NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Dua hari kemudian tiba waktu baginya untuk berkencan dengan Yukal. Tanpa banyak keluhan dan sikap gentle yang sangat baik. Yukal tahu bagaimana caranya memperlakukan seorang wanita dengan baik.

Tidak seperti Arivin yang harus membuat Aleya menarik urat dan menunggu dengan tidak sabaran. Yukal justru datang untuk menjemputnya dengan menggunakan kendaraan pribadi pada waktu yang begitu tepat.

Pria itu bahkan sukses membuat seluruh pasang mata para pekerjanya memperhatikan mereka. Hingga mencuri-curi kesibukan untuk mengamati mereka. Ketika mereka berdualah yang kini menjadi pusat perhatian semua orang.

Aleya sudah bertanya dengan pandangan penuh peringatannya pada Yukal.

"Apa kau tidak bisa menemuiku saja di tempat janjian kita? Mengapa kau harus datang menjemputku untuk memberikan kehebohan semacam ini?"

Aleya tidak bisa menghindari serangkaian pandangan yang mengamati dan menilai mereka. Karena bagaimana mungkin bila mereka saat ini tidak menjadi sebuah tontonan. Karena untuk pertama kalinya selain Hendrik. Ada pria lain yang datang untuk menjemputnya seperti seorang kekasih.

Aleya bisa membaca dengan baik seluruh arti tatapan mereka yang menjelaskan bagaimana mereka cukup mencurigai hubungan mereka berdua. Hingga berpikir bahwa Aleya telah putus dengan mantan pacanya dan telah menemukan penggantinya.

Segala penilaian dan pertimbangan mereka cukup mengganggu pikiran Aleya. Sejak dulu Aleya tidak pernah suka menjadi pusat perhatian. Itu sebabnya dia lebih memilih untuk menjadi seorang wanita biasa ketimbang harus menjadi seorang artis atau model seperti yang diinginkan oleh ibunya.

Sekalipun dia mampu dan sanggup, Aleya sama sekali tidak berniat untuk menempuh jalan tersebut.

Yukal sudah menatapnya dengan pandangan aneh.

"Apa maksudnya?" tanya Yukal yang secara tata-krama mengetahui dengan jelas bahwa apa yang ia lakukan adalah hal lumrah hingga cukup tepat untuk ia lakukan apalagi di hari pertama kencan mereka.

Lantas kenapa Aleya justru bertingkah enggan dengan beberapa kali memperhatikan tatapan orang lain yang terus mengarahkan antusiasme mereka padanya dan juga tamunya.

Sehingga mungkinkah Aleya merasa enggan dan berat hati untuk pergi bersama dengannya saat ini juga?

Aleya memang memilih waktu yang hampir sama dengan janji temunya dua hari yang lalu bersama Arivin. Niatnya adalah untuk memberikan sikap adil pada mereka berdua. Atau mungkin pada Diyan yang juga ada sebagai pasangan kencannya yang terakhir.

"Aku tidak suka dengan kehebohan dan aku juga kurang suka menjadi pusat perhatian yang harus membuatku menjelaskan seluruh kebingungan tersebut dengan tanpa kepuasan. Bisa kak Yukal jelaskan bagaimana kakak bisa mengingkari kesepakatan kita?"

Berbeda dengan kencannya bersama dengan Arivin. Aleya secara khusus menghubungi Yukal setelah tahu bahwa dialah pasangan dating-nya yang kedua. Aleya sengaja mengabarkan lokasinya dan juga keinginannya untuk bertemu secara lansung di tempat pada pukul sekian.

Namun Yukal justru berpikiran lain.

"Aku merasa wajib untuk menjemputku, Aleya. Karena bagaimanapun juga tujuan kita sama. Dan aku bersemangat untuk memberikan tumpangan padamu. Jadi mengapa aku harus mengurungkan niatnya tersebut?"

Penjelasan Yukal memang sangat logis. Namun yang terpenting bagi Aleya adalah kenyamanan dan keinginannya sendiri. Aleya sama sekali tidak peduli dengan tanggapannya.

Hingga perspektif dirinya di mata pria manapun.

Aleya sudah memutuskan untuk menyerah dan mengalah.

"Oke, baiklah. Jadi sekarang kita sudah bisa berangkat?" tanya Aleya dengan tatapan netral.

Sejak kedatangan pria itu Aleya sudah menyuruhnya untuk menunggu di lobby. Dan karena penampilannya yang juga mencolok, tidak kalah dengan calon Aleya yang lain. Yukal selalu bisa menjadi pria yang terlihat di lobby saat itu.

Sehingga walaupun banyak sekali orang yang berkumpul di lobby dengan berbagai urusan. Yukal selalu akan menjadi tamu Aleya yang bisa langsung dikenali hanya dalam satu kali pencarian.

Postur tubuhnya yang tinggi dan sedikit bidang, hingga pembawaannya yang tenang namun ramah. Entah mengapa justru semakin menambah rasa menariknya.

Untuk ukuran hari pertama dating mereka, Aleya memang melihat adanya perubahan yang signifikan dari Yukal. Yukal terlihat sangat sengaja menyisir rambutnya serapih mungkin. Dia juga mengenakan pakaian yang cerah untuk menunjukkan betapa senangnya dia bisa bertemu dengan Aleya dan melakukan dating.

Di sela-sela waktunya menemui Yukal pun, Aleya sempat mendengar sedikit bisikan dari Martha terkait pria itu.

"Apa dia benar senior Yukal yang kita kenal?" tanya Martha. Aleya langsung meliriknya.

"Dia terlihat cukup berbeda dan semakin tampan saja. Oh, Nona Monic. Kebajikan apa yang sebenarnya sudah kau lakukan di kehidupanmu terdahulu? Mengapa pria-pria di sekelilingmu semakin 'wow' saja?"

Martha tidak tahu hal baik apa yang sudah dilakukan wanita itu. Tapi jika Aleya masih ingin menolak perjodohan. Maka dia benar-benar adalah wanita yang sangat bodoh karena sudah menyia-nyiakan kesempatan yang begitu langka ini.

Memangnya dia tidak bisa melihat bagaimana kedua orangtuanya begitu memikirkan masa depan cucu sekaligus putri mereka dengan sangat jeli?

Aleya hanya bersikap acuh dan tidak terlalu memikirkan apa yang disampaikan oleh Martha. Yukal ternyata berniat mengajaknya pergi nonton dan melakukan segala rutinitas kencan seperti para pasangan pada umumnya.

Yukal bahkan dengan sangat gantle-nya membukakan pintu mobil untuk Aleya tanpa diminta. Hendrik sendiri bahkan jarang melakukan hal tersebut karena Aleya menganggap bahwa dirinya cukup mandiri untuk melakukan hal simpel seperti itu.

Sehingga sudah sejak lama, Aleya jarang mendapatkan perlakuan yang spesial layaknya seorang lady atau putri kerajaan. Dan setelah ia mendapatkan perlakuan yang positif semacam ini, Aleya tidak menemukan adanya kesulitan untuk menerimanya.

Aleya tetap menganggap Yukal sebagai pria yang paling baik dalam memperlakukan seorang wanita lebih baik daripada banyaknya pria lain diluar sana. Sehingga Aleya tanpa sengaja mengingat pujian ayahnya yang sangat membanggakan calon menantu pilihannya.

Ditengah-tengah pikirannya tersebut, Yukal mendadak membuka pembicaraan.

"Bagaimana? Apa semua pekerjaanmu lancar? Dan apa semua berjalan dengan baik?" tanya Yukal dengan segala keramahan khas yang selalu berhasil ia tunjukkan.

Aleya spontan mengangguk terlebih dulu sebelum menjawab.

"Ya. Semua berjalan dengan baik dan lancar sebagaimana mestinya. Kakak sendiri bagaimana? Apa seluruh pasien kakak baik dan tidak merepotkan?" tanya Aleya.

Yukal langsung tertawa mendengar pertanyaan tersebut.

"Bagaimana mungkin pasienku bisa baik dan tidak merepotkan? Jika mereka kebanyakan datang untuk melakukan check-up rutin dan mengumpulkan segala keluhan tentang kondisi tulang mereka yang mengalami masalah padaku. Tempat kami adalah rumah sakit, Aleya."

Yukal mencoba mengingatkannya dan menambahkan.

"Jika mereka tidak merepotkan, rumah sakitku pasti akan langsung tutup dan juga bangkrut. Kau tidak mungkin ingin melihat kemungkinan semacam itu bukan?"

Yukal bukan bermaksud untuk menertawakan pertanyaan Aleya dengan serius. Namun apa yang dikatakannya memang adalah fakta. Aleya pun menyetujui ucapannya tersebut. Hingga mengganggap bahwa pertanyaannya barusan memang sedikit konyol.

Aleya kemudian memperbaiki perkataannya.

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!