Elwin Jenaro Redman seorang pria yang berusia 30tahun, namun kehidupannya begitu sangat menyedihkan sekali.
Elwin dinyatakan mengidap penyakit Autisme sehingga membuat dirinya diasingkan oleh kedua orang tuanya.
Walaupun dia memiliki wajah yang begitu tampan namun karena penyakitnya itu membuat kedua orang tuanya mengurungnya terus didalam kamar, dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar itu apa lagi untuk berkumpul dengan mereka.
Dia adalah putra satu-satunya dari pasangan Danu dan Agita, akan tetapi mereka mengatakan dia adalah hanyalah beban hidup.
Namun disuatu ketika, Danu memaksa putranya untuk menikahi salah satu gadis dari sahabatnya gadis itu bernama Rissa Amanda Soraya dia berusia 25tahun memiliki wajah yang begitu cantik dan hati yang lembut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Bahagia
Saat ini Rissa sudah dipindahkan tepat diruang VIP, dimana Elwin yang sedari tadi tidak ingin melepaskan tangannya dari tangannya Rissa.
Dia begitu tampak masih belum percaya bahwa dirinya akan menjadi seorang Ayah dengan kondisinya sekarang.
Elwin menatap wajahnya Rissa dengan begitu lekat sekali sehingga membuat Risaa bertanya kepadanya.
" Mengapa menatapku seperti itu hm?" tanya Rissa dengan nada lembutnya
" A-aku hanya tidak menyangka akan menjadi s-seorang Ayah" jawab Elwin membuat Rissa terkejut
" Sebentar" ucap Rissa membuat Elwin bingung" Sepertinya kamu tidak lagi berbicara seperti orang gagap?" sambung Rissa
Farrel dan Ferry yang mendengar ucapannya Rissa kini mereka mendekat kearah Risss dan Elwin.
" Kamu sudah mendengar sendirkan?" ucap Farrel kepada Rissa
Rissa menganggukkan kepalanya.
" Sejak kapan dia berbicara seperti kita ini?" tanya Rissa
" Kayaknya saat kamu masuk ruang tindakkan tadi deh" melainkan Ferry yang menjawabnya
Rissa menatap kembali kewajahnya Elwin dengan begitu lekat sekali, sedangkan Elwin sangat bingung saat Rissa menatapnya.
" Coba panggil namaku" ucap Rissa kepada Elwin
Elwin menganggukkan kepalanya dan mencoba memanggil Rissa.
" Rissa" panggil Elwin
Seketika Rissa bangun dari tidurnya sangking bahagianya mendengar Elwin tidak lagi seperti orang gagap saat berbicara. Akan tetapi tiba-tiba juga Rissa merasakan kepalanya begitu sangat pusing sekali.
" Argh, argh" meringisnya Rissa sambil memegangi kepalanya
Dengan cepatnya Farrel dan Ferry mendekat kearah Rissa sambil membawanya kembali untuk rebahan.
" Sudah tau belum sehat ngapain kamu bangun-bangun?" protesnya Farrel
" Itu, Rissa sangat bahagia sekali saat Elwin berbicaranya tidak gagap lagi"
" Bahagia ya bahagia, tetapi ingat-ingat juga dong bahwa kamu masih belum bisa bangun" sahut Ferry
" Iya iya maaf kak, Rissa tadi reflek sekali"
Sedangkan Elwin, dia hanya memasang wajah kebingungan tidak mengerti sebenarnya apa yang sudah mereka bahas dari tadi.
" Rissa, ada sesuatu yang ingin kakak bicarakan kepadamu" ucap Farrel kepada Rissa
" Apa yang ingin kakak bicarakan?" tanya Rissa
" Ini soal Elwin"
Seketika Rissa langsung memasang wajah yang panik saat Farrel mengatakan tentang Elwin.
" A-apa yang terjadi kepadanya kak?" tanya Rissa dengan paniknya
" Kamu tenang dulu, tidak perlu panik begitu"
" Katakan sekarang juga kak, apa yang sebenarnya terjadi kepada Elwin"
Farrel hanya menghelakan nafasnya saja, rasanya seperti aneh padahal tidak ada terjadi sesuatu kepada Elwin.
" Begini, mumpung kita ada dirumah sakit, apa kamu tidak ingin mencoba membawa Elwin untuk pergi kontrol kembali agar mengetahui perkembangannya bagaimana?"
Rissa terdiam, dia juga tidak ada kepikiran kesana selama bersama Elwin memang Rissa tidak ada membawa Elwin kembali kontrol.
Terakhir Elwin minum obat waktu usia pernikahan mereka satu minggu.
" Bagaimana Rissa?" tanya Farrel memastikannya
" Tapi Rissa masih belum bisa untuk menemaninya kak, lihat saja kondisi Rissa bagaimana"
" Biarkan kakak yang membawanya, kamu sama Ferry disini"
Rissa menatap kearah Elwin, sebenarnya dia ingin tau bagaimana perubahannya yang ada pada Elwin. Tetapi kondisinya masih lemah.
" Baiklah kak, Rissa juga ingin tau bagaimana perubahannya Elwin selama bersama Rissa. Kemarin obatnya juga habis tapi dia baik-baik saja tidak mengamuk"
" Kamu benar, mungkin selama bersamamu Elwin mengerti tentang arti kehidupan bersama makanya kakak berencana untuk membawanya kontrol kembali"
Rissa menganggukkan kepalanya, lalu dia menatap kearah Elwin dan harus mengatakannya.
" Elwin, nanti kamu kembali kontrol bersama Kak Farrel ya" ucap Rissa dengan nada lembutnya
Elwin menggelengkan kepalanya, hal itu membuat mereka bertiga saling bertatapan.
" Kenapa kamu tidak mau?" melainkan Ferry membuka suaranya
" Aku ingin bersama Rissa" jawab Elwin dengan cepatnya
" Elwin, kamu harus lihat kondisi Rissa saat ini sedang lemah, apa kamu tidak ingat apa yang dikatakan oleh Dokter Raina?"
Elwin menarik nafasnya begitu dalam sekali lalu dia menghembuskannya secara kasar.
" Ingat"
" Jika ingat, berarti kamu tidak inginkan membuat Rissa semakin tambah parah jika dia menemanimu kontrol?"
Elwin menggelengkan kepalanya, Rissa begitu bahagia sekali melihat Elwin yang benar-benar sudah paham apapun dijelaskan oleh Farrel.
" Pergilah bersama Kak Farrel, aku disini bersama bayimu menunggu hasil dari kamu kontrol"
Elwin menganggukkan kepalanya, dia pun bangun dari duduknya lalu tidak lupa mencium kening serta bibirnya Rissa.
Dimana Farrel dan Ferry merasa iri melihat keromantisan Rissa dan Elwin.
" Tolong ingat kami para jomblo disini" tegur Ferry
Rissa hanya terkekeh saat mendengarnya, namun Farrel hanya diam saja mereka sudah begitu lama sekali jomblo.
Terakhir mereka pacaran setelah lulus SMA, penyebab mereka putus waktu itu dimana cewek-cewek itu selingkuh.
Itulah mengapa mereka saat ini tidak ingin lagi pacaran, karena bagi mereka sangat ribet jika memiliki pasangan.
Apakah alwin tidak akan sembuh,,
Aku berharap elwin segera sembuh dan bisa menjaga risa dan anak2nya
Semangat thoorr
Oh yaa jangan lama2 up nyaa thorr 😂✌🏻