Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Hari Libur yang Manis

Sumber gambar, dokumen pribadi Mugiarni

Awal pagi yang indah. Pak Burhan Bersiap,-siap untuk pergi ke masjid. Terdengar sayup- sayup suara Adzan Subuh. Alinah pergi ke dapur untuk menyiapkan bakmi goreng kesukaan Pak Burhan..Bakmi goreng yang di padu dengan wortel dan sayur pakcoy dan irisan bakso. Alinah memasak bakmi itu dengan hati riang gembira.

Alinah juga menyiapkan dua gelas kopi untuk Pak Burhan. Sementara yang satu gelas lagi untuk dinikmati olehnya.

Sembari menunggu Bakmi goreng itu masak Alinah mencuci piring. Selesai mencuci piring yang satu, Alinah mengaduk bumbu goreng dan sayuran dalam wajan itu. sayur dan bakmi di bolak balik, di aduk perlahan hingga akhirnya tercipta bakmi goreng yang harum dan lezat. Kemudian matikan kompor. Menunggu bakmi goreng itu agar sedikit berkurang panas nya, Alinah kembali mencuci piring satu persatu.

Setelah itu Alinah menunaikan ibadah sholat subuh karena itu kewajiban dari seorang hamba pada Rabb- Nya

“Assalamualaikum’ Pak Burhan mengucapkan salam.

Alinah menyambut suami yang baru saja pulang dari masjid.

Tak lama kemudian tersaji Bakmi goreng, telur dadar, dan tempe goreng di meja makan.

“Ini kopinya di minum dulu, jangan nunggu dingin!” Alinah menyodorkan gelas minumnya.”Nanti kalau keburu dingin tak berselera lagi untuk menikmati ya' lanjutnya.

Alinah pun menikmati kopi di pagi itu. Dia penikmat kopi. Sebelum pergi mengajar Alinah minum kopi agar tidak mengantuk.

Usai Pak Burhan minum segelas kopi, dia memeluk istrinya seraya berkata, “Terimakasih istriku.” Kemudian Pak Burhan mengecup mesra kening Alinah.

“Terimakasih suamiku. Silahkan menikmati sarapan pagi,” kata Alinah.

“Makannya nanti saja. Aku mau jogging dilu” jawab Pak Burhan.

Alinah bergegas ke kamar mandi . Usai memasak bila tak mandi. Badan terasa risih.

***

Siang harinya Alinah kembali memikirkan sikap tetangganya. Bu Riri. Kalau dipikir- pikir Pak Bu Riri itu orangnya paik. suka menengok orang sakit. Dalam situasi tertentu Bu Riri pun tergolong sebagai seorang tetangga yang baik, meskipun bukan teman "curhat" yang baik.

Alinah menyadari bila dirinya pun sebagai makhluk yang banyak kekurangan. Sekalipun terselip sebuah kelebihan itu dianggapnya sebagai suatu "rahmat" yang harus di syukurinya, sementara kekurangan yang ada pada dirinya itu yang perlu dibenahi agar dapat tercapai suatu kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat kelak.

***

Alinah dan Pak Burhani pindah perumahan. Meninggalkan tempat yang lama ke suatu tempat yang baru sebagai suatu penyegaran. Dari sebuah tempat padat penduduk berpindah ke suatu perumahan yang tidak terlalu ramai. Nuansa perkampungan. Di sebuah pelosok desa nan sunyi dan sepi. Berganti suasana itu dianggapnya sebagai romantika kehidupan.perkampungan. Meski untuk akses masih sedikit angkot. Tapi Alinah pun bersyukur tempat hunian itu ada fasilitas angkot, meski kadang menunggu lama.

Alinah teringat saat pertama kali menaiki angkot itu, takut luar biasa. Pak Sopir yang mengemudikan angkot itu suka main HP. Yang ada dalam pikiran Alinah kala itu terbayang akan tertunduk dengan kendaraan lain,bagaimana tidak, kalau seseorang main HP biasanya fokus. Jadi kurang perhatian saat mengemudi. gerbang. Anehnya penumpang lainnya tidak merasakan ketakutan seperti Alinah. Sementara itu bila angkot berhenti di pasar terkadang menunggu waktu lama lagi untuk melanjutkan perjalanan. Alinah butuh kesabaran untuk tinggal di tempat yang baru itu.Bagaimana bila saat itu Alinah hendak menghadiri urusan penting. Barangkali Alinah akan segera turun agar dapat hadir tepat waktu. Kemudian Alinah berpindah dengan naik ojeg saja.

***

Beda Pak Burhan beda pula dengan Alinah.

Sementara itu Pak Burhan suka sekali bila bepergian dengan naik kereta. Tetapi Alinah Alinah begitu takut naik kereta. Alinah pun pernah mendengar bila banyak orang yang naik kereta api sering kehilangan dompetnya saat hendak turun dari kereta. Padahal yang namanya pencopet itu tak mudah untuk kita kenali. Bahkan terkadang ada pencopet yang berpakaian sangat rapi. Pakai parfum lalu penampilan nya juga sangat meyakinkan. Orang awam seperti Alinah rasanya sulit untuk membedakan mana yang pencopet dan mana orang yang berakhlak baik. Bahkan Alinah pun pernah mendengar orang yang bercerita kalau dirinya kena hipnotis saat naik kereta.

Untuk pertama kali Alinah naik kereta menuju Bogor takutnya bukan kepalang. Barangkali karena saking merasa paniknya setiap ada goncangan kereta api berpikir negatif. Jangan-jangan sebuah malapetaka akan datang menghampirinya. Ketakutan datang menyerang dengan adanya seorang Ibu separuh baya yang berdiri persis di dekat sambungan gerbong.

Ada beberapa keuntungan saat bepergian dengan kereta.

Biaya lebih hemat. Waktu tempuh lebih cepat. Sebuah kampung yang terletak di daerah perbatasan antara wilayah Kabupaten Bogor dengan wilayah kabupaten Tangerang itu bisa menggunakan akses kereta api.

Sekitar 40 menit waktu tempuh dari stasiun Tenjo menuju stasiun Sudimara. Lalu menyambung dengan kendaraan umum, kurang lebih satu jam. Perjalanan yang ditempuh. Itu bila perjalannya lancar. Terkadang kendaran harus menunggu para penumpang yang turun dari kereta api berikutnya baru mobil angkotnya melajukan kendaraannya.

Menurut cerita dari warga setempat, asal muasal kampung ini adalah kawasan hutan. Masih banyak didapati pohon-pohon tinggi menjulang. Binatang buas, yang membuat merinding bulu kuduk yang mana diri kita akan dimangsa olehnya. Alinah tak sanggup untuk membayangkan bila dirinya tiba tiba diserang oleh binatang buas. Melihat ular dalam sebuah gambar itupun sudah membuat dirinya seram. Dataran rendah dengan penampakan alam yang tidak rata.

Pada permukaan alam yang tekstur tanahnya lebih tinggi diatas permukaan tanah, sebagian besar penduduknya menanam pohon-pohon yang sekiranya kelak dapat dimanfaatkan batang kayunya untuk membangun sebuah rumah. Hamparan tanah yang berundak-undak. Akan tetapi pada sebuah dataran rendah bisa dibudidayakan dengan tanaman padi, tanaman kayu, ataupun tanaman buah. Namun demikian, tidak semua tanaman buah cocok di tanam di daerah ini. Misalkan tanaman salak pondoh. Bisa berbuah bila ditanam di daerah ini. Akan tetapi setelah panen nanti, daging buahnya lebih tipis.

Itulah pengalaman Alinah saat pertama kali bepergian untuk menaiki kereta. Memang rasa takut itu hanya bisa dirasakan oleh orang itu sendiri. Orang di luar sana tak pernah tahu persis dengan suatu objek yang kita takuti itu. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda. Karena berbeda itu lah yang membuat seseorang peka terhadap suatu kejadian yang ditakutinya itu. Seperti hal nya Alinah, dia pernah melihat suatu tayangan yang meliput tabrakan kereta api. Pada kejadian itu banyak orang yang meninggal. Beberapa orang mengalami luka- luka. Itulah membekas dalam ingatan Alinah.

Alinah menyadari bila sudah digariskan takdirnya seseorang akan mengalami kematian. Tetapi prinsip Alinah itu, kalau sebelum terjadi akan dia hindari.

Setiap orang pasti memiliki prinsip yang berbeda. Kita juga harus bertoleransi terhadap prinsip yang orang lain punya. Karena kita tinggal di negara yang menghargai perbedaan. Bhineka Tunggal Ika.