NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bayu. Seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang berkuliah di Universitas ternama yang ada di Indonesia meninggal setelah kejatuhan pohon besar yang tersambar petir saat dia pulang dari kerja paruh waktunya.



Dia kira dirinya sudah benar-benar mati. namun alangkah terkejutnya dirinya saat menyadari jika dia belum mati dan kembali terlahir di tubuh seorang bocah berusia 10 tahun yang namanya sama dengan dirinya yaitu Bayu. parahnya lagi dia terlempar sangat jauh di tahun 1980. Anehnya Dia memiliki ingatannya di kehidupan sebelumnya di tahun 2025. berdasarkan ingatan Itu Bayu mulai menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat. jika di kehidupan sebelumnya dirinya sangat kesulitan mencari uang di kehidupan ini dia bersumpah akan berusaha menjadi orang kaya dan berdiri di puncak.

Hanya dengan menjadi kaya baru bisa berkecukupan!

Hanya dengan menjadi kaya batu bisa membeli apapun yang diinginkan!

Hanya dengan menjadi kaya aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Jeritan Hati Rakyat Yang Terabaikan.

Bab 31. Jeritan Hati Rakyat Yang Terabaikan.

Waktu demi waktu terus berjalan, hari demi hari terus terlewati. Tak terasa, sudah tiga bulan Bayu berada di Kota Surabaya.

Kehidupan ekonominya menjadi semakin baik. Uang tabungannya juga sudah lumayan. Penjualan telur gulung berjalan dengan lancar. Saat ini bahkan laba bersihnya mencapai Rp5.299.560.

Sungguh angka yang sangat fantastis di tahun 1980-an. Padahal, dia hanya berjualan telur gulung, dan itu pun dititipkan di kantin sekolah.

Siapa sangka dari nilai Rp28 per tusuk, dalam 90 hari bisa terkumpul uang sejumlah lima juta lebih.

Tapi itulah keajaiban berdagang.

Saat ini, Bayu tinggal di rumah kontrakannya bersama Malik dan juga Sindy. Tiga bulan yang lalu, berdasarkan informasi dari Pak Tarjo, akhirnya Bayu berhasil menemui seseorang yang mengontrakkan rumahnya dengan harga yang cukup terjangkau.

Nama pengelola kontrakannya, Bu Susanti. Orangnya masih muda, mungkin umurnya sekitar 30 tahunan. Bagi jiwa Bayu yang berusia 23 tahun, umur segitu bisa dibilang masih muda. Orangnya sangat baik, ramah, dan juga mudah diajak untuk bernegosiasi.

Rumah kontrakan atau sewa lumayan lengkap. Ada 3 kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan sudah lengkap dengan listrik. Jadi, tempat itu sangat nyaman untuk ditempati. Tapi harganya bisa dibilang lumayan mahal, yaitu Rp84.000 per bulan.

Ya, kalau di mata orang lain, harga itu memang mahal. Tapi kalau di mata Bayu, itu bisa dibilang cukup terjangkau. Lagipula, harga itu setara dengan satu hari penjualan telur gulung.

Dan tepat pada hari ini, Bayu ingin membayar sewa kontrakannya selama setahun penuh agar lebih nyaman.

Jadi, sisa uang yang harus Bayu bayarkan sekitar Rp916.000. Jadi, jika dijumlahkan, total keseluruhan adalah satu juta rupiah.

Awalnya, Malik menolak untuk tinggal bersama Bayu. Tapi setelah dibujuk berulang kali dan Bayu bilang ini juga demi kebaikan Sindy agar ia mendapatkan tempat yang nyaman dan aman, akhirnya Malik pun menyetujuinya. Bayu juga memberikan usulannya.

"Tenang saja, Lik. Kalau alasan kamu berat meninggalkan rumah kamu dengan alasan nanti rumahmu yang menempatinya siapa, kamu kan bisa pulang setiap dua hari sekali untuk membersihkannya agar tetap rapi dan enggak berdebu."

Mendengar itu, Malik pun hanya menganggukkan kepalanya. Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Bayu semuanya masuk akal. Rumah yang ia tinggali memang sudah tidak layak huni, lagipula itu adalah rumah warisan orang tuanya. Jika seandainya saja beberapa tahun yang lalu tidak terjadi gempa, mungkin saat ini kondisi rumahnya masih utuh. Tapi ya sudahlah. Masalah bencana alam, mana mungkin manusia punya hak untuk mengatur Sang Pemilik alam itu sendiri.

Singkat cerita, akhirnya mereka bertiga pun tinggal bersama. Dari usaha telur gulung ini juga Bayu akhirnya memasukkan Sindy ke sekolah SD.

Bahkan sekarang, Malik juga ikut membantu Bayu mengantarkan telur gulung itu ke sekolah-sekolah lainnya sehingga pekerjaannya menjadi lebih cepat.

Melihat Sindy memakai seragam putih merah dan terlihat sangat cantik, Malik sangat bahagia. Dan tak tahu harus bagaimana berterima kasih kepada Bayu. Jika itu menunggu uang yang ia kumpulkan, entah berapa lama uang itu sendiri akan terkumpul, sementara kerjaannya saja masih tidak jelas.

"Bay, aku gak tahu harus ngomong apa lagi ke kamu. Tapi yang jelas, aku sangat berterima kasih, dan hutang budi ini akan aku ingat untuk selamanya," ucap Malik kala itu.

Mendengar itu, Bayu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata,

"Kamu ini bicara apa sih, Lik, Lik!

Bagaimanapun, Sindy itu sudah aku anggap sebagai adikku sendiri, dan kau, sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri. Kalian berdua sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri di sini. Jadi, tidak perlu ada yang namanya balas budi atau apalah. Untuk saling tolong-menolong bagi sebuah keluarga, semua itu sah-sah saja."

Seketika mata Malik langsung berkaca-kaca saat mendengar jawaban Bayu. Bertemu dengan orang seperti Bayu adalah keberuntungan baginya dan juga adiknya.

Harus Malik akui dengan jujur, setelah hidup bersama Bayu, bukan hanya pakaian, akan tetapi makanan, tempat tinggal, tempat tidur, kebutuhan sehari-hari, semuanya berubah menjadi jauh lebih baik.

Malik masih meneruskan kebiasaannya, yaitu mengamen, dan Bayu juga tidak melarangnya. Karena semua orang bebas menentukan jalan mereka masing-masing. Jika ingin merubah kehidupan atau ekonomi mereka, saat ini Bayu sendiri juga belum memiliki pekerjaan yang bisa dibilang membutuhkan banyak bantuan. Dan jika misalnya ia ingin mendirikan usaha jasa pengantaran barang, semuanya membutuhkan modal yang sangat besar. Dan saat ini, modal itu masih belum terkumpul.

Lagi-lagi, ini adalah era 1984, di mana perekonomian masyarakat mulai mengalami kesusahan. Kebutuhan pokok mulai naik. Jadi, masyarakat benar-benar harus berhemat.

Untung saja, meskipun semua bahan naik, akan tetapi uang saku anak-anak sekolah tetap utuh. Jadi, usaha Bayu ini tetap berjalan dengan eksis.

Fakta yang cukup mengejutkan lagi adalah 1984 benar-benar tahun di mana negara Indonesia berada di titik terendah jika membicarakan tentang hak asasi manusia.

Pemerintah fokus pada pembangunan Orde Baru, namun mengabaikan masalah kemanusiaan. Terutama jika ada tindakan kekerasan ataupun kasus-kasus seperti perundungan di sekolah dan sebagainya, para guru sendiri bahkan cenderung mencari aman dan hanya menegur dengan sifatnya yang formalitas saja.

Apalagi jika pelaku perundungan itu adalah anak orang kaya atau anak berpengaruh. Sudah dipastikan anak tersebut tidak akan mendapatkan hukuman apa pun meskipun mereka tahu dia berbuat semena-mena.

Pada tahun ini, pemerintah sama sekali belum memperhatikan atau belum menyadari keseriusan dari masalah perundungan dan kekerasan di lingkungan masyarakat.

Ya, mungkin pikiran mereka masih terlalu terbawa suasana pada masa penjajahan, di mana kekerasan selalu mereka lihat setiap hari, sehingga itu terpatri di dalam benak mereka.

Hingga akhirnya membentuk sebuah pemikiran:

"Di dunia ini, yang kuatlah yang bertahan. Jika kamu lemah, kamu hanya bisa menerima nasib."

Era 1984 bisa dikatakan adalah sejarah kelam di balik kemegahan Orde Baru.

Bukan hanya kasus perundungan atau pun semacamnya yang paling berbahaya. Akan tetapi, premanisme dan juga geng geng kecil yang terbentuk di jalanan-jalanan juga sangat berbahaya. Mereka sering kali, bahkan setiap hari selalu menarik biaya keamanan, apabila tidak dituruti, mereka akan marah dan main tangan.

Tidak segan-segan, mereka melakukan kekerasan seperti memukul, menghancurkan fasilitas umum, dan yang paling parah adalah mereka tidak memandang usia.

Ada hal yang lebih parah lagi, yaitu tawuran antara anak STM. Pada tahun itu, tawuran antar anak STM sangat parah. Dan tempat yang menjadi lokasi tawuran itu pasti akan hancur lebur. Entah itu sepeda motor, sepeda ontel, meja warung, rumah, semuanya menjadi sasaran. Semuanya hancur lebur tanpa adanya pertanggungjawaban.

Padahal jika dipikir-pikir, semua itu adalah mata pencaharian mereka.

Ada sebuah tragedi yang cukup menyayat hati.

Hari ini adalah hari Kamis. Tepatnya pada tanggal 12 Februari 1984. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari tanggal itu. Hanya saja terjadi sebuah peristiwa yang bisa dibilang cukup meresahkan warga, yaitu perkelahian brutal antar anak STM melawan sekolah STM lainnya.

Ada ibu-ibu penjual nasi pecel yang kebetulan adalah langganan Bayu, baru saja memasak makanan dengan modal yang sudah pas-pasan.

Karena semua bahan naik, jadi ia harus berhemat. Namun karena usaha satu-satunya adalah warung nasi pecelnya, bagaimanapun ia harus tetap buka warung, berharap dagangannya hari itu akan habis dan dapat menyimpan hasil jualannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun, naasnya pada hari itu ada pertarungan anak STM yang mana pertarungan itu begitu brutal.

Lokasinya memang tidak dekat dengan warung Ibu itu. Di perempatan jalan yang pada hari itu kebetulan agak sepi.

Namun karena mereka datang berbondong-bondong dari dua kubu, saat bentrokan terjadi, situasi menjadi lebih kacau.

Hingga pada puncaknya, mereka menjadi liar dan menghancurkan apapun yang mereka lihat.

Saat itu Bayu baru saja mengantarkan telur gulungnya ke beberapa sekolah SMP. Lalu mendengar keributan dari orang-orang jika ada tawuran antar anak STM yang sangat brutal.

Karena penasaran Bayu pun akhirnya melihat dari kejauhan. Dan benar saja ternyata benar-benar sangat kacau. Yang Bayu lihat bukanlah para pelajar lagi, akan tetapi calon para kriminal dengan semangat mengayunkan senjata mereka masing-masing.

Ada yang membawa tongkat besi ada yang membawa pisau, ada yang membawa sabit, golok, ada yang membawa rantai sepeda yang dililit di tangan kemudian dibuat menjadi cambuk.

Situasi saat itu sangat kacau. Dengan kondisi seperti itu tidak heran apabila ada yang terbunuh.

"Lalu dimana pihak kepolisian?"

Jawabannya, tidak ada.

Kenapa Bayu berpikir demikian, karena pada saat bentrokan berlangsung memang tidak ada yang melerai.

Apa tanggapan pemerintah terhadap situasi yang sangat anarki yang sangat meresahkan masyarakat ini?

Jawabannya, tidak ada.

Pemandangan yang sangat miris sekaligus fakta yang sangat menyakitkan.

Dengan mata kepalanya sendiri Bayu bisa melihat sebuah warung makan nasi pecel.

Warungnya hancur, kaca pecah, meja, kursi, semuanya patah, makanan berserakan, piring-piring pecah berhamburan.

Para anak STM itu menyebar membuat kekacauan dan menghancurkan segalanya.

Sementara setelah selesai tawuran, anak-anak STM itu pergi begitu saja tanpa rasa bersalah.

Ibu-ibu yang memiliki warung itu hanya bisa menatap nanar kepada tempat usahanya yang kini telah hancur. Padahal uangnya telah habis dan dia tidak tahu bagaimana besok harus mencari nafkah.

Ibu itu hanya bisa terduduk lemas sambil menatap warungnya yang hancur dengan air mata berlinang penuh dengan kesedihan.

Bayu yang menatap itu hanya bisa mengepalkan tangannya dan menatap sekeliling. Dan ternyata, bukan hanya warung ibu itu yang hancur, tapi warung-warung kecil lainnya juga sama.

Bahkan yang lebih parah lagi, ada beberapa sepeda motor yang terbakar dengan hebat. Salah satu sang pemilik hanya bisa menangis dengan histeris saat melihat motornya terbakar. Padahal motor itu baru ia beli dua bulan lalu.

"Ya Allah! Itu adalah motor yang baru aku beli dua bulan yang lalu. Demi memberi motor itu, aku menabung hampir tiga tahun."

Pria itu meluapkan kesedihan dan rasa frustrasinya sambil menangis, menatap kobaran api yang terus membakar sepeda motornya.

Pada saat itulah, Bayu berpikir dan mulai bertanya-tanya. Di mana keadilan di dunia ini?

Di mana pemerintah saat rakyat menjerit dan membutuhkan uluran tangan?

"Apakah mata mereka buta?"

1
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nur Janah
aku pikir Bayu nggak akan bisa menang lawan Iwan kancil ini, gimana dg ketua gengnya Surabaya Utara??
Pakde
lanjut thor
ahox
ada typo dikit thor.
terus berkarya.
Nur Janah
udah aku kasih vote Thor biar makin semangat up
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: terima kasih atas dukungannya 😊 semoga menikmati bacaan yang masih dengan segala kekurangan ini.
dukungan dari kalian semua akan membuat author semakin bersemangat untuk membuat karya ini menjadi lebih lagi.
total 1 replies
Nur Janah
kalo satu lawan satu aku yakin Bayu masih menang,tapi kalo di keroyok aku nggak yakin Bayu bisa menang.pake strategi yg bener" nggak bisa di tebak lawan Bay,
Nur Janah
jangan-jangan ini pengalaman pribadi ya Thor😁😁
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: pengalaman pribadi gimana maksudnya 😂
total 1 replies
Leddy Sohar
Yes keren wawasan othor sungguh luar biasa, jadi sampai terbawa arus suasana tempo dulu.....
Bagaskara Manjer Kawuryan
mantabz neh
Pakde
lanjut thor
Nur Janah
makasih Thor udah up banyak hari ini 🥰
Nur Janah
emang sengaja Bayu memancing di air yg keruh😂😂
Nur Janah
nggak nyangka Bayu sampe nekat buat sarung tangan ky gitu
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut thor
Nur Janah
wiiiiiihhhh... makasih Thor udah up 2 bab love you sekebon🥰🥰
Nur Janah
pak Tarjo orang baik pasti di kasih apalagi Bayu jujur
Nur Janah
saat aku SMP tiap hari lauk telur terus sampe bosen mungkin th 9an
®agiel
karya tulis yang beneran menarik & gak bosen di baca, meskipun akhirnya harus sabar stop di bab 26, untuk bab selanjutnya jangan kalamaan up date ya Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!