"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11:"Pertarungan"
"Elleis?! "
"Revan?! "
mereka memandang satu sama lain.
"apakah... ini memanglah takdir?, kita harus saling bertarung??, jika iya maka... aku ingin kaulah yang membunuhku... harus kau... " batin Revan.
"Kenapa aku malah terpaku padanya??, padahal aku sudah bersiap untuk langsung menyerangnya!, sial!, tapi... aku mengerti.. ini karena aku tak pernah punya ambisi untuk menyerang orang lain hingga mati atau bisa dibilang menyerang untuk membunuh seseorang jadi mungkin aku tak terbiasa baiklah!, aku akan membiasakan nya demi menyingkirkan dirimu!, Revan Malvictor!! " batin Elleis dan diikuti dengan gerakan serangan pedangnya.
Swish!
"ukhh! " Revan menghindar mundur.
Revan pun menangkap tangan Elleis dan membanting tubuhnya kebawah dan menahannya sebentar.
"aku memang ingin dibunuh saja olehmu... tapi aku tak bisa berbohong kalau aku ingin sedikit lebih lama melihatmu dan berinteraksi dengan mu meski dengan cara pertarungan seperti ini... jadi mulai sekarang... interaksi kita hanya bisa dipahami... Lewat Pertarungan! " batin Revan
"ukhh.... ha! " Elleis menebas bagian kaki Revan dan kemudian ia bangun kembali.
"aku tak ingin menyerah langsung disini, Elleis... aku ingin sedikit lebih lama... " ucap Revan sembari bangun dan terlihat bahwa tadi adalah perusahaan tak terlihat dari api sehingga kakinya tak terluka.
tiba-tiba Revan pun mengeluarkan Cakra apinya dan kemudian menjadikannya sebagai Pedang yang memiliki kekuatan api yang besar dan dapat membakar apapun.
"karena kau pakai pedang... aku juga akan lawan dengan pedang... " sembari tersenyum licik.
"baiklah! " jawab Elleis.
pertarungan pun terjadi dengan cukup sengit antara 2 orang ini dengan saling tebas menebas.
SLASH!
SWISH!
SWOOSH!
SLASH!
SWOOSH!
CLINK!
mereka pun mulai lelah dan jatuh menancapkan pedang untuk tumpuan mereka.
"apa ini??, apa yang kulakukan kali ini?, aku bukanlah bertarung dengan membawa semua dendammu tapi Seakan-akan menikmati pertarungan ku dengan pria ini?!, tapi... aku mengakui jika pertarungan ini memang cukup seru sih..."batin Elleis.
" aku akan mengakhiri ini untuk sementara... karena aku akan lebih serius lagi berikutnya... dengan perasaanku yang sesungguhnya!! "ucapnya tegas sembari menyalakan suatu serangan pamungkas nya dari pedang Darkmoon Blade.
" aku tau itu... aku juga akan membawa perasaan ku di pertarungan berikutnya "ucap Revan sembari melakukan hal yang sama dengan Elleis.
mereka pun saling menebas dan ternyata...
BRUKK!
BOOM!
BRUKK!
BOOM!
Mereka berdua sama-sama jatuh dan ternyata secara reflek masing-masing mereka tak menyerang ke arah satu sama lain.
tapi mereka menyerang ke arah belakang dari orang yang ada didepan mereka masing-masing tanpa mereka sadari.
sehingga objek-objek dibelakang Elleis dan Revan meledak seketika.
" sial!, kenapa aku tidak bisa menebasnya?! "batin Elleis sambil berjalan pergi menjauh
" ternyata aku cukup jujur dalam hal gestur yahh?, aku memang belum siap untuk menyerang mu secara langsung dan serius... Elleis "batin Revan sambil berjalan pergi menjauh.
mereka berdua kembali berbalik badan dan berjalan menjauh dari satu sama lain dengan pikiran kacau.
sementara itu... mereka semua kembali ke Markas.
" wahh~, pertarungan mu tadi... cukup menarik yah?, adik kecilku~."ucap Luci.
"Diam Berisik Sekali Kau! " balas Elleis emosi.
"Ouhh kau sudah berani pada kakak mu ini yah? ~,kami juga sebenarnya tak membutuhkan mu kok!, kami hanya ingin kamu sebagai adik kecil kami untuk menuruti kami~" balas Luci dengan sarkas tapi bernada ceria.
"maafkan aku... kakak.. mungkin pikiran ku sedang tidak stabil karena baru saja selesai bertarung dengan seseorang.. maaf atas kelancanganku.. aku akan pergi ke tempat latihan untuk berlatih kembali dan menenangkan diri.. aku permisi.. " ucap Elleis.
"semenjak kematian Lucius dia jadi patuh yah? " tanya Luxor dengan datar.
"iya juga sih.. tapi justru bagus itu jadi mem permudahkan pekerjaan kita! " balas Luci.
"apakah tidak apa-apa kita manfaatkan dia seperti yang kau inginkan?, Luci? " tanya Luxor.
"yaa kita biarkan saja dia membalaskan dendam kita, jika dia mati... kita bisa menyingkirkan adik tidak berguna sepertinya dan kita dapat bagian untuk balas dendam, tapi jika ia berhasil... kita mungkin akan dapat sedikit jatah untuk menghajar Duke sialan itu!, tapi kita tetap bisa mengambil alih kerajaan Kekaisaran dengan kekuasaan kita lagi dan setelah itu kita bisa membuang adik kita itu... ahahahaha! " ucap Luci dan kemudian tertawa sadis.
keesokan harinya...
Revan sedang cukup pusing di mansion nya.
andai saja ia menggelar suatu pesta antar bangsawan pasti dia bisa meluruskan kesalahpahaman di pesta itu dengan para bangsawan.
tapi kemudian ia mulai tak merasa khawatir lagi.. karena pasukan-pasukan prajuritnya juga merupakan pasukan prajurit yang kuat dan memiliki banyak pasukan dari prajurit mansion lamanya dulu saat ia menjadi Duke.
ia pun rasanya tak ingin melihat Elleis yang menatap nya dengan penuh kebencian untuk sementara waktu sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi sementara untuk mencari sesuatu yang harus ia selidiki jauh dihutan sana...
yaitu di "Hutan Barat"
yang konon disana ada seorang penyihir misterius yang telah menghasut Luminor untuk memanfaatkan putrinya dan juga Revan.
Hingga bahkan Luminor ingin mengikuti pola pikir yang salah untuk membuat "Dark world" yang sempurna sehingga menjadikan dunia dipenuhi iblis dan kebebasan dalam kegelapan dan kejahatan.
Revan berjalan dihutan dengan penuh kewaspadaan, matanya tertuju pada sekitarnya seolah-olah merasa tak aman dan merasa ada yang memperhatikan nya dalam setiap langkahnya.
Sesekali ia menengok ke kanan atau ke kirinya meskipun hanya karena suara hewan-hewan kecil.
Entah mengapa saat pertama kali masuk pun ia merasakan firasat tidak enak dan merasa bahwa ada bahaya yang menantinya begitu ia masuk kedalam sana .
Saat ia sedang berjalan lebih jauh lagi dengan kewaspadaan yang tinggi tiba-tiba...
BRAKK!
Seekor makhluk seperti kaki seribu tapi bertubuh besar dan berwarna hitam pekat muncul dihadapannya.
Makhluk itu berdiri didepannya dengan mulut dan giginya juga kaki-kakinya yang menyeramkan.
Makhluk itu menghempaskan Revan saat ia baru menyadari bahwa makhluk itu ada dibelakangnya.
meskipun begitu ia tidak terlihat takut tapi malah menunjukkan mata penuh kepercayaan diri dan semangat seakan-akan ia juga sangat ingin melawan makhluk-makhluk lainnya dihutan ini.
"aku adalah iblis yang berubah bentuk untuk melawan siapapun yang berani datang kesini... bisa dibilang aku memang mengambil bentuk kaki seribu"
"kau orang yang menarik yahh?, kalau begitu lawan aku! "
"wahh..., mutan kaki seribu yahh?, aku juga tak sabar untuk menantikan makhluk-makhluk unik lainnya! " ucapnya penuh percaya diri dan diikuti ayunan pedangnya.
sementara itu di Istana Kekaisaran Elleis datang sendiri ke istana dengan niat untuk bertarung langsung satu lawan satu dengan Revan.
meskipun begitu, tentunya ia tetap membawa para prajurit sebagai orang-orang yang akan melawan bawahan-bawahannya Revan.
dia pun sampai dan melihat prajurit-prajurit Istana Kekaisaran yang banyak dan juga dijaga ketat.
mereka pun langsung tidak memperbolehkan dia masuk dan mempersiapkan perlawanan karena tau apa yang telah ia lakukan pada orang-orang mansion yang terhubung dengan Kekaisaran tentunya.
"Anda... nona Elleis Lux 'kan? "
"Semuanya persiapan barisan dan pertahankan posisi!! "
"Baik! "
ucap para prajurit itu juga jendral.
sementara itu Elleis tetap tenang, karena tau bahwa mereka takkan bisa mengalahkan dirinya.
apalagi ia juga membawa prajuritnya lalu Elleis pun dengan tenang berkata
"Hei... santai saja dulu~"
"Rupa-rupanya kalian memang tak sabar untuk mati yahh?, aku jadi heran lohh... jadi aku akan mengajukan satu pertanyaan sebelum perang kita dimulai." sembari tersenyum licik.
"Dimana keberadaan... Tuan Kaisar?, yaampun~, apakah dia benar-benar melarikan diri dari perang?, atau... dariku?? "
"kalau dia melarikan diri dariku maka harusnya kalian juga harus...melarikan diri saja dan jangan menggangguku! " ucapnya dengan tatapan mata tajam dan penuh amarah.
"be-beraninya anda!, anda adalah musuh dan anda masih berani-beraninya berkata begitu?! menghentikan perang dan bertanya keberadaan Tuan Kaisar Revan?!, anda keterlaluan!!, semuanya!, serang!!!!!! "perintah jendral yang emosi pada semua anggota pasukannya.
disaat ini Elleis pun menyuruh para prajurit yang ia bawa untuk melawan prajurit Kekaisaran sembari membantu terkadang.
lalu ditengah riuhnya perang antar prajurit ia pun mendatangi kepala jendral dan satu lawan satu dengannya dan tentunya kepala jendral itu kalah melawan kekuatan kegelapan.
" nah!, sekarang katakan dimana dia? "ucap Elleis sembari menodongkan pedangnya tepat didekat leher sang Jendral.
" se-sebenarnya... Tuan Kaisar sedang pergi dan melakukan perjalanan ke "Hutan Barat" untuk mencari sesuatu hal. "
"Hutan Barat?, bukankah itu tempat dimana ada banyak spesies makhluk-makhluk ataupun monster yang unik dan menyeramkan juga para iblis?? "
"iya... saya juga kaget dan sedikit menyarankan agar ia tidak pergi, apalagi... pada kondisi peperangan seperti ini.. tapi dia tetap pergi"
"anehh apa tujuannya?, apa dia hanya berniat melarikan diri dariku?, kalau begitu.. aku harus kesana juga! " batin Elleis.
"terimakasih atas informasi anda yang berharga!, tapi... anda berakhir disini!!! " ucap Elleis dengan mimik wajah yang berubah dari yang tadinya ramah menjadi ekspresi membunuh dan mengayunkan pedang kearah sang jendral.
JLEEB!
Arghhhhhhhhh!
satu tusukan mendarat tepat diatas dada sangat jendral dan diikuti dengan teriakan sekarat dari sang Jendral ia pun mati seketika.
tapi setelah itu mulai muncul mimik wajah yang aneh dan tidak seperti biasanya yang menyeramkan dari Elleis.
seharusnya ia takut saat melihat mayat ataupun sedih dan menyesal tapi saat ini ia tidak menunjukkan ekspresi itu.
matanya masih dengan percaya diri menatap mayat itu.
lalu ia pun mulai berkata..
"Ha-ha-ha... , salah kau sendiri tuan jendral, karena kau ber main-main denganku "
"Dan kau Revan... dasar kau pengecut!, kau melarikan diri dariku yahh?!, padahal aku sudah tak sabar untuk membunuhmu dan menantikan pertarungan kita lohh... "
"Tapi karena kau tak ada... prajurit-prajuritmu akan menggantikan posisi mu! "
"sekarang aku akan menggila disini! "
Elleis pun mulai menebas para prajurit dengan kejam dan sadis.
Kali ini ia benar-benar kehilangan kendalikan akan emosinya.
Slash!
Brukk!
Bugh!
"aku harus membalasmu... sebagai pelampiasan atas dirimu yang tak datang... aku akan serius dengan para prajurit mu hari ini!!! " batin Elleis
"aku benci kau, kau harus menyadari kebenciannya setelah aku mati jadi dendamku akan selalu menghantuimu selama kau masih hidup! " batinnya dengan penuh amarah
sementara itu
SLASH!
SWISH!
SWOOSH!
Revan menghabisi mutan itu dengan cepat dan dan dan diakhir mutan itu berkata
"akhirnya... andai saja aku bisa pergi ke gunung untuk bertemu denganmu kembali dan memberitahu kabar bahagia ini penyihir barat, karena orang yang kau nantikan telah datang! " ucap mutan itu
Revan yang penasaran tentang itu pun langsung pergi berjalan kearah gunung di Hutan Barat ini.
sementara itu...
Elleis sudah membantai sekitar setengah dari para prajurit sehingga ia pada akhirnya sudah lelah dan pergi menyisakan setengah prajurit lainnya yang hanya terluka.
"terimakasih sudah menjadi pengganti tuan kaisar hari ini... " ucapnya sembari pergi.
"bukankah dulu dia adalah putri angkat kaisar Luminor yang sangat baik?, bagaimana bisa dia membantai setengah dari teman-teman kita? "ucap salah satu prajurit perang pada temannya
"aku juga tidak tahu.. tapi yang jelas sepertinya tuan putri sudah dibutakan oleh dendamnya... dia... sangat mengkhawatirkan... "ucap prajurit itu sembari menatap punggung Elleis yang sedang menaiki kudanya meninggalkan istana Kekaisaran yang sudah ia porak-porandakan.
apakah Elleis bisa lepas dari dibutakan dendam??
Nantikan kelanjutannya!
Bersambung.....
Note: maaf agak sibuk jadi agak lupa upload 💗
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊