Dukun Cantik Milik CEO Tampan Misterius

Setelah beberapa menit menikmati lima gelas soda beralkohol,membuat.Tifanny setengah mabuk sembari menyandarkan dagu.

“Kenapa kamu waktu itu tiba-tiba nyuruh aku untuk ngga ikut campur,dan kenapa kamu pergi dari vila,terus bersikap kayak orang asing.”tanya Tifanny yang sudah setengah mabuk.

“Aku ingat bagian tersulit dari masa laluku waktu itu.,maafin aku.”balas Leo.

“itu pasti tentang cewe kan?.tanya Tifanny di bawah pikiran mabuknya.

Leo sejenak diam dan tertegun.

“ngga masalah kok,kalau emang kamu ngga mau bilang,aku ngga maksa.., tapi apa tebakan ku benar kalau perempuan itu syena kan?.”sambar Tifanny.

Leozra terkekeh mendengar ucapan itu.

“Kamu sama syena kan uda lama pacaran.tapi kenapa kalian putus secara ngga baik-baik kayak gitu tapi kayaknya dia sedikit terlambat untuk menyesal putus dari kamu.”ujar Tifanny.

“Engga,aku ngga pacaran sama dia.”balas Leozra.

“trus gimana sama hal yang aku liat di hpmu waktu itu dan ada foto kalian berdua di kontak itu sama ada emoji love di kontaknya.

“Kalau bagian yang itu.dia yang ganti dan pasang foto sama emoji itu tanpa ijinku.”ujar Leo

“kalau gitu berarti syena yang duluan suka sama kamu!.,btw kamu pernah ngga suka sama seseorang?.”ucap Tifanny yang masih setengah mabuk.

“Ya, pernah!.”jawab Leozra tersenyum ke arah Tifanny.

“Kamu baik ngga sama cewe itu,kalau kamu suka dia soalnya kamu dingin banget.”tanya Tifanny sambil memegang garpu untuk mengeluarkan kulit udang dari daging piringnya.

Melihat hal itu.Leozra pun gercep dan langsung membersihkan kulit udang buat Tifanny dengan bersih dan rapi.

Tifanny melihatnya dengan saksama

“Wah cantik sekali!.”Pujih Tifanny.

”Apanya?. maksudmu udangnya?.”tanya Leo bingung.

“Bukan..,tapi tangan mu cantik sekali!.”Puji Tifanny dengan muka yang senyum merona dan memerah karna efek mabuk nya.

Mendengar hal itu.membuat Leozra serasa jatuh cinta melihat muka Tifanny di penuhi dengan blushing dan muka yang lucu menyadarkan dagunya di atas punggung tangan.

“Kayaknya kamu mabuk berat,ini makan gih!.”pintah Leozra menyajikan udang yang tadi di bersihkannya di depan piring Tifanny.

“Apa,wah ini Keliatan seperti bentuk hati kan?.”ucap Tiffany girang sambil membentuk udang tadi berbentuk menjadi love,namun tubuhnya terjatuh di meja karna tak kuat menyeimbangkan badannya yang sudah mabuk.

“Kapan kamu mabuk berat?.”tanya Leo cemas kalau Tifanny akan mabuk berat.

“Aku baik-baik aja kok!.”balas Tifanny dengan senyum dan menunduk.

“Tifanny!?.Tifanny Hei!.”seru Leozra ketika pandangan Tifanny kabur dan tak akhirnya tak sadarkan diri.

Mau tak mau dengan terpaksa Leozra membawa Tifanny untuk pulang.

Namun saat di jalan pulang dengan badan yang masih di bopong oleh Leo.Tifanny melihat samar² jalan dan bangunan tempat dia akan di bawa.dan tampak dari mata Tifanny yang sedikit buram tulisan hotel dan penginapan.

“Kamu mau bawa aku kemana?.”sahut Tifanny tak lagi mampu menahan kantuk berat akibat mabuknya hingga dia tertidur lagi.

Setelah sampai di tempat yang di tuju.terlihat oleh Tifanny samar².Leozra membuka baju milik Tifanny dan terlihat pula kalau Leozra membuka kemeja miliknya sendiri hingga terlihat badan yang begitu mulus dan sixpack menambah kesan maskulinnya.

Pak Leo?!,apa ini mimpi?!.,”ucap Tifanny yang masih tak begitu tau kondisi dan situasinya saat ini.

Pagi pun tiba.dengan mata yang sedikit berat Tifanny memaksakan dirinya untuk bangun dari tidurnya semalam.

dengan mata yang terbuka lebar Tifanny tersadar kalau saat ini dirinya berada di vilanya.

”happ!,aku dah di rumah?.”ucap Tifanny melangkahkan kakinya turun dari kasur.

sedikit terkejut melihat blasernya penuh saus di bagian depannya.

Tifanny memegang blazer itu lalu perlahan mengingat kejadian semalaman yang sebenarnya.

teringat oleh dirinya,bahwa semalam setelah belum sempat memakan udang yang kulitnya di bersihkan oleh Leozra.dirinya terjatuh ke meja makan karna tak kuasa menahan mabuk berat, membuat dirinya jatuh ke meja makan hingga mengenai saus udang di blasernya.

“Tifanny?!., kamu ngga apa²?.”tanya Leo terkejut melihat dirinya jatuh ke meja makan.., kemudian mencoba membangunkan badan Tifanny terlihat di blaser bagian dada ada saus udang menempel.

Spontan Leozra membersihkan saus itu menggunakan tisu sambil perlahan mengelap sisa saus yang menempel.

“Tifanny, bangun dulu nih,seka jaketmu.”ucap Leo mencoba membangunkan Tifanny yang sudah tertidur pulas.dan hampir saja wajah Tifanny jatuh ke meja lagi.reflek Leo menopang pipi Tifanny.

“Huhh!.”sesaat Leo menghela napas,dan mau tak mau memopong badan Tifanny ke pundaknya dari belakang melewati jalanan malam.

”Es krim!.”ucap Tifanny setengah sadar.

“Apa?.”tanya Leo.

“es krim!.”ucapnya lagi.Leo pun menurunkannya dari bahunya.hingga tak diduga Tifanny terus berjalan langsung ke jalanan itu.

“Ya ampun,Tifanny!.hei tunggu”panggil Leo menyusulnya dari belakang.

kemudian mereka berdua duduk di depan depan toko es krim yang sudah di sediakan meja dan juga kursi.

Leo keluar dari toko itu, membawa es krim rasa vanila permintaan Tifanny tadi.

“Es krim!.”ucap Tifanny masih menutup mata mendekat ke arah Leozra.

“Ini!.”Leo mencoba menyuapinya.

“Nyam!.mau lagi!.aa!.”Tifannny membuka mulutnya

Leo tersenyum saat melihat tingkah Tifanny yang sangat lucu ketika dirinya mabuk begitu, Leo pun menyodorkan es krim itu dan agar Tifanny memegangnya sendiri.

“Pak Leo!.kamu suka aku kan?.”

“Apa?.”Leo terkejut dengan pertanyaan Tifanny yang setengah sadar itu.

“Ini buktinya kamu beliin aku es krim beliin rasa vanila favoritku.”ucap Tifanny senyum centil ke arah Leozra.

“Kan tadi kamu yang pilih rasanya sendiri.”ucap Leo menyembunyikan getaran hatinya.

Belum dua menit berbicara,Tifanny tertidur lagi.Leo memerhatikannya lekat2 kemudian mengelap hidung Tifanny yang belepotan dengan tisu.

“Yuk berenti makan es krimnya kita pulang yah!.”ucap Leozra.

…Beberapa menit sampailah di vila setelah naik mobil untuk pulang.

“Masukin sandimu!.”ucap Leo sedang membopong badan Tifanny.

Sementara Tifanny memasukan kodenya,Leo melayangkan pandangannya agar tak melihat kode pintu kamar Tifanny.

“Mari kita lihat!..”ucap Tifanny mencoba menekan tombol sandi.

Bunyi kode pintu salah.

“Coba masukin kode aksesnya pelan-pelan.”

“Sudah tapi ini pintunya ngga mau hihi!.”cengir Tifanny.

“Kamu ngga ingat?.”

“satu,tiga,empat,dua,tujuh.uda benar kenapa ngga berfungsi?.”ucap Tifanny dengan suara manja.

Tak ada pilihan lain Leozra yang mencoba menekan tombol pintunya.

“satu,tiga,empat,dua,tujuh”ucap Tifanny mengarahkan Leo.kemudian Pintu pun terbuka.

Yeah!,kita bisa!.”sahut Tifanny riang.