"Anda memang istriku,tapi ingat....hanya di atas kertas, jadi jaga batasan Anda"
" baik.... begitu pun dengan anda, tolong jangan campuri urusan saya juga, apapun yang saya lakukan asal tidak merusak nama baik keluarga anda, tolong jangan hentikan saya"
bismillahirrahmanirrahim...
hadir lagi... si wanita lemah lembut, baik hatinya , baik adabnya , baik ucapnya....tapi ingat, Hanya untuk orang-orang yang baik padanya, apalagi pada keluarga nya...
Rukayyah... gadis bercadar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain kebesaran serta berwarna hitam, bahkan hanya kedua matanya saja yang terlihat.... terpaksa harus menerima perjodohan, karena wasiat kakeknya dulu, dan memang di lingkungan pesantren semua saudaranya menikah karena di jodohkan...hanya kakak laki-lakinya yang paling lembut hatinya mencari sendiri jodoh nya, siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Zora....
nantikan kisah selanjutnya, semoga sukaaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membuat keributan
Rukayyah menelpon kakak iparnya, suaranya tenang, tetapi ada nada serius yang jarang ia gunakan ""Assalamualaikum?" Kak, aku minta kalian datang besok. Jangan tunggu liburan santri. Ada urusan mendesak yang menyangkut Abah dan status keluarga. Aku tidak bisa menjelaskannya lewat telepon, tetapi aku butuh saksi besok l. Tolong, Kak. Segera."
Zora, yang sudah mengenal karakter adiknya, menyadari bahwa urusan mendesak dari Rukayyah pasti sangat berbahaya.
Zora menoleh Kepada Yusuf "Mas, Ayya minta kita berangkat besok pagi. Dia bilang ada urusan mendesak menyangkut kehormatan Abah."
Yusuf yang tadinya sudah nyaman dengan rencana keberangkatan pasca-ujian, kini melihat urgensi di mata istrinya.
Yusuf Menatap Zora dengan serius"Baiklah. Kalau Ayya yang memintanya secepat ini, pasti ada masalah besar. Kita akan berangkat besok pagi."
" iya mas, sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi " ucap Zora yang sedang berdiri dan mengambil beberapa baju hamil.
Yusuf langsung mengambil kopernya lalu menata pakaian yang akan di bawa.
Mereka segera membuat persiapan dalam waktu singkat.
"Aku akan menghubungi Kakakku di Pesantren. Biar dia yang mengurus santri sampai kita kembali." kata Yusuf sambil merapihkan barang yang akan di bawa.
Setelah mendapatkan telepon dari Rukayyah, Zora dan Yusuf memutuskan untuk pergi besok pagi ke kota.
Yusuf segera menghubungi kakaknya , yang memang sebagai kepala sekolah sekaligus pemimpin di pesantren.
"Kita serahkan semuanya pada kakak untuk mengurus pesantren sementara kita pergi mendadak ke kota.".
Kunjungan mendadak ini juga melibatkan orang tua Zora, papa dan mamanya yang memang masih bolak balik antara pesantren dan kota, karena tidak bisa meninggalkan perusahaan begitu saja, walaupun sudah ada keponakannya yang memimpin dan mengelola sebagian bisnis.
Mereka harus diberitahu untuk membantu memuluskan perjalanan Zora dan Yusuf agar Abah dan ibunya tidak curiga dengan Kepergian mendadak Zora dan Yusuf, Keluarga dari Pesantren kini bersiap untuk menghadapi badai di kota.
***
Keesokan harinya,Rukayyah memulai aksinya. Setelah memastikan rencana Selena dan Patricia, Rukayyah memutuskan untuk bergerak ke jantung kekuasaan Hilman. Ia berniat akan membawakan bekal makan siang untuk suaminya, Hilman, sebagai alasan formal kedatangannya.....
Sementara itu, rencana licik untuk menyabotase mobil Rukayyah akan dilakukan hari ini, dan tempat yang dipilih Selena dan eksekutornya adalah di perusahaan Hilman, karena mereka menganggap di sana adalah tempat paling aman dan privacy nya mudah diatur, jauh dari pengawasan Rukayyah di rumah.
Rukaayyah menyiapkan bekal makan siang untuk suami, hanya menu sederhana, nasi merah, capcay , telur rebus, tahu goreng krispi...dan sambal.
Rukayyah memasuki mobilnya dengan tersenyum, sambil melirik ke arah kaca spion, disana ia melihat , ibu mertuanya sedang memantau dirinya dari halaman samping rumah.
"lakukan hari ini, target akan ke perusahaan, kau bisa melakukannya di sana dengan cara cepat, karena gadis desa itu pasti akan di tolak mentah-mentah disana"
perintah nyonya Selena pada seseorang, ia tersenyum senang menoleh ke arah putrinya yang juga berdiri bersama dirinya untuk mengawasi pergerakan Rukayyah.
Diperjalanan, Rukayyah sempat berhenti, untuk menyimpan bukti-bukti untuk memberatkan nyonya Selena masuk ke dalam penjara dengan hukuman berat .
Ia melanjutkan kembali perjalanan nya untuk menuju ke perusahaan suaminya.
Rukayyah tiba di gedung pencakar langit Buana Group. Ia turun dari Ferrari putihnya dengan pakaian syar'i lengkap dan cadar,
dengan menenteng rantang susun dengan warna cantik.
Orang-orang menatap Rukayyah sinis saat Rukayyah baru akan masuk ke kantornya. Bisikan dan tatapan menghakimi merebak. Menurut mereka, Rukayyah seperti teroris atau wanita dari kelompok ekstremis, tidak cocok dengan citra perusahaan teknologi modern itu.
Saat Rukayyah hendak melewati gerbang keamanan, ia dihentikan oleh satpam utama.
"Maaf, Nona. Anda tidak diizinkan masuk tanpa janji. Siapa Anda?" kata satpam itu tersenyum remeh.
"Saya Rukayyah Effendi, istri Tuan Hilman. Saya membawa bekal makan siang." jawab Rukayyah sopan.
Satpam Menatapnya dari atas ke bawah, sikapnya merendahkan "Kami tidak punya catatan. Dan penampilan Anda... maaf, tidak sesuai protokol. Anda ditahan." kata satpam itu mencekal lengan Rukayyah.
Rukaayyah langsung menendang satpam tersebut, karena menurutnya sudah sangat lancang.
Kemudian beberapa satpam lainnya mendekat. Rukayyah ditahan oleh satpam tidak boleh masuk dengan cara sopan, agar Rukayyah tidak melakukan hal yang sama seperti pada temannya itu.yang saat ini sedang meringis karena perutnya terasa sangat sakit.
Rukayyah menyadari ada yang salah. Ini bukan protokol keamanan biasa....
Ternyata dalangnya adalah Rubby. Rubby, yang dendamnya membara dan mengetahui rencana Selena untuk menyabotase mobil, memutuskan untuk menambah lapisan penghinaan. Rubby sendiri punya orang kepercayaan yang berprofesi sebagai satpam di pintu masuk.
Perintah Rubby jelas, Halangi Rukayyah, permalukan dia, dan pastikan dia meninggalkan mobilnya di parkiran umum agar mudah diakses untuk sabotase, kau bisa menahannya disana terlebih dahulu.
Rukayyah tetap tenang, meskipun di dalam hatinya ia mulai marah. Ia harus segera masuk. Penundaan ini justru memberikan waktu bagi eksekutor Selena untuk bergerak di tempat parkir, dan itu berbahaya. Rukayyah tidak perduli, karena dia sudah mempersiapkan sebelumnya.
kali ini , dia hanya ingin menunjukkan kepada Rubby kalau dia adalah istri Hilman .
Rukayyah tetap pada rencana semula.
"Aku tetap akan menaiki mobilku untuk pulang nanti walaupun aku sudah tahu kalau mobilku disabotase.
aku sudah menyiapkan counter-attack fisik yang ekstrem. insyaallah aku akan aman."
Ia berencana menggunakan insiden itu sebagai bukti konkrit upaya pembunuhan Selena, tetapi saat ini, Rukayyah akan fokus pada pertarungan di depan pintu masuk
Rukayyah menarik napas dalam, ia mengambil ponselnya dan menghubungi Hilman, ia sudah memiliki nomor Hilman sekarang.... karena semalam, Hilman memaksa dirinya untuk memberikan nomor, untuk jaga-jaga katanya....
"Assalamualaikum..Tuan Hilman. Saya sudah di lobi kantor Anda. Satpam menolak mengizinkan saya masuk. Mereka bilang penampilan saya tidak sesuai protokol dan saya ditahan." kata Rukayyah dengan wajah tenang meski tidak terlihat.
Di ruangannya, Hilman yang masih dilanda gejolak hati dan kerinduan, langsung marah besar.
"APA?! SIAPA YANG BERANI?!", bukannya menjawab, Hilman malah berteriak.
"hallo ...Hallo.... Rukayyah, apakah kamu masih di sana...?" ucap Hilman, dan ia melihat ponsel nya ternyata , Rukayyah sudah mematikan nya.
"sial....ini kesempatan ku untuk mengambil hati istri anehku itu" umpatnya sambil berjalan keluar.
Di lobi, Rukayyah berdiri dikelilingi bisikan sinis. Tak lama kemudian, Rubby turun dengan anggun, tersenyum penuh kemenangan.
Rubby Berbicara keras, agar semua mendengar "Maaf, Nona. Peraturan adalah peraturan. Kami tidak mengizinkan orang asing dengan pakaian yang mencurigakan masuk. Silakan pergi, Nona. Tuan Hilman tidak menerima tamu tak diundang...., atau kalau ingin masuk, anda bisa membuka cadar anda "....
Rukayyah tetap tenang, melihat penghinaan besar ini.
Tepat saat Rubby menyelesaikan kalimatnya, lift terbuka. Hilman muncul dengan wajah merah padam, berjalan cepat menuju lobi.
Hilman sudah berpikir dengan jernih untuk menerima pernikahannya dengan lapang dada, walaupun ia tahu Rukayyah belum memiliki perasaan apapun padanya. Ia sudah menerima Rukayyah sebagai istrinya
Hilman langsung menuju ke Satpam yang menahan Rukayyah.
Hilman Menunjuk Satpam"Kau dipecat! Sekarang juga!"
Satpam kepercayaan Rubby itu pucat...
Brukkkkk...
"ampuni saya tuan, saya hanya menjalankan perintah" ucap satpam itu menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Hilman.