Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.11 Kebahagiaan Kecil
"bisa aku dengar pertanyaan mu paman Devon?" tanya Airi yang terlalu lama menunggu Devon bicara "a-ah,maaf aku malah melamun" kata Devon yang terpaku dengan mata Airi
"siapa sebenarnya kau?" tanya Devon dengan wajah serius "aku...hanyalah rakyat jelata bernama Airi" jawab Airi dengan sedikit terjeda di kalimatnya karena teringat oleh saudarinya
"huh..baiklah anggap saja seperti itu,sekarang bagaimana kau bisa selamat dari hutan itu?" tanya Devon lagi,Airi yang sudah menduga pertanyaan itu akan muncul pun langsung menjawab dengan lancar
"aku hanya beruntung menemukan cara terhindar dari Direwolf itu" kata Airi sambil melihat tangan nya yang di perban karena bekas luka dari Direwolf
"Direwolf?,lalu bagaimana dengan Great Direwolf itu?" spontan Airi terkejut melihat Devon yang bisa langsung mengetahui monster lain "huh,sepertinya aku tidak bisa membodohi seorang pemburu ya" Gumam Airi dengan hela nafas panjang
walaupun sedikit enggan,Airi tetap mengatakan semuanya "ya...aku memang terluka parah karena Great Direwolf itu,tapi aku berhasil mengambil kesempatan dan menusuk kedua matanya" kata Airi yang sedikit termenung mengingat pedang kayu pemberian Dafv yang rusak
"bagaimana bisa...seorang anak kecil melukai Great Direwolf yang kekuatan nya setara 10 ksatria pedang?" batin Devon dengan mata yang terbelalak lebar karena terkejut dengan apa yang di katakan Airi "tidak tidak,ada kemungkinan dia membesar besarkan nya,tapi sorot matanya..dia tidak terlihat berbohong,apa itu menag nyata?,seorang anak kecil melukai Great Direwolf"
merasa lega setelah mendengar semua jawaban Airi,kemudian Devon berdiri"huh,baiklah,aku sudah tau sebagian besarnya,aku tidak akan bertanya lebih lagi,sebaiknya kau istirahat"
Airi pun terdiam melihat Devon yang menghargai privasi nya dan pergi membiarkan nya beristirahat "istirahat...untungnya latihan ku hari ini sudah selesai" Gumam nya lalu menarik selimut dan memejamkan mata
Keesokan paginya
angin sepoi berhembus dengan sejuk,di saat matahari baru terlihat Airi sedang berada di luar rumah Eldrick
Swush! swash!
Suara hempasan angin terdengar beberapa kali,tongkat kayu yang Airi temukan,dia gunakan untuk melakukan latihan nya
Airi mengayunkan tongkat itu terus,keringatnya menetes dari atas kepala hingga ke tanah
"hm?" ketika Devon keluar dari rumah nya,dia menoleh setelah mendengar suara aneh "ap-APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!?" teriak Devon saat melihat Airi sedang melakukan latihan dengan perban yang sudah menghilang
"eh?" gumam Airi yang bingung karena Devon berteriak tiba tiba,Devon segera berlari ke arah Airi dengan buru buru "kenapa kau melepas perban nya,kalau luka mu terbuka lagi bagaiman-" kalimat nya terpotong saat melihat tangan Airi yang sudah pulih sepenuhnya
"sudah...sembuh" kata Devon dengan wajah kebingungan,segera Devon pun mengecek bagian tubuh kain yang sebelumnya juga terluka,perut,leher,punggung dan dahi tapi... "semuanya,sudah sembuh" Devon sangat terkejut,dia melangkah mundur seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat
Devon yang masih tak percaya langsung memegangi pundak Airi dengan wajah tegas yang penasaran"t-tidak, tidak mungkin,Airi jelaskan padaku bagaimana semua luka mu bisa sembuh dalam satu malam!"
"i-itu..aku juga tidak tau,tapi semuanya pulih dengan sendirinya" kata Airi yang mengatakan apa yang dia rasakan
"sebenarnya kau ini apa" Devon melangkah mundur dengan wajah tidak percaya
"manusia...aku ini manusia" kalimat Devon sebelumnya sedikit mengguncang hati Airi,jantung nya bergetar dengan cepat,nafasnya perlahan menjadi stabil,dan matanya tersorot tajam pada target nya,seakan sedang dalam mode tempur
Intimidasi yang kuat itu bahkan membuat Devon membeku,untung nya Airi teringat soal latihan nya yang belum selesai "ah!,maaf paman tapi aku masih harus lanjut latihan" dan seketika tekanan intimidasi itu menghilang begitu saja
"huh! huh! huh..." Devon langsung menarik nafas dalam dalam karena saat terintimidasi nafasnya terhenti,Devon menatap Airi dengan mata ketakutan "sebenarnya apa yang aku bawa ini" batin Devon sambil memegangi jantung nya yang berdetak kencang karena ketakutan
Devon pun segera pergi dengan alasan untuk pergi bekerja,dan Airi pun melanjutkan latihan nya,dan tak lama setelah itu Eldrick keluar dari rumah dengan jaket kulit untuk menjaga suhu tubuhnya di pagi yang dingin,lalu Eldrick tidak sengaja melihat Airi yang sedang latihan
"hm? seorang gadis,siapa dia?" batin Eldrick yang tidak mengenali penampilan Airi yang asli "hei,apa yang kamu lakukan di depan rumah orang!" tanya Eldrick dengan suara yang sedikit keras karena jarak mereka yang agak jauh
Airi pun menoleh dan sedikit bingung "hah?,apa maksudmu?" tanya Airi yang mengira Eldrick tau penampilan aslinya "aku bertanya siapa kau!" tanya Eldrick lagi yang sedikit tersulut emosi
"aku Airi" kata Airi dengan keringat yang masih menetes,bajunya basah penuh keringat,dan sekarang sedikit tembus pandang dan memperlihatkan lekukan tubuh Airi "ap!-" Eldrick segera memalingkan kepalanya ketika menyadari tubuh Airi yang sangat terbuka karena keringat nya
"tutupi badan mu bodoh!?" teriak Eldrick dengan wajah kemerahan sambil menunjuk Airi "huh?" Airi sedikit bingung dengan apa yang di maksud Eldrick,dan dia sedikit menoleh kebawah dan baru menyadari bahwa tubuhnya sangat terlihat jelas "ah~" gumam Airi dengan santai
"KENAPA KAU MASIH SANTAI SANTAI AJA!?" teriak Eldrick yang tersipu malu melihat tubuh Airi yang terpampang jelas "huh,masalahnya aku gak punya baju lain" kata Airi sambil menaruh tangan nya di pinggang
"AH MEREPOTKAN!,PAKAI JAKET KU AJA NIH!" teriak Eldrick sambil memakaikan jaketnya pada Airi "oh~makasih,tapi kamu yakin nih?,nanti jaket mu bau keringat ku loh" mendengar itu wajah Eldrick pun semakin memerah karena memikirkan tentang keringat Airi
"D-DASAR BODOH!?" teriak Eldrick sambil berlari pergi dengan wajah yang sangat merah "ah...dia pergi,kenapa hari ini aku merasa seperti di hindari ya" gumam Airi sambil menyilang kan lengan nya
Setelah itu Airi melanjutkan latihan nya dan selesai dengan kondisi tubuh yang sangat panas dan asap keluar dari badan nya "fyuh~akhirnya selesai" gumam nya sambil mengelap keringat di dahinya
Setelah itu Airi pun masuk ke rumah Eldrick dan berniat untuk mandi,tapi sebelum itu dia memasukan jaket Eldrick ke cucian "sekarang...aku harus pakai baju apa ya?"
Myu pun tiba tiba masuk ke kamar mandi dengan membawa keranjang kosong yang sepertinya tempat menaruh cucian "ara~ada apa Airi?" tanya nya dengan suara yang lembut
"bibi Myu,sebenarnya aku mau mandi tapi aku tidak punya baju ganti" kata Airi sambil menggaruk kepala dengan senyuman tidak enak hati
"begitu ya,baiklah kalau begitu pakai saja pakaian Eldrick,lagipula hanya baju Eldrick yang ukuran nya playing kecil, jadi maaf ya" kata Myu sambil tersenyum kecil
"apa boleh bibi?" tanya Airi dengan senyuman lebar,Myu pun mengangguk mengiyakan nya "kamu mandilah dulu,aku akan ambilkan baju ganti nya" kata Myu sambil meletakkan keranjang cucian
"terimakasih bibi Myu" kata Airi dengan senyuman senang,Myu pun membalas senyuman itu dan berkata "sama sama"
Setelah selesai mandi,segera Airi pun mengenakan pakaian Eldrick yang ukuran nya kebesaran ketimbang Airi "yah ini sih udah pasti ya,kayaknya Eldrick lebih tua dari aku,apalagi dia laki laki,pastinya kebesaran" gumam Airi sambil melihat penampilan nya di cermin
"aku pulang" terdengar suara Eldrick dari pintu rumah "oh!,tokoh utama nya udah datang nih" semirik jahil pun muncul dengan ide ide nakal di pikiran Airi
"WA!?" saat Eldrick sedang melangkah,Airi datang tiba tiba dan mengagetkan Eldrick dengan teriakan kencang "GGGYYYYAAAA!?" teriakan jantan Eldrick "puft!,ahahahahahahaha" Airi pun tidak bisa menahan tawa setelah mendengar teriakan Eldrick
"eh?" Eldrick pun menatap Airi dengan bingung "ahaahhahaha,kau benar benar berteriak gggyyyyaaaa,puft! AHAHAHAHAHAHAHA" Airi berguling guling di lantai sambil tertawa terbahak bahak bahkan air matanya sampai menetes
"u-hmp!-HMMPH!?" Eldrick menahan tangis nya yang tidak tahan di olok olok oleh Airi
TAK!?
"AAAAHHH!? SAKIT!?" teriak Airi memegangi kepalanya yang kena pukul oleh Eldrick hingga benjol "rasain tuh" Eldrick pun meniup kepalan tangan kanan nya yang mengeluarkan asap
"kenapa kau tega memukulku.." tanya Airi dengan nada sedih dan memelas "makanya gak usah jahil sama aku" kata Eldrick dengan tanda emosi di kepala nya dan wajah yang kesal
"padahal kan aku cuman mau kasih kejutan" gumam Airi sambil menunduk ke lantai dengan wajah memelas "kejutan?,maksudmu tadi?" tanya Eldrick dengan nada kesal
"bukan!,lihat ini" Airi pun berdiri sambil membentang kan tangan nya "i-itu kan!" Eldrick sangat terkejut ketika melihat pakaian yang di kenalan Airi "hehehe,gimana?" tanya Airi yang meminta pendapat Eldrick
"i-i-IBU KENAPA KAU MEMBERIKAN BAJU KU KE ANAK INI!?" teriak Eldrick dengan wajah histeris "gak apa apa,lagipula Airi juga gak punya baju lain kan" kata Myu yang sibuk memasak di dapur
"t-tapi" perlahan Eldrick menoleh ke Airi lagi sambil memikirkan hal hal aneh di kepalanya "aku tau kamu memikirkan hal hala neh kan di kepalamu" gumam Airi dengan wajah yang sangat dekat dengan Eldrick serta senyuman nakal
"ap!,aku tidak memikirkan apapun!?" teriak Eldrick yang menentang gugahan Airi "kelihatan tau di wajahmu" kata Airi dengan senyuman penuh percaya diri "ap!-" Eldrick pun langsung terdiam tidak bisa membalas lagi
"akui saja" kata Airi sambil tersenyum nakal "ah!? berisik!!" Eldrick yang muak di olok olok oleh Airi langsung lari pergi "ah! dia kabur.." kata Airi dengan raut wajah yang menjadi sedih
Bonus:
Beberapa saat kemudian,Eldrick berdiri di kamar mandi memandangi tumpukan cucian di keranjang,lalu mengambil jaket yang ia berikan pada Airi sebelumnya
glek~
Eldrick menelan ludah sambil memandangi jaket yang basah penuh keringat Airi tu dengan serius,lalu dia menaruhnya dekat di hidung nya dan menghirup nya dalam dalam
Bersambung
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•