NovelToon NovelToon
Balas Dendam Dengan Sistem

Balas Dendam Dengan Sistem

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Kaya Raya
Popularitas:161.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: RyzzNovel

Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.

Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.

Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.

Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.

Tidak ada lagi bisnis besar.

Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.

Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.

Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.

-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.

-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Saat tiba dikantin, sangat disayangkan Ronan sama sekali tidak melihat keduanya.

Daripada mendapatkan sambutan dari mantan sahabat dan mantan kekasihnya, Ronan malah mendapatkan banyak pandangan buruk dari sekitarnya.

Seluruh murid yang berada di kantin terlihat memandangnya dengan tatapan tajam dan benci.

Mengabaikan hal itu, Ronan terus berjalan dan memesan paket makanan lalu duduk di salah satu meja kosong yang sepi.

'Berisik sekali..'

Mereka semua membicarakan hal buruk tentang Ronan secara terang-terangan, sungguh jam makan yang tidak tenang.

Ronan makan dengan tenang, mengabaikan mereka semua meski Ronan merasa risih karena betapa berisiknya mereka.

Disaat makan, sesosok gadis cantik datang menuju ke kantin membuat pandangan seluruh murid teralihkan ke arah gadis itu.

“Oh? Lihat! Itu Riana!.“

“Cantik sekali…”

“Sepertinya dia juga ingin makan di kantin hari ini.“

“Oh dewiku..!!“

Mendengar mereka Ronan melirik ke arah pintu masuk kantin, adiknya saat ini datang dengan beberapa teman gadis seusianya.

Beberapa murid laki laki juga terus mencoba untuk bergabung dalam percakapan meski kesulitan karena Riana dijaga oleh gadis gadis disekitarnya.

Salah satu murid dengan rambut hitam yang sedikit kemerahan terlihat memaksa untuk mendekat.

“Hey Riana, kau tau? Ayahku baru saja memberikanku mobil baru, bagaimana menurutmu? Apakah kamu mau jalan jalan denganku sepulang sekolah nanti?“

Murid laki laki itu jelas naksir pada Riana dan mencoba menggoda Riana dengan menggunakan kekayaannya.

Diam diam Ronan menatap tajam murid lelaki itu.

Sementara itu, Riana cuma tersenyum canggung lalu meminta maaf.

“Maaf tapi aku tidak bisa…”

Mendengar itu, murid laki laki itu terlihat sedih.

“Kenapa? Sekali saja tidak masalah bukan? Aku juga akan membelikanmu apapun yang kamu mau, bagaimana?“

Namun sekali lagi Riana menolak sehingga murid laki laki itu terlihat putus asa.

“Menggoda Riana dengan uang… dia sudah membuat kesalahan besar di langkah pertamanya, sayang sekali.“

Ronan tersenyum dalam diam sambil menggelengkan kepalanya.

Riana bukanlah gadis murahan yang mudah takluk dengan kekayaan, sedari kecil, Riana lebih ingin mendapatkan kekasih yang mirip dengan pangeran.

Yah itu adalah seleranya saat kecil, Ronan sekarang tidak tau bagaimana selera adiknya sekarang.

Tapi yang pastinya, memulai langkah untuk menggoda Riana dengan uang, maka mereka sudah dipastikan gagal dari awal.

Saat itu Riana menoleh ke arahnya.

Ronan tersenyum dan melambai dan dibalas dengan Riana dengan lambaian pelan.

Setelah itu, karena Ronan sudah selesai dengan memakan makanannya, dia memutuskan untuk segera pergi.

Ronan melalui koridor koridor sekolah yang bersih dan luas, ada banyak pintu dan lorong lain yang akan membawanya menuju ke tempat tertentu.

“Apakah disini?“

Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya Ronan sampai pada suatu pintu yang menunjukkan ruangan kepala sekolah.

Ronan menatap pintu itu sejenak kemudian mengetuk pintu itu dengan pelan.

“Siapa?“

Suara pria terdengar dari dalam.

Mendengar itu Ronan menjawab:

“Ronan… Adgar”

Setelah Ronan menyebut namanya, terjadi keheningan singkat yang membuat Ronan harus menunggu beberapa saat.

Dan setelah beberapa saat akhirnya suara dari kepala sekolah kembali terdengar:

“Masuk.“

Ronan kemudian membuka pintu itu dan masuk ke ruangan kepala sekolah yang dipenuhi dengan bau kayu yang minim, terdapat dekorasi simpel namun elegan di ruangan itu.

Dan di tengah tengah ruangan di ujung bagian depan, kepala sekolah duduk dikursi kayu dengan sebuah meja di depannya, wajahnya terlihat serius saat melihat datangnya Ronan.

Melihat wajah yang Ronan kenali, Ronan tersenyum kecil.

“Lama tidak bertemu kepala sekolah, bagaimana kabar Anda?“

Kepala sekolah Ronan saat ini adalah, Devan Reylik, seorang pria yang sudah cukup tua dengan rambut hitam yang hampir semuanya berubah menjadi putih keabu-abuan.

Wajahnya terlihat sangat tenang dan serius.

“Lama tidak bertemu dengan tuan muda, sejujurnya kabar saya baik baik saja sebelumnya.“

Ronan mempertahankan senyuman di wajahnya.

'Baik baik saja sebelumnya ya?'

Ucapan kepala sekolah menyiratkan bahwa dia tidak sedang baik baik saja karena Ronan mengunjungi nya.

'Apakah itu pernyataan permusuhan?'

Ronan merenung.

Ayah dan ibu Ronan dahulu adalah pengusaha yang sangat sukses di dunia ini dan kepala sekolah, Devan Reylik pernah menjadi salah satu dari banyaknya penjilat kedua orang tua Ronan.

Sebagai salah satu sekolah terbaik yang ada di dunia ini, Devan Reylik berhasil terus mempertahankan posisi sekolah terbaik dengan bantuan ayah dan ibu Ronan.

Sekarang, setelah ayah dan ibu Ronan mati, memberikan pertanyaan bagi Ronan.

Apakah kepala sekolah akan berpihak padanya? Ataukah akan berpindah pihak dan menjilat Albert yang telah mendapatkan kekuasaan miliknya saat ini?

“Jadi, apa yang Anda inginkan di tempat sederhana ini tuan muda?“

Ronan diam diam tersenyum, sungguh menyebalkan karena kepala sekolah masih bertanya meskipun dia sudah tau jelas apa yang ingin Ronan tanyakan ditempat ini.

“Barusan, aku mendapatkan perlakuan yang buruk saat aku masuk ke kelasku, tidak hanya itu, sepertinya seluruh murid membenciku. Bagaimana menurutmu?“

Kepala sekolah Devan, masih terlihat sangat tenang, dia kemudian menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas.

“Ah saya minta maaf atas hal itu tuan muda, tapi menurut saya itu wajar terjadi ketika Anda menargetkan orang tua Anda sendiri demi sebuah kekuasaan.“

Menargetkan orang tua sendiri demi kekuasaan…

Ronan ingin tertawa saat mendengarnya.

“Bagaimana kalau aku mengatakan bahwa semua itu hanyalah omong kosong yang dibuat buat oleh seseorang?“

Kepala sekolah tersenyum dengan wajah yang tenang:

“Maka bawakan saya bukti agar saya bisa percaya.“

Setelah mendengar semua itu, Ronan akhirnya mengangguk paham.

Jika kepala sekolah berada di pihaknya, maka setelah kepala sekolah mendengar apa yang Ronan katakan, kepala sekolah harusnya mencoba untuk mencari tau tentang hal itu terlebih dahulu.

Tapi melihat dia yang sama sekali tidak berinisiatif, maka Ronan tidak perlu menanyakan apapun lagi.

“Aku beranggapan bahwa Anda memusuhiku juga sekarang, maka harusnya Anda juga siap dengan konsekuensi.“

Ronan tersenyum, senyumannya sangat tenang dan datar, tidak ada emosi di senyumannya hingga membuat kepala sekolah sedikit tertekan.

“Maka, saya akan pamit sekarang. Maaf telah menyita waktu berharga Anda.“

Setelah itu Ronan keluar dari ruangan itu, meninggalkan kepala sekolah yang masih membeku tidak mampu bergerak.

Setelah beberapa saat, kepala sekolah kemudian tertawa kecil dengan wajah muram.

“Ini akan mengerikan selanjutnya, tapi.. aku harap pilihanku sudah tepat.“

Kepala sekolah berharap bahwa berpegang pada Albert Tyfall adalah pilihan yang benar baginya, mengingat Albert Tyfall berhasil menjatuhkan satu keluarga Ronan.

Meski begitu, kebangkitan Ronan dari masa koma nya tetap saja membuat kepala sekolah kewalahan dan khawatir.

Lagipula, Ronan adalah anak ajaib yang dianggap memiliki kecerdasan yang tidak manusiawi.

Dia mungkin akan mudah mendapatkan peringkat pertama di sekolah ini dan melakukan kerja sama dengan beberapa orang tertentu lalu memperkokoh kekuasaannya.

Maka dari itu…

Kepala sekolah tersenyum tipis sambil berkata:

“Aku tidak bisa membiarkannya mendapatkan nilai yang bagus.“

***

1
Jasmin Melor
Luar biasa
Bang Jack
bos kau tau cara bikin novel tentang sistem apa tidak. di kasih tanda kurung saat sistem nya bicara. Jagan di satu kan ke gitu
Phospophyllite: sistemnya ga bicara 😅 itu cuma panel statusnya
total 1 replies
Bang Jack
kebanyakan derama ini novel
Phospophyllite: dari judulnya aja udah balas dendam, ya tanpa drama, dendamnya si mc bakalan datang dari mana?

kalo ngarepin tipe alur cerita yang segalanya mudah buat MC nya lebih baik skip aja soalnya emg udah gak cocok🙏😅
total 1 replies
Tiar
ok mantap
Chairul Huda
Luar biasa
diana putri
terlalu bertele tele critanya
Rikaz Damha Kin
Luar biasa
Razali Azli
pada umur yg terlalu belia dah ada rencana jangka panjang melebihi watak² orang hebat umur 40 an. langsung gak masuk akal. macam mengada² je ciptaan watak penjahat dibalik layar
Scorpion's Caesar: lah iya, ya ini klo komen tanpa mikir.
jan diambil hati thor biarin aj
Phospophyllite: namanya juga fiksi😅 memang banyak hal yang tidak masuk akal
total 2 replies
زيتون مامة
aku heran usia 13 udah bertunangan. dab sudah ada kawan2 berusaha mencelakakan merebut kekuasaan. usia 13 itu hingusan lagi, kencing bercabang. bulu pun ngak ada. walaupun fiksi, coba buat pakai logika. kalau usia 18, aku agree
rama
lanjutkan
rama
lanjut
rama
lanjutkan
Dimas Setiawan
gaspool
Dimas Setiawan
nice
Anonymous
.
rama
lanjutkan
bima siswanto
/Smile/
Asa Yanenda
bagus
alurnya t3pat
Asa Yanenda
lanjut
Giantini
kebanyakan penjelasan jdi hbis satu bab...belom ada kemajuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!