Byan, seorang pria yang memiliki mimpi, mimpi tentang sebuah keadaan ideal dimana dia membahagiakan semua orang terkasihnya. terjebak diantara cinta dan sayang, hingga terjawab oleh deburan laut biru muda.
tentang asa, waktu, pertemuan, rasa, takdir, perpisahan.
tentang mimpi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arief Jayadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tentang Asih
"mas, jangan lupa sarapan sebelum kerja" pesan Asih pada mas Byan.
Ini adalah pesan rutinku pada mas Byan, sebagai bukti aku memperhatikan dan menginginkan yang terbaik buatnya. Mas Byan sendiri sudah menjadi kekasihku dalam kurun 6tahun belakangan ini. Aku tak terlalu mengerti apa benar aku mencintainya sebesar itu, tapi aku hanya kesulitan membayangkan bagaimana jika aku tidak bersamanya.
Sekar Nisha Dwiasih, "bunga malam dua kasih" kira kira begitu artinya, yang menurut orangtuaku artinya adalah bunga malam, si nomor dua dengan penuh kasih. Usiaku kini 30th kebetulan aku adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Aku dibesarkan di lingkungan pengusaha, bapakku adalah pengusaha property, sementara ibu aktif menjalankan bisnis pendukung usaha property bapak. Kakaku seorang ibu rumah tangga, sementara aku memiliki beberapa tempat makan di kota tempat tinggalku.
Pertemuanku dengan mas Byan kira kira 8tahun lalu, saat kita masih sama sama kuliah. Kebetulan saat itu aku sedang menyaksikan pertandingan basket kampusku melawan kampus mas byan. Hari itu aku belum melihatnya Istimewa, tapi teman teman kampusku selalu memuja muji dia. Dihiasi rasa penasaran dan setia kawan aku berangkat menyaksikan pertandingan itu karena temanku ingin mendukung mas byan walau kami beda kampus. Benar saja kampusku di hajar telak, dan kebetulan mas byan adalah alasan kekalahan kampusku saat itu. Bagaimana tidak, di kota kami, tidak banyak atlet yang bisa menjadi tumpuan nasional seperti dia, sudah pasti diapun menjadi sangat popular dikalangan kami.
Tapi itu bukan yang menjadikan aku berpacaran denganya, setelah pertandingan itu yang menjadikan aku jatuh hati padanya. Dia sempat menyelamatkan aku dari tangan usil mahasiswa yang ingin melecehkan aku Ketika aku sedang mengantri di toilet umum. Hihihihih kalau ingat kisahnya aku akan selalu tersenyum.
Bapak dan ibuku masih ada kekerabatan dengan Kerajaan di kota ku tinggal, itu yang membuat aku dibesarkan di lingkungan yang kata Bahasa modern sebagai "kolot", penuh keterikatan dan aturan. Tapi aku sendiri adalah pemberontak, aku sering lari dari rumah menjelang Tengah malam hanya untuk menikmati malam nya kotaku ini, malam yang selalu menghasilkan kenangan kata orang. Apalagi semenjak kejadian di depan toilet umun dan aku bertukar nomor dengan mas byan.
"iya, sabtu jadi jalan?" balas mas Byan atas pesanku tadi.
"jemput jam 8, bapak sama ibu mau ikut" aku mengingatkan kembali.
"ok'" jawabnya.
"tumben belum bilang I love you??" balasku karena aku belum mendapat rewardku hari ini darinya.
mas Byan sepertinya tidak sempat membalas pesan itu, mungkin sedang sibuk dan karena aku sedang mengemudikan mobilku dan lampu sudah menunjukkan warna hijau aku biarkan saja. mas Byan memang sering menyebalkan seperti ini, pikirku. Tapi aku sadar dan yakin betul bahwa mas Byan pasti sedang sibuk, terutama mengingat posisi di kantornya membutuhkan perhatian yang lebih banyak dibandingkan kebutuhan bermanja manja kami. Toh hari sabtu ini kami berencana mengadakan sedikit acara mengakrabkan keluarga kami, sekedar makan malam Bersama, kamipun akan bisa bertemu satu sama lain dan saling melepas rindu.
Aku dan mas Byan sekarang tidak tinggal di satu kota, dia di kota sebelah kotaku, berjarak sekitar 1jam dari kediamanku. Sementara ibu mas Byan tinggal di kota yang sama dengan ku,-sekitar 40menit dari rumah tinggalku. Tidak setiap hari aku bisa bertemu mas Byan, disamping jarak itu, juga kesibukan kita masing masing, tapi kadang kita memang menyempatkan diri bertemu, seminggu 2kali adalah angka yang harus kami penuhi. Tidak selalu mas Byan yang datang ke kota tempat ku dan ibunya tinggal, kadang aku yang ke rumahnya, atau kita bertemu di suatu tempat.
*****
"Asih adalah pemberontak di lingkungan yang kolot dan teratur"
*****