NovelToon NovelToon
Tunggu Saja Pembalasanku

Tunggu Saja Pembalasanku

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Si Mujur
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dewi Harefa

Bukan terjemahan ya gaes.

Lan mei seorang yang ceria, dia baru lulus dari fakultas ke dokteran. Dari kecil dia sudah belajar bela diri dari ayahnya yang seorang guru bela diri. Hanya saja sewaktu dia kecil ibunya meninggal karena sakit, jadi dia ingin belajar kedokteran takut ayahnya sakit seperti ibunya.

Tapi naas kekasih dan temannya punya niat buruk, mereka berselingkuh di belakangnya dan berencana membunuhnya di karenakan sang teman iri dengan nilai nilai Lan mei yang bagus dan sudah mendapat undangan masuk ke dalam tim rumah sakit ternama sebagai ahli bedah dan racun. Mereka berdua merancang kecelakaan mobil, dan di detik kematiannya dia mengetahui bahwa itu ulah mereka berdua.

Tapi Lan mei tidak pergi ke surga ataupun neraka, tapi dia pergi ke jaman kuno. Menjadi anak seorang Menteri sayap kiri, yang gemuk, bodoh dan tidak tahu apa - apa, wajah jelek penuh jerawat besar.
Tunangan putra mahkota, tapi adik tirinya ingin merebut tunangannya.
Ayah bajingan hanya.. lihat prolog

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11 Memecahkan Jerawat Bisul

Selama seminggu Lan Mei melakukan terapi penguapan, seperti sauna traditional. Ibarat pepatah 'tidak ada rotan, akar pun jadi.'

Setiap dia bangun di pagi hari, akan keluar dari pori - porinya keringan bercampur minyak ke hitaman. Aroma yang sangat bau, seperti aroma pembusukan makanan di tong sampah.

Saat siang hari ketika Yen tang pergi mencari makanan, dia akan memecahkan jerawat besar di wajahnya, yang mengeluarkan bau busuk yang menyengat dan cairan nanah yang banyak.

"Uuhh, mengerikan" ucapnya saat melihat tumpukan nanah dan darah di kain yang dia pakai untuk melap wajahnya. Rasa mual naik ke tenggorokannya, membuatnya sedikit pusing.

Setelah dia selesai memecahkan dan mengeluarkan semuanya kotoran di wajahnya, dia kemudian membalur wajahnya dengan tumbukan dedaunan dan beberapa kembang yang dia haluskan. Ramuan herbal untuk menyembuhkan dan meremajakan kulit.

Meregenerasi kulit yang sudah mati akibat pembusukan, sangat bagus dengan herbal yang di ramu oleh Lan Mei.

"Ck, coba aku mempunyai alat - alat untuk meramu bahan - bahan ini menjadi cream, pasti sangat bagus di buat menjadi kosmetik dan di jual." Ucapnya pelan.

Dia memiliki ambisi untuk menghasilkan uang, karena di dalam dunia baru ini, dia tidak mengenal siapapun.

Jadi dari pada mati atau hidup sengsara, bukankah sebaiknya mencari uang untuk menjadi kaya.

Walaupun dia merasa badannya sedikit lebih ringan, tapi dia tidak mau gegabah untuk turun dan berjalan, tulangnya belum sembuh sempurna dan jika kedua kakinya tak bisa menopang badannya akan semakin berbahaya untuk tulangnya.

"Duh, kasihan benar Yen tang yang kerja sendiri mengambil kayu dari hutan itu." Dia mendongak kepalanya untuk melihat ke arah belakang rumah tersebut. Seperti kepala angsa yang kesana dan kesini, sementara badannya masih di tempat.

"Walaupun aku melarangnya untuk masuk ke dalam, akan tetapi di sekitar tepi hutan mungkin masih ada hewan buas, aku kuatir jika tiba - tiba binatang akan menyergapnya."

Lan Mei berbicara sendiri sambil membersih kan tangannya yang penuh dengan sisa ramuan.

Dia mengelap satu persatu jarinya agar bersih.

Tapi tiba - tiba dia memperhatikan pergelangan tangan bagian dalam sebelah kanannya. Terdapat lukisan familiar, seperti dia pernah melihat sebelumnya.

'Gambar apa ini, kok bisa nempel di tanganku?' Dia menyentuh gambar itu.

'Heh? Sepertinya aku pernah melihatnya'  dia merasa familiar dengan gambar itu.

Kemudian dia menggosok - gosok gambar itu, mungkin cuma nempel dia pikir.

Ketika dia membersihkannya, tapi gambar itu masih menempel seolah- olah sudah menyatu dengan kulitnya.

Ketika dia merabanya seperti gambar timbul yang melekat di pergelangan tangannya. Ibarat dalam pakaian serupa dengan bordiran, bisa di rasa tapi menempel seperti kutil.

"Tunggu! aku ingat gambar ini, ini mirip seperti gambar yang ada di dalam gelang giok yang di berikan pendeta tao ketika di rumah sakit." Dia mengingat- ingat benda itu, tanpa dia sadari mulutnya ikut menganga ketika mengingat doa dari pendeta Tao tersebut, 'jika tidak di dunia ini, maka di dunia lain.'

"Apakah pendeta itu bisa meramalkan perjalananku ke dunia ini? Atau...

"Apakah gara - gara gelang ini aku bisa reinkarnasi ke dunia ini?"

Dia memperhatikan gambar teratai yang ada di pergelangan bagian dalam tangannya.

Seperti lukisan timbul, tapi tanpa sengaja dia memencet bagian tengah gambar itu.

"Heh?" Jarinya masuk ke dalam.

"Kok?" Dia bingung, apa maksudnya ini. Dia lebih mendekatkan lukisan itu kematanya, tapi dia tak melihat apa - apa.

Yang membuatnya semakin bingung, jelas- jelas jarinya tadi masuk kedalam dagingnya, tapi tidak ada luka atau bolong di pergelangan tangannya jika di lihat dengan mata telanjang.

Dia menjauhkan tangannya, karena berfikir keras sampai kepala miring ke samping .

"Nona!" Tiba - tiba  Yen tang mengejutkannya, dia datang sambil berlari dan langsung memanggil nonanya. Dia melonjak masih di tempat yang sama, gelambir tubuhnya bergetar.

"Yen tang ada apa? Kau membuatku terkejut."

Ucapnya yang sudah menetralkan wajahnya dari keterkejutannya. Walau masih ada kekesalan di wajahnya.

"Nona, nona, lihat ini. Aku menemukan jamur, apakah ini bisa dimakan?"

"Hati - hati jamur beracun Yen tang"

"Apakah ini beracun?" Dia membawa jamur itu ke depan Lan Mei.

"Hmm, ini, ini bisa di makan." ucapnya memperhatikan tumbuhan jamur tersebut. Dia memang mengenalinya sebagai makanan.

"Wah, bagus sekali. Di sana masih banyak nona, apakah aku perlu ambil lagi?" Dia semakin bersemangat karena akan memakan makanan enak hari ini.

"Tidak usah, cukup segini aja dulu untuk kita berdua. Saya juga tak perlu terlalu banyak makan, nanti berat badan saya tidak turun - turun." Lan Mei menarik nafas dengan perasaan tidak enak. Pengen makan tapi pengen kurus juga.

"Tapi nona, selama seminggu ini, tubuh anda sudah semakin kurus. Hanya saja ini, di bawah lengan anda ini sedikit ada gelambir." Yen Tang menyentuh gelambir di lengan Lan Mei.

"Ini,  nanti saya bisa kencangkan kalau saya sudah bisa berjalan. Melakukannya harus olah raga Yen tang, tenang saja. Kita hanya perlu waktu, jangan terlalu terburu - buru."

"Baiklah nona, saya akan terus memberi uap setiap malam kepada anda, biar lemak di tubuh anda nona bisa keluar semua." Ucapnya dengan gembira.

"Apa yang hendak kamu masak hari ini yen tang? Bawa ke sini biar aku potong- potong" Dia menawarkan diri, karena merasa bosa akhir - akhir ini, karena hanya bisa duduk saja.

"Jangan nona, biar saya saja yang melakukannya sendiri." Yen Tang tidak enak hati, masa nonanya ikut bekerja membantunya.

1
Ani Maryani
semoga banyak yg bantu Lin mei dia orang baik
Tata Nana
Luar biasa
muli Yana
aku skip aj
Onzha Aloych
Luar biasa
Erista Erista
malas bacanya...terlalu ribet ceritanya...pusing...lama banget utk pembalasannya ..bacot
Erista Erista
mana pembalasannya kok lama bangett
Tiwik
Luar biasa
Andre Abdre
nopi
🌟Ita undae MaMe🌟
bgs cerita nya
Murni Murniati
wajahnya gimana skrg, apa udah sembuh, dan apa dia tak blnja baju kah
Murni Murniati
mgkn sengaja srigala itu bersuara, krn dia tau, ye tang itu pelyan lin Mei, biar lin Mei sendiri kesana
Helen Nirawan
sukurin , mang enak 😠
Helen Nirawan
model gt msh dipanggil ayah ? isshh gk mutu
Helen Nirawan
woow keren👍👍
kr_ka
lah kok? maksud?
sukesikusno waluyo
wkwkkw..../Facepalm/
sukesikusno waluyo
kalau siang bagus pemandangannya....kalau malam...sereeeem
Lilik Sriyani
wiih gemes
Pak vivo
bertele tele, bikin g semangat bacanya
Nia Risma
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!