Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maafkan Aku Mencintainya : 11
Nayra sedang bergelut dengan semua laporannya. Tiba-tiba ponselnya berdering yang ternyata dari Raka.
Hai Nay, apa kabarmu , wuih sekarang sudah sukses lupa sama teman lama ya
" Apaan sih ka, kamu yang sudah lupa sama aku, buktinya kamu tidak pernah lagi menghubungi ku"
Percakapan mereka begitu asik membuat Rangga yang dari tadi berada di belakang Nayra merasakan cemburu dan gemuruh di hatinya.
bruks
Nayra kaget dan menoleh ke arah Rangga yang sudah menahan amarahnya hingga lupa mematikan sambungan ponselnya.
Nay, ada apa Nay
Rangga yang tahu Nayra sedang menelpon pria lain itu pun tidak bisa lagi menahan dirinya, dia tarik tangan Nayra ke dalam ruangannya dan tidak perduli dilihat oleh pegawai yang lain.
" Pak, ada apa pak, tolong lepaskan pak, sakit pak " Rengek Nayra namun Rangga sudah tidak perduli.
Rangga melemparkan tubuh Nayra ke sofa kemudian mengungkungnya dengan tubuhnya ,dan tanpa aba aba langsung mendaratkan ciuman brutalnya membuat Nayra menitikkan air matanya.
Sedangkan di seberang sana Raka yang kebingungan karena ponselnya masih menyala " Nay, Nay apa yang terjadi brengsek ! kak Rangga ! ".
" Cukup pak Rangga , hiks hiks hiks" Rengek Nayla di sela sela pagutannya.
" Kamu hanya milikku Nayra , aku mencintaimu , dengarkan aku kali ini aku bisa menahan diriku dengan hanya menciummu lain kali aku tidak tahu apa aku bisa tidak melakukan lebih padamu " Bisik Rangga di telinga Nayra.
Nayra hanya mengangguk dan terus menangis sesenggukan .
Rangga pun beranjak dan membenarkan bajunya begitu juga dengan Nayra yang kemudian duduk di sofa dan hanya terdiam dengan rambut berantakan dan baju yang terlepas kancing bagian atasnya.
bruaks
Tiba tiba seseorang datang dengan menendang pintu ruangan Rangga.
Bugs bugs bugs
sebuah bogem mentah mendarat di wajah tampan Rangga hingga sudut bibirnya berdarah .
" Brengsek kamu , kamu apakan Nayra ! " bugs bugs
Nayra berteriak ketakutan " Cukup cukup Raka hentikan !" .
Dan satpam pun datang untuk melerai keduanya.
" Pak , anda baik baik saja ?" Tanya salah satu satpam itu kemudian membekuk Raka yang dengan brutal memukuli kakaknya sendiri.
Raja menatap tajam dan penuh dengan kebencian " Lepaskan brengsek !".
Rangga yang tersungkur mencoba untuk bangkit dan mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar " Sudah psk lepaskan ".
" Tapi pak " Protes satpamnya.
Rangga merapikan jaznya kemudian berjalan dan duduk di kursi kebesarannya " Dia adikku pak" .
jleg
Nayra pun melotot tajam " Adik ?".
Raka tersenyum miring " Meskipun aku adikmu tapi aku tidak akan pernah memaafkan mu kalau sampai terjadi sesuatu pada Nayra".
Nayra pun kembali tercengang " Raka, kenapa ka, kenapa kamu begitu melindungiku ?".
Rangga menyunggingkan senyumnya " Jadi kalian sudah saling mengenal, bagus dong kalian akan segera menjadi saudara ipar jadi harus akrab ".
deg
Raka dan Nayra sama sama melotot tajam.
Nayra berjalan mendekati Rangga " Apa maksud pak Rangga? Aku aku tidak pak anda terlalu terburu buru ".
Raka mengepalkan tangannya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, hatinya hancur berkeping-keping kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.
Nayra yang mengetahui kepergian Raka pun berusaha mengejarnya " Raka , tunggu ka !" Tapi Raka terus berjalan dan tidak memperdulikan Nayra.
Akhirnya Nayra menyerah dan kembali duduk di meja kerjanya, dia tidak perduli dengan tatapan teman temannya termasuk Meira.
Dan tak lama kemudian Rangga kembali keluar dan meminta Nayra bersiap siap untuk ikut makan siang bersamanya " Kamu siap siap Nay kita makan siang bersama".
Nayra mendengus perlahan " Tapi pak , aku tidak bisa aku sudah kenyang ".
"Ini adalah perintah dan kita tidak hanya berdua kita akan siang bersama klien penting jadi aku harap kamu bersikap profesional" Ucap Rangga tegas dengan mengeluarkan aura dingin yang mematikan membuat karyawan yang lainnya bergidik ngeri .
Dengan terpaksa Nayra mengiyakan permintaan bosnya dan mulai bersiap siap.
Sepanjang perjalanan menuju restoran tempat mereka makan siang , Nayra hanya terdiam membisu .
Rangga mulai gelisah dengan kemarahan wanita kecilnya " Nay , aku mohon maafkan aku ".
Nayra mendengus perlahan dan melemparkan pandangannya ke arah luar jendela " Tapi anda tidak harus melakukan itu pak , sungguh anda menyakiti hatiku ".
Rangga terdiam sesaat kemudian mengusap kepala Nayra " Itu karena aku sayang sama kamu Nay, aku tidak mau kamu menjadi milik orang lain ".
"Tapi pak , aku tidak bisa " Protes Nayra.
cup
Belum sempat Nayra menyelesaikan ucapannya, Rangga sudah tidak tahan dan kembali menyambar bibir ranum Nayra membuat pemiliknya melotot tajam .
Nayra melenguh dan hampir kehabisan nafas, dan dengan terpaksa dia buka akses untuk Rangga mengobrak abrik rongga mulutnya.
Rangga terus melumat bibir merah Nayra tanpa memberinya jeda untuk mengambil nafas .
Nayra mencengkram lengan Rangga dan memejamkan matanya, sedangkan Rangga menekan tengkuk kepala Nayra untuk memperdalam ciumannya.
Pak Hadi yang merupakan sopir pribadi Rangga hanya terdiam dan hanya senyum senyum sendiri melihat aksi bosnya itu.
Rangga terus memagut bibir Nayra dan memberikan jeda sebentar kemudian kembali melanjutkan aksinya.
Setelah cukup lama mereka saling berpagutan, akhirnya Rangga mengakhiri dan tersenyum tipis sambil mengusap bibir Nayra
" Aku mohon Nay jadilah wanitaku yang patuh".
Nayra tidak menjawabnya dan hanya menunduk.
Setelah puas dengan aksinya , Rangga merapikan jaznya dan merebahkan tubuhnya di sandaran jok mobil mewahnya.
Nayra semakin sedih dan tak berani menatap Rangga , pikirannya semakin kacau karena di hatinya dipenuhi oleh bayangan Raka tapi sampai saat ini tidak juga ada kepastian darinya.
###
Sementara itu Raka yang terpuruk semakin tidak mengendalikan perasaannya , dia lempar semua barang yang ada di depan nya .
Anita pun mencoba masuk ke dalam ruangan bosnya itu untuk melihat keadaannya.
" Pak Raka, apa yang terjadi " Tanya Anita.
Raka menatap tajam seperti singa yang kelaparan , dan tanpa aba aba dua tarik tangan Anita kemudian menyerang bibirnya dengan brutal .
Anita terkejut namun itulah yang ditunggu selama ini tanpa diberikan instruksi dia buka mulutnya dan membalasnya dengan penuh gairah.
Raka terus menyesap dan melumat bibir merah Anita karena yang dia bayangkan adalah sedang memagut Nayra.
Raka memberikan jeda sebentar kemudian kembali melahap bibir merah Anita, namun tiba tiba dia sadar kalau yang sedang dia cium bukanlah Nayra melainkan sekertarisnya yaitu Anita .
Raka segera mengakhirinya dan mengusap dengan kasar bibirnya yang basah oleh Saliva Anita " Maaf , Anita kembalilah bekerja".
Raka mengepalkan tangannya dan kembali duduk di kursi kebesarannya sambil menengadahkan kepalanya " Nayra , aku sungguh gila karena mu ".
tok tok tok
ceklek
Tiba tiba saja Adelia datang dengan senyuman manisnya " Hei Raka, oh my God Raka, apa yang terjadi dengan ruangan mu semua berantakan seperti ini , oh tidak Raka sekarang juga minta pegawai mu untuk membersihkannya karena Mr. Valentino akan segera datang ".
Raka melotot tajam dan segera beranjak kemudian berjalan ke arah pintu dan meminta Anita bersama pegawai yang lainnya untuk membersihkan ruangannya.
"Ayo Del, kita bicara di bawah saja , aku sudah menyiapkan tiket dan hotel di Bali, ingat perjanjian kita dan kalau semua sudah beres aku dan mr. Valentino berhasil tanda tangan kontrak kerjasama aku akan memberikan bonusmu berserta sisa pembayaran nya .
Adelia tersenyum " Ok ganteng ".
Raka pun tersenyum tipis .