NovelToon NovelToon
CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nelki

- 𝗨𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗛𝗮𝗿𝗶 -

Ria merupakan seorang mahasiswi yang dulunya pernah memiliki kedekatan dengan seorang pria bernama Ryan di dunia maya. Hubungan mereka awalnya mulus dan baik-baik saja, tapi tanpa ada tanda-tanda keretakan berakhir dengan menghilang satu sama lain. Sampai Ryan menghubungi kembali dan ingin memulai hubungan yang nyata.
Akankah Ria menerima atau menolaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Bilang Calon Suami?

Menjelang tengah malam hari terasa sunyi, cocok untuk belajar karena bisa fokus. Aku begadang mempelajari materi untuk ujian besok. Meskipun, sebelumnya aku sudah memberitahu Ryan untuk tidak menghubungiku, tapi nyatanya dia tidak bisa menahan diri lagi. Malam-malam seperti ini saat aku mulai fokus dengan materi yang ku baca, tiba-tiba saja dia mengirimi foto-foto pas kita jalan-jalan. Awalnya cuma aku liat aja, tapi begitu dia kirim foto struk tagihan makanan di tempat aku makan siang tadi. Aku kaget sekaligus kesal. Ya, aku nggak nyangka orang itu dia. Kalo gitu kan ga usaha pake samaran "Calon Suami" kan. Siang tadi temen sekelas udah ribut calon suaminya siapa itu yang bayar?

Aku yang terlalu kesal langsung memblokir nomor Ryan. Terlihat tulisan Ryan yang masih mengetik. Pesannya belum sempat dikirim sudah terlanjur diblokir. Aku memang memblokirnya, tapi dia malah ngechat lewat media sosial. Dulu pas awal kenalan di chat dia bilang ga punya akun medsos, bukan berarti sekarang ga punya. Nah, hal inilah yang aku ga tau karena aku ga tau akunnya, tapi dia tau nama akunku. Pesan itu memintaku untuk membuka blokiranya karena menurutnya lewat medsos ga nyaman katanya. Sungguh chat ini benar-benar harus ditanggapi dulu kalau mau terbebas dari gangguan.

Begitu aku membuka blokiran nomor Ryan dia segera meneleponku. Biasanya lebih banyak chat, tapi ini kok dia telepon. Sepanjang apa yang mau diomongin. Hadeh...

Aku mengangkat teleponnya, terdengar suara Ryan yang sedikit menahan tawa.

"Ngapain kamu nahan tawa? Percuma ditahan suaramu riuh banget."

"Maaf-maaf. Habisnya kamu tadi marah sih. Pasti gegara atas nama calon suami ya. Hahaha..."

"Iya ketawa aja terus ampe puas!" kataku dengan kesal.

"Oke maaf. Lagi belajar ya? Mau aku traktir ga?" tawarannya berkedok membujukku.

"Boleh, terserah mau beliin apa aja."

"Jangan terserah dong. Itu ga ada di daftar menu," keluh Ryan yang takut apa yang dibeli nanti malah salah dan kena marah lagi.

"Oke. Menunya ada apa aja tolong dicatet!"

"Kok malah nyuruh nyatet menu?"

"Maksudku tulis aja di chat nanti aku pilih."

"Iya, selera makanannya mau yang gimana?"

"Lah, itu tugasmu cari tau sendiri. Dulu kita pernah bahas soal selera makanan kan," ungkitku.

"Aku cuma tau kamu suka pedes aja. Kalo yang manis-manis biasanya pas kamu badmood."

"Tuh tau aku suka pedes. Cari aja yang pedes nanti aku pilih," kataku tetap memaksanya menyortir menu.

"Oke."

Sembari menunggu Ryan menyortir menu, aku melanjutkan membaca materi. Sepuluh menit berlalu, Ryan mulai mengirim daftar menunya. Aku tak perlu banyak berpikir setelah melihat kata bakso di opsi pertama.

✉️

Ria: Bakso aja yang jumbo dua porsi ya.

Ryan: Astaga cepet banget balesnya. Padahal aku barusan nyortir baru kirim ke kamu.

Ryan: Ini beneran dua porsi bakso jumbo? 🧐

Ria: Iya, soalnya kalo pesan antar biasanya porsinya dikit. Jadi dua ya biar puas.

Ryan: Terus minumnya apa?

Ria: Jeruk anget aja.

Ryan: Satu ato dua nih?

Ria: Satu aja nanti malah kembung kalo kebanyakan minum.

Ryan: Oke. Temenmu mau ga?

Ria: Bentar aku cek dulu dia tidur belum.

Aku meletakkan ponsel dan bergegas mengecek Fina. Aku mengetuk pintu kamarnya.

Tok... tok... tok...

Fina yang mendengar ketukan menyahut, "Siapa?"

"Ini aku Fin, Ria. Kamu laper ga ini aku ada yang traktir loh?"

"Boleh samain aja sama kamu," jawab Fina.

"Punyaku bakso jumbo dua porsi loh. Kamu mau itu juga."

"Iya ga papa."

"Minumnya apa?"

"Kamu apa?" tanyanya balik.

"Jeruk anget satu. Kamu mau samaan?"

"Jangan! aku es teh manis aja satu."

"Oke."

Aku kembali ke kamarku dan menghubungi Ryan kalau tambah dua porsi lagi untuk bakso jumbonya dan satu es teh manis. Ryan segera memesannya melalui aplikasi pesan antar. Tak lupa sebelumnya dia sudah minta alamat dan foto gerbang depan kostku. Aku pun lanjut belajar sambil nunggu bakso datang. Padahal tadi udah makan malem, tapi karena belajar jadi laper lagi. Kebetulan Ryan nawarin kan ga enak kalo ditolak apalagi perut minta diisi lagi.

...****************...

Ryan mengabari kalau pesanan sampai di depan gerbang. Aku belum sempat membalas pesannya karena takut bakso yang dianter malah diterima orang lewat yang ngaku-ngaku. Jujur ini karena pengalamanku pernah pesan makanan buat makan malam akunya baru keluar, tapi dapat notifikasi pesanan diterima. Pas ngehubungin kurirnya malah bilang tadi yang terima makanannya bilang "Iya" setelah ditanya sama kurirnya, "Atas nama Ria?" Begitulah ceritanya, untung kurirnya tanggung jawab beliin lagi meskipun aku harus sedikit merugi. Ya, karena aku harus bayar lagi gaes.

Aku membuka gerbang untuk menerima pesananku dan mengucapkan terima kasih pada kurirnya. Kurir itu pergi dan aku menutup gerbang. Aku kembali masuk ke kost. Ku buka bungkusan itu wah ada empat porsi bakso jumbo, satu jeruk anget,dan satu es teh manis. Oh ya, hampir lupa liat chat Ryan.

✉️

Ryan: Udah terima makanannya?

Ria: Udah. Makasih ya traktir ke dua untuk hari ini.

Ryan: Iya, sama-sama calon istri.

Ria: Ih... jangan bahas yang siang tadi napa. Masa aku harus panggil calon suami? Ngaco deh kamu tuh.

Ryan: Oke-oke udah malem. Makan aja dulu. Kalo udah ngantuk langsung tidur aja, tapi kalo mau lanjut belajarnya harus semangat ya. 😄

...****************...

Selesai makan, aku membuang sampah. Tempat sampahnya di luar kamar. Pas banget Fina juga buang sampah. Jadilah ngobrolin sedikit tentang Ryan.

"Ri, ini cowok yang kemarin itu kan?" tanyanya.

"Iya," jawabku sambil mengangguk.

"Eh, jangan-jangan yang traktir kita siang tadi juga dia?" tebak Fina.

"Iya, Fin. Jangan kasih tau yang laen ya please!" kataku memohon.

"Kenapa kan bagus udah punya calon suami?" komentar Fina lugas.

"Siapa bilang calon suami?" Aku tak setuju.

"Siang tadi atas nama calon suami," goda Fina.

"Ih... Fina..."

Fina langsung bergegas masuk ke kamarnya. Aku mendengus kesal. Lalu, kembali ke kamar. Niatnya mau lanjut belajar eh malah dapet gangguan dari temen sendiri. Sekarang itu kata "Calon Suami" masih terngiang di telingaku. Akibatnya aku jadi ga fokus dan memilih menyudahi belajarku.

Aku merebahkan tubuhku di atas kasur, menoleh ke arah jam dinding menunjukkan pukul satu dini hari. Huh, capek banget hari ini, eh kemarin ya kan dah lewat tengah malem dipenuhi dengan godaan. Semoga hari ini lancar kalo bisa jangan sampe ketemu, tapi kalo takdirnya bilang ketemu ya mau ga mau harus dijalani. Meskipun, berat tapi harus kuat.

Aku menarik selimutku, membungkus tubuhku agar hangat. Aku lupa kalau baru saja makan yang panas-panas jadi berkeringat. Terpaksa menyibak selimut. Lalu, menyalakan kipas angin. Huh sejuknya. Udah kenyang mau tidur malah overthinking tentang Ryan.

"Kok bisa ya dia beneran dateng ke hadapanku? Aku masih agak ga percaya gitu."

"Kira-kira dia bisa tahan ngejar aku berapa lama ya? Semisal di tengah jalan ada yang disuka mungkin juga langsung berbelok ngejar yang lain," kataku sedikit kecewa.

"Kalo ternyata dia bukan jodohku nih. Apa aku bisa ngelupain dia? Sementara dia udah dapet pengganti yang jadi takdir jodohnya."

Aku terus berkata-kata sendiri pada diriku. Sampai saat pikiranku paling negatif.

"Misal dia nikah sama cewek lain aku harus gimana? Apa aku juga dapet undangan? Apa aku wajib hadir menyaksikan ikatan pernikahan mereka?"

Hiks... hiks... hiks...

Aku tanpa sadar menangis sambil memejamkan mata. Untung saja isak tangisku lirih karena aku memeluk guling di sebelahku. Aku membenamkan kepalaku di sana. Sampai aku tertidur dengan sendirinya.

1
Alucard
Aku gak bisa tidur kalau belum baca next chapter, fix it thor! 🥴
ALISA<3
Gemesin banget! 😍
MindlessKilling
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!