NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Simpanan

Bukan Wanita Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?

Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENJILAT LUDAH SENDIRI

Dan....

Cup....

Tanpa sadar bibir keduanya menempel begitu saja, mendapat sentuhan seperti itu membuat mata Vanni membola sempurna. Sentuhan bibir ini terasa lembut dan kenyal. Entah mengapa ia tidak marah ataupun berusaha memberontak meski ia tidak rela ciuman pertamanya di ambil oleh pria arogan seperti Reval. Begitupun dengan Reval, ia terkejut dengan kelakuannya sendiri. Bukankah dia sendiri yang bilang tidak akan tertarik dengan Vanni? Lalu kenapa hanya dengan melihat bibir itu membuat ia hilang kendali? Bagaikan menjilat ludah sendiri jika sudah begini.

" Heh sok sok an nggak tertarik tapi nyosor duluan." Batin Vanni. Tiba tiba muncul ide jahil di kepalanya, baginya sudah kepalang tanggung untuk mundur ataupun marah. Lebih baik ia memberi sedikit pelajaran untuk suaminya itu. Tentu saja dengan memberikan ciuman yang memabukkan. Bukankah jika berciuman sekalian bukan suatu masalah? Mereka pasangan yang sah kan?

Dengan cepat Vanni menyusupkan tangannya ke belakang leher Reval lalu melumat bibir Reval dengan lembut. Bukannya menolak, Reval justru terbawa suasana. Perlahan ia membalas ciuman Vanni hingga keduanya saling membelit lidah merasakan manisnya bertukar saliva. Tanpa mereka sadari kini kamar keduanya penuh dengan suara decapan yang saling menyahut hingga Reval merasakan sesuatu yang merambat di kakinya. Ia melepas ciumannya lalu keduanya saling menatap satu sama lain untuk beberapa saat.

" Kenapa?" Tanya Vanni.

" Kakiku rasanya geli." Lirih Reval.

Vanni menatap ke bawah tepat di bagian kaki Reval, nampak seekor tikus kecil merambat di kaki Reval. Vanni menatap Reval lalu tersenyum smirk.

" Ada apa? Apa binatang menggelikan itu menyentuh kulitku?" Tanya Reval curiga di balas anggukkan kepala oleh Vanni.

" Apa??!" Pekik Reval. Karena saking takutnya ia langsung membalikkan tubuh Vanni lalu turun dari ranjang. Ia berjalan secepat mungkin lalu naik ke sofa berharap binatang itu tidak mengikutinya. Melihat hal itu Vanni tertawa.

" Cepat ambil binatang itu lalu buang ke keluar!" Titah Reval menatap Vanni.

" Kenapa meski di buang? Bukankah lebih bagus mereka menemani tidur kita malam ini?" Goda Vanni sambil melipat kedua tangan di depan dadanya. Tak lupa ia juga mengerlingkan sebelah matanya.

" Tidak tidak... Ak..."

Vanni mengambil satu ekor tikus itu lalu menggantungnya di depan Reval membuat Reval merasa ketakutan, bahkan keringat mengalir deras di dahinya.

" Kamu sendiri kan yang membawanya kemari? Lalu kenapa kamu ketakutan seperti ini hmm? Kamu berniat menakut nakutiku tapi kau sendiri yang ketakutan ha ha. Masih mau main main sama aku hah?" Ujar Vanni menggerakkan tangannya membuat tikus itu bergerak gerak.

" Maafkan aku! Sekarang buang semua binatang itu, aku janji tidak akan mengulangi hal bodoh seperti ini lagi. Aku mengaku kalah, maafkan aku!" Dengan terpaksa dan tidak rela Reval mengatakan itu pada Vanni. Padahal selama ini ia tidak pernah meminta maaf pada siapapun.

" Hah baiklah, aku akan membuang semuanya. Dan aku harap kau bisa menepati janjimu. Jangan jangan setelah ini kau berencana membawa ular untukku." Reval cukup terkejut dengan ucapan Vanni.

" Aku tidak sejahat itu." Sahut Reval cepat.

Akhirnya Vanni memasukkan satu per satu tikus itu ke kandangnya. Saat ia mau keluar kamar, ia mendekati Reval membuat Reval was was dan harus berhati hati.

" Jangan lupakan pelajaran hari ini suamiku! Pertama tentang tikus ini, dan kedua tentang ciuman manis kita tadi. Kau bilang tidak akan tertarik padaku tapi tadi kau begitu menikmati ciumanku. Aku yakin kau tidak akan pernah bisa melupakan bibirku yang manis ini.k" Ucap Vanni mengerlingkan sebelah matanya lalu keluar meninggalkan Reval yang melongo.

" Argh sial!!! Kenapa aku tidak bisa mengendalikan diri sih, bisa bisanya aku malah terbawa suasana dan menikmati ciumannya. Mau taruh dimana mukaku ini." Reval menepuk jidatnya sendiri.

Vanni menuruni anak tangga dengan lesu, sejujurnya ia sangat lelah setelah bekerja seharian ini. Belum lagi ia harus mengganti sprei dan selimut setelah ini. Benar benar merasa lelah yang luar biasa. Setelah berhasil membuang tikusnya, Vanni segera kembali ke kamar lalu merapikan tempat tidur. Setelah selesai ia segera membaringkan tubuhnya tanpa menghiraukan Reval yang sedang sibuk dengan laptopnya. Tak lama Vanni benar benar terlelap dalam mimpinya.

Reval diam diam menatap Vanni, hatinya merasa gundah. Niat awal ingin membuat Vanni menderita tapi pada kenyataannya Vanni tidak selemah itu.

" Aku harus gimana ma? Aku memang berhasil membuat posisinya tidak bisa bersama papa, tapi aku tidak bisa jika tidak jatuh hati padanya. Apakah mama rela jika wanita simpanan papa menjadi pendamping hidupku selamanya?" Gumam Reval merasa bimbang.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Reval segera naik ke atas ranjang. Ia tidur di samping Vanni dengan posisi membekalanginya.

Drt... Drt...

Vanni membuka matanya begitu mendengar dering ponselnya. Ia mengambil ponsel dari nakas lalu melihat id penelepon yang tak lain adalah kakaknya. Tanpa membuang waktu, ia segera mengangkatnya karena takut kakaknya kenapa napa.

" Halo."

" Vanni ini saya, tolong segera ke apartemen Vinna! Dia sakit perut dan terlihat begitu kesakitan. Aku sudah membujuknya ke rumah sakit tapi dia selalu menolak. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku juga tidak tega melihatnya begini." Ternyata yang meneleponnya itu tuan Abraham. Itu berarti Vinna sedang bersamanya. Ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul dua malam. Sebenarnya ia masih sangat mengantuk namun ia tidak bisa egois dan membiarkan saudaranya kesakitan begitu saja.

" Baiklah." Sahut Vanni mematikan sambungan teleponnya.

Vanni bergerak pelan turun dari ranjang takut Reval terbangun. Dengan mengendap endap ia keluar pun kamar. Tanpa Vanni sadari, Reval tahu pergerakkannya dari tadi. Ya ia terbangun saat ponsel Vanni berbunyi.

" Kemana dia pergi? Apa mungkin di menemui papaku?" Pikir Reval.

" Bisa bisanya ini malam pertama kami tapi dia akan melakukannya dengan papaku. Lihatlah wanita simpanan, aku akan menangkapmu sekarang. Kali ini kau tidak bisa mengelak lagi." Reval segera turun dari ranjang dan mengejar Vanni dengan sembunyi sembunyi.

Waktu pun pun berjalan di setiap menitnya, Vanni sampai di apartemen Vinna begitupun dengan Reval. Vanni segera masuk ke dalam menuju kamar Vinna. Sampai di depan kamar ia memencet tombol bel. Tak lama tuan Abraham pun membukanya.

" Kamu sudah datang." Ujar tuan Abraham.

" Hmm." Keduanya masuk ke dalam. Reval yang melihatnya merasa sangat marah. Ia mengepalkan erat tangannya menahan emosi yang siap memuncak di dadanya.

Di dalam apartemen, Vanni mendekati Vinna yang sedang terbaring lemah di atas ranjang.

" Kau sudah pucat begini, lebih baik kita ke rumah sakit saja. Aku tidak mau kamu kenapa napa." Ujar Vanni menatap kakaknya.

" Aku malas ke sana Van, aku mau istirahat saja di rumah. Mending kamu beliin obat saja di apotik." Sahut Vinna.

" Jam segini mana ada apotik yang buka? Kalau kamu tidak ke rumah sakit bisa bisa kamu tambah kesakitan. Buruan deh nggak usah bandel, udah aku bela belain ke sini juga. Asal kamu tahu aja, aku tuh ngantuk banget tahu nggak. Tapi begitu dengar kamu kesakitan aku nggak tega." Cerocos Vanni kesal karena kakaknya tidak mau menurut.

" Udah buruan, kalau nggak mau besok besok lagi aku nggak bakalan mau datang. Walaupun kamu masuk rumah sakit sekali pun." Vanni mengeluarkan ancaman setelah tidak ada pergerakkan dari Vinna.

" Baiklah, baiklah. Ayo kita ke rumah sakit! Tapi aku mau buang air kecil dulu ke kamar mandi." Ujar Vinna beranjak dari ranjang.

" Aku bantu." Ujar Vanni.

" Tidak usah, aku masih bisa sendiri." Tolak Vinna. Dengan langkah tertatih tatih Vinna berjalan menuju kamar mandi.

Kini tinggal Vanni dan tuan Abraham. Mereka duduk di ranjang menunggu Vinna.

" Terima kasih sudah membujuk Vinna." Ucap tuan Abraham.

" Itu sudah menjadi kewajibanku." Sahut Vanni.

Tiba tiba....

TBC....

1
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita ni bagus
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih...
total 1 replies
Erchapram
Reval kapok
VANESHA ANDRIANI: iya biar nangis2 dia hh makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
itu hukuman buat kamu,rasakan
VANESHA ANDRIANI: iya bener... makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
Biasa thoor,di gantung....
VANESHA ANDRIANI: hhh kayak jemuran ya biar kering... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Waduh siapa yg datang, masak iya mak lampir selamat dari maut. Hebat... nyawa kucing /Frown/
VANESHA ANDRIANI: hhhh siapa ya??? makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
mang Diman untung dobel
🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh iya bener
total 1 replies
Erchapram
Keren,
VANESHA ANDRIANI: thankyou🥰
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Gak mungkin yg tidur dgn Vlory adalah Reval
Pasti dia pria lain ...bisa jadi itu selingkuhannya atau pria bayaran yg Reval sewa🤪
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: 👍👍😘😘❤️❤️
VANESHA ANDRIANI: hhh bisa aja nebaknya... makasih suportnya
total 2 replies
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: ok makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Brak, riwayat Vinna tamat.
VANESHA ANDRIANI: hhhh makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Astaga...Vinna lihatlah kelakuan Abraham yg selalu kamu sanjung2
Betapa brengseknya dia
Dan pria itulah yg jadi pilihanmu
Hoi nyadar,kamu hanya jadi salah satu wanita pemuasnya dan gak lebih 😜😜
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: Tetap semangat berkarya kak 👍👍
VANESHA ANDRIANI: hhhhh greget sendiri ya kak... makasih suportnya
total 2 replies
Erchapram
Wah mantap itu, karma otw
VANESHA ANDRIANI: hh bisa aja... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Keren Thor, lanjut ya...
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... jangan lupa bintang limanya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
next Kak 😘😘👍👍
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Lanjut
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Vlori.... malaikat maut akan datang menjemputmu🤪🤪
hihihi..mampus kau🤭🤭
VANESHA ANDRIANI: ha ha makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Jangan dulu ketemu, biar kelimpungan dan larut dalam penyesalan. Yg penting tuh urus iblis betinanya dulu Reval, jangan diabaikan masalah seserius itu.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!