Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 pernyataan cinta dimas
Pesanan makanan maira tiba,mereka langsung menyantap nya,kemudian maira memberikan harun obat yg tersedia di p3k,obat flu dan penurun demam.
"mas mau istirahat dimana,? biar aku antarkan ya?" maira mengangkat tangan harun bermaksud memapah harun yg tengah duduk di sofa ,tapi harun malah memeluk maira erat.
"mas..jangan kayak gini deh..!" harun masih memeluk maira,ia memejamkan matanya nyaman. Maira hendak melepas kan diri dari pelukan harun.
"sebentar lagi..bolehkan sayang?" harun masih terus memeluk maira,maira pasrah menepuk 2 bahu harun. Harun melepas kan pelukanya,ia menatap maira .
Maira tersenyum hangat.
"mas istirahat ya? Aku mau balik ke toko." ia mengusap2 kepala harun.
"mas mau di mana istirahat nya?,ntar aku anterin ya?" maira menemani harun dg tenang,karena toko sudah ia titip kan pada rara dan mita.
"mas maunya di pelukan kamu ,sayang.." harun segera memeluk pinggang maira yg tengah berdiri
"awww..." maira mencubit lengan harun
"sakit sayang..!kok di aniaya sih.mas kan lagi sakit," harun mengusap2 lengan nya.
"nakal sih,ayoo istirahat..!" maira melotot pada harun,ia benar2 harus segera pergi.rara menghubungi nya karna sebentar lagi toko akan tutup.
"iya ..enggak berani ,sakit..tega banget deh." harun masih bernada manja pada maira.
"ya udah..mas istirahat dulu ya?" maira memapah harun kedalam kamar nya,membaringkan di atas kasur dan menyelimutinya, ia meletakan air minum di atas nakas,kalau2 harun haus.
"mas .aku pergi dulu ya..?"maira hendak pergi,tapi harun meraih tangan nya
"kenapa?" harun terdiam dg tangan nya yg masih menggenggam tangan maira.
" aku pergi dulu mas,cepet sembuh nya.." maira menepuk2 tangan harun kemudian pergi meninggalkan rumah harun.
"mai..sayangku..aku masih sangat mencintai mu," harun bergumam sambil menutup matanya setelah kepergian maira.
*
*
Maira sampai.di pelataran toko nya,ia turun dari taksi online.
Maira masuk ke dalam toko nya yg di sambut senyuman jail rara dan mita
"kanapa kalian?" maira heran dg ekspresi mereka.
"habis kencan ya mbak? Ama yg mana nih..?hihihi" rara bertanya sambil cekikikan sama mita.
"mau tau aja apa tau bangeet..?" maira menggoda mita dan rara
"iih...mbak mai .main nya gitu ih,pakek rahasia rahasiaan," mita menyauti ,mereka berdua tampak dan penasaran.
"aku sih pilih pak dimas ya ra,soalnya spec duda anak satu lagi hot looh..kaya di drakor2 gitu yg lagi on going," mita kecentilan sendiri
"kalo aku sih pilih pak harun ya..secara gitu...ganteng nya gak ketulungan..ih. Mauuu.." mereka kegirangan sendiri.maira hanya geleng2 melihat tingkah para pegawainya itu.maira meninggalkan mita dan rara yg sedang asyik berfantasi ria menuju keruangan nya.
Ia meletakan tas dan menyandarkan tubuh nya kesandaran kursi kerjanya.
"mas..apa kita bisa bahagia lagi seperti dulu..?" maira memejamkan mata nya,mengingat memori2 saat bersama harun dulu.
"aku mencintai mas..tapi..?" maira memejamkan mata nya ,ada lelehan bening di sudut matanya.
Perceraian bukan yg membuat nya sakit,tapi penghianatan.dan sekarang ia tahu itu semua adalah kesalah pahaman.
pukul 6 petang,maira menutup toko nya,mita dan rara tengah menunggu ojek online mereka.
"mai..." suara panggilan mengalihkan perhatian mereka, dari samping tampak dimas yg berlari kecil menuju maira.bengkel otomotif sekaligus car wash milik dimas memang berjejer dg toko milik maira,bengkel nya hanya terhalang satu toko pakaian saja.
"ada apa mas,kenapa lari 2 kayak gitu..?" maira bertanya setelah dimas berada di depan nya
"mai...aku anter ya..? Sekalian mau ngajak makan malem,mau kan?"
Maira terlihat berpikir
"ada yg mau aku omongin juga." maira ahirnya mengangguk,memenuhi permintaan dimas.
Mereka sampai di sebuah restoran sunda. Maira meminta kesana karna itu jalur yg hampir sampai ke rumah maira,ia berpikir agar tak terlalu jauh nanti saat dimas mengantar kanya pulang.
Maira dan dimas telah selesai dg makanan mereka,
"mas dimas..katanya tadi ada yg mau di omongin?" mereka masih duduk di kursi restoran.
"mai..." tiba2 ke dua tangan dimas memegang kedua tangan maira .yg berada si atas meja .
"sebenarnya aku .." dimas menatap manik maira dalam
"sebenarnya aku gak tau harus mengungkapkanya seperti apa." dimas masih memegang kedua tangan maira,maira hanya tercengang dan mendengarkan.
"aku tahu usia kita bukan lah usia untuk berpacaran,jadi.." maira masih terdiam ,mencerna semuanya.dimas masih menggantungkan kata2 nya
"aa aku tau ini terlalu mendadak,tapi aku sudah lama menyimpan rasa kagum sama kamu," dimas mengangkat kedua tangan maira,menggantungnya di udara seolah2 menunjukan sikap dan bicara yg amat serius
"jadi...apakah kamu mau memulai hidup baru bersama ku mai..?" maira segera melepaskan tangan dimas setelah pertanyaan yg terahir.
ia menarik tanganya sendiri kebawah meja ,mengepal erat.
"maaf mas dimas..aku belum bis..." maira menundukan kepala nya,ada keraguan yg amat besar disana.
Sejak pertama kali berkenalan dg dimas,jujur ia memiliki rasa simpati yg besar.betapa tidak,seorang duda anak satu yg di tinggal oleh istri nya karena pergi dg laki2 yg lebih kaya dari dimas,mampu menyayangi anak nya.
Dimas benar2 menjadi sosok ayah yg amat menyayangi anak nya dan bisa menjadi teman juga ibu untuk putra nya,sungguh suatu hal yg menakjubkan menurut maira
"aku..." maira masih menundukan kepalanya
"baiklah mai..aku tidak akan meminta jawaban mu secepat itu,aku tau ini terlalu mendadak," maira mendongak kan kepalanya dg perkataan dimas
"maaf.." maira merasa bersalah
"itu bukan salahmu,aku maklum." maira mengangguk
"bolehkah kita pulang mas,? " dimas mengangguk dan mereka meninggalkan restoran setelah membayar kepada kasir.
Meraka meninggalkan restoran .dan hanya 15 menit mereka sampai di rumah maira,dimas langsung pamit pulang karna takut putra nya mencarinya.
Maira tau ada mbak irma dan keluarganya.karena di halaman sudah ada mobil mas hendra.
Mbak irma mengabari maira tadi siang,ia ingin berkunjung karena bapak ibu akan segera kembali ke ibu kota dalam beberapa hari kedepan.
Ia menyapa seluruh anggota keluarga yg ternyata sedang menyantap makan malam,maira pamit ingin membersihkan diri. dan ia juga menolak ketika ibu mengajak nya makan karena ia sudah makan malam bersama dimas tadi.
Maira keluar kamar setelah membersihkan diri,ibu tengah bermain dg cucu2 nya di ruang tengah,bapak dan mas hendra sedang asyik mengobrol .
Maira melongok dan tak menemukan kakanya,ia melangkah kedapur dan menemukanya di sana ,sedang membuat susu hamil untuk dirinya sendiri
"kapan HPL (hari perkiraan lahir) nya mbak?" maira menghampiri mbak nya dan mengelus perut buncit mbak nya itu.
Mbak irma menoleh dan tersenyum
"bulan depan di pertengahan bulan,insya allah..semoga lancar mai..do'kan ya.." maira tiba 2 memeluk kakak satu2 nya itu
"pasti dong mbak,,aku pasti mendo'akan kelancaran dan keselamatan untuk kalian berdua," maira masih memeluk dan mengelus perut buncit irma.
"eh..ada apa nih tiba2 manja?" irma sudah mengetahui kebiasaan maira saat kecil hingga remaja,kalau dia manja2 sama mbak nya pasti ada sesuatu.
"em.." benar saja ,mbak irma langsung melepas kan pelukan maira dan memandangi wajah maira
"itu mbak,,dimas tadi menyatakan perasaanya padaku,menurut mbak aku harus gimana ya..?" maira menyatukan dua ujung jari telunjuknya,walau pun usianya hampir mencapai 35tahun.
tapi untuk urusan seperti ini pasti maira masih mengadu dan bercerita pada mbak irma.
"mai..usia mu adalah bukan usia abege yg harus cinta2 an lagi,ikuti saja kata hatimu." mbak irma memegang lengan maira dan menepuk2 nya maira.
"yakin lah dg pilihan mu sendiri.." mbak irma semakin meyakinkan maira.