Bagaimana rasanya kalau kamu mencintai seseorang yang tidak pernah menganggapmu ada, padahal kamu mencintainya dengan sangat tulus. Kecantikan Ara tidak bisa membuat hati Revan luluh.
Ara Anastasia selama beberapa bulan ini tanpa lelah mengejar cinta seorang Most Wanted sekaligus ketua OSIS di sekolahnya SMA Negeri Harapan 1 bernama Revan Prayoga. Tetapi sayangnya Revan sudah mempunyai gadis yang ia sukai bernama Angel.
Usaha Ara untuk bisa mendapatkan cinta Revan sia-sia ketika pria itu menyuruhnya berhenti mengejarnya. Ara yang merasa kalah dengan perasaannya sendiri akhirnya mengabulkan permintaan Revan dan mulai menjauh.
Tetapi setelah Ara menjauhi Revan selama beberapa waktu membuat cowok itu uring-uringan tidak jelas. Angel sang kekasih turut menjadi korban kekesalannya hanya karena Revan melihat Ara berpelukan dengan salah satu cowok populer dan sahabat baiknya sendiri.
"Gue bisa gila Ra, kalau Lo terus bersikap kayak gini!"
"Emang sikap Gue kenapa Van? ada yang salah?" Tanya Ara menaikkan sebelah alisnya.
"Jangan jauhin Gue dan jangan deket sama cowok lain!" Ara tertawa sinis.
"Lo lupa Van, Bukannya Lo sendiri yang nyuruh Gue buat ngejauhin Lo?"
Skakmatt! Revan tidak bisa menjawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
Happy Reading 😔
Ara masih berusaha membuka pintu gudang itu, mendorongnya kuat tetapi tetap saja pintu itu tidak bisa terbuka sedikit pun. Sepertinya ada seseorang yang memang sengaja menguncinya dari luar.
Dan kalau ingin berteriak pun percuma, tempat itu sangat jauh dari gedung kelas lainnya, sehingga hanya akan menyakiti tenggorokannya sendiri karena kelelahan berteriak.
"Oke, tenang Ara, lo harus tenang dulu, berpikirlah, siapa yang berani sama lo kalau bukan si,,?" Ara berhenti menyebutkan nama seseorang yang langsung terlintas di pikirannya.
"Sial, ini pasti ulah Angel!! gak ada kapok-kapoknya tuh cewek, udah di ancam juga masih berbuat nekad!" gumam Ara sampai mengepalkan tinjunya.
Jam sudah menunjukkan puku 01.30 siang dan itu artinya jam pelajaran sudah habis, waktunya untuk para pulang istrirahat. Ada beberapa kelas yang sudah membubarkan diri, seperti kelas Ara yang memang hanya mengikuti pelajaran olah raga, jadi setelah bel tanda pulang berbunyi, para murid dari kelas Ara langsung pulang begitu saja.
Hanya Nita yang sedari tadi celingukan mencari sahabatnya yang sedari tadi tidak terlihat batang hidung. "Ara kemana, sih? dia gak balik ke kelas, tapi gue cari kamana-mana gak ada!" gumam Nita.
Dia merasa bahwa Ara belum pulang karena tas dan sepatutnya masih berada di di kelas. Dan itu artinya Ara belum meninggalkan area sekolah.
Nita berjalan ke arah kamar mandi, siapa tahu Ara masih berada di sana untuk ganti baju, tapi sudah semua ruangan dia telusuri tetap tidak ada.
"Nih anak kemana? kalau aja ponselnya di bawa, gue kan jadi langsung tau dia ada di mana!" gerutu Nita sambil menatap ponsel Ara yang di tinggalkan di dalam tasnya.
Nita mengetahui bahwa ponsel Ara di dalam tas karena gadis dengan rambut sebahu itu mencoba menghubungi Ara, dan alhasil suara dering ponsel Ara ada di dalam tas yang di tinggal di dalam kelas.
Nita semakin gelisah, melihat di setiap sudut sekolah tidak di temukan jejak Ara.
"Hey, lo temennya Ara, kan?" terdengar suara seseorang yang sangat tidak asing sedang berlari ke arahnya.
"Revan!" gumam Nita melihat sang ketua OSIS yang saat ini sudah berada di hadapannya.
"Ara di mana? lo tau gak? dari tadi gue hubungi nggak diangkat-angkat," tanya Revan panik.
"Ponselnya gue bawa, Ara sejak saat pelajaran olahraga sampai sekarang dia nggak balik ke kelas dan gue juga gak tahu dia ke mana, kalau misalkan Ara udah balik ke rumah, seharusnya dia bawa tas dan sepatunya juga, jadi itu tandanya Ara belum pulang dan masih berada di sekolah, tapi gue nggak tahu dia berada dimana saat ini," ucap Nita.
Revan mengepalkan tangannya, entah kenapa tiba-tiba dia mengingat mantan kekasihnya, Angel. Apakah Angel kembali berulah dan menyakiti Ara? batin Revan.
Revan terlihat berpikir sambil tangannya mengepal dengan kuat, tiba-tiba dia berlari kearah gedung laboratorium, Nita yang melihat hal itu pun berteriak memanggil nama Revan dan ikut berlari mengejarnya.
Nita tidak tahu apa yang berada di dalam pikiran Revan, yang jelas nalurinya untuk mengikuti pria jangkung itu pasti karena dia sudah tahu di mana Ara berada.
Suasana sekolahan sudah cukup sepi karena memang waktu pulang sekolah sudah sejak satu jam yang lalu.
Revan mencari Ara ke mana-mana, tetapi dia juga tidak menemukan keberadaan Ara, bahkan Revan sempat menelepon Syifa dan menanyakan keberadaan Ara apakah dia sudah pulang ke rumah atau belum.
Syifa mengatakan bahwa Ara belum pulang, sehingga Revan yakin bahwa Ara masih berada di sekitar sekolahan saat ini.
Di sisi lain, terlihat Ara histeris dan hampir pingsan karena melihat beberapa ekor tikus dan juga kecoa yang berada di dalam gudang tersebut.
Gadis itu hanya bisa berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, tenaganya sudah habis, entah bagaimana caranya dia bisa keluar dari dalam gudang itu, mengingat sangat jarang orang yang datang ke sana karena memang gudang itu sudah tidak di pakai. Hanya di gunakan menyimpan barang-barang yang sudah rusak.
Tidak ada pintu lain selain pintu depan, dinding yang menjulang tinggi dan tempat ventilasi yang berada di atas tentu saja tidak bisa membuat Ara memanjat untuk keluar dari tempat tersebut.
Sungguh gadis itu rasanya sudah lelah untuk berteriak, Ara sudah pasrah dengan keadaannya apabila sampai beberapa hari tidak ada orang yang menemukannya, mungkin dia sudah di temukan tidak bernyawa.
Ara bergidik ngeri ketika membayangkan hal itu. Tiba-tiba terdengar suara seperti cicitan tikus yang saling bersahutan, gadis itu sangat takut, bahkan sampai terdengar seperti suara desisan ular yang tiba-tiba saja berada di dalam gudang itu.
"Ya Allah, tolong hamba," doa Ara dalam hati, keringat dingin bercucuran di dahinya wajahnya pun terlihat memucat ketika dia melihat seperti ekor ular yang berwarna coklat kehitaman.
Ara merasa kepalanya tiba-tiba sangat pusing, bahkan tempat itu terasa berputar sampai membuat tubuh gadis itu oleng dan terjatuh.
Bruk!!
"Ara!!"
Ara seakan mendengar suara orang berteriak, tapi pandangannya sudah tertutup karena merasa tidak sanggup lagi untuk terjaga. Dia pun merasa ada seseorang yang mengangkat tubuhnya dan bau parfum itu sangat familiar.
Setelah itu Ara tidak ingat apa-apa lagi.
###
"Ra, bangun donk, gue khawatir banget," sayup-sayup Ara mendengar suara seorang pria, suara yang begitu terdengar sangat mengkhawatirkannya keadaan nya. Ara bahkan bisa merasakan tangannya digenggam lembut oleh seseorang.
Perlahan matanya terbuka, Ara bisa melihat ruangan itu bukanlah kamarnya, melainkan ruangan serba putih serta bau desinfektan yang sangat menyengat.
"Ra, akhirnya lo sadar!" Ara menoleh ke arah kanan dan melihat seorang cowok yang menatapnya penuh kelegaan.
Tetapi tidak dengan Ara, entah kenapa dia merasa sedikit kecewa karena cowok yang sedang bersamanya bukanlah yang seperti ia harapkan.
Bersambung.
Maaf ya akak reader semuanya, akhir-akhir ini othor sibuk banget, jadi up nya belum bisa maksimal. 🙏🙏😔
Parah kali Cere cuma Krena masalah yg sbenarnya gaada😭 rill miss komunikasi+salah paham ini sampe kandas prnikahaan🤦