NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Preman

Suamiku Bukan Preman

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Hidup Naura yang sudah menderita itu, semakin menderita setelah Jessica anak dari Bibinya yang tidak sengaja menjebak Naura dengan seorang pria yang dikenal sebagai seorang preman karena tubuhnya yang penuh dengan tato, berbadan kekar dan juga wajah dingin dan tegas yang begitu menakutkan bagi warga, Naura dan pria itu tertangkap basah berduaan di gubuk hingga mereka pun dinikahkan secara paksa.

Bagaimana kelanjutannya? siapakah pria tersebut? apakah pria itu memang seorang preman atau ada identitas lain dari pria itu? apakah pernikahan mereka bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang Kampungan

Naura tersenyum senang, akhirnya ada hal yang bisa ia lakukan, sesuatu yang biasa ia lakukan di tengah semua kemewahan asing ini.

"Terima kasih, Justin," ucap Naura.

Naura menoleh pada Bi Sukma yang masih tampak sedikit khawatir, "Bi, saya tidak akan merusak apa-apa, saya janji. Saya akan bantu potong-potong bahan atau menyiapkan piring ya," ucap Naura.

Bi Sukma menghela napas lega setelah mendapat konfirmasi dari Justin, kepala pelayan yang sangat dipercaya Aiden. "Baik, Nyonya. Kalau begitu, Nyonya bisa bantu menyiapkan teh. Tuan Aiden suka teh hitam tanpa gula di pagi hari dan setelah itu sarapannya akan disajikan di teras samping," ucap Bi Sukma.

Naura mengangguk antusias, ia mengambil cangkir teh porselen yang indah dan mulai menyiapkan air panas. Meskipun hanya tugas kecil, melakukan sesuatu dengan tangannya sendiri memberikan rasa puas yang sudah lama hilang sejak ia tiba di rumah besar ini.

Sambil meracik teh, Naura mencuri pandang ke sekeliling. Dapur di rumah Aiden ini luasnya hampir seluas seluruh rumah di desa tempat tinggalnya dulu. Peralatan memasak yang mengilap, meja marmer yang bersih dan aroma sedap dari masakan Chef membuat suasana terasa profesional dan mewah.

Tak lama kemudian, semua sarapan sudah tertata rapi. Piring-piring berisi French Toast yang cantik, buah-buahan segar dan tentu saja teh hitam Aiden buatan Naura.

"Justin, saya ingin membawa teh ini untuk Mas Aiden," ucap Naura.

Justin dengan sopan mencoba mengambil alih, "Biar saya saja, Nyonya. Nyonya tinggal menunggu di meja makan," ucap Justin.

"Tidak apa-apa, Justin. Biarkan saya yang membawanya," ucap Naura.

"Baik, Nyonya," jawab Justin.

Ketika Naura tiba di kamar, Aiden sudah berpakaian lengkap dengan setelan kasual bisnis berwarna biru laut yang elegan. Ia sedang merapikan dasinya di depan cermin, tampak sangat rapi dan tampan.

"Mas," panggil Naura lembut.

Aiden berbalik dan senyumnya langsung mengembang melihat Naura membawa nampan, "Wah, service kamar dari Nyonya rumah sendiri," ucap Aiden.

"Aku buatkan teh hitam kesukaan kamu tanpa gula," ucap Naura dan meletakkan nampan di meja samping.

Aiden berjalan mendekat, menangkup pipi Naura dan mengecup keningnya lama. "Terima kasih, kamu tidak perlu repot-repot," ucap Aiden.

"Aku gak repot kok, oh ya tadi aku juga sudah bantu yang lain menyiapkan sarapan, sarapannya sudah siap di teras samping," ucap Naura.

"Terima kasih ya," ucap Aiden dan diangguki Naura.

Aiden dan Naura pun pergi ke taman, Aiden menarik kursinya di teras samping yang menghadap ke taman hijau nan asri lalu mempersilakan Naura duduk. Sarapan pagi itu terasa lebih tenang, Aiden juga menceritakan sedikit tentang jadwalnya hari ini.

"Siang ini, aku ada pertemuan penting dengan klien dari luar negeri. Setelah itu, mungkin aku akan pulang sedikit terlambat," jelas Aiden.

"Kalau begitu aku akan menunggu Mas Aiden dengan tenang di rumah," jawab Naura.

Aiden meletakkan garpunya dan menatap Naura dengan tatapan intens, "Oh ya aku sudah meminta Justin untuk mengantar kamu ke butik, kamu perlu beberapa pakaian baru sesuai keinginan kamu, aku takut baju yang aku siapkan kurang cocok untuk kamu," ucap Aiden.

"Gak perlu, Mas. aku udah suka bajunya kok," ucap Naura.

"Aku tahu, tapi lebih baik kamu ke butik dan cari baju yang cocok sama kamu," ucap Aiden.

"Gak usah deh Mas, baju yang Mas berikan juga masih bagus. Aku tidak butuh banyak..." ucapan Naura terhenti lantaran Aiden menyelanya.

"Naura, jangan pernah merasa sungkan menerima apa yang kuberikan. Ini bukan tentang kebutuhan, ini tentang kenyamanan dan statusmu. Anggap saja ini bagian dari pekerjaanmu sebagai istriku, pilih apa saja yang kamu suka, anggap itu semua hadiahku," ucap Aiden.

Setelah sarapan selesai dan Aiden beranjak pergi untuk bekerja, Naura merasa ada campuran antara kegugupan dan kegembiraan. Sambil menunggu Justin membawanya pergi, ia kembali ke kamar dan duduk di kursi rias.

"Aku takut banget, nanti pas di butik kalau aku kelihatan norak gimana?" gumam Naura.

Tak lama setelah itu, Naura pun turun ke lantai satu dan Justin masuk kedalam rumah. "Nyonya, mobil sudah siap," ucap Justin dan diangguki Naura.

Naura masuk kedalam mobil tersebut dan pergi menuju butik, selama perjalanan Naura dibuat kagum dengan bangunan megah yang berdiri menjulang menghalangi sinar matahari.

Di tengah kekagumannya, mobil berhenti di sebuah bangunan mewah dan Naura yakin jika bangunan mewah itu adalah butiknya karena terlihat dari luar beberapa dress yang begitu cantik dan elegan.

Naura masuk kedalam butik dengan Justin, "Silahkan Nyonya, saya akan mengangkat telepon terlebih dahulu, Nyonya bisa memilih pakaian," ucap Justin.

Naura pun melihat-lihat pakaian yang ada, "Ini bagus kayaknya," gumam Naura ketika melihat dress sederhana, namun begitu elegan.

Ketika Naura melihat harga dress tersebut, betapa terkejutnya ia dan Naura membatalkan niatnya untuk membeli dress tersebut.

"Dress kayak gitu harganya 7 juta, aku harus cari yang murah, maksimal 100 ribu," gumam Naura.

Di tengah kebingungannya, seorang pelayan menghampiri Naura. "Ada yang bisa saya bantu Nyonya?" tanya pelayan.

"Eh, tidak ada Mbak. saya cuma melihat-lihat saja," tolak Naura dengan sopan.

"Kan gue bilang apa Ris, dia kesini cuma lihat-lihat aja bukan mau beli. Mendingan lo cari pelanggan yang lain deh, orang kampungan kayak dia mana mampu beli baju di butik ini," ucap Fatin salah satu pelayan di butik tersebut.

"Maaf atas ketidaksopanan pelayan kami, Nyonya," ucap pelayan bernama Risa.

"Gapapa Mbak, saya memang hanya melihat saja. Maaf karena saya sudah datang kesini dan tidak beli pakaian di sini," ucap Naura.

"Tuh kan, dasar malu-maluin, lihat nih pakaian lo kayak prang kampung tau gak, mana pakai sandal jepit biasa lagi," ucap Fatin.

Naura menunduk dan melihat sandal pemberian Aiden, "Memangnya ada yang salah ya Mbak sama sandal saya? perasaan ini sandalnya masih baru loh," tanya Naura.

"Baru, tapi gayanya jelek. Udah deh sana pergi, jangan mengotori butik ini, nanti malah pakaian disini hilang soalnya lo ambil, lo kan gak punya yang buat beli pakaian disini," ucap Fatin dan mendorong Naura.

"Ada apa ini?" tanya Justin yang baru saja datang dan melihat istri sang majikan yang di dorong pleh Fatin.

"Tuan, perempuan ini datang kesini hanya untuk melihat-lihat, saya takut jika barang disini hilang karena dicuri oleh dia, karena itu saya mengusirnya supaya dia tidak mengganggu butik ini," ucap Fatin dengan begitu antusias dan berharap Justin ikut membantunya mengusir Naura.

.

.

.

Bersambung.....

1
Ariany Sudjana
Naura, dengan posisi Aiden yang konglomerat, kamu harus meng upgrade diri kamu sendiri, supaya tidak selalu dianggap kampungan dan diremehkan orang. kamu harus buang mindset kamu yang polos, dan tunjukkan kamu itu orang yang tegar dan mandiri, dan pantas mendampingi Aiden
partini
siap" kamu di pecat
Naura come on upgrade i now you can do it
partini
pasti terseok Seok langkah mu so sad,suka masak hemmm bisa jadi bisnis tuh ga bisa bayangin nanti ketemu orang di luar di bully
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aku pegang kata kata mu ... kalo sampai masa lalu mu kembali dan kamu plin plan... tak sentil ujung burung mu nanti....😈😈😈😈😈
partini: masa lalu di mana" menghantui ampesnya selalu bikin oleng
total 1 replies
nurry
lanjut 💪
Ariany Sudjana
Aiden punya tugas berat, selain mengurus masalah perusahaan, juga membimbing Naora, karena bagaimanapun kamu ga jujur sama Naora dari awal, soal identitas kamu yang sebenarnya. apalagi Naora tidak berpendidikan tinggi, dan polos, pasti kaget melihat kenyataan di depannya
partini
maklum orang kampung pendidikan aja rendah pasti minder sekali
Valen Angelina
pinsan gak tuh ...habis diperawanin Mala dikasih kekuatan ...suami preman tapi ceo
nurry
lanjut terus thor 💪
partini
wah rumit ternyata kehidupan Aiden penuh intrik
Nurminah
lanjutkan
partini
masa lalu mu udah berakhir siapa" dengan masa lalu suami mu masa seorang CEO ga ada
nurry
lanjut thor... makin seruuuu👍💪
Nurminah
lanjutkan
partini
ayah dan ibu Naura yang meninggal itu kandung bukan yah siapa tau cuma membesarkan saja
Djuniati 123
lanjut...
Ariany Sudjana
jangan-jangan orang tua Naura meninggal karena dibunuh Carlo dan Aulia, supaya mereka bisa ambil alih harta kekayaan keluarga Naura. coba Aiden, di usut lebih dalam lagi
Nifatul Masruro Hikari Masaru
ceritanya bagus banget
elaretaa: Terima kasih atas dukungannya Kak🥰
total 1 replies
Indriani Kartini
jahat bngt mereka bertiga padahal Naura itu saudaranya sendiri, bnr Aiden hukum aja mereka dengan baret.
Ariany Sudjana
Aiden jangan hanya bisa marah, tunjukkan kamu sebagai suami yang bertanggung jawab, dan bisa melindungi istri kamu. sebaiknya sih keluarga Naura diurus dunia bawah saja, supaya langsung dibinasakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!