NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Allah

Takdir Cinta Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: ell lestari

Kehidupan Nazela begitu terasa sesak. Iya,dia bisa menajali hidup sesuai keinginan nya namun,tak ada hari tanpa berdebat dengan sang mamah yang ingin anaknya menjadi dokter. Keputusan Nazela menjadi seniman membuat sang mamah murka setiap harinya,hingga membuat Nazela sesak setiap kali melihat mamahnya.


Namun kehidupannya mulai berubah ketika sang sahabat mengenal kan nya pada Islam. Nazela memang seorang muslim namun ia cukup jauh dari kata taat karna background keluarga nya. Pola pandang Nazela mulai berubah ketika Sabrina mengenalkan nya pada tempat bernama pesantren. Ia mulai belajar mengenal Islam lebih dalam hingga ia merasa nyaman dengan hijab dan baju baju panjang yang tak membentuk lekuk tubuh nya. Ia akhirnya ia harus menghadapi berbagi macam ujian hidup termasuk ujian percintaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ell lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan kebetulan

"Nazela!!!"

Panggil seorang wanita manis yang sebaya dengan Nazela dari ambang pintu ruang lukis, ia menyadarkan Nazela dari kefokus an nya pada sang kanvas putih yang sudah terisi oleh beberapa coretan warna yang mulai tertata. Nazela menoleh mengarahkan wajahnya pada sumber suara yang memanggilnya.

"Di panggil dosen!!"

Sambungnya

"Dosen siapa?"

Tanya Nazela bingung

"Aduhhh gue lupa lagi namanya. Dosen baru, ruangannya ada di samping ruang dekan"

jawabnya, kemudian pergi meninggalkan sentuhan tangannya pada pintu ruangan.

"Ok Thanks"

Ucap Nazela kemudian bergegas menemui dosen yang memanggilnya.

"Dosen baru siapa?"

pertanyaan yang di lontarkan pada jiwanya sendiri dengan heran

"Tok,tok,tok!!"

Dengan sopan Nazela mengetuk pintu ruangan sang dosen

"Permisi pak!"

Ujarnya dengan hati hati

"Ya masuk!!"

Terdengar suara laki laki dari dalam ruangan yang memintanya masuk ke dalam. Dengan langkah santai tapi pasti, Nazela berjalan ke arah meja dengan susunan buku dan beberapa miniatur yang tertata rapih. Nazela mendapati seorang laki laki dengan postur tubuh tegap tinggi yang di balut setelan kemeja dan celana panjang yang membuatnya terlihat lebih sempurna. Ia sedang berdiri di hadapan rak buku yang menjejerkan banyak judul dan jenis buku.

"Maaf pak, apa betul bapak panggil saya?"

Tanya Nazela memastikan

"Iya"

"Kian Nazela Anastasia"

Sambungnya sambil membalikkan badan nya, membuat Nazela hampir melihat wajahnya.

"Iya betul pak"

Mata Nazela seketika membulat, ia merasa tak menyangka ketika melihat wajah sang dosen yang tengah melepas kaca matanya itu.

"Loh, mas bukannya. E e e e sorry maksudnya bapak yang waktu itu nemuin cincin saya kan?"

Tanya Nazela memastikan

"Iya betul, saya Malik, Zayyan Malik Firdausi. Saya dosen baru di sini"

Jawab Malik dengan senyum manis yang merekah.

"Makasih banyak y pak sebelumnya"

Ungkap Nazela sungkan

"Iya sama sama. Saya juga gak nyangka kalau kamu mahasiswi di kampus ini. Oh iya, saya panggil kamu ke sini cuman mau ngasih tau, kalau saya jadi dos pem kamu"

"Oh gitu pak, syukur deh, makasih banyak y pak sekali lagi"

"Nanti kita mulai bimbingan minggu depan"

"Baik pak"

"Ok, terus kamu biasa ngerjain tugas dimana? biar saya ikutin kebiasaan kamu belajar dan ngerjain tugas, biar kamu juga belajarnya enjoy"

"Eeeee...belum kepikiran juga sih pak. Nanti saya kabarin bapak lagi"

"Ok, kalo gitu saya bisa minta no kamu?"

Tanya Malik sambil menyodorkan handphone nya

"Bisa"

Jawab Nazela dengan sedikit keraguan namun tetap mengambil handphone yang Malik berikan dan mulai memasuk kan no nya ke dalam kontak handphone Malik

"Ini pak!"

Ucap Nazela sambil mengembalikan handphone pada Malik

"Ok. Untuk jadwal pertemuan nya nanti saya kabarin kamu"

"Baik pak, terimakasih. Kalau gitu saya permisi dulu ya pak"

"Ya"

Nazela berlalu dari hadapan Malik dan pergi dari ruangan yang Malik tempati, tanpa Nazela sadari ternyata Malik masih terus memperhatikan nya dari belakang walau iya sudah tak nampak dan hanya meninggalkan aroma parfum nya saja. Senyum Malik terlihat begitu bahagia terasa ada rasa keberuntungan dalam hatinya.

Ternyata sudah dari pagi Malik melihat Nazela, ia mendapati Nazela di kantin ketika sedang bersenda gurau bersama Sabrina. Ketika melihat Nazela pagi itu senyum nya langsung merekah menciptakan semangat dalam kerjanya. Ia bergegas mencari tahu tentang Nazela, ketika Malik tahu bahwa dia sedang tahap ingin skripsi ia langsung meminta sang dekan menjadikan dirinya sebagai dosen pembimbing bagi Nazela, dia menggunakan berbagai alasan logis agar sang dekan mengabulkan keinginan nya.

*****

Dengan dua menu yang berbeda dihadapan mereka ,Nazela dan Sabrina begitu menikmatinya . Mereka melahap hidangan yang telah di siapkan dengan tenang.

"Zel! kamu nek ikut gak?"

Tanya Sabrina membuyarkan kekhusuan Nazela pada makanannya

"Ikut kemana ?"

Tanya balik Nazela namun masih fokus pada makanan nya

"Ke pesantren"

Jawab Sabrina membuat Nazela diam seketika lalu menaruh sendok nya

"Pesantren? pesantren yang lo cerita in itu?"

"Iyo"

"Buat apa?"

"Loh kok buat opo? kan aku dah bilang , nek kasih tau kamu opo iku pesantren"

"Malem ini?"

"Iyo"

"Emang gak ada hari lain?"

"Biar sekalian, tadi iku aku di telpon mas Afkar. Jare e malem ini pen ono panggung gembira. Kamu ndak akan nyesel ikut aku"

"Apa lagi itu panggung gembira?"

"Wis pokok e kamu ikut aye! ndak usah banyak tanya sekarang"

"Terus gue pake baju apa ke sana?"

"Emmmm... nanti kamu ikut aku ke kos an. Tak make over nanti"

"Jangan aneh aneh loh ya!!"

"Yo ndak tok Zel"

Ucap Sabrina meyakinkan. Kemudian keduanya kembali pada makanan nya masing masing.

"Sab!!"

Kini Nazela yang mengganggu kenikmatan makan Sabrina

"Opo?"

"Lo tau gak?"

"Yo ndak wong kamu belum ngomong"

Cetus Sabrina dengan intonasi medoknya

"Ternyata cowok yang waktu itu nemuin cincin gue, dosen di kampus kita"

Ujar Nazela mengejutkan Sabrina hingga membuatnya menghentakkan sendoknya cukup keras membuat orang sekeliling nya menoleh kearahnya . Dengan spontan Nazela memukul pelan lengannya. Dengan sedikit rasa malu Sabrina menunduk kan kepala nya ke arah setiap orang yang sedang duduk tanda permintaan maafnya

"Kamu ndak bohong tok?"

Tanya Sabrina sambil berbisik

"Buat apa gue bohong. Dia itu dosen baru, dan lebih bikin lo kaget lagi...."

Nazela diam seketika membuat Sabrina menatapnya penasaran

"Opo?"

"Dia dosen pembimbing gue"

Jawab Nazela membuat Sabrina membuka mulutnya lebar lebar dengan mata yang membulat tak percaya.

"Serius tok Zel?"

Tanya Sabrina lagi sambil menutup mulut nya, dan di jawab dengan anggukan dan senyum Nazela pada bibirnya.

"Wahhh...iku namanya takdir Allah, awas loh nanti kamu kepincut sama dia! Wong ganteng koyo ngono"

Ujar Sabrina menggoda

"Gak lah!! gue itu mau fokus dulu sama skripsi gue dan cari kerja. Gue gak mau pusing sama masalah cinta cintaan"

Bantah Nazela dan kembali fokus pada makanan nya

"Kalo de e yang suka sama kamu piye?"

"Yaa..... itu bukan urusan gue lah"

Tukas Nazela dengan wajah datar nya

"Sopo aran e Zel?"

"Namanya siapa?"

"Yo iku dosen baru iku?"

"Ohhhh, namanya.....Zayyan. Malik. Firdausi. Di panggilnya pak Malik, Kenapa?"

"Yo ndak nanya aja, wong e apik yo mesti nama e juga apik tok?"

Sambil menyedot minumannya Nazela meng anggukkan kepalanya

"Owalah aku lupa"

Gumam Sabrina tiba tiba sambil mengernyitkan dahinya

"Lupa apaan? gak bawa dompet?"

"Bukan itu. Tadi pas mas Afkar telpon aku, aku lupa nanya siapa yang waktu itu jadi imam"

Jawaban Sabrina membuat Nazela menatapnya heran sambil menelan saliva nya

"Ya ampun Sab.......lo masih penasaran sama imam nya ?"

"Yo iyo. Terus kenapa, ndak boleh?"

"Ya bukannya gak boleh, terus kalo lo udah tahu siapa imam nya lo mau ngapain?"

"Nek minta di nikah in"

"Haaaaa..?"

Mulut Nazela menganga lebar, suara nya yang cukup keras membuat orang sekeliling nya kembali menatap mereka

"Isin tok Zel, tutup cangkem mu!!"

Ucap Sabrina malu sambil melirik lirik setiap orang di sekeliling nya. Dengan cepat Nazela pun menutup mulut nya

"Gila ya lo...."

"Yo ndak gila tok. Biar aku iso denger suara ne setiap sholat"

"Kebelet nikah ya lo?"

"Yo kalo nikah bisa bawa kita ke syurga kenapa ndak? kamu ndak ke pengen nikah tok?"

"Ya mau, tapi kan gak sekarang kaya pikiran lo itu"

Jawaban Nazela membuat Sabrina memanyunkan bibirnya bak meledek namun tak perduli. Kedua nya kembali pada makanan nya yang sedari tadi mereka anggur kan.

1
Alisa AlfaMadda
masa udah ending aja sihhh🥺🥺
Musdalifa Ifa
bagus sekali Thor ceritanya 👏
Alisa AlfaMadda
ikut bahagia 🥰
Alisa AlfaMadda
lanjuuttt kak
Alisa AlfaMadda
suka part ini....💐💐💐💙
Alisa AlfaMadda
lanjuutttt
Alisa AlfaMadda
😭😭😭
Alisa AlfaMadda
💐💐💐
Alisa AlfaMadda
♥️♥️♥️
Alisa AlfaMadda
lanjut.....
Indah Lestari: tunggu update nya ya kak!! mungkin malem ini baru bisa di up😊😊
total 1 replies
Alisa AlfaMadda
semangat kak...
laelathul munawaroh
kerenn 👏
laelathul munawaroh
semangattt author ku 💪👏👏
Alisa AlfaMadda
semangat kak....update yg banyak lagi...☺️🥰❤️❤️
Nick and Judy
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
Rukawasfound
Romantisnya cerita ini bikin saya ingin merasakan kisah seperti ini😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!