Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 11
Pagi hari yang membuat Queen lumayan emosi, jalanan macet, kebutuhan tidurnya belum tercukupi, karena manusia seumurannya paling tidak 6 sampai 7 jam yang dibutuhkan tubuhnya untuk beristirahat, tapi nyatanya dia hanya dua jam saja bisa terpejam.
Hingga kemudian tiba di kediaman sekaligus kantor Arron yng super megah dan mewah.
"Hai Elsa, dimana Bos mu, aku cuman butuh waktunya sebentar"
"Masih ada rapat Queen, dari tadi kamu sudah di tunggu"
"Sorry, jalanan macet" jawab Queen lalu duduk didekat Elsa dengan wajah malas dan lelahnya.
"Kamu sehat?"
"Badan sehat, otak yang agak sakit"
Jawaban yang membuat Elsa tertawa pelan sambil menutup mulutnya, takut menganggu aktivitas rapat yang dilakukan oleh Bos nya.
"Kamu kenapa?, lihat matamu sampai berkantung begitu, perawatan dong biar tambah cantik"
"Mana sempat, cari uang lebih penting"
"Dih, kayak orang kekurangan saja, memang bonus segitu gede dari Bos Arron masih kurang?"
"Heh, jangan bahas itulah, aku makin tak bersemangat nih, yang lain saja"
"Oh, bagaimana dengan kekasih, kamu sudah punya?"
"Halah, kok malah yang itu, gak minat, ganti lagi topiknya"
"Memang kenapa?, jomblo ya?"
"Seratus untuk anda Nona Elsa, dan hadiah mobil mewah silahkan diambil sendiri setelah membayar nya ya"
Sontak Elsa kembali tertawa, sungguh sisi lain dari sosok Queen membuatnya senang dan terhibur, Cantiknya gak ketulungan tapi gayanya biasa saja, gak sok kecantikan, pandai bikin ketawa juga, lengkap sudah, tapi aneh, kenapa belum punya kekasih?
Namun Elsa tak ingin membahasnya lagi, dan mendapat kan ide untuk melihat senyuman dari si cantik Queen.
"Kopi_!" Seru Elsa yang tadi pamit keluar dan rupanya membawa kopi panas dan Roti untuk menemani.
"Alhamdulillah, makasih El, ngerti banget sih kamu" sambut Queen yang kini tersenyum senang, seperti yang diharapkan oleh Elsa.
"Gitu dong, senyumannya enak dipandang mata" ucap Elsa yang juga menikmati kopinya.
Namun ketenangan mereka berdua di ganggu dengan seseorang yang tiba-tiba saja nyelonong.
"Bukannya itu wanita yang kemaren?" Batin Queen mengamati.
Elsa sampai terkejut dan langsung berdiri menghadang.
"Tuan Arron sedang Rapat Nona Monica" ucapnya.
"Ck, memang belum selesai?, lama sekali sih, aku mau mengingatkan janjinya kalau mau makan siang dengan kakakku"
"Ini masih jam berapa?"
"Kan sudah aku bilang, aku kesini hanya mau mengingatkan saja, takut Arron lupa"
"Jadwalnya sudah ada dalam agenda saya, mana mungkin Tuan Arron lupa, kecuali memang Tuan sengaja meng cancel karena ada hal penting lainnya"
"Kamu itu selalu saja bisa jawab, gak suka banget lihat aku, memang aku pernah buat masalah dengan mu!" Monica berkata-kata dengan nada lebih tinggi seolah tak terima.
"Silahkan duduk di ruang tunggu, disini ruangan privat, jangan mencari masalah atau saya akan panggilkan penjaga" ancam Elsa membuat Monica langsung kicep, kakinya akan melangkah menuju pintu keluar, namun tiba-tiba terkejut saat matanya melihat Queen sedang ngopi santai disana.
"Kamu lagi, kenapa ada disini?!" Ucapnya dengan sinis.
"Saya Pengacara Tuan Arron, apa anda lupa?"
"Pengacara?, tunggu, dari usiamu masih cukup muda, dan cantik, kamu benar pengacara?, atau wanita penghibur Arron saja?"
"Ingat batasan anda Nona Monica, kalau Tuan Arron tau hal ini anda pasti akan langsung di lempar keluar!" Sahut Elsa yang makin geram dengan kelakuan Monica.
Sementara Queen hanya tersenyum, memberi kode ke Elsa untuk tetap tenang dan diam, lalu berdiri untuk lebih dekat lagi dengan Monica.
"Rok ketat pendek diatas lutut, atasan dengan kerah rendah hingga kedua gunung kembar yang hampir saja melompat keluar, menurut anda siapa yang lebih cocok dengan sebutan wanita penghibur?" Kata-kata pedas dari Queen yang cocok dan pas, Elsa langsung tersenyum mendengarnya.
"Kamu benar-benar kurang ajar, asal kamu tau ya, Arron itu adalah milikku, keluarga ku bekerja sama di perusahaannya, jadi hati-hati dengan ku!"
"Itu tidak ada urusannya dengan ku Nona" Sahut Queen dengan tatapan tajam dan menantang.
"Akan aku balas nanti!" Ucap Monica dan langsung pergi seketika.
Dua jempol langsung di berikan oleh Elsa dengan tertawa senang, sementara Queen hanya mengangkat alis dan duduk kembali menikmati kopi dan roti yang tertunda.
Hampir tiga jam akhirnya muncul Arron di sana, lebih tepatnya mendekati jam 12 siang, awalnya akan memanggil Elsa namun terkejut saat melihat Queen rupanya juga ada disana.
"Queen?"
"Siap Tuan, saya sudah menunggu dari tadi"
"Maaf, rapat penting tak bisa di tunda lagi, keadaan genting, tinggal tanda tangan saja kan?"
"Iya, sekarang?" Tanya Queen.
"Emm, tunggu"
"Kenapa?" Queen khawatir akan sesuatu.
"Bawa semua berkas mu, dan ikut aku makan siang sekalian, nanti kita bicarakan semua urusan, aku sudah lapar"
My God, rupanya Queen sedang di buat alasan untuk menghindari siluman rubah itu, tapi tak mengapa, toh Queen baik-baik saja, lumayan makan siang gratis dan pasti enak, cocok untuk dirinya yang sedang kelaparan sekali hari ini.
Elsa tertawa senang, mengedipkan sebelah matanya dan Queen hanya tersenyum dengan tatapan anehnya, apa maksudnya tidak tau sama sekali, mungkin Elsa sedang kelilipan saja, pikirnya.
"Arron, mau kemana hem_" sebuah suara yang mendayu-dayu menghentikan langkahnya.
Queen pun menoleh dan rupanya Monica sudah berjalan lalu bergelayut manja di bahu Arron tanpa sungkan, tentu hal itu membuat Queen merasa risih sekali.
"Saya duluan Tuan"
"Oke" jawab Arron.
Terlihat Arron sedang menjelaskan sesuatu, nampak ada sedikit cekcok yang terjadi dan apada akhirnya Monica tetap ditinggal pergi.
Ceklek!
"Loh Tuan, kok di mobil saya?" Ucap Queen terkejut saat Arron sudah berada di kursi mobil depan, tepat nya di sebelahnya.
"Memangnya harus bagaimana?, kita mau makan bersama, kenapa berangkat sendiri-sendiri?, lagi pula lama kalau harus memanggil sopir perusahaan dan mengeluarkan mobil kantor"
"Ha!" Queen sampai melongo.
Puk
Sentuhan tangan Arron di keningnya membuatnya terkejut.
"Ayo jalan!"
Tak ada lagi alasan, dan Queen pun akhirnya menjadi supir di mobilnya sendiri, memangnya harus gimana lagi, yang penting sebentar lagi makan enak dan urusan segera selesai.
"Makan dimana?" Tanya Arron sambil sibuk dengan ponselnya.
"Terserah Tuan, saya di mana saja bisa"
"Hem, makanan Indonesia, pilih Resto yang kamu suka"
"Apa?!" Queen terkejut lagi.
"Kamu saja yang pilih tempat nya, aku tidak begitu paham makanan enak disini" sahut Arron menegaskan.
"Memangnya Tuan tau selera saya, nanti tidak cocok bagaimana?"
"Ya tinggal di tukar saja"
"Maksudnya?"
"Tukar punya kamu, kalau enak, punya kamu aku yang makan dan punyaku kamu saja yang makan, mangkanya jangan sampai salah pilih tempat"
"My God, ternyata ada juga sifat Boss satu ini yang menyebalkan, memberi perintah sekaligus hukumannya, enak saja tukar makanan" batin Queen yang dari tadi sudah membayangkan makanan enak dengan lauk ikan laut yang besar ditambah dengan sambal dan lalapan.
Bersambung.
Maaf sudah absen satu hari, selanjutkan akan update setiap hari ya, yuk jangan lupa kasih VOTE dong biar tambah semangat, ditunggu juga KOMEN, LIKE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.
eh sejk kpn elsa berhianat gak mungkin dong dr awal2 mereka kenl
tambh kesini malh tambh kesono aja siathor bkin ceritanya suka bngt dngn nofel2nya sudah semua aku bca seru pokokny
ayoooooo
Queen