NovelToon NovelToon
The Blood Judgement I : Zero

The Blood Judgement I : Zero

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Sci-Fi / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi / Penyelamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syarif Sang penakluk

volume 1 - Awal dari segalanya
volume 2 - kebenaran dunia
Volume 3 -

keinginan berjuang demi umat manusia penuh penderitaan dan melelahkan, tetapi masih ada secercah harapan untuk menyelamatkan dunia. yuk kita simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syarif Sang penakluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

WILAYAH KELAS BAWAH - NEO JEPANG

Kondisi Lingkungan dipusat perkotaan sangatlah buruk, tidak berbeda jauh dengan dataran mainland. terlalu banyak kriminalitas dan sekte sesat dimana-mana. sepertinya diriku memang tidaklah peduli pada sekitarnya dan tidak menyadari realitas disekitar hingga detik ini, saat aku berkeliling kota mencari dokter Mei. Aku ingin dokter Mei kembali agar hatiku tenang dan mendapatkan kehidupanku kembali.

Aku terus mencari tapi gagal menemukan dokter Mei. Disaat aku merasa tak berdaya, aku seperti merasakan sesuatu yang salah.

Lingkungan yang tidak mendukung membuatku merasa frustasi. Terutama saat ada seseorang yang mabuk berat menatapku. Aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini seperti makanan sehari-hari. Ketika ada sekelompok orang mabuk dan menyeramkan itu memanggilku, aku berusaha mengabaikan mereka.

Aku hanyalah gadis remaja polos yang tidak tahu apapun, selain ingin mencari seseorang yang berharga.

Lalu ada seseorang yang mencegatku dan mengajakku pergi. Tapi, aku ingat pesan Dr Mei jika ada orang asing, jangan pernah menerima ajakannya apalagi yang sudah mabuk berat. Itu akan menjadi hal buruk. Tetapi, Orang dihadapanku mulai marah tidak jelas, dia mulai inscure saat melihat ku dan mengatakan sesuatu pada ku.

"Hei.. kau benar-benar tidak di terima di sini... Mending kau jauh-jauh sana dari... Tempat sini nanti ku hajar kamu...." Ucap nya dengan ekspresi wajah memerah karena mabuk berat.

Karena terlalu menakutkan, aku tidak berani mendekatinya dan memilih tancap gas untuk kabur.

********

Aku sudah memeriksa wilayah distrik sekitar secara berulang kali. Termasuk gang sempit. Lalu tanpa sengaja aku melihat dokter yang dibungkam oleh seseorang disebelah selatan. Tanpa menunda waktu, aku bergegas mengejar mereka. Namun aku terhalang nenek yang menyeberang jalan.

"Dr Mei.... Dr Mei.... Aku di sini" teriakku keras sampai terdengar orang lain.

"Dr Mei, aku tidak mau sendirian di sini."

Aku benar-benar tidak peduli dengan orang disekitar. Hanya dokter Mei yang telah mengubah nasibku lah yang aku pedulikan.

Setelah nenek itu menyebrang, aku dengan cepat menarik gas. Sayangnya tidak ada lagi jejak orang-orang yang membawa dokter Mei terlihat.

"hiks... Hiks... Hiks... dr Mei kamu ada di mana? aku tidak mau ditinggal sendirian." Isakku berurai air mata.

Tepat saat ini, ada orang asing yang menghampiriku, "Hey, anak gadis. Sepertinya kau tersesat di sini. sebaiknya ikut kami agar lebih aman."

Tanpa ragu, aku turun dari sepeda lalu menendang mereka. Mengambil senjata dari saku celana, aku menembak kaki mereka. Dalam sekejap, mereka berlari pergi karena kesakitan dan ketakutan, hanya meninggalkan beberapa percikan darah ditanah. Berlawanan denganku yang bisa menganggap seseorang sebagai sumber kehidupan, aku juga bisa sangat kejam terhadap penjahat.

Aku merasakan tatapan tajam dan benci diarahkan padaku oleh orang-orang disekitar. Mungkin karena aku membuat kegaduhan disini.

Setelah beberapa jam berlalu, aku masih tidak bisa menemukan dokter Mei meski sudah berkeliling beberapa kali.

Bahkan sudut gang tersempit pun aku periksa namun tanpa hasil. Membuatku tak berdaya dan menangis histeris.

Kemudian seseorang datang menyentuh bahuku, "Hey, gadis kecil kamu sendirian saja. Dimana orang tua kamu?" Tanya orang misterius tersebut.

"Kenapa kamu menangis? Apa aku seram?."

"Hiks.... Hiks... Hiks... Aku tidak tahu, Hiks... Hiks... Hiks... aku sedang mencari seseorang." Jawab ku sambil menangis.

"Sudah, berhentilah menangis, aku antar kamu pergi dari sini. Tempat ini sangat berbahaya." Ucap orang itu.

"Tapi... aku sedang mencari seseorang." Ucapku.

"Untuk gadis manis sepertimu, aku bersedia mencari orang itu. Berikan saja ciri-cirinya." Ucap orang misterius yang memakai topi sulap.

"Ciri-cirinya memakai Jubah putih, rambut berwarna hitam dengan gaya lurus. Aku tidak mau pergi sebelum bertemu dengannya." Jawabku.

"Baiklah. Nanti aku carikan."

"Ciri - ciri seperti itu bukankah tipikal orang yang berasal dari daerah elite. Aku menduga ini terkait dengan orang-orang society of Scientiets." Gumamnya dalam hati.

"Jangan khawatir gadis manis, aku sudah tahu keberadaannya dimana." Ucapnya sambil mengusap mataku lalu mengusap-usap rambutku.

Orang misterius itu mengantarkan ku pergi dari wilayah kumuh sampai ke perbatasan wilayah kelas atas. Dia tersenyum kepadaku dan berjanji untuk menemukan orang yang ku cari.

MARKAS EMPOWER EDEN

Disebuah tempat kumuh, sudah banyak prajurit wanita dan warga sipil yang berkumpul. Mereka adalah pendatang dari negara yang telah kena korosi.

Mereka berencana menghancurkan dunia dan segala sesuatunya untuk memulai dari titik nol dimana mereka bisa menciptakan dunia yang lebih indah. Mereka ingin masyarakat kelas bawah tidak menderita lagi karena kerakusan pejabat dewan dan para jenderal.

Pemimpin mereka adalah seorang pria misterius berambut putih. Dia menculik seorang ilmuwan jenius untuk memberikan informasi berguna padanya.

Pria tersebut menatap tajam ke arah Ilmuwan jenius yang kedua tangannya terikat.

Dokter Mei juga merasa tidak nyaman di tatap terus olehnya, terlebih yang menatapnya wajah nya sangat jelek.

"Dokter, aku ingin tanya sesuatu? Apakah kamu mempunyai informasi tentang mereka yang berguna bagi kami?" Tanya pria berambut putih.

"Aku sebenarnya bukan bawahan dari mereka, aku hanyalah seorang ilmuwan. Tapi karena kamu memaksa, aku akan berikan saja informasi penting untuk kalian. Sebenarnya mereka benar-benar tidak peduli dengan kalian dan mereka ingin memperkaya diri saja, tujuan mereka adalah untuk memonopoli segalanya." jawab dr Mei.

"Begitu ya." Gumam pria tersebut.

"Sudah kuduga, pasti mereka tidak akan bisa berguna." Lanjut pria berambut putih merasa marah.

Pria berambut putih mendekati dokter Mei dan melepaskan ikatannya. Tapi pria itu menyuruh untuk tetap ditempat. Dokter Mei terlihat sungguh-sungguh tidak peduli dengan mereka, dia hanya peduli dengan tujuan hidupnya.

TEMPAT PENJAGA

Langka kaki terdengar saat seorang pedagang mendekati markas organisasi.

Dua penjaga mulai mencurigai orang yang mendatangi markas mereka ini. Meski dibawah tatapan mengancam penjaga, pedagang itu tetap tenang.

"Siapa kau?" Tanya penjaga perempuan yang berdiri disebelah kanan.

"Jangan khawatir, aku hanya ingin bertemu dengan pemimpin kalian." Jawab orang tersebut.

"Tunjukkan pada kami identitasmu." Perintah penjaga perempuan sebelah kiri.

Orang itu memberikan identitasnya kepada penjaga sebelah kiri untuk diperiksa.

Nama: Eri

Gender: Perempuan

Tinggal: Prefektur Nagano

Kelahiran: 23 Juli

Profesi: Pedagang

Setelah identitasnya dipastikan, orang itu diperbolehkan masuk kedalam markas.

Dia adalah pedagang bernama Eri yang sudah keluar masuk tempat ini untuk bertransaksi demi keuntungan.

Area markas penuh dengan orang tua dan anak-anak yang masih kecil. Kemudian ada juga perempuan yang mengajari mereka belajar abjad huruf kanji.

Pedagang tersebut melihat mereka berdua dan menghampiri, dia menyapa dengan sangat ramah kepada pemimpin besar yang sedang bersama ilmuwan didekatnya.

"Yo."

"Sudah lama, kita tidak bertemu!"

"Kau? Lama tidak bertemu kawan lama." Ucap pemimpin dengan nada gembira seperti orang pada umumnya sambil menoleh ke arah pedagang.

"Apa kabarmu?"

"Tentu saja baik, sepertinya aku sudah terlalu lama menjalani bisnis demi uang." ucap Eri dengan nada santai.

"Boleh aku tanya sebentar?" Tanya Eri.

"Tanya apa?" Tanya pemimpin tersebut.

"Kamu tidak bisa melakukan hal yang tidak seharusnya kau lakukan pada wanita yang bersamamu." Ucap pedagang bernama eri sambil mengarahkan jarinya kepada dokter Mei.

Dr Mei tidak melirik sedikitpun obrolan mereka berdua. Dia tidak memiliki rasa ingin tahu selain hal-hal tentang penelitian dikepalanya.

Tanpa pikir Panjang dr Mei mulai memikirkan sesuatu di kepala nya.

"Bagaimana kalau Kita kerja sama?" Ucap dr Mei.

"Kerja sama? Maksudmu?" Jawab pemimpin tersebut menoleh kembali ke arah Dr Mei.

"Kerja sama? Maksudmu, kita kerja dengan ilmuwan Society Of Scientiets sepertimu?" Kata pedagang tersebut.

"Tenang saja, ini demi keuntungan semua orang dan kita akan mendiskusikannya di sini." Ucap dr Mei.

.......BERSAMBUNG.......

1
Moon-Typestar
.
LyanaLyrashiaa_1805
bagus ni, semangat ya kak!!
Moon-Typestar: makasih, kak
total 1 replies
ChiArt_27
emang apa-apa masalah dari awal itu berasal dari diskriminasi. Penyakit paling umum dah🤏
ChiArt_27
Akio calon ngeharem💅
ChiArt_27
dia pasti trauma liat orang tuanya tewas di depan mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!