Dear Mommy

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")

...📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 ​​𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭a....

Pas masuk apartment, mark Dan Lucas mencari keberadaan rose. Mencari setiap sudut apart miliknya. Namun, saat mark Ingin pergi ke wc deket dapur, untuk memastikan jika rose ada di wc atau tdk kini mengalihkan pandangannya ke arah dapur.

"Rose!"ucap mark seraya memasuki dapur, ia bisa melihat rose dengan keadaan meringkuk di bawah seraya memegang perutnya yang besar.

"M-mark hiks hiks, t-tolong gw hiks"ucap rose seraya menahan rasa sakit yang ada pada perutnya.

Mark langsung menggendong rose tanpa banyak bicara, tapi sebelum keluar ia berteriak ke Lucas agar segera keluar dari apartment Dan menuju rumah sakit.

...

...

...MOMMY...

"Dokter! Suster. Cepat tolong dan tangani rose"teriak Mark saat masuk ke rumah sakit.

Para suster menuntun mereka ke salah satu ruangan, dengan keadaan panik mereka terus bertanya ke pada rose. Walau sudah di tegur agar keluar dlu dari ruangan.

"Maaf pak, anda bisa tunggu di luar selama kami bisa memeriksanya"Ucap suster seraya mempersilahkan Lucas dan Mark keluar dari ruangan.

Beberapa menit kemudian, dokter serta suster keluar dari ruangan "Maaf pak, ibu rose masih dalam tahap pembukaan"

"T-tapi tadi ada"

"Iya pak, ketuban bu rose sudah pecah dan seperti yang saya bilang, bu rose dalam masa pembukaan"jelas suster seraya melenggang pergi dari hadapan mereka berdua.

"Rose lo gapapa? "Ucap Mark seraya menatap khawatir rose yang kini merintih kesakitan.

"Gapapa, kok ini juga sakitnya nggak terus-terusan kok"

"Lucas, duduk"ucap rose seraya menyuruh Lucas duduk.

"Ce, lo tau nggak?! Gw panik banget sumpah"oceh Lucas seraya mengelus dadanya.

"Untung jae tadi nggak curiga, gimana kalau dia curiga terus dia nanya-nanya lagi"

"Tadi kalian sama jaehyun?"Tanya rose seraya tersenyum lalu mengelus perutnya.

"Iya! "

'Santai dong lu, ngagetin rose kalau lo ngegas gitu"Tegur Lucas.

"Dia apa kabar?"

"Rose lo mau makan nggak? Gw beliin, soalnya gw juga belum makan sama Lucas"

"Gw samain sama lo berdua aja dehh, males mikir soalnya"

Lucas dan mark keluar dari ruangan dan berjalan ke restoran yang tak jauh dari rumah sakit.

Saat mereka pergi, winwin datang dan masuk serta tanpa sengaja ia mengagetkan rose yang kini mengelus perutnya yang besar.

"Sicheng! "Ucap rose seraya merentangkan tangan guna memeluk saudara kembarnya. Winwin yang ngerti pun mendekat ke arah rose serta memeluknya.

Winwin menatap rose yang pucat "sorry gw terlambat, lo gapapa kan? Siapa yang nganter lo ke sini?"

"Temen jaehyun" Winwin melepas pelukannya lalu menatap rose tanpa ekspresi seperti biasa "Maksud lo? Jaehyun tau? " Ucap winwin, entah sejak kapan winwin dendam banget sama jaehyun.

Rose menepuk pela lengan winwin "Bukan! Mereka yang jagain gw. Dan soal jaehyun, dia sama sekali nggak tau"

Winwin diam lalu menatap rose serius "Lo yakin?" rose terdiam, lalu mengangguk mantap.

"Gw percaya sama dia"Ucap rose mantap.

Pas winwin sibuk bercerita, mark dan lucas kembali dengan menenteng kantong makanan pesanan mereka. Tapi saat masuk, mereka di kagetkan dengan kedatangan winwin yang secara tak sengaja membuat mereka berdua bingung.

"Siapa?"Tanya mark.

"Gw? Kenapa emangnya?"Ketus winwin.

"Gapapa sihh, nanya doang"

"Ehh rose, nih gw siapin dlu yahh"

Winwin mengambil makanan yang di pegang mark "Gw aja, lo berdua makan aja" winwin kembali duduk dan menyuapi makanan buat rose.

Mereka berdua masih bingung, dan lucas? Sepertinya lucas tak merasa asing dengan pria tampan yang mirip dengan rose ini. Namun ia bingung, dimana ia pernah melihatnya?

Tak mau ambil pusing, dan pada akhirnya ia akan tahu siapa nihh orang sebenarnya. Lucas membuka tempat makanan yang beli lalu menyantapnya.

...MOMMY...

Rose

Di sinilah ku berada, pada akhirnya aku ada di rumah sakit dengan rasa sakit yang tak pernah kurasakan. Menghela napas dan mengatur strategi serta berdo'a agar ia bisa selamat beserta kedua putranya nanti.

Erangan keras menggema di ruangan ini, ruangan dimana biasanya seorang wanita di temani sang suami untuk berjuang demi sang buah hati tercinta.

Mungkin kehidupan rose tak semulus khayalan dimana ia mengharapkan sesuatu yang berbeda.

Nafasku tercekat seakan aku tak sanggup lagi, dengan air mata yang terus mengalir serta semangat sang dokter yang menuntunku untuk berjuang kembali mampu membuat rasa kesedihan itu sedikit menghilang.

Rasanya berbeda, rasanya ada yang kurang. Ia kesepian, tak ada semangat yang membuatnya tersenyum saat ini. Mungkin jika saja ada ayah dari anak ini hadir di setiap rintihan yang rose lakukan saat ini mungkin ia bisa merasakan sedikit semangat dari sang suami. Namun, imajinasi yang indah mampu menyadarkan kita ke kehidupan yang buruk untuk di jalani sosok wanita muda yang kini beralih posisi menjadi ibu muda.

...

...

...MOMMY...

25 december hari bersejarah bagi Rose.

Pembukaan yang sangat menyakitkan di kalangan usia muda dan tak berpengalaman seperti rose saat ini. walaupun begitu, dokter mengatakan rose mampu menjali proses melahirkan secara normal.

Saat rose akan mulau persalinan hanya ada Mark dan Lucas. Tapi pada saat rose di bawa ke ruang bersalin... Winwin sudah menunggu bersama Mark dan Lucas dengan keadaan campur aduk bingung, gelisah, takut, bahagia menjadi satu.

Tak berselang lama, 3 wanita terengah-engah berlari ke arah mereka bertiga "Mark! Rose gimana?"Tanya salah satu wanita yang kini menatap khawatir pintu persalinan.

"Jennie, lisa, jisoo?"

"Lu ngapain ke sini?! Jangan bilang lu ba-"

"Bacot"

"Cheng! Gimana? Rose udah di dalam?"

"Iya, kita lagi nungguin rose lahiran"

"Astaga gw kira rose kenapa-napa pas gw di telfon jennie tadi" Lega jisoo seraya duduk di samping lucas.

"Ehh btw, lu bertiga napa bisa ke sini? Siapa yang ngasih tau lo?!"

"Please, nggak usah ngegas"

"Gw tadi ke apart rose, tapi ada tetangganya yang bilang. Di bawa ke rumah sakit sama 2 pria kayak mau lahiran"

"Yaudah, gw telfon mereka berdua buat ke rumah sakit terdekat dari apartemennya dong"

"Dah menger?"

"Gw juga shock tadi pas tau rose hamil?! Nikah aja gw nggak tau"

"Entar aja tuh, mending kalian do'ain rose biar selamat. Dan bayi-nya selamat"Lerai winwin.

Do'a selalu menuntun mereka berharap pada tuhan agar rose dan kedua anaknya bisa selamat dan sehat.

Kalian pasti bisa merasakan bagaimana penderitaan rose saat ini, impian yang ada di angan-angan sejak dlu kini menjadi imajinasi saja. Tak ada keluarga, tak ada semangat yang rose harapkan.

Saat mereka sedang berdo'a, pintu persalinan terbuka. Keluarlah dokter yang membantu rose bersalin tadi. Winwin berjalan cemas ke arah dokter "Bagaimana dok? Apakah mereka selamat?"

"Maksudku, mereka baik-baik saja kan dok?"Win-win pun kembali duduk dan bersyukur kepada tuhan. Telah memberikan kekuatan kepada rose dan kedua keponakannya.

Dokter yang baru menutup pintu persalinan kini menatap lawan bicara "Tenang pak, bu rose baik-baik saja. Dia sedang istirahat, dan untuk kedua bayi-nya. Mereka sehat, mereka lagi di bersihkan oleh perawat, sebelum di kasih asi"jelas sang dokter.

Mark berjalan ke arah dokter "Rose akan di pindahkan?"Tanya Mark seraya melirik ke arah kaca putih yang terdapat di bagian tengah pintu.

"Dia akan di pindahkan, harap urus administrasi-nya terlebih dahulu"Ucap dokter. "Mana suaminya?"Tanya dokter lagi seraya menatap mereka satu persatu.

"Saya dok!"Mereka semua menoleh ke sumber suara dengan tatapan bingung, kaget dan heran. Kenapa bisa? Kenapa bisa dia baru mengaku sebagai suami rose?! Di saat-saat seperti ini?.

...Tbc......

...ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ & ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʙᴀɢɪ ᴘᴀʀᴀ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ...

...ᴛᴇʀᴜꜱ ʙᴇʀɪ ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ꜱʏᴀ ° <...

...-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ɴᴏᴛ ʙᴏʀᴇᴅ🧚🏻‍♀️-...