Tuan Alaxander Almahendra adalah seorang CEO dan tuan tanah. Selain memiliki wajah yang tampan ia juga pintar dan cerdas dan nyaris sempurna. Namun, siapa sangka di balik kesempurnaan fisik dan kecerdasannya tuan Alex terkadang sangat kejam terkesan tidak berprikemanusiaan. Ia seperti tenggelam dalam lorong hitam yang menggerogoti jiwanya.
Nayla De Rain gadis canti dengan paras sempurna. Setelah mengalami kegagalan dengan Fandy ia memutuskan untuk menikah dengan Zainy lelaki yang tida di cintainya. Namun, sebuah peristiwa membuatnya tertangkap oleh anggota tuan Alex dan di bawa ke menara dengan seribu tangga memutar.
Nasib baik atau buruk yang menimpa gadis bernama Nayla iti malah mempertemukannya dengan tuan Alex. Entah tuan Alex dan anggotanya akan akan menyiksa Nayla seeprti yang lainnya atau malah menjadikannya tahanan abadi. Novel 'REMBULAN YANG TENGGELAM' adalah kisah cinta dan balas dendam. Para tokoh mempunyai karakter unik yang membuat mu jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dongoran Umridá, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah Untum Tuan Alex
Mungkinkah tuan Alex menyukai pria? Entahlah, kita lihat saja dulu kisahnya.
Gadis itu memandangi tuan Alex dengan kesal. Sedikitpun tuan Alex tidak memedulikannya. Bahkan tidak melirik walau hanya sekilas. Merasa di tolak gadis itu sungguh tersinggung dan marah, lalu menjerit sekuatnya. Seketika seorang lelaki tampan berkulit putih datang menghampiri.
"Jahat! Kamu jahat! Dasar buaya darat!"
Jerit gadis itu lagi pada tuan Alex. Tuan Alex sedikit terkejut dengan tingkah gadis cantik itu. Ketika tuan Alex menoleh pada gadis yang menjerit di sampingnya tiba-tiba.
"PLAK!"
Sebuah pukulan mendarat di wajah tuan Alex. Tuan Alex tidak sempat menangkisnya karna ia tidak menduga gadis cantik itu akan menjerit dan dirinya mendapat pukulan spontan dari pria berkulit putih tadi. Tuan Alex memegangi wajahnya yang baru saja di pukul. Lelaki berkulit putih tadi siap-siap melanjutkan serangan kedua. Namun dirinya langsung ambruk ke lantai. Ramly salah satu dari empat pengawal tuan Alex membuat lelaki putih tadi terjatuh oleh tendangannya.
Melihat si lelaki kulit putih itu terjatuh oleh tendangan Ramly pengawal tuan Alex. Seorang lelaki yang di duga pengawal si lelaki berkulit putih melompat ke arah Ramly, lalu melancarkan serangan tanpa ampun namun dengan mudah di hindari oleh Ramly. Lelaki pengawal si kulit putih itu kembali menyerang Ramly dengan pukulan kerasnya.Namun pukulan itu hanya mengenai tembok. Lelaki pengawal si kulit putih bangkit lagi dan melancarkan serangan namun hasilnya sama.
Lelaki itu geram lalu mengambil botol minuman keras dan langsung melemparkannya pada Ramly. Ramly menghindar, hasilnya botol itu hanya mengenai tembok. Dengan kecepatan kilat lelaki itu menyerang Ramly dengan pecahan botol yang terjatuh. Lagi-lagi Ramly bisa menghindar, lalu melancarkan serangan balik membuat orang itu ambruk dan tersungkur. Si lelaki kulit putih geram. Ia mengeluarkan pistol dari sakunya. Ketika lelaki kulit putih itu menarik pelatuknya tuan Alex melompat dari tempat duduknya. Lompatan yang tinggi dan keren karna tuan Alex menendang si kulit putih. Seketika pistol itu melayang di udara. Dalam hitungan detik pistol itu sudah berada di tangan tuan Alex, secepat kilat pula tuan Alex mendarat persis di belakangan si kulit putih dengan posisi tangan mencekik leher si kulit putih.
"Kamu ingin membunuh atau ingin ku bunuh?"
Bisik tuan Alex di telinga si kulit putih, Membuat kaki lelaki itu gemetaran. Auranya tuan Alex begitu kuat membuatnya membeku seperti es.
"Jangan menghancurkan tuan Alex, atau dia akan membunuh mu. Jadi, pergilah dari sini"
Entah kenapa bisikan tuan Alex membuat nyali si kulit putih ciut dan kakinya gemetaran.
Sepertinya ia tidak mengenali tuan Alex. Melihat reaksi si kulit putih gemetaran tuan Alex melepaskan cekikannya sambil mendorongnya dengan kuat hingga membuatnya hampir jatuh.
Kemudian tuan Alex mendekati gadis itu lalu mendekatkan mulutnya ke telinga gadis itu.
"Apa aku sungguh menarik bagi mu? Tapi sayangnya aku tidak tertatik pada mu, kamu menyedihkan sekali." Bisiknya di telinga gadis itu.
Orang-orang yang sempat terkejut menyaksikan keributan tadi kembali menikmati pesta. Saat terjadi keributan tadi alunan musik masih tetap full dan kuat sehingga kebisingan perkelahian itu tidak banyak yang dengar. Sementara lelaki kulit putih dan pengawalnya segera keluar.
"Tuan Alex benar-benar mengagumkan, dia melompat dan dalam waktu bersamaan langsung menangkap pistol itu di udara." Gumam salah seorang gadis yang sedang menikmati minuman. Langkah si kulit putih sempat terhenti karnanya, lalu ia menoleh lagi ke arah tuan Alex
"Jadi lelaki itu adalah tuan Alex?" Gumamnya dalam hati, entah apa yang akan ia rencanakan.
"Tuan baik-baik saja?" Andan mendekati tuan Alex, ia baru saja datang, ketika terjadi keributan tadi ia sedang mengambil air putih.
"Ya"
Jawab tuan Alex, ekspresinya masih dingin membekukan. Andan berfikir sejenak, bagaimana menghilangkan jengkelnya tuan Alex. Raffy salah seorang CEO yang bekerja sama dengan tuan Alex mendekati tuan Alex. Meskipun tidak begitu dekat Raffy juga adalah temannya tuan Alex.
"Sepertinya kamu sedang jengkel, pergilah istirahat, kami menyiapkan satu ruangan istirahat untuk mu, kami juga sudah menyiapkan hadiah di sana, jadi nikmatilah hadiah itu.
Gumam Raffy menarik tangan tuan Alex. Sepertinya tuan Alex merasa ingin istirahat saja. Andan bersama empat pengawal lainnya mengekori tuan Alex dan Raffy.
Setibanya di depan sebuah kamar Andan langsung membuka pintu kamar hotel yang terkunci itu lalu memberikan kuncinya pada tuan Alex. Andan mendekat.
"Apa perlu ku periksa dulu tuan?" Tanyanya pada tuan Alex. Tuan Alex tidak menjawabnya, ia hanya mundur satu langkah ke belakang. Andan dan Ramly faham dan langsung membuka pintu kamar yang tadi terbuka sedikit. Keduanya langsung masuk ke dalam dan memeriksanya. Tidak lama kemudian keduanya keluar dengan senyum merekah di bibirnya.
"Silakan masuk tuan" gumam Andan membungkuk hormat. Tuan Alex sedikit heran melihat ekspresi Andan dan Ramly, tapi peduli amat, tuan Alex langsung masuk ke dalam.
"Apa menurut mu tuan Alex akan menyukai hadiah kami? Raffy bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Andan tidak menjawabnya.
"CEO dan sekretarisnya sama aja, bukan! CEO dan orang-orangnya sama aja" gumam Raffy sedikit kesal dengan Andan.
Tuan Alex menutup pintu setelah ia masuk ke dalam kamar. Langkah kakinya terhenti ketika matanya tertuju ke ranjang. Seorang gadis cantik dengan pakaian seksi hampir memperlihatkan seluruh tubuhnya sedang duduk di atas ranjang dengan senyum merekah ke arahnya. Rambut gadis itu tergerai sebahu, kulitnya putih dengan mata sipit seperti bukan keturunan Indonesia asli, tubuhnya tinggi, langsing dan padat.
Benar-benar cantik dan menggoda.
Tuan Alex mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Pandangan matanya terhenti pada meja berisi berbagai minuman keras. Bahkan ada ko*dom. Ada beberapa cemilan juga di atas meja. "SELAMAT MENIKMATI HADIAHMU TUAN ALEX" Tulisan secarik kertas di atas meja. Tuan Alex menghampiri meja lalu meraih kertas bertuliskan "SELAMAT MENIKMATI HADIAH MU TUAN ALEX" tuan Alex meremas kertas itu dengan kuat. Gadis cantik tadi berdiri dari tempat tidur lalu berjalan menghampiri tuan Alex.
"Tuan! Apa yang bisa saya lakukan untuk tuan?"
Tanyanya dengan lembut. Namun gadis itu terkejut ketika tuan Alex meraih botol minuman lalu melemparkannya ke lantai. Kemudian tuan Alex meraih ko*dom dari meja lalu melemparnya ke lantai lalu memijaknya dengan geram dan marah. Tidak sampai di situ tuan Alex menendang meja hingga semua isinya jatuh berantakan. Gadis cantik itu menjerit takut. Tubuhnya semakin gemetar melihat wajah tampan tuan Alex benar-benar marah. Saat tuan Alex melemparkan pandangan padanya, tubuhnya seperti kaku dan membeku. Gadis itu melangkah mundur ketika tuan Alex berjalan menghampirinya dengan sorot mata tajam seperti elang yang siap menerkam mangasa. Meski tuan Alex tampan gadis itu benar-benar berada dalam ketakutan yang luar biasa. Tubuh gadis itu berhenti ketika ia menabrak dinding kamar. Kini tuan Alex berada di dekatnya, dalam situasi seperti ini tuan Alex terlihat menakutkan baginya.
"Apa begitu tergila-gilanya kamu pada ku? Apa kamu tidak punya harga diri sehingga kamu melakukan cara ini untuk mendapatkan ku?
Gadis itu tak sanggup menatap wajah tuan Alex.
"Jangan mimpi, aku tak akan menyentuh mu?"