Kesalahan Satu Malam

“ Apa yang ingin kamu makan? Tanya Kevin saat mobil sudah berjalan.

“ Aku mau pizza “ Jawab Kezia cepat saat mengingat makanan yang sangat ingin ia makan dari tadi. Kezia duduk dengan tenang di kursi penumpang sambil mengusap perutnya. Ia merasa bersalah karena telat memberi bayinya makan. Pasti bayinya sangat lapar sekarang.

“ Perutmu sakit? “ Tanya Kevin sedikit khawatir saat melihat Kezia terus mengusap perutnya. Ia tidak ingin terjadi apa apa terhadap bayinya. Kevin sendiri tidak tahu dari kapan ia mulai memperhatikan bayi yang berada di kandungan Kezia itu. Mungkin ini yang dinamakan ikatan darah.

“ Aku hanya lapar “ Cicit Kezia menatap bangunan bangunan megah dari dalam mobil.

“ Seharusnya kamu ingat, bukan hanya memberi perut kamu makan tapi bayi yang ada di kandungan kamu juga bergantung pada mu sekarang. Jangan pernah telat untuk makan lagi. “ Ujar Kevin tanpa menoleh pada Kezia yang sedang menatapnya, ia fokus untuk mengemudi.

“ Aku telat makan juga karena kamu yang tiba tiba datang “ Kezia menatap Kevin dengan sengit. Ia telat makan karena kedatangan pria itu sendiri, kenapa malah menyalahkannya sekarang.

Kevin yang mendengar ucapan Kezia hanya diam. Ia tetap fokus mengemudi sampai akhirnya mereka sampai ke restoran yang menyediakan pizza. Setelah memarkirkan mobil, mereka keluar bersama sama. Restoran yang mereka datangi terdiri dari dua tingkat, dan mereka memilih lantai dua karena di sana tidak terlalu ramai seperti lantai satu. Saat berjalan memasuki restoran banyak mata yang memandang mereka dengan penasaran. Bagaimana tidak penasaran karena setahu orang orang Kevin tidak pernah dekat dengan perempuan manapun, sehingga banyak orang orang yang penasaran dengan hubungan dua manusia itu. Kevin merupakan pengusaha yang cukup terkenal. Jadi saat banyaknya pasang mata yang terang terangan melirik ke arah mereka berdua Kevin hanya diam saja, ia sudah terbiasa dengan hal ini. Berbeda dengan Kezia yang merasa tidak nyaman. Setelah selesai memesan mereka akhirnya bisa duduk di kursi mereka.

“ Kenapa mereka terus melihat ke arah kita sih “ Cicit Kezia akhirnya, ia sudah duduk di hadapan Kevin sekarang. Kezia duduk dengan tangan yang menumpu di atas meja.

“ Abaikan saja “ Ucap Kevin yang mendengar keluhan Kezia.

Setelah beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang juga. Mereka menikmati dengan diam tanpa ada obrolan sama sekali.

Kezia benar benar merasa sangat kenyang sekarang, bagaimana tidak kenyang kalau Kezia sendiri menghabiskan satu lingkar pizza sendiri. Setelah Kevin membayar makanan yang mereka makan, mereka keluar dari restoran tersebut.

“ Ada tempat yang ingin kamu kunjungi? “ Tanya Kevin saat mereka sudah memasuki mobil.

“ Tidak ada, aku ingin kembali bekerja. “ Jawab Kezia yang sibuk dengan ponselnya, dari tadi ia sibuk bertukar pesan dengan Katherine.

“ Saya sudah katakan dari tadi, kamu tidak perlu lagi bekerja. Saya juga sudah mengatakan kepada Inka bahwa kamu mulai berhenti bekerja besok. “ Ucap Kevin dengan santai.

“ Mas, apa apaan ini. Kamu tidak bisa mengatur hidupku seperti itu. “ Kezia kembali kesal sekarang. Ia menatap wajah Kevin dengan marah. Pria yang dia tatap sekarang benar benar mengesalkan. Bisa bisanya ia memutuskan secara sepihak mengenai apa yang menurut Kezia penting di hidupnya. Walaupun ia mendapatkan pekerjaannya itu atas bantuan tante Viona, tapi tetap saja Kezia sudah bekerja keras untuk bekerja di butik.

“ Kamu tidak perlu bekerja lagi, saya yang akan membiayai seluruh kebutuhan kamu. Saya hanya ingin menjamin kenyamanan dan kesehatan anak saya. “ Kevin mulai melajukan mobilnya di jalanan yang tidak terlalu macet sekarang.

“ Kamu akan pindah ke rumah saya besok, saya akan menjemput kamu. “ Ucap Kevin lagi yang membuat Kezia bertambah kesal.

“ Memangnya kamu siapa berani beraninya mengatur hidupku, aku tidak akan mengikuti mu. Aku akan tetap bekerja dan akan tetap tinggal di kos ku. “ Ucap Kezia dengan nada yang meninggi. Ia benar benar tidak bisa menahan rasa kesalnya sekarang.

“ Kita akan menikah tiga minggu lagi, setelah menikah kamu juga akan tinggal bersama saya dan saya berhak atas hidup mu, saya berhak melarang apa yang menurut saya tidak baik. Ini semua saya lakukan juga untuk kebaikan kamu dan juga bayi saya. Jadi tolong jangan membantah lagi. Saya tidak ingin memperdebatkan hal sepele seperti ini lagi “ Kevin berbicara panjang lebar untuk menjelaskan pada perempuan keras kepala yang sialnya merupakan calon istri dan ibu dari anaknya.

“ Kita akan menikah tiga minggu lagi dan aku juga akan pindah tiga minggu lagi. Aku tahu apa yang terbaik untuk anakku. Aku tidak mungkin membahayakan nyawanya jika itu yang kamu takutkan. “

“ kamu benar benar keras kepala “ Ucap Kevin yang sudah memarkirkan mobilnya di depan kos Kezia.

“ Dan kamu benar benar brengsek “ Kezia ingin keluar dari mobil ini sekarang juga, bersama Kevin lama lama Kezia bisa gila. Saat ia mulai membuka pintu Kezia tidak berhasil karena Kevin masih menguncinya.

“ Apa lagi yang kamu mau? Sekarang buka pintu nya aku ingin keluar “ Kezia akhirnya menatap Kevin yang masih setia di kursi kemudi, pria itu juga sedang menatapnya sekarang. Tanpa bicara Kevin mengeluarkan merogoh dompetnya dari dalam saku. Ia mengeluarkan satu kartu debit yang kemudian ia sodorkan ke hadapan Kezia.

Kezia yang melihat itu merasa kebingungan. Apa yang dilakukan pria itu sekarang? Apakah ia ingin pamer ke Kezia bahwa ia punya banyak harta. Pria di hadapan Kezia ini benar benar gila.

“ Pakai kartu ini “ Ucap Kevin yang masih memegang kartunya karena Kezia tidak kunjung menerimanya.

“ Untuk apa? Walaupun aku miskin aku masih punya uang untuk menghidupi diriku sendiri. “

“ Saya sudah menyuruh kamu untuk berhenti bekerja. Jadi saya memberikan kartu ini untuk mempertanggung jawabkan kelakuan saya yang menurut kamu sangat gila. “

“ Kamu bisa memakainya sesuka hati kamu. Ini punya kamu sekarang. “ Karena tidak kunjung menerima kartu tersebut, Kevin kemudian menarik tangan Kezia untuk diserahkan kartunya. Setelah kartu itu ada di genggaman Kezia, Kevin akhirnya membuka kunci pintu.

Tanpa mengatakan apa pun Kezia memutuskan keluar dari dalam mobil Kevin dengan membawa kartu debit pemberian Kevin di genggaman nya. Kezia melangkah dengan cepat menuju kamar kosnya. Ia sangat butuh waktu sendiri untuk menjernihkan pikirannya yang sangat kacau dari awal kedatangan Kevin. Pria itu benar benar sudah mengubah hidupnya sekarang. Kezia merasa ia tidak akan memiliki ketenangan dalam hidupnya kedepannya. Saat sudah berada di dalam kamar kosnya yang terlihat sangat nyaman, Kezia langsung menidurkan dirinya di ranjangnya yang sangat terasa nyaman sekarang. Ia harus mengisi tenaga untuk menghadapi hidupnya yang akan lebih banyak cerita. Hari ini benar benar melelahkan.