Tawanan Sang Mafia Kejam

“Pleasure me.. And I will help you” Mulut Aruna ternganga mencoba memahami apa yang diucapkan Marco.

‘Apa maksudnya... Menyenangkan dia? Bagaimana aku melakukan itu? Apakah aku akan menjadi pelayan dimansion nya? Aku rasa kalau gitu tidak apa-apa kan?’ Pikiran polosnya Aruna menyimpulkan ia akan menjadi bagian dari pelayan rumah tangga.

“Ikuti aku!” Marco berkata agak terlalu tiba-tiba saat ia berjalan menuju vila. Bahkan ada perasaan mendesak dalam langkahnya, dan Aruna harus berjuang untuk mengimbangi langkahnya Marco yang panjang.

“Duduk!” Perintahnya saat mereka memasuki ruang kerja Marco, lalu pria itu menyerahkan map berisi informasi tentang Adrian. Dan Aruna mengerutkan keningnya.

“Apa ini?” Tanya Aruna.

“Lihat sendiri” Aruna kemudian membuka semua file yang berisi informasi tentang Adrian. Mulai dari bisnis legal hingga aktivitas ilegalnya, seperti transaksi narkoba, perdagangan manusia, dan penjualan senjata api ilegal. Aruna sangat terkejut melihat informasi tentang Adrian ia tiba-tiba merasa terancam. Tapi yang lebih membuat Aruna terkejut adalah Marco.

‘Bagaimana dia mengetahui semua rincian ini?’ Aruna bertanya-tanya.

Sekarang, Aruna lebih takut pada pria yang ada dihadapan nya, karena Marco yang ia pikirkan dan ia kenal ternyata bukanlah Marco yang sebenarnya. Lalu seperti apa Marco?

“Sekarang katakan padaku, apa yang kamu ingin aku lakukan dengan Adrian William?” Marco bertanya dengan tenang bahkan wajah nya tetap tenang.

“Aku bisa memberinya pelajaran, seperti menghancurkan bisnisnya, menyabotase transaksi ilegalnya, menculik dia dan menghukum dia sampai mati, atau membunuh dia langsung, sebut saja apa kamu inginkan” Aruna tercengang.

‘Kenapa dia peduli dengan apa yang kuinginkan?’

“Siapa kamu sebenarnya?” tanya Aruna. Cara bertanyanya menegaskan bahwa pria yang duduk di depannya mungkin sama berbahayanya dengan ayahnya dan Adrian.

Dan Marco menyeringai. “Kamu tidak perlu tahu siapa aku.. sekarang katakan padaku, hukuman apa yang kamu inginkan untuk Adrian? Setelah dia mencoba memperkosamu, dia pantas mendapatkan hukuman kan?” Tanya Marco bahkan tanpa menjawab pertanyaan Aruna.

“Adrian William orang yang berbahaya. Kamu jangan macam-macam dengannya” Aruna mengingatkan.

“Aku tahu. Makanya aku meminta imbalan, bayaran. Jarang sekali aku menerima tugas tanpa imbalan” ucap Marco membuat Aruna mengerutkan keningnya.

“Tapi aku tidak punya uang...”

“Aku tidak memintamu membayarku dengan uang” Marco bersandar di meja. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari Aruna.

“Kamu bisa membayarku dengan hal lain selain uang” Matanya Aruna mengikuti arah mata Marco, saat pria itu melihat ke bawah ke tubuhnya.

“Jadilah milikku.. My s*x slave” Aruna tersentak dan matanya membelalak kaget dengan perkataannya.

‘Apakah dia gila? Milik? Budak s’ks lagi? Apa yang kulakukan di kehidupanku sebelumnya hingga aku bertemu dengan orang-orang gila seperti ini?’ Aruna rasanya menjadi gila hingga kepalanya mulai sakit.

“Aku butuh jawabanmu segera, atau kamu akan diusir dari Mansion ku dan kamu berkeliaran sendirian di jalanan sampai Adrian atau ayahmu menemukanmu. Aku tidak akan membantumu begitu kamu keluar dari rumahku” ancaman Marco memberikan sensasi menggigil di punggungnya Aruna.

‘Ini pilihan yang sulit dan keduanya tidak bisa kupilih, antara menjadi budak menjadi budak Marco atau budak babi tua itu? Jika ayah menemukanku, dia pasti akan membunuhku atau mengirimku kembali ke Adrian,’ pikirnya.

“Bisakah kamu memberiku waktu untuk berpikir? Ini tidak mudah bagiku” jawab Aruna jujur.

“Aku beri waktu satu jam untuk berpikir. Dan tetaplah di sini” kemudian Marco meninggalkan Aruna yang tercengang.

‘Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku menerima tawarannya?’ Dia bertanya-tanya.

“Jika aku tidak menerima tawarannya, Ayah dan Adrian mungkin akan menangkapku dan mengurungku lagi, atau yang terburuk.. mereka akan mengakhiri hidupku... Dan aku tidak ingin hal itu terjadi. Tapi jika aku tetap di sini, Aku akan membayarnya menggunakan tubuhku... Sebagai budak s’ks... Apakah hanya ini nilai hidupku?’

Semua harapannya hancur, mungkin Aruna hanya kurang beruntung dalam kehidupan hidup ini.

“Argh!!!” Aruna menjambak rambutnya karena frustasi dan berteriak seperti wanita gila di dalam ruangan kerja Marco. Ia merasa sangat frustrasi dan tidak tahu harus berbuat apa.

DI KAMAR MARCO....

Marco diam-diam memperhatikan Aruna langsung dari CCTV yang terpasang di ruang kerjanya.

‘Kamu pikir bisa lepas dariku, Aruna? Tidak. Kamu tidak punya pilihan selain menjadi budak ku. Aku tidak akan pernah membiarkanmu dan ayahmu lepas dari murkaku’. Marco mengepalkan tangannya dengan marah.

“Kita berdua sama-sama tahu, kalau kamu tidak ingin kembali ke ayahmu kecuali kamu memang ditugaskan ayahmu untuk memata-matai ku dan mendapatkan informasi dariku... Aku tidak bodoh. Ini tidak akan pernah terjadi” ucap Marco sembari terus memandang Aruna.

Setelah satu jam kemudian, Marco kembali ke ruang kerjanya, dimana Aruna masih menunggu.

“Apa sudah kamu putuskan?” Marco bertanya begitu dia memasuki ruang tersebu.

Aruna melompat kaget dari tempat duduknya. Ia terlalu sibuk berbicara pada dirinya sendiri dan mempertimbangkan konsekuensinya. Ia tidak menyadari kehadiran Marco.

“Emmm... Bagaimana kalau aku memilih melepaskan Adrian? Bolehkah aku tetap di sini saja.. bisa?” Tanya Aruna.

“Dan yah, aku bisa menjadi salah satu pelayanmu, aku jago masak, cuci baju, piring, potong rumput juga bisa” tambahnya.

‘Seperti dugaanku, Aruna tidak akan memilih untuk membalas dendam pada Adrian karena mereka adalah sekutu.. Aku tahu itu!’ Seringai keluar dari bibirnya Marco.

“Jika kamu tidak membalas dendam, dan kamu tetap di sini, kamu akan tetap menjadi budak se*sku” Aruna mengedipkan mata sedalam-dalamnya. Tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

‘Aku tidak ingin menjadi budaknya atau budak orang lain, tapi aku tidak punya pilihan. Dia sangat serius dengan tawarannya, tapi kuharap dia tidak terlalu keras padaku. Dia masih penyelamatku. Satu-satunya yang dapat membantu ku. Dan jika dia menginginkan tubuhku sebagai bayarannya.. meski aku tidak mau.. Aku bersedia membayarnya lebih dari nyawaku. Marco akan membantu menyingkirkan Adrian selamanya’

Dengan kepala tertunduk Aruna berkata, “Baiklah. Aku bersedia menjadi budakmu” bahkan Aruna mengatakan itu dengan nafasnya yang begitu tercekat dan dada sesak. Bagaimana hidup nya bisa seperti ini, tidak beruntung dan penuh dengan penderitaan. Aruna jadi bertanya-tanya dosa apa yang ia lakukan dimasa lalu sehingga kehidupan nya yang sekarang begitu miris.

“Budak s*ks ku” Marco mengoreksi bahkan dengan seringai nya.

“Baiklah, aku bersedia menjadi budak s*ksmu untuk membantuku membalas dendam” Mata Aruna menjadi kabur dan air mata mulai mengalir dari matanya. Ia menangis tanpa suara. ‘

Aku tidak percaya ini takdirku’