang istimewa ini, saya Rajawali Istana kerajaan dengan ini mengumumkan bahwa Putriku Rosa, akan bertunangan dengan Pangeran dari kerajaan Baskara. Yaitu pangeran William."
Seluruh yang hadir pun bertepuk tangan. Putri Rosa berdiri dan berhadapan dengan Pangeran William. Saat keduanya hendak bertukar cincin. Tiba-tiba Putri Rosa menghentikan gerakan tangan pangeran yang akan memasangkan cincin itu ke jarinya. Putri Rosa berkata,
"Aku punya satu permintaan pada kerajaan Baskara sebelum semua pertunangan ini terjadi." ucap Rosa.
Raja Baskara yang berdiri disamping pangeran William pun langsung menjawab, "Baiklah Putri silahkan utarakan permintaan mu."
Dengan tersenyum penuh kemenangan, putri Rosa berkata, "Aku ingin setelah resmi menjadi tunangan Pangeran William aku diperbolehkan berkecimpung dalam politik kerajaan Baskara. Apapun itu, juga harus melalui persetujuan dariku. Suara dariku menjadi penting setelah ini. jika aku tak menyetujui, maka harus dibatalkan apapun yang ada di dalam kesepakatan politik tersebut." ucap Rosa.
Mendengarnya, Raja Baskara terkejut, namun Raja Baskara tidak ingin dianggap sebagai Raja yang lemah sehingga tidak mampu mengabulkan satu permintaan calon menantunya itu. Begitu pula Pangeran William, dia sangat terkejut mendengar permintaan aneh dari Rosa. Karena dalam kerajaan Baskara perempuan tidak pernah berkecimpung di dalam hal politik. Raja pun menjawab,
"Baiklah! Aku kabulkan apapun yang Putri Rosa katakan." ucap Raja Baskara.
"Tapi apa yang aku katakan, harus disahkan dan di tandatangani oleh Raja Baskara." ucap Rosa.
Kembali Raja Baskara terkejut, namun dia tak bisa berkutik, dia memerintahkan sekretaris kerajaan nya menuliskan aturan baru tersebut untuk Putri Rosa dan kemudian dia tandatangani.
Saat itu jugalah putri Rosa menerima cincin yang pangeran William pakaikan di jari manisnya. Disusul pula dengan Rosa yang melingkarkan cincin dijari pangeran William juga. Sontak seluruh yang hadir pun kemudian bertepuk tangan.
Rajawali merasa bangga saat itu juga dengan putrinya, karena dia mampu mengendalikan kerajaan sekutunya bahkan sebelum pernikahan.
.
.
.
Lanjutannya besok