NovelToon NovelToon
PRIA

PRIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Novel ini menceritakan tentang seorang pria bernama Raka yang berusaha untuk memperbaiki pandangan orang lain terhadap dirinya.

Raka yang sudah pernah mendekam di penjara, mendapat banyak cemoohan dari orang sekitar bahkan keluarganya sendiri.

Apakah mungkin Raka bisa memulihkan nama baiknya yang sudah buruk di pandangan orang-orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Jangan berpikir tentang hantu atau setan di tempat ini! Sebab mereka itu derajatnya jauh lebih rendah daripada kita, sehingga kita tidak boleh takut terhadap mereka," nasihat Raka.

Rama kembali menganggukkan kepalanya. Dia berusaha untuk berdoa dalam hatinya untuk menghilangkan ketakutannya itu.

Raka pun mulai mencari keberadaan kuburan dua anak kembarnya yang telah tiada dimulai dari barisan depan hingga melangkah sampai ke bagian belakang pemakaman yang cukup luas itu.

Sebenarnya Raka merasa lelah apalagi dengan Sarah dan Rama sampai Raka memutuskan untuk meminta mereka beristirahat di dalam mobil saja.

"Sudahlah, sebaiknya kalian tidak usah ikut aku untuk mengitari pemakaman ini," kata Raka.

"Tidak apa-apa, Raka. Mungkin sebentar lagi makam kedua anakmu itu bisa ditemukan," ujar Sarah.

Tetapi Raka begitu merasa iba kepada Rama yang saat itu nampaknya sudah sangat kelelahan.

"Lihatlah anak kita, Sarah! Dia nampaknya sudah sangat kelelahan," kata Raka. Walaupun saat itu dia menggendong Rama, Sarah merasa iba terhadap putranya.

Tetapi dia juga merasa terharu ketika mendengar Raka menyebut Rama sebagai anak mereka.

"Saranku sebaiknya kalian tunggu di dalam mobil saja. Mungkin sebentar lagi aku bisa menemukan makam itu," kata Raka.

Akhirnya Sarah pun setuju dengan saran Raka. Dia kemudian menggendong putranya untuk keluar dari pemakaman itu.

Lalu Raka pun melanjutkan kembali pencariannya, dia berharap akan segera menemukan makam kedua Putra kembarnya.

Tetapi setelah 15 menit, Raka mencari sampai dia memeriksa lisan satu-persatu. Raka tidak sanggup untuk mengeceknya karena jumlah makam di tempat itu sangatlah banyak.

Bahkan Raka berpikir Laras sengaja tidak memberikan nama kepada kedua anak kembarnya yang telah tiada.

Namun Raka tidak merasa putus asa, dia terus mencari kedua makam itu sampai ketemu.

Lalu Raka melihat seorang pria tua yang tengah membersihkan salah satu blok makam.

Raka berpikir bahawa pria tua itu adalah penjaga makam tersebut. Kemudian Raka pun menghampirinya.

"Assalamualaikum, Pak," ucap Raka dengan ramah.

"Waalaikumsalam," jawab pria tua itu.

"Ada apa? Ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga makam itu. Raka menganggukkan kepalanya.

"Begini, Pak. Kedatangan saya ke mari untuk mencari dua makam bayi kembar. Apakah Bapak mengetahuinya?" Raka mengutarakan pertanyaan kepada pria tua itu. Namun penjaga makam itu terdiam sambil berpikir.

"Apakah makam itu diberi nama di atas nisannya?" tanya pria tua itu lagi. Raka menggelengkan kepalanya.

"Mungkin saja tidak, Pak. Karena makam itu diisi oleh dua bayi kembar," jawab Raka. Pria tua itu terdiam lagi sambil berpikir.

"Baiklah, sebentar aku akan mengingat-ingatnya terlebih dahulu. Tetapi apa kamu tahu kapan kedua bayi itu dimakamkan?" Pria tua itu kembali bertanya kepada Raka, nampaknya dia ingin membantu Raka.

Raka terdiam mendengarnya, sebab Laras juga tidak memberitahukan tetap kapan tepatnya kedua anak kembarnya menghembuskan napas terakhir.

"Aku tidak tahu pasti, Pak. Tetapi kurasa mereka dimakamkan di pemakaman ini 2 tahun lalu," jawab Raka.

Pria tua itu pun kemudian berpikir lagi, dia berusaha mengingat soapa saja yang dimakamkan di tempat itu selama 2 tahun terakhir.

"Kurasa cukup banyak yang dimakamkan di tempat ini 2 tahun lalu..Namun selama aku bekerja sebagai penggali kubur dan penjaga makam di sini, aku tidak pernah menguburkan dua bayi kembar," Jawaban dari pria tua itu membuat Raka terkejut.

'Astaga! Apakah sebenarnya Laras berdusta kepadaku? Jika sebenarnya kedua anak kembarku itu tidak dimakamkan di tempat ini,' pikir Raka.

Dia begitu merasa kecewa kepada Laras, karena sudah memberikannya teka-teki. Padahal jika Laras berkata jujur, tentu akan memudahkan Raka menemukan di mana kedua anak kembarnya diistirahatkan.

"Bapak yakin tidak pernah menguburkan dua bayi kembar?" tanya Raka memastikan.

"Tentu aku yakin, sebab koordinator penggali kubur di sini hanya aku. Memang ada penggali kubur yang lainnya, tetapi setiap orang yang dimakamkan di sini pasti atas pengetahuanku," jelas sang penjaga makam.

"Dan aku pasti akan menginstruksikan penggali kubur lainnya untuk menggali siapapun yang akan dimakamkan di tempat ini," papar penjaga makam itu.

Raka masih terhenyak mendengarnya, sebab pria tua itu tidak mengetahui jika ada bayi kembar yang dikuburkan di pemakaman tersebut.

"Jika kamu masih belum yakin. Silakan cari lagi. Tetapi sayangnya kedua bayi itu tidak diberi nama di nisannya, jadi kamu akan kesulitan untuk menemukannya," kata pria tua itu.

Raka kemudian mengucapkan terima kasih atas jawaban yang diberikan oleh penjaga makam tersebut, dan dia malah merasa semakin yakin kalau sebenarnya anak kembarnya itu masih hidup.

Namun untuk memastikan neraka mencoba untuk menelusuri pemakaman itu lagi.

Dia berusaha memeriksa kuburan yang berukuran kecil dan melihat nama di batu nisannya, tetapi Raka sama sekali tidak menemukan kuburan yang dimaksud olehnya.

Raka yang merasa sangat putus asa, dia juga sangat lelah. Lalu memutuskan untuk keluar dari pemakaman tersebut, dan kembali ke dalam mobil Sarah.

Sarah dan Rama pun merasa lega ketika melihat Raka sudah kembali.

"Bagaimana, Raka? Apakah kamu sudah menemukan makan dua anak baru itu?" tanya Sarah. Raka menggelengkan kepalanya, sehingga membuat Sarah terkejut.

"Jadi kamu tidak menemukan makam itu?" tanya Sarah lagi.

"Benar, Sarah. Nampaknya Laras sudah berdusta kepada diriku bahwa kedua anak kami tidak dimakamkan di sini," jawab Raka.

"Aku malah takut merasa yakin kalau sebenarnya mereka masih hidup,.entah di mana mereka saat ini," pikir Raka.

"Apakah aku perlu bertemu dengan Laras lagi untuk mempertanyakan hal ini?" Raka meminta pendapat Sarah.

"Tentu saja, Raka. Kamu harus kembali menanyakan kepada Laras. Aku harap dia bisa berkata jujur kepadamu tentang keberadaan kedua anak kembarmu itu," jawab Sarah.

"Tidak mungkin seorang ibu akan melupakan letak kuburan anaknya, pasti ada yang disembunyikan Laras," sambung Sarah. Raka menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali menemui Laras dan berusaha untuk menanyakannya lagi," tandas Raka.

1
@Tie
ini diucapkan apa cuma dlm pikiran?tp ada ditimpali sm raka,apa raka bs baca pikiran?
@Tie
hatinya
siskaa putri
sepertinya menarik
Tester
Saya adalah pemberi komentar pertama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!