NovelToon NovelToon
My Director My First Love

My Director My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: arsyazzahra

Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya bertemu mantan, yang tak lain merupakan cinta pertamamu?

Bella tak menduga jika ia kembali dipertemukan Arfa. Sosok mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya, yang tak lain adalah Direktur baru tempatnya bekerja. Semula ia merasa percaya diri menganggap jika keadaan masih sama. Namun, sikap Arfa yang dingin dan ketus terhadapnya, membuatnya harus sadar diri, rasa percaya dirinya itu seketika terenggut dengan paksa. Bella memaksakan diri untuk membuang jauh-jauh perasaannya.

Namun, bagaimana jika keadaan justru membuatnya harus terus berdekatan dengan Arfa. Membuat rasa cinta itu tumbuh semakin besar. Seiring sesuatu alasan yang membuat Arfa berubah pun terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsyazzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah Saja

Langit pun sudah berubah warna, pantulan senja terlihat begitu indah, ketika lima orang itu beranjak dari arena bermain golf. Dave mengucapkan terima kasih pada Arfa dan Bella yang mau menuruti permintaan istrinya untuk bermain bersama.

Kebersamaan mereka ditutup dengan acara makan malam bersama. Sebelum kemudian mereka bertolak ke rumah masing-masing. Bella dan Alana saling bertukar nomor.

“Aku menunggu undangan pernikahan kalian,” seru Alana sebelum kemudian masuk ke dalam mobil suaminya. Meninggalkan Bella yang melongo canggung.

“Kita langsung ke mobil Bell. Saya akan mengantarmu.” Arfa langsung menarik tangan Bella yang hanya terdiam pasrah. Mana kala Arfa kembali membawanya masuk ke halaman Mall samping, karena mobil Arfa parkir di sana. “Harusnya tadi kita bawa aja mobilnya ke sana ya Bell. Begini sama aja capek,” sambung Arfa.

“Iya Pak.”

Sejenak Bella jadi heran, kenapa sekarang Arfa jadi banyak bicara dengannya. Tidak seperti pertama' kali datang, ia jadi berpikir apakah kepala lelaki itu terbentur tembok, sampai tiba-tiba berubah.

“Jadi, kamu capek?” tanya Arfa.

“Eh! Ya enggak. Saya mah kan sudah terbiasa jalan kaki dari gang menunggu angkutan. Atau dari depan halte sampai masuk ke kantor,” ujar Bella.

Arfa mengambil kunci mobilnya, meneken remotnya, hingga mobil berbunyi. Bella hendak membuka pintu mobil bagian belakang, sebelum kemudian Arfa menegurnya.

“Duduk di depan. Kamu pikir saya sopirmu!”

Bella menghela nafasnya, kembali menutup pintu belakang. Dan beranjak ke pintu depan samping kemudi. Bukannya berpikir jika Arfa itu sopir, ia memilih duduk di belakang lantaran duduk bersebelahan dengan Arfa itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

Mobil meninggalkan area mall Santika, dengan hanya terisi keheningan masing-masing. Pikiran Bella berkecamuk, memikirkan kerjaan di kantornya yang banyak, karena menemani Arfa. Juga memikirkan kejadian tadi, bisa-bisanya ia nyosor duluan nyium Arfa. Tapi, kalau dipikir-pikir bukan salahnya kan. Ia kan hanya mengecup harusnya bisa langsung di akhiri, jika saja Arfa justru tak menekannya lebih dalam. Membuatnya terus larut dalam ciuman itu. Kalau di pikir-pikir rasanya masih sama, seperti dulu. Bella mengetuk kepalanya mengenyahkan pikiran tentang ciuman tadi, memikirkan hal itu bisa-bisa ia tidak akan bisa tidur.

“Kamu kenapa? Sakit kepala?” tanya Arfa.

“Hah?” Bella terlonjak, membuat Arfa berdecak.

“Saya tanya, kamu kenapa?”

“Ohh ini. Saya memikirkan kerjaan saya di kantor. Coba tadi kita langsung balik ke kantor Pak. Gak mungkin kerjaan saya gak numpuk begini. Gimana kalau besok saya ditanyain Pak Agus?” seru Bella.

“Saya yang omelin dia balik,” kata Arfa membuat Bella melongo.

“Janganlah biarin aja, saya yang diomelin.”

“Oh jadi kamu memang suka diomelin?” kata Arfa seraya membelokkan mobilnya ke arah gang kosan Bella.

Bella menghela nafasnya. “Saya sudah biasa diomelin, ditolak pun pernah dengan kata-kata yang pedas sama...”

“Siapa?” desak Arfa

“Emmm....”

“Saya gitu!”

Bella mengangguk. “Iya. Ehh tadi maksudnya menolak dibuatkan kopi gitu.”

“Itu karena...” Arfa menghentikan mobilnya tepat di depan kosan Bella.

“Ah sudah sampai ternyata. Saya keluar dulu ya Pak. Makasih udah di anterin,” ujar Bella memotong ucapan Arfa.

“Tunggu!” cegah Arfa memegang tangan Bella, membuat perempuan itu berbalik ke arahnya.

“Iya, ada apa Pak?”

“Ini kosan kamu, campur gitu?”

“Maksudnya?”

“Maksudnya khusus perempuan apa campur dengan laki-laki?” tanya Arfa.

Bella terkekeh sejenak. “Campur!”

Arfa melotot, membayangkan Bella tertawa bersama anak laki-laki di sana. Atau memasukkan laki-laki lain ke kamarnya. “Soalnya kalau yang khusus perempuan itu mahal, Pak.”

“Berapa?”

“Sekitar 1,5 juta sebulan kayaknya, ada AC-nya juga, ada di pertigaan gang.”

“Ya udah besok kamu pindah aja,” ujar Arfa.

Bella melotot. “Ih apaan sih! Pak Arfa mau buat saya gak bisa makan. Lagian saya sudah nyaman di sini. Anak-anaknya baik, ramah, apalagi ibu kosnya, udah nganggap aku kaya anak sendiri. Gak mau pindah saya. Dah lah saya keluar dulu.”

Bella langsung keluar menutup pintu mobil Arfa.

1
Sandisalbiah
hah.. jatohnya si Bella ini kok seperti begitu mengharap cinta si Arfan, udah di kasarin, di ketusin kok masih ngarep.. hais jd pengen nabok keoala Bella biar sedikit waras
Sandisalbiah
udah gitu masih juga berharap, Bella... bodoh banget.. kamu itu terlalu terlena dlm mimpi dan angannya.. dan masih juga merendahkan dirimu.. hais...
Sandisalbiah
haduh Bell.. masih aja mau merendahkan dirimu, udah di cuekin juga.. jd perempuan itu mbo ya jaga harga diri.. gak usah terlalu mengharap gitu.. hais..
Sandisalbiah
awas aja kalau nanti bucin di Arfan.. gantian di kacangin.. tp apa bisa jd sekarang aja Bella nampak begitu mendamba, Hadeh.. jd perempuan itu lebih baik di cintai dr pd mencintai.. mencintai itu sakit
Sandisalbiah
sadar diri dan introspeksi diri itu lebih baik Bella, demi menjaga hati dr rasa sakit dan kecewa juga agar bisa tetap waras..
Sandisalbiah
setatus dan kedudukan bisa aja buat org jd jaim..
Sandisalbiah
sepertinya ada sesuatu yg membuat Arfan begitu dingin dgn Bella
Sandisalbiah
se savage itu mulut Arfan... dia lupa masa lalu..
Sandisalbiah
berarti Bella yg belum move on tp si Arfan nya udah Kek-nya tuh..
Sandisalbiah
isi absen thor..
Alivaaaa
kok hatiku ikutan nyesek ya 😔
Alivaaaa
visualnya keren Thor 😍👍
Alivaaaa
aku mampir Thor 😊
Supiah Susilawati
Luar biasa
Jonah Fernanda
mungkin udah jodoh jali ya ketemu terus
Ira
keren
Sri Hartini
aku suka visualnya min. baca ini krn visual cowoknya actor favorit aku. ternyata ceritanya juga bagus. trmksh min.
Murniasih
ka...Yudi sm Airin nya dong....
Nurul Syahriani
prasaan di bab awal gedungnya 22 lantai
Sumiyati oo
keren abis pokoknya 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!