NovelToon NovelToon
Regulus

Regulus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Barat
Popularitas:623
Nilai: 5
Nama Author: Sugito Koganei

Rojak adalah pemuda culun yang selalu menjadi bulan-bulanan akibat dirinya yang begitu lemah, miskin, dan tidak menarik untuk dipandang. Rojak selalu dipermalukan banyak orang.

Suatu hari, ia menemukan sebuah berlian yang menelan diri ke dalam tubuh Rojak. Karena itu, dirinya menjadi manusia berkepala singa berwarna putih karena sebuah penglihatan di masa lalu. Apa hubungannya dengan Rojak? Saksikan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugito Koganei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 - Menuju pertarungan

Sehari sebelum pertempuran melawan Mbah Rukmini, di kamarnya, Rojak memandang wakusei systsem dengan mars dan jupiternya.

“Kira-kira alat ini, gimana cara gunainnya?”tanya Rojak.

Rojak duduk di tepi tempat tidurnya, pandangannya terpaku pada sebuah alat kecil berbentuk sabuk yang diletakkan di pangkuannya. Alat itu berkilauan di bawah lampu kamarnya, memancarkan cahaya redup yang berpendar setiap beberapa detik. Nama alat itu adalah Wakusei System, sebuah perangkat yang tidak boleh diketahui oleh siapa pun.

Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka perlahan. Poppy, adik perempuannya, berdiri di ambang pintu dengan ekspresi kesal.

"Bang Rojak! Ibu manggil abang berkali-kali! Kenapa abang nggak jawab?"

Rojak tersentak dari lamunannya, namun tidak segera menjawab. Poppy melangkah masuk dan melihat benda yang ada di tangan kakaknya.

"Itu mainan baru?"

Rojak menggeleng.

"Ini bukan mainan. Ini... sesuatu yang lain."

Poppy mengernyit.

"Maksudnya?"

Rojak menarik napas dalam, lalu menatap adiknya dengan serius.

"Nanti malam, jangan bilang siapa pun, termasuk Ayah dan Ibu. Aku bakalan nunjukin sesuatu."

Pukul dua belas tengah malam, Poppy berjalan perlahan ke luar rumah dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Seperti yang dikatakan Rojak, ia harus merahasiakan ini dari orang tua mereka.

Di halaman rumah, Poppy menunggu kedatangan Rojak. Rojak datang dalam wujud Regulusnya.

“Langsung berubah ya..”

“Iya, karena biasanya begitu.”Kata Regulus.

Poppy langsung to the point.

“Jadinya, kayak bagaimana, Bang?”tanya Poppy.

Regulus menjelaskan mengenai wakusei system. Ia menjelaskan sembari menunjukkan beberapa bagian di alat tersebut. Setelah itu, Regulus pun memasang wakusei system ke pinggangnya.

Pada bagian pinggangnya, Wakusei System terpasang dengan kokoh. Poppy melihat bagaimana kakaknya menautkan miniatur planet ke dalam alat itu, lalu menggesekkan sebuah kartu. Seketika, cahaya terang menyelimuti tubuhnya, dan zirah baru dengan motif berbeda muncul menggantikan yang sebelumnya.

"Ini kekuatan Wakusei System," ucap Regulus.

Dari kejauhan, suara langkah kaki terdengar mendekat. Regulus menoleh dengan tajam.

“Kenapa?”tanya Poppy.

"Mereka datang."

Dari bayangan pepohonan, beberapa sosok muncul. Mata mereka bersinar merah dalam gelap, dan langkah mereka terdengar berat seperti logam yang bergesekan.

“Oh... Utusan Mbah Rukmini toh. Mau kasih salam olahraga ke gue dari Bos kalian? Ok. Gue terima dengan senang hati.”Kata Regulus.

“B-bang? Kok mereka langsung open war malem-malem gini? Bukannya, abang mau cuma kasih tahu wakusei system doang?”tanya Poppy.

Regulus kemudian tidak mendengarkan Poppy. Dengan armor mars, Regulus membakar mereka semua dengan pirokinesisnya hingga mereka hangus tanpa sisa. Poppy teringat jika ada dua.

“Bang! Ini ada satu lagi!”

Poppy memberikan miniatur jupiter. Miniatur itu pun ditangkap oleh Regulus.

“Jupiter, set!”

“Armor slash!”teriak Regulus.

“Slash! Crush and smash, jupiter armor!”

“Ke-keren!”kata Poppy.

Dari belakang, salah satu Iblis menyerangnya. Tapi, tidak berdampak apa-apa karena jupiter memiliki daya tahan yang kuat. Dengan kekuatan penuh, Regulus berhasil mengalahkannya.

“Mantep bang!”kata Poppy.

Tiba-tiba, kedua orang tua Regulus dan Poppy keluar karena keributan itu.

“Rojak! Poppy! Kenapa ga tidur? Malah kelayapan diluar! Sudah masuk, tidur! Nanti diculik Wewe Gombel atau Lampor jangan salahin ibu!”kesal sang Ibu.

“M-Maaf Bu!”kata Regulus dan Poppy.

Di tempat lain, di Laboratorium Rizal, suasana di dalam laboratorium terasa sunyi, hanya terdengar suara dengungan mesin dan ketikan jemari para ilmuwan di papan kontrol komputer. Rizal menatap layar utama yang menampilkan serangkaian kode dan diagram kompleks. Wakusei System miliknya hampir selesai diperbarui.

Tiba-tiba, suara dentuman keras menggema di dalam laboratorium. Pintu utama terbuka dengan paksa, menampilkan sosok-sosok gelap dengan mata merah menyala. Iblis-iblis suruhan Mbah Rukmini telah menyusup ke dalam markas mereka.

“WAAAARGGGHH!”

Tanpa aba-aba, makhluk-makhluk mengerikan itu langsung menyerang para ilmuwan yang berada di sana.

“AARGGH! TOLONG! TOLONG!”

Kekacauan pun terjadi. Jeritan kesakitan terdengar saat beberapa ilmuwan tewas di tangan para iblis. Rizal menggertakkan giginya, amarahnya memuncak melihat rekan-rekannya terbantai tanpa perlawanan. Ia meraih sesuatu dari lacinya—senjata yang baru saja ia ciptakan, Inazuma Plasma.

Tanpa ragu, ia mengangkat senjata api lasernya dan menembakkannya ke arah para iblis. Cahaya biru terang melesat dari moncong senjatanya, mengenai salah satu makhluk dan langsung menghancurkannya menjadi debu hitam.

“Hehehe! Ku beri kalian makanan yang mengenyangkan perut kalian, makhluk jelek! Maju lagi kalian! AYO MAJU!”katanya sambil membunuh banyaknya Iblis yang menyerbu.

Namun, iblis-iblis lain tak gentar. Mereka semakin ganas menyerangnya.

Dengan gesit, Rizal bergerak ke belakang meja laboratorium, menghindari cakar tajam makhluk-makhluk itu. Ia menekan tombol di pergelangan tangannya, memanggil kekuatan yang telah lama ia sembunyikan. Cahaya listrik menyelimuti tubuhnya, membentuk armor yang berkilauan.

"Wusna sangkalus ing wisa!" teriak Rizal meneriakkan kalimat transformasi untuk menjadi Inazukko dengan mantra jawa kuno.

Dalam hitungan detik, Rizal telah berubah menjadi Inazukko. Dengan pedangnya yang tajam dan Inazuma Plasma di tangannya, ia menyerang balik tanpa ampun.

“TRING! TRING!”

Pedangnya menebas, plasma lasernya menghancurkan. Dalam waktu singkat, iblis-iblis itu lenyap satu per satu. Tak lupa, ia menggunakan inazumium beam untuk menghabisi banyaknya iblis.

“Inazumium beam!”teriak Inazukko.

Setelah pertarungan selesai, laboratorium tampak hancur. Bau logam terbakar dan sisa debu iblis memenuhi udara. Rizal kembali ke wujud manusia. Ia menghela napas panjang, mengusap keringat di dahinya. Kemenangan kali ini terasa pahit karena banyak rekannya yang gugur.

Tanpa buang waktu, malam itu juga, Rizal mengirim pesan pada Rojak jika besok siang, mereka harus bertemu di tempat yang sudah dijanjikan.

Bersambung

1
Rizky Muhammad
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
PsychoJuno
Bikin baper. 😢❤️
kath_30
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!