NovelToon NovelToon
RUMAH IMPIAN APRIL

RUMAH IMPIAN APRIL

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

April seorang gadis berparas cantik,pergi ke kota untuk mencari kerja.Dia sakit hati oleh perkataan tetangga yang selalu menghinanya.

Namun April malah di jerumuskan temannya ke tempat para wanita penghibur.

Apa yang akan terjadi pada April selanjutnya setelah di tolong oleh laki-laki yang akhirnya jadi suaminya?
Apakah dia akan bahagia ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPUTUSAN APRIL

" tok tok tok .."

"Siapa ya yang datang malam-malam? Masa Edwin balik lagi? Dia kan baru saja pulang" Gumam April,dia tidak langsung membuka pintunya.

"Mungkin pelayan kali ya?" Gumamnya lagi sambil berdiri mau membukakan pintu.Pintu pun terbuka di sana berdiri seorang laki-laki bertubuh tinggi.April merasa tidak asing dengan laki-laki itu.

"Siapa dia? Perasaan aku pernah bertemu dengannya tapi di mana?" Gumam April dalam hati.April mematung melihat laki-laki di hadapannya.

"Heh pelacur.. Jangan coba-coba dekat dengan Edwin kalau kamu tidak ingin celaka'' Laki-laki itu datang-datang marah-marah dan mengatai Edwin.

"Kamu siapa?'' Tanya April heran dengan sikap laki-laki itu padanya.Bulir bening mulai terlihat di pipi April.

"Tidak penting aku siapa,yang penting turuti perintahku.Jauhi Edwin secepatnya.Kalau kamu sayang dengan nyawamu!'' Laki-laki itu makin menggertak April.

April mengusap air matanya,sekarang dia ingat laki-laki di depannya itu adalah adik tiri Edwin.Waktu di mansion April pernah melihat dia.April tidak ingin laki-laki itu berani mengancamnya.Kini keberanian April bangkit.

"Beraninya kamu mengancam ku,Apa kamu tidak takut kalau aku laporkan perbuatan mu pada Edwin" Kata April dengan lantang.

"Ternyata pelacur ini punya nyali juga,kirain dia akan menuruti perintahku sesuai dengan wajahnya yang lugu" Gumam Toni dalam hatinya.

"Heh kenapa kamu malah bengong?pergi dari sini sebelum aku teriak memanggil orang-orang agar datang dan menyeret mu keluar!" April jadi semakin berani.

"Br*ngs*k kau pelacur si*l*n!" Kata Toni,dia takut April benar-benar memanggil orang-orang untuk mengusirnya.Toni pun membalikkan badannya ingin pergi meninggalkan tempat itu.

"Heh kau jangan berani panggil aku pelacur lagi,aku wanita baik-baik!" Kata April dia tidak rela di panggil demikian oleh siapapun karena memang dia bukan wanita penghibur.

Toni membalikkan badannya lagi dan berkata " Kalau kau bukan pelacur ngapain kau tidur di hotel bahkan kau memasukan laki-laki yang jelas-jelas bukan suamimu!"

Perkataan Toni ada benarnya juga.April kemudian menutup pintu hotel itu dengan keras dan menguncinya dari dalam.

Ternyata Toni tadi diam-diam mengikuti Edwin sampai ke hotel itu.Toni menunggu di sana sampai Edwin keluar lagi.

April masih berdiri di dekat pintu itu.

''Benar kata dia,kenapa aku terus diam di sini ya?Apa aku harus pergi dari tempat ini? Tapi kemana?" Berbagai pertanyaan ada di benak April.

"Tapi aku tidak mungkin mengingkari janjiku pada Edwin untuk pura-pura jadi kekasihnya.Kalau bukan karena Edwin mungkin kali ini status ku benar seperti yang di katakan orang itu" April menuju sofa tempat dia tidur.Kemudian membaringkan tubuhnya.

"Belum juga masalahku tentang sakitnya ibu di kampung selesai, sudah ada lagi masalah lainnya" Gumam April.Dia pun kini tidak bisa tidur lagi.

Pagi-pagi sebelum ke kantor Edwin mampir dulu menemui April.Edwin takut April seperti kemarin dia diam saja di kamar tidak makan.

"April..!" Edwin memanggil April dari luar tapi tidak ada jawaban.Edwin kemudian meminta pelayan untuk membuka pintunya dengan kunci cadangan.

Edwin melihat April tidur di sofa mungkin karena semalam dia tidur setelah pagi dia jadi ngantuk dan tertidur pulas.

"Ada-ada aja ulahnya! Sudah ada kasur kenapa dia masih tidur di sofa?" Kata Edwin sambil membangunkan April.

April kaget melihat Edwin sudah ada di hadapannya.Padahal semalam pintunya dia kunci.

"Edwin,sejak kapan kamu di sini?"

"Sejak kamu ngorok dengan keras nya" Kata Edwin bercanda.

"Ih siapa yang ngorok?Tidurku selalu kalem tau,mana mungkin aku ngorok!" April menyangkal omongan Edwin.

"Terus ngapain kamu tidur di sofa? tuh kasur ada,kenapa tidak kamu gunakan?" Tanya Edwin sambil menunjuk ke arah kasur.

"Itu kan tempat kamu tidur" Jawab April sambil dia melipat selimut yang sudah dia pakai.Kemudian duduk di sofa itu Edwin pun sama duduk di dekat April.

"Edwin..?"

"Apa?"

"Setelah aku pikir-pikir kayanya aku bersedia menikah dengan mu" Kata April.Dia memang semalaman memikirkan kata-kata Toni.Sehingga April pun mengambil keputusan untuk mau menikah dengan Edwin agar tidak di cap sebagai pelacur.

Mendengar keputusan April Edwin tersenyum bahagia.

"Baiklah secepatnya kita akan menikah ya?" Katanya.April pun menganggukkan kepalanya.

"Ayo kamu siap-siap sekarang!" perintah Edwin.

"Siap-siap ke mana?Apa kita mau menikah sekarang?" Tanya April kaget.

"Bukan, ayo cepat pokoknya kamu mandi!"

April pun menuruti perintah Edwin dia segera mandi dan memakai pakaian.

Edwin mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantor setelah mendapat jawaban dari April.Edwin menelpon temannya sekaligus asistennya untuk mengerjakan tugas kantornya.

"Halo bro.. Seperti biasa kamu kerjakan tugas gue ya.Gue ada keperluan dulu selama dua hari"

"Huh kebiasaan,lama-lama kantor ini jadi milik gue bukan milik lo lagi kalau begini terus"

"Ha ha ha.."

Setelah tertawa Edwin memutuskan telponnya.April pun terlihat sudah berpakaian rapih dengan sedikit polesan di wajahnya.Edwin tidak memungkiri kalau April benar-benar cantik.

Edwin kini membawa mobil sendiri.Sebelum berangkat Edwin bertanya pada April.

'' Di mana alamat rumahmu? "

" Di Cineam,memangnya kenapa kok nanya alamat rumah segala?" Tanya April.

"Kita ke sana sekarang!" Jawab Edwin.

April terlihat kaget."Tunggu Edwin! Dulu aku bersumpah sebelum aku sukses aku tidak akan pulang ke rumah!"

"Dengan menjadi calon istri ku kamu sekarang sudah sukses" Jawab Edwin dengan entengnya sambil melajukan mobil mewahnya.

Mendengar perkataan Edwin April kebingungan dia menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal.Sebenarnya di hatinya April begitu bahagia karena sebentar lagi dia akan melihat langsung keadaan ibunya.April juga walaupun belum lama meninggalkan kampungnya tapi dia sudah merasa kangen dengan suasana di sana.Di perjalanan senyum kebahagiaan terus terpancar di raut wajah April.Edwin sesekali melihat ke arahnya.Edwin mengerti apa yang di rasakan April sekarang.

"Apa kamu mau membeli oleh-oleh dulu buat ibumu?" Tanya Edwin.

Mendengar pertanyaan itu April bingung,sebenarnya dia ingin sekali membelikan ibunya oleh-oleh tapi dia kan tidak punya uang sama sekali.Tanpa mendengar dulu jawaban dari April Edwin berhenti di sebuah mall yang kebetulan mereka lewati.

Edwin menyuruh April untuk memilih beberapa pakaian yang cocok buat ibunya.Awalnya April sedikit ragu.Namun Edwin meyakinkan April kalau dia benar-benar ikhlas memberikan itu semua.Selain pakaian Edwin juga menyuruh April untuk membeli beberapa makanan juga

1
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Yanti: salam kenal juga kak,terima kasih telah mampir🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!