"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Hari begitu cepat berlalu, malam ini adalah puncak acara ulang tahun perusahaan ALX milik Arion Aleksei,
Siangnya Arion tengah menyelesaikan beberapa dokumen di kantornya, ia memutuskan untuk segera pulang dan menemui Gizel.
"Tuan anda pasti datang kan untuk acara nanti malam?" tanya Yu Jie kepada Arion yang baru keluar dari ruangannya.
"Lihat nanti" Jawabnya singkat serta wajahnya tetap datar tanpa eskpresi apapun.
Arion berjalan melewati semua karyawan yang berlalu lalang hendak menuju kantin perusahaan, Arion mengendarai mobil BMW hitam miliknya menuju tujuannya.
Beberapa menit perjalanan Arion sampai di tempat tujuannya yaitu rumah Gizel, ia membunyikan bel seperti biasa.
"Selamat datang mari silahkan di pilih bunganya" jawab Gizel dengan suara sedikit keras, Gizel belum menyadari kedatangan Arion karena ia masih fokus membersihkan beberapa kertas buket di meja yang berserakan.
"Kau sibuk?" suara bariton di sampingnya secara tiba-tiba membuat Gizel terkejut dan langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Arion? ternyata kau yang datang, maaf aku tidak tahu" Ucapnya dengan lembut.
"Hem apa kau sibuk?" tanyanya sekali lagi.
"Aah tidak terlalu, ada apa?"
Arion menatap ke arah meja yang masih berserakan, bukannya menjwab pertanyaan Gizel, Arion malah membersihkan sampah-sampah di meja itu. Serontak Gizel bingung dan tidak enak hati melihat Arion yang membantu membersihkan pekerjaannya.
"Ar...arion tidak perlu aku bisa sendiri, kau duduklah saja!" pinta Gizel namun tidak di gubris oleh Arion, ia terus fokus membersihkan sampah itu.
Gizel berdiri mematung melihat tingkah Arion yang aneh, bahkan Arion tidak banyak bicara dan itu semakin membuat Gizel kebingungan.
Setelah bergelut dengan beberapa benda di depannya Arion langsung duduk di sofa sambil menyandarkan tubuhnya, Gizel langsung mengampiri Arion sembari membawakan jus segar.
"Te...terimakasih karena kau membantuku" Ucap Gizel dengan nada gugub sembari menundukkan kepalanya malu, Arion menoleh ke arah Gizel dan menampakkan senyum tipisnya.
"Itu tidak gratis" jawabnya tiba-tiba sehingga membuat Gizel terkejut sampi mulutnya terbuka.
"Apa??, jadi aku harus membayarmu?" Tanyanya sarkas dengan menatap Arion
Arion tersenyum tengil dan bukannya menjawab ia malah menikmati jus yang di buat oleh Gizel.
"Ck!! pria ini kenapa selalu meminta imbalan" kesal Gizel dengan suara pelan.
"Nanti malam kau ikut denganku ke acara aniversary perusahaanku kau haru menjadi partnerku, itu bayarannya" Ucapnya dengan jelas.
"Partner? maksudmu aku dan kau menjadi pasangn di pesta perusahaanmu?" tanya Gizel memastikan dengan wajah yang sedikit kesal.
"Yah tepat sekali"
"Tapi kenapa harus aku?, ada banyak wanita lain yang layak mendampingimu!" protes Gizel yang merasa segan kepada Arion, karena bagaimanapun ia hanya seorang gadis penjual bunga dan menurutnya apa pantas jika di sandingkan dengan seorang pria konglomerat dan tanpan seperti Arion.
Arion mengerutkan keningnya sembari menatap manik mata hazel Gizel, dan seketika muncul senyuman yang sedikit lebar. "Karena aku hanya ingin kau yang menjdi pasanganku" jawabnya sembari mendekatkan wajah ke arah Gizel yang spontan membuatnya sedikit mundur.
Wajah Arion semakin mendekat dan mau tidak mau Gizel terus memundurkan tubuhnya.
BRUK
"Akh....." pekik Gizel kesakitan karena kepalanya sedikit membentur sudut sofa.
"Kenapa kau terus mundur aku hanya ingin mengambil ponselmu" Ucap Arion dengan meraih ponsel Gizel
Seketika Gizel langsung membenarkan posisi duduknya dengan pipi yang terlihat merona serta wajah yang menahan malu, dan itu membuat Arion merasa gemas padanya.
"Ke....kenapa kau tidak bilang, aku kan bisa mengambilkannya untukmu"
Arion hanya tersenyum dan menyerahkan ponsel Gizel, "Ini aku sudah menambahkan kontakku, dan kontakmu juga sudah ku tambahkan, aku akan mengirimkan lokasinya nanti dan kau harus datang jam 3!"
"Haah baiklah aku akan datang" jawabnya sedikit malas.
Arion tersenyum senang, ia berdiri dan pergi meninggalkan Gizel dengan raut wajah yang masih sama, "Menggemaskan" gumam Arion dengan seringai penuh kagum.
Gizel mulai membuka ponselnya dan mencoba mencari nama Arion namun ia tidak menemukannya, "Dia bilang sudah menambahkan kontaknya tapi kenapa tidak ada, aish sudahlah aku harus menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat dan segera menemui pria aneh itu" gerutunya.
Gizel meletakkan ponselnya di saku dan segera memulai pekerjaan buketnya yang menumpuk.
Waktu sudah menunjukan pukul 3, terdapat pesan dari seseorang di ponselnya, Gizel membuka ponselnya dan membaca nama pengirim pesan tersebut.
"Hah pria tanpanku...." Gizel terkejut melihat nama yang di tulis sendiri oleh Arion di handphonya sebagai nama kontak.
"Aaish! bisa-bisanya dia memberikan nama seperti ini, dia fikir dia tanpan dan ini apa dia gila tanpanku....astaga dia terlalu percaya diri sekali" geritu Gizel dengan kesal.
"Ck!! aku harus mengganti namanya, bisa gawat jika Viona melihatnya aku akan di cemooh olehnya sepanjng hari karena memberikan nama kontak selebay ini"
setelah mengganti nama kontak pria tanpanku menjadi sesuai keinginannya Gizel segera memesan taxi untuk menuju lokasi yang di kirim oleh Arion.
Hanya butuh waktu 20 menit ia sampai di sebuah butik mewah kalangan atas yang berada di kota Moscow. Gizel turun dari taxi ia menengok ke segala arah mencoba mencari pria yang sudah menunggunya.
"Kau sudah datang?" terdengar suara bariton di belakang tubuhnya, Gizel segera berbalik dan di buat terkejut dengan kedatangan Arion yang selalu membuatnya kaget.
"Aish!! kau ini kenapa selalu muncul tiba-tiba seperti hantu saja" gerutu Gizel.
"Ayo masuk!" Arion menarik tangan Gizel lembut untuk masuk ke butik mewah itu.
"Selamat datang tuan" Sapa pelayan butik itu dengan menunduk.
Arion membawa Gizel untuk duduk di ruang VIP khusus yang ada di butik itu, mereka duduk di sofa empuk yang sudha tersedia di sana.
"Ambilkan beberapa pakaian pesta terbaik butik kalian dan biarkan dia mencobanya!!" seru Arion dengan tatapan tajamnya.
"Baik tuan..." pelayan itu menunduk dan segera pergi mengambil beberapa pakaian pesta terbaik yang di minta Arion.
Setelah beberapa menit ada empat pelayan yang membawa pakaian pesta masing-masing memegang dua dres mewah dan cantik. Gizel terbelalak saat melihat keindahan dres-dres berjejeran di depannya.
"Kau cobalah semua sampai aku menemukan yang cocok!!" perintah Arion.
"Apa semua??" tanya Gizel terkejut karena ia harus mencoba bergantian dres-dres mewah di depannya.
"Hem" jawabnya singkat.
"Mari nona saya antar ke ruang ganti" Seru pelayan itu sembari meraih tangan Gizel agar ia segera beranjak dari duduknya.
Gizel mulai mencoba pakaian pertama yaitu dres panjang berwarna merah marun tanpa belahan di lengkapi dengan manik-manik berkilau.
Arion menatap sejenak lalu menggelengkan kepala yang menandakan itu tidak cocok, Gizel segera kembali menuju ruang ganti untuk mencoba dres yang lain.
Kali ini ia mencoba dres mini sepaha berwarna biru muda tanpa lengan, ia keluar dengan sedikit malu karena dres nya yang terlalu terbuka.
Arion menatapnya dari ujung kaki sampai atas "Seksi" gumamnya dengan seringai di bibirnya.
"Terlalu seksi ganti!" Seru Arion.
Setelah hampir 8 kali Gizel mencoba dres-dres mewah itu namun tidak ada satupun yang Arion suka.
"Astaga apa dia akan membuatku mati kelelahan karena bolak balik berganti pakaian, sebenarnya dres apa yang ia inginkan?" geram Gizel yang sudah kesal dan lelah.
"Nona tinggal dua dres ini anda mau mencoba yang mana dulu?" tanya pelayan itu dengan ramah kepada Gizel.
Gizel memperhatikan dia dres di depannya yang sama-sama indah, satu berwarna hitam dan satu lagi berwarna salem, namun matanya selalu tertuju pada warna hitam di depannya yang terlihat begitu elegan.
"Aku mau coba yang ini dulu" Gizel meraih dres hitam itu dan mulai mencobanya, setelah beberapa menit ia keluar dengan mengenakan dres pilihannya tadi.
Arion yang tengah sibuk membaca komik seketika menengadahkan kepalanya saat melihat sepasang kaki berdiri di depannya.
Arion nampak kagum dengan dress yang di kenakan oleh Gizel sehingga semakin menambah kecantikan bagi Gizel, halter dress empier berwarna hitam di hiasi dengan tali giok biru yang melilit di pinggang Gizel, dres panjang namun memiliki belahan se lutut sehingga mampu menampakkan kulit kaki mulus dan putih milik Gizel.
"Ambil itu!" Ucap Arion kepada pelayan butik, dan Gizel akhirnya mengehela nafas lega,
"Haah.....ankhirnya, jika tau ini yang ia suka, sudah dari tadi aku mencoba dres hitam ini huh" gerutu Gizel sembari menunggu Arion selesai membayar ke kasir.
Keduanya keluar dari butik itu, namun pandangan para pelayan butik itu tidka lepas dair wanita yang di bawa oleh Arion.
"Lihat siapa gadis cantik itu? sepertinya dia berhasil merebut hati tuan Arion" ucap salah satu pelayan.
"Tapi mereka bukan seperti sepasang kekasih, terlihat dari cara bicara mereka"
"Iya kau benar, tapi bukankah rumor mengatakan jika nona Sofia model terkenal itu yang akan menjadi istri tuan Arion?"
"Haah sudahlah orang kaya memang begitu bebas memilih berapa wanita yang akan mendampinginya"
para pelayan butik itu menggosipkan Arion pria yang terkenal arogan serta dingin kepada smeua wanita kini malah berjalan dan berbelanja dengan seorang gadis.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.