NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

013. (JAZZ DOMINATION)

Keesokan harinya Kayya terbangun, ia menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang guna menetralkan rasa pusing yang menyerangnya.

Ia menyentuh lehernya yang hangat, Kayya benci kepada tubuhnya yang begitu lemah. Ia akan rentan sakit bahkan ketika ketakutan seperti semalam. Tubuhnya akan demam dan itu bisa berlangsung berhari hari.

Kayya memeriksa sebuah telepon yang ia dapat dari bi Damini kala itu yang ternyata masih berfungsi dengan baik. Ia segera mengirimkan pesan kepada teman temannya dimana lokasinya berada.

Setelah selesai mengirim kabar kepada teman temannya ia berniat mandi air hangat. Waktu menunjukan pukul 10 pagi yang berarti Theine telah pergi bekerja. Ia akan gunakan kesempatan itu untuk mencari tahu siapa Theine sebenarnya.

...***...

Di sebuah perumahan elit.

Rosa bersiap dengan terburu buru, setelah turun ke lantai bawah ia menemukan ibunya yang sedang meminum teh di ruang keluarga. Langkahnya ia bawa berusaha untuk terlihat biasa saja.

Ibunya menengok ke arahnya yang sudah rapih, "Mau kemana?" Tanya ibunya menelisik penampilannya.

"Ketemu pacarku, mah." Jawabnya membuat ibunya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Jangan pulang larut." Pesannya lalu Rosa menghampiri ibunya untuk berpamitan.

"Aku pergi ya!"

Rosa segera menjalankan mobilnya dan pergi dari kawasan perumahan elit tersebut. Ia berbohong kepada ibunya. Rosa akan bertemu dengan teman temannya untuk membahas Kayya.

...***...

Theine yang sedang dalam mode Jazz memilih bekerja dari rumah. Ia akan mengawasi Kayya dan memandangi wajah itu seharian. Setelah menggunakan kemeja dan celananya ia berjalan menuju kamar Kayya. Memeriksa keadaan gadis tersebut, ia juga membawa nampan berisi sarapan yang sudah ia siapkan khusus.

Dan ketika akan membuka pintu tersebut Kayya sudah lebih dulu keluar dan memandang dirinya terkejut.

"Theine!" Pekiknya tertahan lalu berusaha menutup pintu kamar tersebut. Namun Jazz lebih dulu menahannya menggunakan kaki dan memaksa untuk masuk sehingga Kayya kehilangan keseimbangannya.

Ia meletakan nampan tersebut dan menelisik pakaian Kayya dan kenapa gadis itu membawa sebuah tas?

"Mencoba kabur, hm?" Tanya Jazz.

Jazz meletakan tangannya di saku dan memandang Kayya tajam. Kayya perlahan mundur hingga tubuhnya menabrak ranjang kasur.

Ia menunduk dan memegang dagu gadis tersebut, mencengkeramnya kuat dan menatap mata yang kini memancarkan ketakutan.

"You'll never get out, Kayya." Desisnya tajam.

Ia merampas tas Kayya dan mengeluarkan isinya yang ternyata berisi telepon dan beberapa barang pribadi gadis tersebut.

Setelah menghancurkan harapan satu satunya gadis tersebut kini fokus Jazz teralih ke wajah Kayya yang memancarkan ketakutan. Ah, ia selalu suka ekspresi seperti itu.

Kayya menendang tulang kering Jazz ketika pria itu masih memandangi wajahnya, melihat Jazz yang teralihkan Kayya bergegas menuju pintu yang sudah ia ketahui password nya.

Ia mengunci pintu tersebut dan berjalan menuju lift, turun ke lantai dasar dan bergegas keluar memberontak pada siapapun yang menghalangi langkahnya. Namun, ia tidak melihat penjaga di area sekitar maupun dalam tadi membuatnya senang sekaligus bingung secara bersamaan.

Dan setelah gerbang yang Kayya anggap surga itu sudah di depan matanya ia segera membukanya dan menemukan teman temannya yang sudah menunggunya di depan.

"Kayya!" Pekik senang Linda.

Mereka kemudian berhamburan memeluk Kayya namun itu tidak lama karena mereka harus segera cepat cepat pergi dari sini.

Setelah mobil mereka pergi meninggalkan mansion Theine mereka melaju dengan kecepatan tinggi untuk segera bersembunyi sebelum anak buah atau Theine sendiri menemukan mereka.

Di dalam mobil semua mengucap syukur dan tidak berhenti memeluk Kayya.

"Kamu gimana bisa kabur? Tuan Theine ngga ngejar kamu?" Tanya Ghina.

Kayya menggeleng, "Aku nendang tulang kering Theine ketika ia lengah dan beruntungnya aku ngga nemu satupun penjaga di mansion Theine." Jelasnya.

Mereka semua mengangguk mengerti namun Farel merasa janggal dan otaknya mewaspadai hal hal yang bisa saja terjadi.

"Kamu harus keluar negeri Kayya, disini ngga aman dan lagipula Theine pasti bakal ngejar kamu sampai dapat." Ucap Farel.

Kayya memikirkan hal tersebut, ucapan Farel ada benarnya karena bagaimana pun ia kabur tadi sangat mudah dari ekspektasi nya. Pun Theine pasti akan mengejarnya dan membawanya ke mansion pria itu lagi.

"Aku juga mikirin hal itu semaleman..."

"Udah udah kalo itu nanti aja, lebih baik kita segera sampai ke tempat yang aman dulu oke?" Ucap Linda.

Mereka mengangguk setuju, Kayya bersyukur mempunyai teman teman yang selalu ada untuknya. Namun ia berharap bahwa Rosa juga hadir disini, namun sepertinya bibi Rosalind melarangnya.

"Kamu mikirin Rosa? Dia udah nunggu di tempat yang mau kita tuju kok." Ucap Ghina yang seakan tahu pemikiran temannya.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat yang menjadi persembunyian mereka selama nanti.

...***...

Jazz memegang tulang keringnya yang tidak terdapat rasa sakit apapun, ia bersmirk ketika dugaan dugaan nya semalam terjadi. Kayya mencoba kabur dan sekarang hal itu benar benar terjadi.

Ia tidak panik bahkan Jazz meliburkan anak buahnya untuk membantu gadis itu kabur, alasannya tentu ia ingin bermain main dengan kucing nakalnya itu dan memberi hukuman ketika ia sudah berhasil mendapatkan nya lagi.

Ia melacak keberadaan Kayya lewat chip kecil yang ia selipkan di setiap pakaian yang gadis itu kenakan. Keberadaannya berada di sebuah hotel yang ia ketahui merupakan salah satu rekan bisnisnya. Ah, ini akan semakin mudah Kayya. Batinnya.

Ia lalu bersiap untuk pergi ke kantor, lagipula sekertaris nya mengabarkan jika ibunya bertandang ke sana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!