NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:116.7k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 11: Aku Tidak Menikah, dan Tidak Bersuami

Bandara internasional Charles De Gaulle, seorang pria menghirup udara kota P kuat-kuat lalu menghembuskan ya perlahan. Rupanya ia mendapatkan tiket pesawat lebih cepat dari dugaannya sehingga siang ini dirinya sudah sampai di negara yang memiliki menara Eiffel itu. Kedatangganya memiliki sebuah misi, tapi tentu saja dia juga harus mendapatkan keuntungan yakni sedikit melipir berlibur dari banyaknya pekerjaan perusahaan.

" Assalamualaikum Joon, apakah sudah sampai?"

" Waalaikum salam Eomma, iya sudah sampai. Joon akan menghubungi orang itu dulu."

Joon menutup panggilannya dengan sang ibu lalu mencari nomor kontak yang oleh si informan berikan. Informan di sini adalah maksudnya orang yang waktu itu menghubungi ayah dan ibunya. Ya tidak lain dan tidak bukan adalah Haneul. Haneul secara khusus memberikan nomor ponselnya agar bisa langsung berhubungan dengan kakek dan neneknya.

" Hallo, apakah benar kau yang mengatakan bahwa Hyejin ada di kota ini? Aku sudah berada di bandara, aku harap aku bisa langsung bertemu."

" Be-benar, Hyejin ada di kota ini. Kalau boleh tahu ini siapa ya. Suaranya berbeda dengan yang waktu itu."

" Aku Hajoon."

Tuuuut

Setelah mengatakan namanya Hajoon langsung menutup teleponnya. Ia merasa harus bergegas untuk menuju ke alamat rumah yang diberikan. Ia tidak ingin membuang waktu. Jika benar itu adalah kakaknya maka ia akan sangat bersyukur dan sebisa mungkin membujuknya untuk pulang. Tapi jika bukan, maka ia akan melaporkan orang itu kepada polisi setempat dengan tuduhan penipuan.

Di dalam taksi, Hajoon kembali mengingat-ingat kepada siapa tadi ia berbicara. Meskipun suaranya dibuat besar tapi Hajoon yakin yang ia ajak bicara di telpon tadi adalah seorang anak kecil. " Tapi masa sih anak kecil, tidak mungkin. Mungkin aku kurang konsentrasi saja karena lelah. Jet lag, ya aku mengalami jet lag jadi tidak bisa mendengar dengan baik."

Hajoon menepis dugaannya tersebut dan memilih untuk sejenak menyandarkan tubuhnya. Perjalanan selama 16 jam cukup membuat seluruh tubuhnya pegal, rasanya ia ingin sekali berbaring.

" Anda sudah sampai Tuan," ucap si sopir taksi.

" Terimakasih Pak."

Hajoon turun dari taksi tepat di depan sebuah rumah. Rumah bercat warna putih dengan gaya khas Eropa itu terlihat tidak terlalu besar. Di depannya terdapat sebuah pohon yang lumayan tinggi sehingga membuat rumah tersebut terkesan dinaungi.

" Beuuhhh ini sungguh dingin. Minum coklat panas pasti sangat enak."

Hajoon berjalan mendekati rumah hingga ia telat berada di depan pintu. Ia berdiri sejenak untuk mengambil nafas dalam-dalam. Entah mengapa dadanya bergemuruh dan ia merasa sedikit gugup.

" Apa benar Noona ada di balik pintu ini?" ucap Hajoon lirih. Dalam hatinya ia sungguh berharap bahwa kakak perempuannya ada di dalam rumah itu.

Tok! Tok! Tok!

Hajoon memberanikan diri untuk mengetuk pintu, tapi sepertinya tidak ada orang di dalam karena tidak ada respon sama sekali.

Tok! Tok! Tok!

Hajoon kembali mengetuk pintu untuk kedua kalinya, tapi sama saja. Tidak ada yang menyahut, da sepertinya rumah tersebut kosong. " Sial, ternyata benar penipuan," geram Hajoon.

" Maaf Tuan, siapa yang Anda cari?"

" Aah selamat siang menuju sore Nyonya, saya mencari penghuni rumah ini. Hyejin Meida Brajamusti, apakah dia masih tinggal di sini?"

Ternyata Nyonya Margot lah yang menyapa Hajoon. Sebenarnya wanita paruh baya itu sudah memerhatikan Hajoon dari tadi, saat turun dari taksi. Tapi Nyonya Margot memilih untuk diam dulu dan mengawasi. Rupanya benar, pria itu adalah tamu Hyejin.

" Hyejin dan Haneul saat ini masih berada di studio, paling sekitar 3-4 jam lagi baru pulang. Aah setelah dilihat-lihat kalian mirip, apakah Tuan ini adalah ayah dari Haneul."

" Apa? Ayah? Haneul?"

Hajoon tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Nyonya Margot. Bahkan sesat ia menganggap Nyonya Margot adalah wanita tua yang aneh. Tapi nama Haneul sedikit membuatnya terganggu, siap sebenarnya Haneul itu.

Ckiiiit

" Joon!"

***

Suasana yang ada di dalam rumah terasa amat sangat canggung. Hyejin dan Hajoon sama-sama diam. Hyejin menunduk dalam dan Hajoon sedang memperhatikan bocah kecil yang duduk di samping Hyejin dan dipeluk erat oleh kakaknya itu.

Benar kata wanita tua yang tadi ia temui di depan, wajah bocah itu ada sedikit miripnya dengan dirinya dan tentu juga sang kakak. Yang jelas berbeda adalah bagian mata. Jika dia dan Hyejin memiliki mata yang tidak tidak terlalu besar dan cinderung kecil, maka bocah itu memiliki mata bulat yang besar.

" Bagaimana kabar Appa dan Eomma?" Akhirnya ada kata yang terucap dari bibir Hyejin untuk memecah keheningan.

" Alhamdulillaah baik. Noona sendiri bagaimana, haah ku lihat sepertinya Noona hidup dengan baik di sini. Lalu siapa bocah itu?"

Hajoon tidak ingin basa-basi, dia sangat penasaran maka dari itu tak ragu untuk bertanya. Meskipun dia punya sebuah dugaan, tapi Hajoon tidak ingin menerka-nerka. Lebih baik dia meminta penjelasan langsung dari kakaknya.

" Hanuel, pergilah ke kamar dulu, aah iya kamu belum melaksanakan kewajiban rakaan bukan? Segeralah sebelum waktunya habis."

" Baik Eomma."

Degh!

Mara Hajoon yang sedang melihat ke arah Hyejin seketika berpaling kepada Haneul. Ia tentu bukan orang yang bodoh. Eomma, panggilan itu jelas adalah panggilan anak kepada ibunya karena dia pun memanggil sang ibu dengan sebutan seperti itu.

" Noona, dia ... ."

" Han, cepat masuk kamar mu!"

Hajoon terdiam seketika. Suara Hyejin yang meninggi baru saja itu bukan lah ditujukan untuk Haneul tapi untuk dirinya. Makna yang tersirat di dalam ucapan Hyejin baru saja itu adalah 'diam, dan tunggu penjelasanku.'

Hyejin membawa Hajoon ke kamarnya. Ia lalu mengambil sebuah tas dari lemari dan mengeluarkan isinya. Nafasnya terasa sangat berat dan dadanya kembali sakit, tapi Hyejin berusaha untuk tenang. Adiknya datang, mungkin inilah yang dikatakan oleh Haneul bahwa dirinya harus mulai berdamai dengan diri sendiri dan pertama lewat keluarga.

Hyejin memberikan album foto yang didalamnya berisi foto-foto Haneul dari masa masih bayi hingga belum lama ini. Hajoon melihat dengan seksama, ia merasa tidak asing karena wajah Haneul saat bayi mirip seperti sang kakak juga.

" Haneul Ahmad Syafi, umurnya sekarang 7 tahun dan ya benar seperti dugaanmu bahwa dia adalah putraku. Putra kandungku dan bukan anak adopsi. Haneul adalah anak yang aku kandung 9 bulan dan ku lahirkan dengan normal. Dia kubesarkan dari bayi hingga sekarang."

" Kapan Noona menikah? Dan siapa suami Noona?"

" Aku tidak menikah dan aku tidak punya suami."

Duaaaar

TBC

1
neni maharani
Alur cerita yang menarik❤️❤️
Tia H.
cerita ringan dan enak di baca tidak membosankan per part nya selalu ada penyelesaian dari part sebelumnya.
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
Tia H.
MasyaAllah kata2 abilla dan joon aku takjub sekali.
sangat2 bijak sekali.
Tia H.
Alhamdulillah eomma nya haneul menerima appa sai.
Tia H.
uuhhh gemes baperrr dah ah 🤩🤩.
Tia H.
duh aku jadi sedih ini.
Royhan
Luar biasa
Bunda Aish
Alhamdulillah akhirnya happy untuk semua
Bunda Aish
kesabaran mu berbuah manis ya Sai
Friska Tiara Utami
Yasa dari cerita yang mana ya? Aku lupa
Damar Pawitra IG@anns_indri: Halo Kak, Yasa di ceritq " Jangan Menangis Bunda" ya. bisa dicek disana.
terimakasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bunda Aish
ada aja yang jadi omongan tetangga julid sok tahu dan kepo dengan kehidupan orang lain, atau ada "kompornya nih?
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!