"Aku akan menikahi wanita mana pun yang bisa meluluhkan hati anakku!" Itulah pengumuman yang dibuat oleh Eza. Putra dari lelaki yang dikenal sebagai duda +1.
Karena salah satu orang terkaya di negaranya, sayembara Arkan menjadi viral. Padahal sayembara itu bukan atas kemauannya, melainkan karena ulah sang anak. Ratusan wanita mengantri untuk ikut sayembara. Sampai seorang perempuan yang sangat mirip mendiang ibunya ditemukan oleh Eza. Nama gadis itu adalah Beby. Gadis tomboy yang mendaftar sayembara karena taruhan. Alhasil Eza meminta Arkan untuk menikahi Beby. Masalahnya adalah, Beby ternyata sangat muda, dia masih menginjak kelas dua SMA.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Arkan akan tetap menikahi Beby demi anak semata wayangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 - Pengakuan Emak
...༻✿༺...
Lastri terdiam mendengar pengakuan Beby. Di sisi lain dia juga merasa malu pada Eza.
"Tunggu sebentar ya, Za... Bibi mau bicara berdua sama Beby," ujar Lastri. Dia mengajak Beby bicara empat mata ke dapur.
"Jadi kau membayar sppmu bukan karena beasiswa? Melainkan karena hasil taruhan?" cecar Lastri yang tampak murka.
"Iya, Mak..." Beby menciut.
"Kau ini! Kau tidak saja mempermainkanku! Tapi juga orang lain. Lihat saja Eza! Anak kecil yang malang itu sampai mendatangimu ke sini! Dia mengharapkan kau jadi ibunya!" omel Lastri.
"Aku tahu... Karena itu bantulah aku. Aku nggak bisa menikah, Mak. Kau tahu aku masih sekolah." Beby memegangi lengan sang emak. Menatap penuh harap.
"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu, dan ini penting." Mata Lastri tampak berkaca-kaca.
"Kenapa, Mak? Ada apa?" Beby otomatis dibuat cemas.
"Bulan lalu aku jatuh saat bekerja. Itu terjadi beberapa kali dalam satu bulan ini. Emak mencoba memeriksakan diri ke dokter, dan aku ternyata menderita kanker stadium empat," ungkap Lastri yang langsung terisak. Wajahnya seketika berlinang dengan air mata.
"Enggak mungkin! Emak pasti bohong kan? Ini pasti hanya akal-akalanmu agar aku mau menikahi Om Arkan!" ujar Beby yang akhirnya ikut menangis.
"Emak nggak bohong, Beb. Karena itulah Emak senang banget pas dengar Tuan Arkan akan menikahimu. Emak butuh orang yang bisa dipercaya untuk menjagamu," kata Lastri.
"Kenapa kau berpikir seolah kau akan mati, hah?! Bukankah kanker masih bisa di obati?" timpal Beby.
"Tentu bisa, Beb. Tapi biayanya nggak murah. Kau tahu sendiri kita untuk makan tiga kali sehari saja susah," isak Lastri.
"Kenapa kau baru memberitahuku tentang ini sekarang. Emak jahat!" Beby meraungkan tangisannya.
Perlahan Lastri memeluk Beby. Keduanya saling menangis bersama.
"Maafkan, Emak. Aku cuman nggak mau membuatmu cemas. Kau adalah gadis yang ceria. Aku tidak ingin semua itu hilang karenaku," ucap Lastri.
Kali ini Beby terdiam. Setelah mendengar fakta kalau ibunya sakit, dia jadi mencari solusinya. Hal paling utama yang harus dirinya dapatkan adalah uang. Lastri tentu membutuhkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan.
Alhasil terlintas dalam benak Beby untuk bersedia dinikahi Arkan. Ia akan mencoba memanfaatkan hal tersebut.
"Aku akan menikah dengan Om Arkan!" cetus Beby sembari melepas pelukan Lastri.
"Beb! Kau bilang tidak suka Tuan Arkan. Jangan memaksakan dirimu," tanggap Lastri.
"Emak bilang perlu orang yang bisa dipercaya untuk menjagaku. Semua orang tahu kalau Om Arkan adalah orang baik. Kau juga sepertinya percaya padanya," tukas Beby. Dia segera beranjak keluar untuk menemui Eza. Sebelum itu, Beby membersihkan air mata di wajahnya.
Sejak tadi Eza berusaha menguping pembicaraan yang terjadi. Namun tidak bisa karena posisinya dengan dapur cukup jauh.
Eza bergegas kembali ke tempat duduknya saat melihat Beby keluar. Ia merekahkan senyuman lebar untuk gadis tersebut.
"Kau pasti datang ke sini untuk mengantarku ke sekolah kan?" tebak Beby.
"Iya!" sahut Eza.
"Tunggulah sebentar. Aku akan bersiap dulu. Apa kau sudah sarapan?" tanya Beby.
"Tadi aku hanya makan setengah potong roti dan--"
"Kalau begitu, sarapanlah di sini! Emakku akan membuatkan makanan enak," tawar Beby seraya tersenyum simpul. Lalu dia usap pelan puncak kepala Eza.
Eza terkesiap. Dia merasa sangat senang sekali. Sepertinya pembicaraan Beby dan emaknya menghasilkan dampak positif untuknya.
"Dia otw jadi mamaku," gumam Eza sambil cengengesan sendiri.
tetap semangat
arkan sa ae.. otak nya langsung berharap beby pake bikini🤭🤣🤣