PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.
Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 25. KEMBALI KE SEKTE
" Yue'er... apa yang terjadi sama Chie'er? Sepertinya dia sekarang sedikit berbeda." Ryu merasa heran.
" Entahlah... mungkin Karena dia Seorang Alkemis, jadi sedikit ada perubahan" jawab Huli Yue.
" Haahh... Sebaiknya kita istirahat saja! " Ryu berjalan ke Tempat tidur seraya berbaring.
" Ka Ryu... Kemana Kita Selanjutnya?" Huli Yue kini sudah berbaring di samping Ryu.
" Sebenarnya Aku ingin belajar berbagai Hal dari Para Master yang Ada di Dunia ini, tapi aku masih belum tau keberadaan mereka. Entah berada di Benua Ini atau di Benua lain." ucap Ryu.
" Kalau kita Pergi, bagaimana dengan Ka Chie? Apa dia ikut dengan Kita?" Tanya Huli Yue.
" Itulah yang kufikirkan. Apalagi dia sekarang hanya sebatang Kara. Apa kita antar dia ke Sekte Lembah Persik saja?" Tanya Ryu.
" Ka Ryu... Bukankah kamu tau sendiri kalau Ka Chie juga Sangat mencintaimu. Dia Pasti tidak mau tinggal di Sekte." jawab Huli Yue.
" Bukankah aku sekarang adalah Suamimu? Sampai Akhir Hayat aku adalah Suamimu. Begitupun sebaliknya." ucap Ryu.
" Ka Ryu... Aku pun berfikir begitu. Tapi kamu Harus ingat pengorbanannya untuk kita. Dia Harus Kehilangan Keluarganya demi kita. Ditambah lagi bagaimana saat dia menjagamu saat berada di Gunung Es. Ka Chie mengabaikan Kehormatannya agar Tubuhmu tetap Hangat. Hal itu Sangat tabu untuk Seorang Wanita. "Huli Yue terlihat serius.
" Kamu ada benarnya... Aku juga merasa sangat bersalah... Apa kamu setuju jika aku menikah dengannya?" Tanya Ryu.
" Untuk Ka Chie aku tidak Keberatan. Apalagi dalam Dunia Kultivator, itu adalah hal biasa. Yang penting mampu." Huli Yue kini terlihat senang.
" Lebih baik kita tidur sekarang! Besok lagi kita pikirkan." Ryu mengusap Rambut Huli Yue sambil menutup matanya.
......................
Pada keesokan Pagi mereka keluar dari penginapan langsung berangkat menuju ke Sekte Lembah Persik dengan Bantuan Jinying.
Setelah menempuh Perjalanan selama lima hari, kini mereka telah sampai di Sekte Lembah Persik.
Ryu dan yang lain sangat senang saat melihat perkembangan Sekte yang begitu cepat selama kurang dari 3 Tahun ini.
Tidak sulit bagi Ryu untuk masuk ke Sekte tersebut karena Penjaga Gerbang Sekte Lembah Persik adalah Muridnya dulu.
Mereka juga langsung diantar Oleh penjaga menuju ke Ruang Rapat Sekte yang kini terlihat Paktriak dan beberapa Tetua yang masih Familiar di mata Ryu.
Paktriak Feng juga menceritakan tentang berbagai macam Hal yang terjadi selama Ryu tidak ada.
Dari Keterangan Paktriak Feng, Para Tetua dan Guru Kini rata-tata sudah berada pada Level 35 dan 36. Sedangkan Untuk Para Guru dan Penjaga juga berada pada level 34 dan 35. Hal itu tentu saja berkat Rumput Air Emas dan tentu berkat kerja keras mereka sendiri.
Untuk Murid sendiri kini sudah ada sekitar 2500 Orang yang membuat mereka kewalahan dan harus mengangkat 10 Orang Sebagai Guru dan 5 Orang sebagai Tetua dari Murid Ryu sebelumnya.
Mereka juga bekerjasama beberapa Kepala Desa untuk mencari Bibit baru agar bisa menjadi Murid Sekte Lembah Persik.
Bahkan kedepan, Jika tidak Ada kendala, Paktriak Feng berencana untuk menemui Kaisar dan beberapa Walikota untuk menjalin Hubungan untuk mempertahankan Wilayah Kekaisaran Lotus Putih.
Setelah mendengar Penjabaran dari Paktriak Feng, Kini Ryu mengutarakan pembicaraan meminta Restu dari Ayahnya untuk menikah dengan Xin Chie.
Mendengar ucapan tersebut Sontak semua Kaget Karena mereka juga sudah tau bahwa Ryu sudah menikah dengan Huli Yue.
Namun Karena itu adalah Keputusan dari Huli Yue sendiri, Akhirnya Liu Meng menyetujuinya.
Semua jadwal pun sudah diatur, sekarang hanya tinggal menunggu Hari Pernikahannya saja yaitu terhitung 3 hari lagi.
Merasa semua sudah selesai, Ryu pun pamit undur diri ke Kamarnya untuk beristirahat kini diikuti Xin Chie.
" Ka Chie... berhasilkan?" Bisik Huli Yue.
" Terimakasih atas bantuannya Adik Yue." Xin Chie sedikit malu bercampur senang.
" Ka Chie... Kau Kan Alkemis. Kau harus buat untuk kita sebuah Pil untuk kita berdua agar tidak Hamil." Bisik Huli Yue.
Sontak Xin Chie batuk mendengar ucapan tersebut membuat Ryu yang sedang berjalan di depan mereka penuh selidik.
" Apa yang kalian bisikkan dari tadi?" Ryu menyelidik.
" Ini Masalah Privasi Wanita" jawab mereka Serempak.
" Kenapa kamu menyuruhku untuk bikin pil itu?" Tanya Xin Chie pelan.
" Kaka kan tau kalau Ka Ryu Pasti akan Berkeliling di Benua ini, Bahkan Keliling Dunia. Apa kita mau saat menjelajahi Dunia Sambil menggendong Anak?" Huli Yue bicara pelan.
" Kalau Begitu Tenang saja Adik Yue... Aku akan membuatnya untuk Kita." jawab Xin Chie.
" SETUJU" mereka serempak.
Tanpa terasa kini mereka sudah berada di Kamar sambil Menatap Ryu yang kini sudah Tertidur dengan nyenyak.
" Ka Chie... kau tidur di samping Kanannya sana. Biar Aku di samping kiri." Ucap Huli Yue polos.
" Mmmm" Xin Chie hanya menurut meskipun sedikit malu.
......................
Tiga Hari Kemudian, Kini Pernikahan mereka Pun telah digelar terlihat Ryu dan Xin Chie telah duduk di Pelaminan yang juga di dampingi Huli Yue.
Banyak dari Para Tetua Para Guru dan Murid menyanjung ketiga Sosok tersebut Karena Kecantikan Huli Yue dan Xin Chie Terlihat seperti Bidadari disandingkan Dengan Ryu yang sangat Gagah dan tampan memiliki Aura terpancar seperti Seorang Kaisar yang berwibawa.
Ikrar Janji Pun diucapakan Sumpah setia hingga Akhir Hayat Sampai Maut memisahkan.
Resepsi selesai kini para Tamu undangan dipersilahkan untuk mencicipi semua masakan yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan sebuah Hiburan sampai Seharian Penuh.
Setelah semua selesai, Ryu dan Xin Chie dipersilahkan untuk masuk ke Kamar pengantin.
Pada keesokan Hari, Ryu keluar dari Kamarnya berniat untuk Pamit melanjutkan perjalanan mereka lagi.
Di dalam Ruangan tersebut kini Ada Paktriak Feng, Tetua Meng, Tetua Shen Tetua Jianheng dan Tetua Jianying.
" Salam Paktriak, Ayah, Tetua Shen, Tetua Jianheng, Tetua Jianying." Ryu menundukkan kepala.
" Mmmmm" Semua membalas memberi Hormat
" Ryu'er... Ada apa pagi-pagi sudah datang kesini? Bukankah Ini masih masa menikmati Pernikahanmu?" Tanya Liu Meng.
" Salam Paktriak, Paman dan semuanya" Xin Chie dan Huli Yue masuk ke Ruangan.
" Ayah... Aku datang kesini untuk mohon diri kembali melanjutkan Perjalanan." ucap Ryu.
" Ryu'er, Yue'er, Chie'er... Paling tidak kalian berangkat besok Pagi saja. Jangan terlalu buru-buru." ucap Liu Meng.
" Baik Paman" Xin Chie dan Huli Yue menyahut Setuju.
" Maaf Paktriak Feng tidak ada salahnya jika Hal ini dibicarakan kepada Saudara Shen." usul Dong Shen.
" Tetua Shen, Apa ada Masalah?" tanya Ryu.
" Tetua Shen Tolong Jelaskan!" Lin Feng menatap Dong Shen.
" Saudara Ryu, ini masalah Rumput Air Emas. Dimana Waktu panen yang tepat semakin makan waktu lama. Jika dipanen sebelum Waktunya pasti Akan mengurangi Populasi mereka sangat Cepat. Aku tidak mau Hal itu terjadi, meskipun Kebutuhan Anggota Sekte semakin meningkat oleh bertambahnya Anggota." ucap Dong Shen.
" Jadi Begitu... Sepertinya aku bisa membantu" Ryu mengeluarkan 55 Peti Besar Berisi Emas.
" Apa? Ini....?" Semua Membulatkan mata.
" Paktriak.. Paman... Semoga ini juga bisa membantu" Xin Chie mengeluarkan 10 Peti Besar
" Aku Juga" Huli Yue mengeluarkan 10 Peti Besar.
" Ryu'er... dari mana kalian dapatkan Koin Sebanyak ini?" Liu Meng menyelidik.
" Kami mencurinya dari Kerajaan Nukkan, Klan Xin dan 3 Sekte Busuk itu!" Ryu bicara Jujur.
" Tetua Meng, Aku sudah menduga bahwa Ryu'er Pelakunya. Tapi kali ini Aku Sependapat. Bahkan bisa dibilang Keputusan yang Tepat." Lin Feng mendukung.
" Paktriak Feng, Tetua Meng... Aku juga setuju. Jika bukan karena ini, Mungkin Kekaisaran Lotus Putih akan dikuasai Orang-orang jahat." Dong Shen juga ikut mendukung.
" Kalian ada Benarnya... Ryu'er... Kamu telah Dewasa, jadi kamu sudah tau mana yang Benar dan mana yang salah. Lakukanlah jika menurutmu Baik! Berkatmu Secara tidak Langsung telah membantu Kaisar." Ucap Liu Meng.
" Ayah tenang saja. Aku akan selalu mengingat Pesan Ayah. lagipula dengan begini aku bisa membantu Orang yang membutuhkan" ucap Ryu.
" Jika begitu, Kekhawatiran kita sudah terpecahkan." ucap Jianheng.
" Ayah kami masih ada yang lain" Ryu memberikan Puluhan Kitab dan Semua Senjata dari Rampasan mereka Serta 3 Kotak Besar Berisi Pil dari Berbagai jenis berjumlah 3000 Pil.
" Aku juga, " Huli Yue memberi 3 Kotak besar dengan isi yang sama dengan Ryu.
" Paman, Paktriak... mohon terima. lagi pula kami masih bisa membuatnya." Xin Chie mengeluarkan 3 Kotak Besar Berisi Pil dengan Nilai sama.
" Haahhh. Apa kalian ingin membuat kami Jantungan? Ini sudah menyamai Harta Kekaisaran." ucap Lin Feng.
" Paktriak Feng... coba buka Kotak Pil itu! Kurasa Paktriak benar-benar kena serangan Jantung." Ryu dengan bangga.
Mendengar ucapan tersebut, Lin Feng mengambil salah satu pil dari Kotak tersebut.
" Ini? 100 Persen? Siapa yang membuatnya?" tanya Lin Feng.
" Apa?" yang lain terkejut.
" Aku sendiri yang membuatnya. Apa Paman mengenal tingkat kemurnian Pil" Tanya Xin Chie.
" Aku mengenalnya dengan Baik dari bentuk Warna, Aroma dan Auranya. Kau bisa menyandang gelar Master Alkemis. Jika diluar sana masih Berada Pada tingkat kemurnian 50% saja. Sedangkan ini sudah mencapai 100%. Sungguh berkah langit Seumur hidupku bisa melihat dengan mataku sendiri. MASTER ALKEMIS" Lin Feng memberi Hormat.
" Jangan terlalu berlebihan Paktriak. Aku tetap Xin Chie... Dan selamanya akan menjadi diriku sendiri" Xin Chie merendah.
" Chie'er... Sekalipun kau seorang Master, Tapi kau tetap menantuku. Jangan Sampai ada Orang lain tau akan Hal ini. Cukup kami disini saja. Itu akan membahayakanmu dan juga orang di sekitarmu." ucap Liu Meng.
" Nasehatmu Akan selalu ku ingat Paman" Xin Chie menunduk.
" Untuk semua yang Ada disini, Tolong Rahasiakan ini kepada siapapun. "Ucap Lin Feng.
" Mmmmm" Semua mengangguk.
" Dengan Harta seperti ini, Sekte kita akan Bertambah Kuat. Dalam Kurang dari 1 Tahun banyak Para Tetua, Guru bahkan Petugas Yang lain mampu mencapai Level 40 bahkan lebih mengingat semua terlihat begitu Antusias dalam berlatih dan Berkultivasi. " ucap Dong Shen.
" Tetua Shen, Kamu atur sebaik mungkin sumber Daya kita." Lin Feng menatap Dong Shen.
" Baik Paktriak" Dong Shen menunduk.
" Tetua Meng. Sepertinya kita akan Menambah Bangunan dan Memperluas Wilayah Sekte Lagi." Lin Feng Senyum lebar.
" Baik." ucap Liu Meng.
" Jika semua tidak ada yang dibahas lagi, Kami undur diri. " Ryu, Xin Chie dan Huli Yue meninggalkan Ruangan.
......................
Pada Keesokan hari, Ryu dan Kedua Istrinya kembali berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kota Wuhu Ibu kota Kekaisaran Lotus Putih.
Meskipun harus menempuh perjalanan selama Berbulan-bulan, namun kali ini Mereka sepakat untuk berjalan seperti biasa sambil mengekspos beberapa tempat mencari Keberuntungan Bertemu Para Master dari Buku yang Pernah Ryu dapatkan di Assosiasi Bulan Perak.
Setelah berjalan Selama dua Hari, Kini di Depan mereka terdapat sebuah Desa yang memiliki Banyak Kultivator yang berlalu lalang.
Tidak ingin memperdulikan, Ryu langsung masuk mencari Penginapan untuk beristirahat dan mengganjal Perut.
Saat menemukan Penginapan, Ryu pun langsung masuk ke dalam Ryu menatap Ke Arah Seorang Wanita Cantik sedang duduk sendiri Penuh selidik.'Wanita ini... Sepertinya sudah berada di atas levelku... ternyata Di Dunia ini masih banyak hal yang tidak terduga' Ryu membatin.
Ryu pun Duduk di sebuah meja yang lumayan jauh dari Wanita itu dan memesan beberapa makanan.
'Sepertinya Semua yang ada disini adalah pengawalnya' Pikir Ryu.
Merasa dirinya sedang diawasi, Wanita tersebut senyum tipis bangkit dari tempat duduk menuju ke meja Ryu, Xin Chie dan Huli Yue.
Melihat hal itu Ryu langsung meningkatkan kewaspadaannya memberi isyarat untuk Xin Chie dan Huli Yue.
" Permisi Tuan dan Nona... Apa boleh saya ikut duduk disini?" Wanita itu Senyum tipis pada mereka.
Xin Chie dan Huli Yue pun merasa Risih dan jijik saat melihat Wanita itu memberikan sebuah senyuman kepada Ryu.
Ryu pun menahan mereka agar tidak berbuat macam-macam mengingat Wanita yang ada di depan mereka bukanlah Orang Sembarang.
" Silahkan Nona... Kebetulan tempat kami ada satu kursi lagi" Ryu mempersilahkan.
" Perkenalkan Namaku Ling Hua. Jika Boleh tau Siapa Nama Tuan dan Nona Nona ini?" Ling Hua memandang mereka Bergantian.
" Ciihhhh" Xin Chie dan Huli Bergumam.
" Perkenalkan Nama Ryu... Xin Chie dan Huli Yue.? Ryu memperkenalkan diri Mereka.
" Mohon maaf Sebelumnya. Apa Kalian berasal dari Wilayah ini atau Dari Sekte wilayah sini?" Ling Hua memandang bergantian.
" Nona Hua... Kami bukan berasal dari Wilayah ini. Kami Hanya Seorang Pengembara yang kebetulan Singgah disini." Jawab Ryu dengan Hati-hati.
" Jadi begitu... Ku kira kalian berasal dari Sebuah Sekte. Nona Chie, apa kau berasal dari Klan Xin?" Ling Hua menyelidik.
" Itu Benar... Tapi aku bukan bagian dari mereka." Xin Chie menjawab dengan Hati-hati Seakan tau arah Pembicaraan.
" Nona Chie... Apa kamu Putri dari Xin Huo?" Ling Huo menyelidik.
" Apa kamu mengenal Ayahku?" Tanya Xin Chie spontan.
" Aku Tidak terlalu begitu Kenal, namun Atas Permintaan Paktriak Sekte Kuil Kebenaran agar Aku memenuhi Permintaan Ayahmu sebelum dia meninggal. untuk membebaskan mu serta Klan cabang Keluarga Xin dari segala Tuduhan rencana atas Pemberontakan kepada Kerajaan" Jawab Linghua.