NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takut

Pak Sam dan teman-temannya sudah lama menunggu Yesha kembali. Sudah hampir setengah jam belum kunjung datang juga.

Setengah jam untuk olahraga sudah terbuang sia-sia, karena menunggu Yesha. Alhasil sebagian dari temannya ada yang merasa kesal adapun yang merasa khawatir dengan Yesha disana.

" Aisshh, dia lagi bertapa apa gimana sih? Ini udah setengah jam belum juga balik " Ucap kesal Jiwoon

" Yakk, lo aja yang kesana... Udah tahu troli itu berat " Balas Kim Sa Na.

" Ini udah setengah jam, lo gak kesel nunggu dia datang? Hampir semua nunggu anak baru itu " Geramnya

Akhirnya Pak Sam angkat suara juga.

" Yujin-ssi " Pangil Pak Sam

" Ne Seonsaengnim? " Langsung beranjak dari duduknya

" Ini sudah lama sekali Yesha belum kemari, tolong kamu temui dia, barangkali dia sedang kesusahan " Suruh Pak Sam

Dengan cepat yujin berlari menuju lantai 5, untuk menghampiri Yesha disana.

Sesampainya di lantai 5, Yujin bahkan tidak menemukan keberadaan Yesha sama sekali.

Ia kebingungan, jika troli Basket ini ada disini. Lalu kemana ia berada? Yujin mencari keruangan yang berdekatan dengan Ruangan penyimpanan.

Tetapi tidak ada juga, alhasil Yujin segara berlari untuk melapor masalah ini.

" Hah... Hah... Seonsaengnim " Panggilnya sambil ngos-ngosan

" Wea? Bagaimana? Apakah ada Yesha disana? " 

Yujin menggelengkan kepalanya, sempat Pak Sam tidak mengerti apa maksud Yujin tadi.

" Saya tanya padamu, dimana Yesha? " Sedikit meninggikan suaranya

" Yesha tidak ada disana Seonsaengnim, malahan troli basket masih ada diruangan penyimpanan " 

" Mwoo? " Semua terkejut dengan kalimat yang diucapkan Yujin tadi

Pak Sam terkejut bukan main, biasanya Yesha tidak seperti ini. Dia adalah anak yang rajin, bahkan bolos pun tidak pernah.

Terpaksa semua muridnya disuruh untuk mencari Yesha sampai seluruh kawasan sekolah.

Mereka sampai mencari Yesha ke mana-mana. Tetap sama hasilnya, Nihil. Bagaimana ini jika Orangtuanya bertanya kemana anaknya berada?

" Seonsaengnim kami mencari sampai seluruh kawasan sekolah tetapi tidak ada Yesha di manapun " Ujar Heejin dengan wajah penuh dengan keringat

Jantungnya berdetak dengan kencang, ini adalah masalah serius. Apalagi Yesha adalah Siswa pertukaran pelajar, seharusnya harus extra dalam menjaga siswa luar.

" Astaga bagaimana ini, ah? Kalian tahu siapa kedua teman Yesha? " Tanya Pak Sam

" Abram dan Wisna Seonsaengnim " Ucap Loona dengan sedikit berteriak

" Coba panggil mereka berdua kemari " Suruh Loona menjemput mereka berdua untuk menghadap Pak Sam

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Abram dan Wisna sudah ada di hadapan Pak Sam.

" Abram-ssi Wisna-ssi? " Bertanya apakah itu nama mereka

" Ne Seonsaengnim " Jawab Kompak

" Apakah kalian melihat Yesha dimana? " 

Wisna dan Abram terkejut sekaligus bingung, Tiba-tiba Pak Sam bertanya keberadaan Yesha. Bukannya Yesha ada dikelasnya?

" Maaf Seonsaengnim bukankah Yesha berada dikelas? Bahkan kami berdua berangkat sekolah bersama, lalu mengapa Pak Sam bertanya pada kami? " Ucap Wisna kebingungan

" Yesha menghilang " Ucap Kim Sa Na membantu untuk menjawab

" Mwo? " Abram dan Wisna terkejut bukan main

°°°°

"Egghh ..." suara lenguhan kecil dari Yesha membuat pria misterius itu menoleh kearahnya.

Yesha sedikit menyipitkan matanya, lalu seketika melebarkan kedua matanya. Mengapa tempat ini serasa asing baginya.

"Di mana gue?" Yesha kebingungan sekaligus takut.

" Sudah bangun? " Suara berat itu terdengar di sampingnya, ternyata ada seorang pria yang sedang duduk santai di sofa.

Membuat Tubuh Yesha sedikit bergetar, entah ini dimana... Yang penting Yesha hanya ingin pulang.

" Si... Siapa kamu? " Tanyanya dengan ketakutan

" Namjachingu (pacarmu) " Jawabnya

" Namjachingu? (Pacarku?)"  Yesha mendengarnya sangat terkejut sejak kapan dirinya mempunyai kekasih.

" a Wea? (Kenapa?) " Dengan wajah tengilnya

" Antarkan aku pulang " Wajahnya yang hampir menangis

" Mwo? Pulang? Setelah sekian lama aku selalu ingin membawamu untuk selalu bersamaku, dan sekarang kau ingin aku antarkan pulang? Hahah lucu sekali "  Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya

Yesha benar-benar takut, dirinya tidak tahu ini dimana. Bahkan Yesha melihat di jendela banyak sekali Pohon- pohon tinggi disana

Tunggu, Pohon-pohon tinggi? Apakah ini ada di hutan? Yang benar saja.

" Kamu membawaku ke hutan? " Ucap Yesha dengan sedikit meninggi

" Ne wea? " 

Pria itu meninggalkan Yesha sendirian didalam kamar, entah kemana pria itu pergi.

Ternyata Yesha mengenal Pria misterius itu, ia adalah Pria yang tidak sengaja tertabrak oleh Yesha saat berjalan di lorong sekolah.

Jadi yang selalu mengirim hadiah di atas meja dan di dalam lokernya itu adalah Dia juga.

Jika seperti ini Yesha harus bagaimana? Bahkan tangan kanannya di borgol di samping ranjangnya.

" Entah apa yang dia mau dariku ya Tuhan tolong aku... Aku sangat takut " LIrihnya dengan memaksa menarik-narik borgol besi itu agar terlepas dari tangannya

Tanpa menunggu lama, ia kembali membawa nampan untuk diberikan pada Yesha.

Berjalan perlahan dengan senyuman manisnya, yang membuat Yesha merasa jijik. Seperti tidak merasa bersalah atas tindakannya pada Yesha.

" Sayang, aku membawa sup Rumput laut dan susu Vanilla kesukaanmu " Menyimpan nampan di atas nakas

" Gue bahkan alergi dengan susu gara-gara lo " Bentak Yesha sedikit emosi.

Mendengar bentakan itu, Ia hanya menatap Wajah Yesha dengan Senyuman manisnya, Yesha melihat sikap Pria itu padanya membuat dirinya frustasi.

" Kumohon lepaskan aku, aku ingin pulang " Lirihnya dengan menangis tersedu-sedu

Mendaratkan bokongnya di samping ranjang, dan menatap dalam wajah cantiknya, entah mengapa jika Yesha memohon seperti ini ia semakin tertarik padanya.

" Kau cantik sekali sayang " Dengan suara beratnya sambil mengelus rambut panjang milik yesha.

" Singkirkan tangan kotormu itu BAJINGAN!! " Teriak Yesha sambil menyingkirkan tangan pria itu dari Rambut panjangnya

Sepertinya Pria itu merasakan kesabarannya sudah di ujung tanduk, tatapan matanya menajam, wajahnya datar dan tubuhnya menegak.

" Apa? Mau apa lo? " Bentak Yesha

Dengan Cepat Pria itu mendorong Yesha agar terbaring di ranjang, tidak lupa kedua tangan Yesha di tahan oleh tangannya agar tidak terlalu memberontak.

" Sialan.... Lepas.... Gue jijik sama lo " Teriaknya dengan terus memberontak agar terlepas darinya

Wajahnya perlahan mendekat dengan Wajah Yesha, Yesha langsung memalingkan pandangannya ke kanan.

Tidak terlalu penting bagi pria itu, bibirnya perlahan menyentuh leher jenjang milik Yesha, tidak hanya sentuhan. Bahkan Pria itu mencium bahkan menghisap dengan kuat.

Yesha yang merasakannya, ia sedikit meringis.

" Aku mohon lepaskan aku Bajingan " Geram Yesha berusaha untuk melepaskan tangan pria itu darinya.

Setelah puas dengan hisapan yang membuat pria itu merasa nikmat. Pria itu kembali menatap wajah Cantik Yesha dan tersenyum hangat agar membuat Yesha luluh padanya.

" Kau tidak menyukaiku? " Tiba-tiba bertanya seperti itu

" Menyukaimu? Cuiihhh.... Menjijikan... Bahkan kau sama setaranya dengan sampah dijalanan " Geramnya

Entah mengapa semakin Yesha berkata kasar dan tidak menyukai dirinya, pria itu merasa tertantang dan semakin ingin memiliki Yesha seutuhnya.

" Aku candu dengan kata-kata kasarmu sayang " Ucap dengan nada Rendahnya.

Harus sampai kapan Yesha menanggung perlakuan pria ini, bahkan dirinya tidak mengenalnya sama sekali, hanya saja Yesha pernah tidak sengaja menabrak dada bidangnya karena tidak fokus melihat saat jalan.

Apa karena itu saja, sampai pria ini terobsesi padanya?

Tidak mungkin dan mana bisa seperti itu?

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!