NovelToon NovelToon
La Tahzan

La Tahzan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:49.3k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Sekuat apa pun aku bertahan, nyatanya aku tidak bisa sekuat itu," ucap Vira.

Dunia Vira seakan runtuh saat tahu jika suami yang sangat ia cintai sudah menikah siri secara diam-diam dengan sahabatnya sendiri. Faktor belum dikaruniai keturunan yang membuat Yusuf tega mengkhianati cinta Vira.

Akankah Vira bertahan dengan pernikahannya atau kah memilih menyerah dan melanjutkan hidup sesuai takdir yang sudah dituliskan oleh Allah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11 Permohonan Yusuf

Vira kembali pergi ke pondok pesantren dan mencurahkan semua kesakitannya kepada Hamid dan Aisyah. “Ya Allah, bisa-bisanya Yusuf melakukan semua itu?” Abah Hamid terlihat menahan amarahnya.

“Hati Vira sakit Abah, sekarang apa yang harus Vira lakukan? Vira belum siap kalau harus berbagi suami dengan wanita lain, apalagi wanita itu sahabat Vira sendiri,” seru Vira dengan deraian air mata.

Aisyah mengusap kepala Vira, ia ikut meneteskan air mata. Vira sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa, selain menguatkan Vira.

“Padahal dulu Vira berharap Mas Yusuf akan menjadi pria yang selalu bisa menyayangi Vira dan dia juga selalu bilang kalau dia sangat mencintai Vira bahkan dia tidak mempermasalahkan mengenai anak, tapi sekarang buktinya apa? dia malah mengkhianati Vira dengan sahabat Vira sendiri.” Vira menangis sejadi-jadinya di pangkuan Aisyah.

“Vira, sejak dulu Abah selalu bilang sama kamu dan semua santri di sini jangan pernah berharap kepada manusia karena manusia itu perkataan dan hatinya mudah berubah, jadi berharaplah kepada Allah yang sudah jelas dan janjinya juga pasti,” seru Abah Hamid.

Vira semakin terisak, memang benar apa yang dikatakan Abahnya itu. Selama ini Vira terlalu berharap dan mempercayai Yusuf sehingga dia tidak sadar kalau selama ini Yusuf sudah membodohinya. Vira semakin yakin, hanya Allah yang tidak akan menyakitinya.

“Sudah sore, apa kamu tidak mau pulang?” tanya Umi Aisyah.

“Umi, bolehkah Vira menginap di sini untuk malam ini? Vira belum siap untuk bertemu dengan Mas Yusuf,” seru Vira dengan deraian air mata.

Aisyah membelai wajah Vira. “Boleh dong, mau beberapa hari pun tidak apa-apa,” sahut Umi Aisyah.

“Terima kasih, Umi.”

Sementara itu, Yusuf baru saja sampai di rumahnya. Dia membawa coklat kesukaan Vira, Yusuf tahu benar coklat bisa membuat Vira tidak marah lagi kepadanya. Dengan senyuman yang mengembang, Yusuf pun masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya.

“Sayang, aku bawakan coklat kesukaanmu!”

Yusuf menyimpan tas kerjanya dan mencari keberadaan istrinya namun Vira tidak ada di sana. “Vira ke mana?” batin Yusuf.

Yusuf pun keluar dan menemui Ida. “Bi, Vira mana?” tanya Yusuf.

“Ibu Vira belum pulang, Pak.”

“Belum pulang? Memangnya Vira ke mana?” Yusuf kembali bertanya.

“Saya tidak tahu Pak, tapi tadi pagi setelah Pak Yusuf pergi, tidak lama kemudian Ibu Vira pun keluar,” sahut Bi Ida.

Yusuf merogoh ponselnya dan mencoba menghubungi Vira tapi ponsel Vira ternyata tidak aktif. “Astaga, Vira ke mana? Kok, tumben ponselnya tidak aktif,” batin Yusuf.

Tiba-tiba ponsel Yusuf berdering, dia melihat itu adalah Kalila. Yusuf sangat malas menerima telepon dari Kalila, kalau anaknya tidak dirawat di rumah sakit, dia tidak akan mengangkatnya. Dengan malasnya Yusuf pun mengangkatnya dan membelalakkan mata saat mendengar penjelasan Kalila.

“Ah, sial.”

Yusuf mematikan ponselnya dan dengan cepat masuk ke dalam mobilnya. Yusuf panik setelah mendengar ucapan Kalila kalau Vira sudah mengetahui semuanya. Yusuf tahu kalau saat ini Vira berada di pondok pesantren.

“Pantas saja tadi sikapnya berubah,” gumam Yusuf.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Yusuf pun sampai di pondok pesantren. “Sudah lama sekali aku tidak ke sini,” batin Yusuf.

Dari kejauhan, Yusuf melihat Hamid sedang berjalan sendirian. “Abah!”

Hamid menoleh dan raut wajah Hamid terlihat tidak bersahabat. “Ada apa kamu ke sini? Masih ingatkah kamu untuk menemui Abah?” sindir Abah Hamid.

“Maafkan Yusuf, Abah. Yusuf sibuk dengan pekerjaan Yusuf, jadi Yusuf tidak sempat untuk mampir ke sini,” sahut Yusuf canggung.

“Sibuk dengan pekerjaan atau sibuk dengan Kalila?” Hamid kembali menyindir Yusuf membuat Yusuf menundukkan kepalanya.

Hamid mulai melangkahkan kakinya, dan dengan cepat Yusuf menyusulnya. “Vira ada di sini kan, Abah?” tanya Yusuf.

“Jangan temui Vira dulu sebelum Vira tenang, biarkan Vira sendiri,” sahut Abah Hamid.

“Yusuf ingin menjelaskan semuanya Abah, jadi biarkan Yusuf menemuinya,” rengek Yusuf.

Hamid masuk ke dalam rumahnya dan di sana ada Aisyah yang sudah menyambut. “Yusuf.”

“Apakabar Umi, maaf Yusuf baru sempat mampir ke sini.” Yusuf mencium punggung tangan Aisyah.

“Silakan duduk, Nak.”

“Terima kasih, Umi.”

Vira mendengar suara Yusuf. “Untuk apa Mas Yusuf datang ke sini?” batin Vira.

Aisyah membawakan kopi untuk Hamid dan juga Yusuf. “Silakan diminum kopinya, Nak.”

“Iya, Umi.”

“Kamu datang ke sini mau bertemu dengan Vira?” tanya Umi Aisyah.

“Iya, Umi. Yusuf mau menjemput Vira untuk pulang,” sahut Yusuf.

“Kamu masih menginginkan Vira pulang?” tanya Abah Hamid.

“Tentu saja, Vira adalah istri Yusuf.”

“Kamu sudah mempermalukan Abah, Yusuf. Dulu Abah menjodohkan kamu sama Vira karena Abah yakin kalau kamu akan bisa membahagiakan Vira dan menjaga Vira, tapi pada kenyataannya Abah sudah salah,” seru Abah Hamid.

“Maafkan Yusuf, Abah. Yusuf terpaksa melakukan semua itu karena Yusuf sebagai manusia normal sangat menginginkan seorang anak. Bukankah kata Abah, pria itu diperbolehkan mempunyai lebih dari satu istri? Yusuf juga sangat adil kepada Vira dan Kalila,” seru Yusuf mencari pembenaran.

“Memang dalam islam diperbolehkan poligami, tapi ada syarat yang harus kamu penuhi. Abah tanya, apa selama ini kamu sudah menjadi imam yang baik untuk Vira? Poligami itu beban yang sangat besar Yusuf, kamu akan diminta pertanggung jawaban di akhirat nanti. Membagi hati itu tidak mudah Yusuf, Abah saja yang jelas-jelas diizinkan oleh Umi tidak mau melakukannya. Kamu tahu apa alasannya? Karena Abah tidak mau menambah beban, satu istri saja belum bisa Abah bahagiakan apalagi dua istri.”

Yusuf menundukkan kepalanya, memang tidak ada cinta untuk Kalila. Yusuf melakukan itu karena dia kesal, Mamanya selalu meminta cucu bahkan teman-temannya pun sering meledek dia sebagai pria letoy. Hingga akhirnya Yusuf hilang akal dan mengajak Kalila untuk melakukan nikah siri.

Vira keluar dari kamar dan itu membuat Yusuf langsung menghampiri Vira dan bersujud di hadapan Vira. “Sayang, aku minta maaf. Aku tahu aku salah, aku sudah melakukan hal yang sangat fatal tapi percayalah cintaku hanya untukmu,” seru Yusuf dengan deraian air matanya.

“Tidak Mas. Mas sudah menghancurkan kepercayaanku, Mas sudah mengkhianatiku dengan sahabat aku sendiri. Bahkan, lebih bodohnya lagi aku mempercayai kata-katamu tapi kamu dan Mama kamu sudah bersekongkol untuk membohonhiku!” teriak Vira histeris.

“Ya Allah, Istighfar Vira.” Aisyah merangkul Vira dan memeluknya.

“Maafkan aku Vira, aku sangat mencintaimu, aku tidak mau kehilangan kamu,” seru Yusuf dengan deraian air mata.

“Kalau Mas mencintaiku, Mas tidak mungkin mengkhianatiku seperti ini. Lebih baik sekarang Mas pergi, karena Adam lebih membutuhkanmu dibandingkan aku,” seru Vira.

Vira pun kembali masuk ke dalam kamar. Yusuf hendak menyusul Vira tapi Aisyah menahannya. “Lebih baik sekarang kamu pulang, biarkan Vira tenang dulu,” seru Umi Aisyah.

Yusuf tidak bisa berbuat apa-apa lagi, memang saat ini dia sudah menyakiti hati Vira. Yusuf memutuskan untuk pulang dan menitipkan Vira kepada Hamid dan Aisyah. Yusuf berharap, semoga besok Vira bisa memaafkannya.

1
retiijmg retiijmg
lanjuuut kak
aca
harusnya g usa di jual buat investasi
EkaDartiwi
lanjut mbk Poppy
lalah rodilah
lanjut thor
Arieee
semangat Thor 💪👍👍🥰👍👍
ɪsᴛʏ
lanjuut Thor...
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
lanjuuuuut
Ian Tris Septiyani
dan orang² seperti Salma ini di zaman skrang banyak loh , rela kuliah jauh² tpi hasilnya zonk, 🤧
Naysila mom's arga
lanjutttttt
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
lanjutkan kak
Patrick Khan
.lanjut kan kak🔥🔥🔥
Bunda Elsha
ayolah Vira jangan kalah sama Salma,,,hempaskan pelakor
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
lanjut donk, bikin malu aja kamu salma
Riasusi
lanjut lgi kk
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
pendidikan tinggi tidak menjamin kalo orang itu memang pintar. .kaya Salma kuliah di Kairo tapi zonk 🤣
Naysila mom's arga
lanjutttt kak,,,msh pengen ngumpat salma
lalah rodilah
Luar biasa
ɪsᴛʏ
knp malah pergi dan sedih dgn kata² ulet bulu, harusnya kamu lawan dan hempaskan ulet bulu, dan tunjukan kalo kamu bisa melindungi rumah tanggamu...
Bunda Elsha
gila ini mah si Salma...
kamu sama kayak AQ Vira, bisanya cuma nangis
Bunda Elsha
tenang Vira in sya Allah Syafik gk akan ke goda sama pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!