NovelToon NovelToon
Tiga Hati Yang Harus Kujaga

Tiga Hati Yang Harus Kujaga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tresna Agung Gumelar

Perjalanan karir seorang penyanyi terkenal bernama Nabil... tapi kisah cintanya tidak semudah perjalanan karirnya...Kisah Cinta Nabil dan Ritha harus mengalami kerumitan saat Nabil bertemu dengan Resa dan Nadya...
Ritha Cinta pertama Nabil yang jauh disana karena harus melanjutkan pendidikan di pesantren, kemudian Nabil Bertemu Resa yang satu sekolah dengannya, Resa juga adalah anak dari sahabat ayahnya dan kedua orangtuanya berharap mereka berjodoh.
Dan Juga kehadiran Nadya wanita cantik yang sangat berjasa dalam perjalanan karir Nabil. Nabil ingin selalu ada untuk Nadya yang selalu kesepian karena kurang perhatian semenjak kedua orangtuanya berpisah..


Siapakah yang akan Nabil pilih di akhir kisah cintanya?, Perjuangan Nabil tidak mudah karena harus menjaga hati ketiga perempuan yang dia cintai..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehadiran Resa

Sepulang sekolah aku dan Dendra berjalan menuju parkiran sekolah. kami masih menjalani masa orientasi kayanya sih semingguan, ya mudah-mudahan aku sama Dendra bisa sekelas lagi nanti.

Setibanya diparkiran sekolah ada 4 orang mendekat ke arah kami . Ada dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.

"Tuh Bil mereka yang aku ceritakan tadi."

"Ohh...Gimana ceritanya Dend bisa langsung akrab gitu kamu?"

"Emmm...Tadi pagi sebelum kamu dateng, aku ketemu mereka. terus aku maen gitar nih di depan kelas kebetulan ada yang bawa gitar juga kan, aku cobain deh, eh mereka pada bengong mungkin aku jago kali ya"

"Si kamprett!!!! "

"Terus pada ngajakin nge jam gitu deh pulang sekolah. Aku bilang aja kalo vokalis, aku punya kenalan, dijamin kalian suka deh nanti aku kenalin"

"Hmmm...oke Deh.."

Akhirnya Mereka menyapa kami dan saling bersalaman sekaligus kenalan, namanya Juan, Hendra, Mega & Siska. Juan pemain gitar, Hendra drum, Mega Keyboard & Siska Bass.

Tak perlu lama-lama mereka langsung mengajak kami menuju ke lokasi, mereka juga membawa kendaraan masing-masing, soalnya di tempatku jarang sekali angkutan umum, ada sih angkot tapi jarang-jarang itu juga ga banyak.

Disini aku berangkat paling terakhir, karena motorku agak lama kalo di hidupin maklumlah motor tua, tapi gapapa soalnya aku juga sudah tau tempatnya dan sering aku lewatin saat berangkat ataupun pulang sekolah.

Cuaca siang ini sedikit mendung dan gelap, sepertinya memang mau hujan karena minggu-minggu ini setiap siang sampai sore selalu hujan, setelah motorku bisa menyala, akupun mulai menarik gas motorku lalu berangkat. Tapi, ketika aku baru saja melewati gerbang sekolah, aku melihat ada sosok perempuan yang kelihatannya sangat gelisah. Dia berdiri dibawah kanopi, depan kios kosong yang ga berpenghuni, gatau kenapa tiba-tiba aku reflek menghampiri soalnya takut kenapa-kenapa dilihat dari mukanya panik gitu dan ketakutan.

Akupun berhenti. Dan coba menyapanya...

"Hai."

"Emmm...Iya haiii" dia balik menyapa sambil sedikit tersenyum tapi kemudian dia langsung menundukkan kepalanya..

"Kamu belum pulang?"

"Belummm"

"Ko kaya panik gitu sih? Kenapa? "

"Aku gapapa kok "

"Beneran yakin gapapa? "

"Emm .....sebenarnya Aku lagi nunggu Bapakku jemput tapi belum dateng. Biasanya sih sebelum aku pulang dia sudah standby disini. Dari tadi aku telfonin ga diangkat-angkat"

"Lagi di jalan mungkin"

"Gatau... Hmmm"

"Emang rumahmu jauh? "

"Jauh sih lumayan, sekitar 45 menit dari sini. Aku takut, kayanya mau hujan juga terus bingung harus nunggu dimana soalnya temen-temen yang lain udah pada pulang semua"

"Waduhh...gimana ya...Yaudah kamu ikut aku dulu mau?"

"Kemana ah? "

"Aku mau latihan band sama temen-temen dari sekolah ini juga sama. ada 5 orang disana. ada perempuan juga kok, mending biar aman kamu ikut aku. terus bapakmu kalo mau jemput ke studio aja, deket kok dari sini. Yukk"

"Hmmm.. bentar ya aku angkat telfon dulu. Ini Bapak Nelfon aku"

Entah apa yang mereka obrolin di telfon, tapi si cewek ini malah kelihatan semakin cemas. Dan setelah itu....

"Kenapa ko kaya tambah cemas? "

"Barusan bapak telfon, katanya maaf jemput akunya  gabisa, dia lagi anterin Ibu aku ke puskesmas, dan sekarang masih disana. mamaku sakit aku disuruh naik ojek ini juga"

Aku lihat sih di pos ojek ga ada orang sama sekali mungkin lagi pada nganterin anak sekolah juga sih. Jadi bingung mana temen-temen udah pada nunggu pasti.

"Yaudah gini aja sebelum ujan turun, kamu ikut aku aja mending, aku latihan cuma sejam kok, lagian ojek juga udah pada ga ada liat aja tuh! kalo ujan mereka juga pasti gamau anter, nanti kalo masalah pulang aku anter deh, gimana mau ga? "

"Iya juga yahh, tapi beneran kan cuma sejam, terus gapapa aku ngerepotin? "

"Gapapa daripada kamu kenapa-kenapa, nanti aku yang dosa. sekarang bilang aja sama Bapak kalo kamu mau dianterin sama temen tapi tunggu satu jam soalnya temennya ada urusan dulu gitu "

"Yaudah deh makasih ya sebelumnya"

"Iya ayo naik aku udah ditungguin pasti"

"Iya sebentar, oh iya lupa namaku Resa, Nama kamu siapa? "

"Aku Nabil. Ayo cepet naik dulu aja! "

Entah apa yang aku lakukan, pasti Dendra bawel aku bawa perempuan ini.

Sesampainya di studio teman-temanku heran kenapa aku bisa sama ini cewek apalagi Dendra.

Aku dan Resa turun, kemudian aku menyuruh Resa duduk di bangku ruang tunggu

"Kamu duduk aja dulu ya disini jangan kemana-mana.. Ok!!"

"Hmmm iyaa"

Disini Dendra langsung menarik tanganku dan mebisikan

"Woyy Bil siapa itu. Udah mah lama dateng-dateng bawa cewek lagi"

"Ah Nanti Dend ceritanya rumit, nanti aku ceritain di dalem deh gaenak kalo disini ada orangnya. ayok ah kita masuk nanti kesorean. "

Kami ber enam pun masuk sedangkan Resa gamau ikut ke dalam dia hanya duduk di ruang tunggu sambil bermain handphone.

"Bil itu siapa sih? Kamu masih inget Ritha kan? (Ngomong dengan suara berbisik) 

"Apaan sih Dend, masih inget lah, dia Namanya Resa, tadi aku liat dia gelisah didepan kios kosong, katanya bapakknya gabisa jemput soalnya lagi anter ibunya ke puskesmas. kasian aku takut ada apa-apa kalo di tinggal sendirian. udah mendung juga. Yaudah aku ajak aja kesini biar aman"

"Aduh..Nabil...Nabil .. so pahlawan amat....Terus kamu mau anterin dia gitu nanti ? "

"Iya Dend. "

"Hadeh...kenapa sih kamu ini gak tegaan amat jadi orang. Inget loh Ritha Ritha inget. "

"Aku cuma nolongin doang kan Dend, yaudah kamu aja deh Dend yang anterin ya nanti! "

"Enak aja, gabisa!!...aku ada urusan nanti, aku disuruh ke toko papa yang ada di cibadak, sekalian ada acara makan malem gitu nanti sekeluarga"

"Hmmm terus gimana dong Dend? "

"Yaudah anterin lah tanggung jawab. Tapi kalo ada apa-apa sama hatimu aku gamau nolongin ya"

"Enak aja emang aku segampang itu"

"Halaaaaah liat aja nanti"

Sepertinya Dendra kesel banget sama aku. Ya mau gimana lagi semua udah terlanjur.

Kami pun memulai latihan dan sepertinya kami ber enam cocok sih kalo bikin band dan mereka juga memuji suaraku.

Tapi Juan gamau kalo bikin band serius kaya gini, dia cuma ikut-ikutan aja . Soalnya Juan orangnya suka banyak acara katanya.takut ga konsen.

Yaudah sih kan gitar juga udah ada Dendra. sendiri pun dia pasti sanggup.

Akhirnya di studio ini kami meresmikan band kami dengan lima personil. Untuk masalah nama kita diskusi aja di grup WA gimana?  Kata Dendra.

Kami akhirnya bertukar nomor dan bikin grup di whatsapp yang namanya masih No name band di grup.

Setelah keluar studio..terlihat waktu sudah mau sore jam 14:00 sepertinya hujan besar juga sudah turun, tinggal sisa rintik-rintik, Dendra langsung pamit katanya dia sudah ditelfon berkali-kali sama papanya. Yang lain juga sama ikut pamitan tinggal aku sama Resa berdua disini .

"Ayo pulang yu Sa? "

"Bener kamu mau anterin aku, tadi kayanya ada temen kamu yang gak suka ya?"

"Oh engga kok dia cuma kesel dikit aja katanya aku lama datengnya tadi"

"Ohh maaf ya kalo gitu aku jadi ganggu waktu kalian"

"Gapapa gausah dipikirin, ayo pulang yu nanti takut hujan lagi"

"Yaudah ayo, nanti bawanya pelan-pelan yah soalnya jalan kerumahku agak jelek"

"Oh gitu... iya deh siap.. Ayo naik Sa"

Kami pun berangkat , di perjalanan aku gak ngobrol sama sekali soalnya aku punya rasa takut juga kalo deket cewek kaya gini, Resa juga diam saja mungkin dia juga pemalu sama seperti aku. setelah hampir sepertiga perjalanan, tiba-tiba hujan turun kembali dan sangat deras.

Kami pun berteduh di sebuah pabrik gak tau pabrik apa yg jelas di depannya ada pos security dan kami ikut neduh di teras pos security, yang penting ga kena air hujan. "Bapak-bapak kami ikut neduh sebentar ya. " "Iya silahkan de ". Sambung dua security yang sedang ngobrol.

"Masih jauh ya Sa?"

"Emmm Deket ko paling 10 menitan lagi. Maaf ya aku ngerepotin banget Bil, aku jadi gak enak sama kamu"

"Santai aja Sa aku gapapa ko, yang penting kamu sampe rumah. Oh iya bilang sama bapak bentar lagi kamu sampe dan lagi neduh, soalnya hujan turun lagi"

"Iya Bil ini aku mau bilang ko"

Hampir 15 menit kami nunggu dan hanya sedikit ngobrol .. Disini aku memperhatikan Resa sepertinya dia sangat kedinginan. Karena pakaian kita juga sedikit basah kena air hujan sebelum berteduh disini. Aku coba menawarkan jaket ku yang rada tebel ini untuk dia pakai karna dia hanya pakai kardigan.

"Sa... Kamu kedinginan ya? Kamu pake jaket aku nih.. Biar gak dingin.. Ini agak tebel soalnya... "

"Gausah ah Bil aku pake ini aja"

"Udah Sa gapapa nanti kamu sakit coba.. Kamu juga udah kedinginan kaya gitu tuh"

"Hmmm.. Yaudah deh Bil makasih ya ..terus kamu gak pake jaket dong? 

"Aku ada jas ujan ko kalo aku dingin pake itu aja.."

"Yaudah Bil makasih banget ya"

"Iya sama-sama Resa"

Tak lama Hujan pun berhenti dan kami melanjutkan perjalanan yang katanya sebentar lagi sampai, aku memakai jas ujan dan Resa memakai jaketku yang sedikit basah karena masih sedikit gerimis.

Singkat cerita kami pun sampai. Aku sempat bengong karena Rumahnya indah banget, berada di area pesawahan dan didepan terlihat pemandangan gunung salak yang begitu hijau. Apalagi setelah hujan gini, suasana rasanya nyaman sekali berada disini.

Tapi Aku lihat di rumahnya sepi sekali sore ini, yang terdengar hanya denting piano itupun kecil sekali suaranya.

"Orang tuamu belum pada pulang ya Sa?" 

"Iya kayanya bil belum deh. Tapi adikku kayanya ada di dalem sih. Assalamu'alaikum de bukain pintu ini teteh...Oh iya...Bil duduk dulu sini! Kamu pasti capek ya? "

"Iya Sa lumayan pegel sih.... "

Di teras rumah ada dua buah kursi rotan dan meja kaca. Akupun duduk disitu karena lumayan pegel juga perjalanan tadi soalnya jalannya cukup jelek banyak lubang-lubang dan becek pula...

Tiba-tiba pintu rumah terbuka. Dan benar ternyata adiknya Resa ada di dalam. Dia sengaja mengunci pintu karena takut sendirian dirumah.

Resa : "Bil, kenalin nih adik aku namanya Nisa "

Aku : "Oh iya.!! "

Akupun berkenalan dengan adiknya dan menyebutkan namaku

Nisa : "Ini pacar teh Resa ya? "

Aku : "Ehh bukan, bukan De tapi temennya teteh"

Resa : "Iya bukan De, tapi tadi kak Nabil gak sengaja nganterin teteh, soalnya Bapak kan gabisa jemput , terus juga ojeg pangkalan disana sepi ga ada satupun. Untung ada kak Nabil, kalo gak ada gatau teteh pulang sama siapa? "

Aku : "Iya bener De, tadi kak Nabil gak sengaja, oh iya kamu kelas berapa? terus kak Nabil denger tadi di dalem ada suara piano ya? "

Nisa : "Aku baru masuk SMP ka, oh iya itu di dalem suara piano ku,aku hobi main piano soalnya dari kecil"

Aku : "Ohh hebat dong, kalo Resa sendiri hobinya apa nih?" Hhe (Sambil melihat ke arah Resa)

Nisa : "Ah si teteh mah ga asik masa hobinya cuma masak padahal kan cewek mah udah kewajiban ya kak kalo masak "

Resa : "Apaan sih De ah?  Lemes amat mulut! "

Aku : "Hmmm gapapa De masak itu kan hebat banyak ko koki perempuan yang terkenal karena masakannya enak. "

Resa : "Tuh dengerin so tau sih ini anak kecil.!!! "

Aku : "Udah,udah, kalian berdua sama-sama hebat ko.. "

Nisa : "Eh Bentar-bentar kalo kak nabil hobinya apa? 

Eh malah Resa yang jawab

Resa : "Teh Esa tau De, kak nabil itu pinter nyanyi, suaranya enak loh tadi aja teteh denger langsung pas di studio walaupun teteh dengernya kecil. Soalnya teteh nunggu di luar. 

Nisa : "Emang kak Nabil tadi bener dari studio? "

Aku : "Iya bener de, tadi teteh kamu ikut ke studio, soalnya sebelum nganterin kesini kakak udah janji harus latihan dulu sama temen-temen, jadi tetehmu terpaksa nunggu deh satu jam"

Nisa : "Wah hebat dong kak, kapan-kapan kalo kakak main kesini lagi, kita nyanyi-nyanyi yuk terus aku deh yang main pianonya. "

Resa : "Apaan sih kamu De, kak Nabil kan kesini cuma anterin teteh doang masa dia mau kesini lagi sih"

Aku : "Iya iya kalo ada waktu yah de Nisa, kita nyanyi bareng-bareng deh disini. sambil ku kedipin mata ke Resa biar adiknya percaya aja biar dia berenti nanya-nanya. Wkwk

Tak lama kemudian terdengar suara motor dari arah jalan menuju kesini. Dan ternyata kedua orang tua Resa pun pulang .

"Assalamualaikum ..." 

" Waalaikum salam."

Aku langsung menghampiri karena kelihatannya Bapaknya Resa mau memopong Ibunya Resa yang sedang sakit. Aku langsung salaman dengan kedua orangtuanya.

Dan aku hanya ikut membantu memindahkan motornya si bapak agar lebih ke dalam dan rapi.

Mereka berempat masuk kedalam sedangkan menunggu di luar, bingung aku harus ngapain rasanya sih ingin pulang tapi masa pergi gitu aja gak pamitan,

Selang beberapa menit Resa dan Bapaknya pun keluar juga.

Resa : "Pak kenalin ini Nabil yang tadi nganterin aku!"

Bapak : "Oh iya saya Bapaknya Resa, makasih ya udah bantu bapak dan mau nganterin Resa kesini. "

Aku : "Iya Pak Sama-sama Pak saya senang membantu Bapak dan Resa, oh iya ibu gimana Pak keadannya? "

Bapak : "Alhamdulillah setelah ditanganin bidan tadi, ibu perlahan membaik, tadi tensinya tinggi. kayanya darah tingginya kambuh jadi harus banyak istirahat aja kata bidan"

Aku : "Oh syukur deh, kalo gitu saya mau pamit pulang Pak. Soalnya udah sore terus takut turun hujan lagi. "

Bapak : "Kok buru-buru nak. Belum juga dijamu?"

Aku : "Emmm gausah pak makasih ngerepotin nanti. "

Bapak : "Ah engga kok nak, oh iya Sebentar, sebentar ini ada uang bensin Terima ya. "

Aku : "Ah bapak gausah, gausah Pak saya ikhlas ko "

Aku benar-benar gamau menerimanya soalnya aku benar-benar ikhlas udah nolongin orang lagi kesusahan. itu kan pahala besar juga buat aku.

Bapak : "Hmmm kamu ini, yaudah sekali lagi Terima kasih ya nak, kapan-kapan main aja kesini kalo ada waktu ya. "

Aku : "Insyaallah ya pak terimakasih"

Akupun pamitan sama Resa

Aku : "Sa aku balik ya?? "

Resa : "Eh iya Bil tunggu, ini kamu pake jaket bapak aja, tadi aku pinjem ke bapak, jaket kamu kan basah , nanti aku cuci disini ya terus nanti aku balikin pas kita ketemu disekolah. "

Aku : "Oh iya sa kalo gitu, makasih pak ya udah mau minjemin jaket "

Bapak : "Iya sama-sama. Pake aja nak, itung-itung terimakasih bapak buat kamu, "

Aku : "Yaudah, kalo gitu aku pulang ya, pak, sa,! Salam juga buat ibu dan nisa kalo aku pamit pulang,. 

Bapak : "Iya nanti Bapak sampein.. Hati-hati yah jangan ngebut-ngebut.... "

Aku : "Iya Pak, Sa, Assalamualaikum? 

"Waalaikumsalam"

Akupun pulang dan salim sama Bapaknya Resa, Jujur ini pertama kali aku nganterin seorang cewek kerumahnya da sampai ketemu sama kedua orang tuanya walaupun sebentar.dan walaupun Resa itu bukan siapa-siapa aku.

Ditengah perjalanan aku berfikir apa aku salah atau engga udah ngelakuin ini, soalnya aku selalu keinget sama janjiku dulu sama Ritha. Dalam hatiku pun aku gaboleh terlalu jauh kenal sama Resa soalnya keadaan bisa merubah apapun.sekalipun itu gak sengaja. Apalagi usiaku ini masih sangat muda masih labil dan aku juga orangnya suka ga tegaan kalo melihat orang lain butuh bantuan ku.

Dan tiba-tiba aku keinget Ritha, apa dia sudah mengirim kabar, akupun berhenti sejenak dan melihat beberapa notif di handphone ku, tapi lagi-lagi belum ada kabar dari Ritha. Yang ada cuma WA dari Bapakku sama kakak kelas yang kemarin meminta nomerku, akupun hanya membalas WA Bapak yang menanyakan aku sedang dimana,aku balas sebentar lagi sampai rumah dan tadi habis main dari rumah teman..

"Sampai kapan aku bisa sabar ya.?.. Akupun kirim pesan ke emailnya Ritha walaupun gatau kapan dia akan membalasnya,

"Assalamualaikum.. Tha,Aku kangen banget Tha sama kamu, kamu disana sehat-sehat kan? Aku gak peduli kamu bales pesanku ini kapan, aku cuma mau bilang aku kangen banget, setiap hari aku buka email ini dan selalu menunggu kabar dari kamu, kalo kamu buka, kamu langsung bales yah Tha, aku pasti bahagia banget lihat pesan balasannya. 

Aku juga mau cerita kalo hari ini aku sama Dendra udah dapet temen-temen baru dan akan bentuk sebuah band, do'ain terus yah semoga cita-cita ku lancar. Dan suatu hari aku bisa jemput kamu dengan keadaanku yang sudah siap seperti janjiku dulu :') 

Aku bakalan terus setia nungguin kamu, kamu sehat-sehat ya disana, dan jangan lupa dipakai ya Tha tasbih dari aku waktu itu :') 

Mataku sedikit berkaca sambil ku peluk sobekan kertas yang selalu aku bawa kemanapun aku pergi.

1
anggita
like👍+☝hadiah iklan. moga novelnya sukses Thor.
Tresna Agung Gumelar: Thanks
total 1 replies
Heri Purnomo
Janggal tapi menarik.
Tresna Agung Gumelar: Kalo boleh tau janggal dimananya ka.. biar saya perbaiki kedepannya . terimakasih🙏
total 1 replies
CHRISTOPHER ROSETE - REYES
Buat aku berpikir jauh.
Tresna Agung Gumelar: sejauh apa😀
total 1 replies
Gaara
Begitu terobsesi sama cerita ini, sampai lahap ngelusin buku dari layar!
Tresna Agung Gumelar: Thanks
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!