Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makanan enak
Shui pulang dengan membawa bahan belanjaan yang cukup banyak. Untuk itu dia menyewa kereta untuk sampai kerumah .
Feng Yin yang tadinya bersantai di ruang depan langsung membantu. Ruang tamu dan juga dapur telah selesai ia bersihkan
" Biar saya saja nona ," kata Shui dengan gugup . Tidak menyangka jika sang majikan akan membantunya.
" Kamu bawa yang lain saja . Biar ini saya yang bawa."
Setelah mengatakan itu , Feng Yin langsung kedapur. Dia tidak memperdulikan shui yang terbengong.
Setibanya di dapur , Feng Yin langsung membongkar isi bungkusan . Dia sangat puas dengan hasil kerja Shui .
" Kok nona malah ninggalin saya di depan , sih ?" gerutu Shui saat dirinya sudah tiba di dapur .
" Siapa suruh bengong?"
" ..."
" Sekarang kamu siapkan api . Bisa kan ?"
" Kalau hanya menyalakan api , saya bisa nona ," jawab Shui dengan yakin .
" Lakukan!"
Shui mengambil kayu bakar yang ada di belakang dapur. Kemudian membawanya ke depan tungku . Di atas tungku sudah ada periuk
Feng Yin mencuci beras terlebih dahulu . Kemudian memasukkannya kedalam periuk. Setelah itu memotong daging ayam menjadi beberapa bagian sebelum di cuci .
Feng Yin ingin membuat ayam krispi , tumis kangkung dan juga ayam lada hitam .
Sebenarnya Feng Yin ingin membuat ayam teriyaki . Sehubungan bumbu yang dibeli oleh shui tidak lengkap , Feng yin memutuskan untuk membuat ayam goreng krispi .
Di dalam dapur itu tidak hanya ada satu tungku . Jadi bisa masak nasi sekaligus lauknya.
" Panaskan minyak shui !"
" Dimana nona ?"
" Letak wajan diatas tunggu itu, kemudian taruh minyak kedalamnya. Tunggu sampai panas ," kata Feng Yin memberi penjelasan.
" Baik nona ."
" Sekarang kamu siangi sayurnya ...nanti kita tumis setelah ayam ini selesai dimasak ."
" Memangnya ayamnya mau dimasak apa nona ?"
" Ayam krispi ."
" Ayam krispi ?"
" kamu lihat saja nanti," jawab Feng Ying tanpa menoleh ke arahnya.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka. Mereka sibuk masing-masing .
Shui sungguh tidak sabar untuk segera menyicipi makanan di depannya. Baunya sungguh membuat orang lapar .
" Sudah selesai semuanya. Sekarang kita bawa ke depan !"
" Baik," jawab Shui tanpa membantah.
Tanpa disuruh , Shui kembali makan bersama Feng Yin . Dia tidak menyangka , jika masakan majikannya sangat enak . Seumur hidup baru kali ini dia makan seenak ini .
" Kenapa ?" tanya Feng yyin.
Dia bisa lihat jika Shui memakan makanannya dengan berkaca-kaca. Sesekali dia juga melirik kearahnya.
" Shui tidak menyangka jika nona i bisa masak makanan seenak ini. Baru kali ini saya makan enak seperti ini nona ," jawab Shui dengan jujur .
" Mulutmu manisnya ," cibir Feng Yin sambil melanjutkan makan .
" Saya tidak bohong nona ."
" ha ha ha iya iya aku percaya. Jangan lupa setelah ini kita lanjut bersih-bersih lagi !"
" Siap !"
Sedangkan di kediaman jenderal Feng suasana menjadi sunyi . Tidak ada lagi keributan yang biasanya dilakukan oleh Feng Yin .
Nyonya Feng masih bersedih dengan kepergian putrinya . Matanya nampak sembab karena tidak berhenti menangis . Jenderal Feng yang melihat hal itu merasa bersalah.
" Ada apa lagi sayang ... kenapa mukanya kusut begitu ?" tanya Jenderal Feng sepulangnya dari bekerja.
" Apakah anda tidak ingin menjemput putri kita . Kasihan dia hanya sendiri bersama pelayannya," jawab Aileen nama ibu dari Feng Yin .
" Kamu tahu betapa keras kepalanya putri kita kan . Mungkin dengan begini dia akan sadar bahwa selama ini meskipun kita kurang berinteraksi dengannya tetapi dia tidak pernah kekurangan . Dia pasti akan pulang jika sudah tidak kuat berada di luar ."
" Kalau dia tidak pulang ?"
" Bukankah putri kita itu manja . Dia tidak akan suka tinggal di kediaman mendiang ayah . Rumah itu besar dan kondisinya sangat tidak layak untuk ditinggali .Pasti sebentar lagi dia kembali kesini ."
" Apakah anda memberinya pengawal ?"
" Saya hanya menempatkan beberapa pengawal bayangan di belakangnya."
" Bagaimana keadaannya?"
" Dia belum keluar dari rumah sama sekali , tetapi pelayanannya. beberapa kali keluar untuk membeli makanan. Mungkin dia masih sedih dengan pemutusan pertunangannya."
" Seharusnya aku sebagai ibu bisa membujuknya," ucap Aileen dengan lirih .
Tok tok tok tok
" Ibu !" teriak gadis kecil dari balik pintu kamar mereka .
Begitu mendengar suara nyaring itu keduanya langsung tersenyum. Aileen menyeka air matanya kemudian beranjak untuk membuka pintu buat putri kecilnya.
" Wah putri kecil ibu sudah bangun ... ada apa nih !"
" Ying'er lapar, " jawab Feng Ying dengan memasang wajah imutnya. Membuat siapapun tidak bisa nolak keinginannya.
" Baiklah... mari kita lihat apakah bibi sudah selesai masak apa belum. Apakah ayah mau ikut dengan kami ?" ajak Aileen sambil menggandeng tangan kecil putrinya.
" Tentu saja ... ayah juga lapar ."
" Mari kita ke ruang makan !"
" Ayo ayah !"
" Iya sayang ," jawab jenderal Feng dengan lembut .
Dia menyambut uluran tangan mungil putrinya dengan senang hati . Dan mereka bertiga pergi ke ruang makan sambil berpegangan tangan .
" Lihat lah ... andai nona Feng Yin mendapatkan perlakuan seperti itu juga mungkin dia tidak akan menjadi arogan seperti saat ini ," ucap salah satu pelayan senior di kediaman jenderal Feng.
" Tetapi sekarang kita bebas dari kemarahannya . Andai nona Feng Yin ada disini dan melihat pemandangan itu pasti dia akan meluapkan kemarahannya pada shui . Kasihan pelayan itu . Sekarang dia malah ikut dengan nona Feng Yin... Kasihan ," jawab pelayan lain yang berdiri di sampingnya. Mereka berdua menatap kepergian jenderal Feng sampai tidak terlihat .
" Kok kita malah ngobrol sih , masih banyak yang belum kita bersihkan ."
" Kenapa bibi mengingatkan sih ... jadi malas kan."
" Jangan malas.... ayo kembali bekerja!"
" Oke !!!"