I Loop U

Budi berteriak menyoraki ke empat berandal tengik itu, yang langsung menaiki sepedahnya dan kabur karena mendengar suara serine polisi yang ternyata berasal dari ponsel salah seorang siswa yang menyaksikan perkelahian itu,

Beberapa siswa yang tidak tahu malu malah menyorak menyaksikan perkelahian perdana yang belum pernah terjadi di sekolah mereka itu, maklum sekolah SMU merdeka bandung sebelum nya tidak pernah terlibat dengan perkelahian semacam itu.

Bisik bisik pun terdengar di antara siswi yang berada di sana,saat berada di tempat kejadian,

"Gila alex keren,sudah ganteng pintar, jago bela diri lagi !!",celoteh anak anak siswa siswi SMU merdeka Bandung yang kagum setelah menyaksikan kejadian itu,

Tubuh herlina bergetar,matanya melotot dengan bulir bulir air mata yang menggenang di pelupuk mata,

 terlihat kepanikan pada wajah cantik itu,melihat alex yang berlumuran darah pada lengannya, dan darah terlihat berceceran di tanah namun masih terus berusaha menumbangkan lawan nya.

Daaan......

"Aleeeeeex..... !!! "

Seketika herlina berlari sekuat tenaga menghampiri alex yang terhuyung ambruk ke tanah setelah mengalah kan anak anak berandalan itu,

Budi yang menyadari kondisi alex langsung berlari menuju di mana alex roboh tak sadarkan diri.

"Wooooooiii  tolongin dong jangan cuma nonton aja kalian,brengseekkk!!", teriak budi.

terlihat kepanikan di wajah budi melihat kondisi sahabat nya, orang yang telah rela menolong herlina dan dirinya yang hampir saja terkena senjata tajam berandal, sampai harus mengorbankan dirinya sendiri.

" Leeex bangun lex, sadar loe lex ",herlina yang berdiri mematung di sebelah budi tak kuasa menahan air mata melihat pemandangan di depan nya,ada rasa sakit,perih, dan sesak yang mengepung dalam hati herlina, menyaksikan kondisi alex yang mengenaskan dengan luka di lengan nya,

luka di lengan alex terlihat cukup dalam,budi menjadi sangat panik melihat darah itu terus mengalir pada lengan alex,

"Tolongin wooooiii kenapa kalian malah bengong aja setaaan ! ! ! !",karena kepanikan melihat kondisi alex sahabat nya, budi sampai tidak bisa lagi mengontrol ucapannya,

tiba tiba

Sebuah mobil avanza berhenti di depan mereka yang sedang panik memegangi alex yang tak sadarkan diri. Seseorang tiba tiba keluar dari dalam mobil itu, " Pak anwaaaaarr...!",bola mata budi membulat sempurna melihat kehadiran pak anwar di hadapan nya.

"Cepat kalian angkat alex dan segera bawa ke dalam mobil,dia bisa kehabisan darah kalau kalian biarkan begitu", perintah pak anwar pada anak anak yang menyaksikan di sana.

mereka semua segera membantu budi, budi dengan sigap membuka pakaian seragam putihnya, terlihat kaos polos yang juga dia lepas, kemudian budi sobek sedemikian rupa agar bisa di ikatkan pada luka alex untuk memperlambat darah keluar.

herlina menangis menatap alex yang di bopong oleh sebagian anak anak yang menyaksikan perkelahian itu.

Sungguh herlina tidak menyangka lelaki yang beberapa hari dia musuhi itu telah menolong nya, dan kini dia pun harus terluka karena perkelahian itu.

Desy terlihat berlari menuju herlina yang menangis tergugu menyaksikan alex di bawa oleh mobil pak anwar menuju rumah sakit terdekat.

"Apa yang terjadi lin?, apa yang yang terjadi pada alex  ?! ", desy merangkul sahabatnya yang terlihat begitu shock karena kejadian itu.

flasback on

Sebelumnya desy sudah di jemput oleh sodaranya tepatnya kakak sepupunya saat pulang sekolah tadi, namun karena ada salah seorang temannya yang mengabari kejadian ini desy akhirnya meminta sodara nya itu untuk memutar balik sepedahnya menuju sekolah kembali. 

"Desss.... Alex des! ", herlina malah semakin terisak dalam pelukan desy yang coba menenangkan nya dengan membawa herlina duduk di pos sekolah yang tidak terlalu jauh dari halte itu.

" Coba loe ceritakan lin kejadiannya, kenapa alex sampai terluka dan di bawa oleh p. Anwar ? ", cerocos desy yang tidak sabar ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya.

herlina menarik nafasnya dan mengeluarkan nya secara perlahan, mencoba menyetabilkan perasaan nya yang sungguh shock dengan kejadian yang baru saja di alaminya.

Setelah diam beberapa saat dan meminum air mineral yang di sodorkan security di pos penjagaan sekolahnya,herlina mulai bisa menguasai dirinya dan terlihat sedikit tenang, kemudian mulai bercerita

"Setelah loe pulang, seperti biasa gue nunggu kendaraan umum di halte, loe kan tau hari ini sopir gue gak bisa jemput karena harus jemput momy gue di bandara, nah belum juga gue dapat kendaraan umum, gue di datangi empat orang laki laki yang mirip preman di halte, awalnya gue bersikap tenang des, tapi lama lama mereka semakin kurang ajar goda dan coba menyentuh tubuh gue, hingga alex dan budi datang nolongin gue des dan...(hiiikss herlina kembali menangis mengingat keadaan alex)  mereka sampai berkelahi dengan para preman itu hanya untuk nyelametin gue des ",

 tangis herlina kembali pecah selesai menceritakan kronologi yang sebenarnya pada desy,desy yang melihat herlina yang begitu merasa bersalah ikut bersedih,

bagaimanapun herlina sempat membenci alex karena ke acuhannya atas kebaikan yang pernah herlina lakukan tapi sekarang herlina terlihat menyedihkan ditambah dari tadi herlina tidak dapat berhenti menangis.

"Des temani gue ke rumah sakit jika kamu sudah ada waktu, kita berangkat dari rumah gue pake sopir gue aja", herlina menatap desy dengan kesedihan yang mendalam di matanya, dan desy menyadari itu.herlina tidak menyadari betapa sekarang dia begitu mengkhawatirkan kondisi alex ckk, batin desy 

Desy segera menganggukkan kepalanya tanda setuju akan ajakkan herlina kepadanya.

Sementara di tempat lain

Budi terlihat di bantu petugas rumah sakit memindahkan tubuh alex yang bersimpah darah pada brangkar yang di sediakan petugas rumah sakit itu untuk memindahkan pasien dari dalam mobil.

Wajah pak anwar terlihat pias, menyaksikan seragam alex yang berubah warna menjadi merah darah karena rembesan darah yang tak henti keluar dari lukanya. Sesekali pak anwar terlihat mengusap wajahnya kasar saat menatap kondisi alex di depan nya.

Alex di pindahkan bersama sama di bantu oleh petugas rumah sakit dari dalam mobil pak anwar, lalu di bawa masuk ke ruang UGD untuk mendapatkan pertolongan,karena jumlah yang mengantar alex lebih dari satu petugas menyarankan mereka menunggu di luar ruang UGD agar tidak mengganggu pasien lain yang masih berada di ruang itu.