Baim adalah seorang mahasiswa jurusan sastra yang bercita-cita menjadi penulis novel. Dia selalu bermimpi menemukan cinta sejatinya di kampus, tetapi nasib berkata lain. Suatu hari, dia tanpa sengaja menabrak seorang cewek yang ternyata adalah ketua osis dan juga anak dari rektor kampusnya. Cewek itu bernama Nadya, dan dia terkenal sebagai cewek galak yang tidak pernah tersenyum. Baim merasa bersalah dan ingin meminta maaf, tetapi Nadya malah marah-marah dan mengancamnya. Sejak saat itu, Baim menjadi sasaran amukan Nadya yang selalu mencari-cari kesalahan dan memperlakukannya dengan kasar. Namun, di balik sikap galaknya, Nadya sebenarnya menyimpan rahasia yang membuatnya trauma dan kesepian. Apakah Baim bisa menembus tembok dingin yang dibangun Nadya? Apakah Baim bisa membuat Nadya tersenyum dan jatuh cinta padanya? Ikuti kisah lucu dan romantis mereka dalam novel ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nafaskreatif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Tanda tanya
Dosen Liminho mengakhiri jam pelajarannya dengan kata-kata misterius, "Bercita-citalah setinggi langit dan bermimpilah, karena itu adalah hak setiap manusia. Tapi jangan sampai mimpi Anda terlalu aneh."
"Saat jam pelajaran selesai, misalnya ingin makan pisang di atas pohon. Itu kan sama saja dengan mencari masalah. Nanti pisangnya malah direbut oleh orang lain atau lebih parah lagi, diambil oleh monyet. Mendingan simpan saja pisang Anda di kulkas, lalu nikmati sambil nonton anime yang kawaii. Itu baru mimpi yang sugoi dan bisa bikin senang," tambah Dosen Liminho, membuat kelas tertawa.
Nadya: dengan nada heran dan tertawa khasnya Seperti Baim Qi....Qi..Qi...."bapak tidak bisa berhenti bercandanya pak"
Baim menjawab, "Saya kirain ingin memberikan motivasi, Pak."
Dosen Liminho dengan tegas, "Baik semuanya pulang ya."
Saat Baim dan nadya masi berjalan di tengah kampus.
Baim dan Nadya, teringat tugas kerja kelompok dari Dosen Faisal. Baim menyadari, "Nadya, bentar, kok tugasnya dari Pak Faisal itu bukannya senam aerobik, tugas anak kelas 2 smp ya kan, dan kita sudah hafal."
Nadya setuju, "Eh, iya ya, lo, benar."
Baim memperhatikan, "Btw, Pak Faisal juga kan ngajar olahraga besok, tapi kenapa buat Minggu depan ya?
Nadya tersenyum, "Lah, benar juga lo, lapet. Qi...Qi..Qi.... Kita tanya Dosen Faisal kalau masih ada."
Baim setuju, "Oke." Mereka menuju ke ruangan Dosen Faisal, yang ternyata masih ada.
Nadya bertanya, "Pak, apa boleh kita masuk?"
Dosen Faisal dengan santai, "Silahkan, ada apa kalian berdua kemari?"
Baim, penasaran, "Pak, bukankah senam aerobik itu tugas untuk anak kelas 2 smp ya Pak?"
Dosen Faisal, spontan, "Tugas kalian belajar dan jangan banyak komen dah, gi pulang, kirain ada apa!"
Keduanya pulang dengan rasa penasaran.
Nadya, sambil berjalan bersama Baim, menyindir, "Baim, bareng dong bero, kan lo katanya bawa helikopter. Qi....Qi....Qi."
Baim tertawa, "Masi dianggap serius aja, lo."
Nadya tersenyum, "Yaudah, biasa gw mau ambil motor Vario pink gw di parkiran." Mereka berpisah.
Baim, yang sudah janji datang kerja kelompok senam aerobik, tiba di rumah temannya. Baim bercerita tentang dia dan nadya yang protes ke pak Faisal, dan temannya santai, "Yaudah, biarin aja."
Baim bertanya, "Sudah sampai mana kalian latihannya? Apa sudah ada yang belajar cara menyampaikan atau mengajar senam aerobik?"
Teman Baim menjawab, "Belum, kita pada ngopi dulu nungguin lo."
Baim heran, "Dah jam berapa ini, kirain sudah ada yang latihan cara menyampaikan senam aerobik."
Teman lain mengaku bingung, "Belum faham maksudnya Pak Faisal, Baim."
Baim memberi tahu, "Gini, kita nih, 4 orang gantian praktikkan senam aerobik, dan ada yang jelasin bagaimana gerakan serta apa itu senam aerobik. Kita disuruh seperti mengajar."
Teman Baim mengomentari, "Baim, pantes lo dimarahin Pak Faisal."
Baim bertanya, "Apa?"
Teman mengejek, "Ya lah, memangnya waktu kelas 2 SMP kita tampilkan senam aerobik, disuruh sambil mengajar."
Baim tersadar, "Oh iya ya.
Teman-temannya heran, "Baim, Baim, gimana sih lo?"
Lalu Mereka memulai latihan dengan canggung namun penuh semangat. Baim mencoba memimpin gerakan pertama, diikuti oleh teman-temannya. Terdengar tawa dan candaan saat mereka belajar gerakan yang mungkin terlihat sederhana namun memerlukan sinkronisasi.
Tiba saatnya teman Baim untuk menjelaskan. "Jadi, gerakan ini adalah bagian dari senam aerobik. Kita harus menjaga ritme dan koordinasi tubuh. Ingat, ekspresikan semangat dan keceriaan!"
Latihan berlanjut dengan penuh semangat, meskipun terkadang ada tawa dan kesalahan kecil. Mereka saling memberi dukungan dan berusaha memahami. Saksikan terus bagaimana perjalanan hidup Baim dan nadya yang semakin dekat lagi momen percintaan mereka akan di mulai atau Masi jauh.
lucu lucu ai-nya /Chuckle/