NovelToon NovelToon
My Lovely Secretary

My Lovely Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Puput

"Kak, ayo menikah?" Vivi yang masih memakai seragam putih merah itu tiba-tiba mengajak Reynan menikah. Reynan yang sudah SMA itu hanya tersenyum dan menganggapnya bercanda.

Tapi setelah hari itu, Reynan sibuk kuliah di luar negri hingga S2, membuatnya tidak pernah bertemu lagi dengan Vivi.

Hingga 10 tahun telah berlalu, Vivi masih saja mengejar Reynan, bahkan dia rela menjadi sekretaris di perusahaan Reynan. Akankah dia bisa menaklukkan hati Reynan di saat Reynan sudah memiliki calon istri?
~~~
"Suatu saat nanti, kamu pasti akan merindukan masa kecil kamu, saat kamu terluka karena cinta..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

"Lena!" Reynan berusaha mengejar Lena dengan kursi rodanya tapi Lena semakin mempercepat langkah kakinya. "Lena!" panggil Reynan lagi. Dia tidak melihat ada anak tangga di depannya hingga membuatnya jatuh bersama kursi rodanya. Dia menyingkirkan kursi roda dengan tangannya lalu berusaha untuk bangun tapi tidak bisa.

"Kak Rey!" pekik Vivi saat melihat Reynan terjatuh. Ada seorang perawat yang membantu Reynan kembali duduk di kursi rodanya. "Kak Rey, kan aku sudah bilang tunggu aku sebentar dan jangan kemana-mana."

"Aku melihat Lena."

Vivi melihat arah pandang Reynan. Dia melihat seseorang yang berjalan cepat menuju tempat parkir. Ya, sepertinya itu memang Lena.

Vivi segera berlari mengejar Lena. Dia seolah bisa mengerti keinginan Reynan. Dia menghentikan langkahnya saat melihat Lena telah pergi mengendarai sepeda motornya.

Vivi memukul kepalanya sendiri karena merasa bodoh. Bisa-bisanya dia mengejar Lena. Kalau sampai Reynan bertemu lagi dengan Lena pasti Reynan akan kembali bersama Lena, dan tentu saja dia tidak menginginkan hal itu terjadi.

Kemudian Vivi berjalan mendekati Reynan lagi. "Dia sudah pergi. Kak Rey masih memikirkan Lena dan mengharapkan dia kembali?" tanya Vivi sambil mendorong kursi roda Reynan.

Reynan tak menjawabnya hingga akhirnya mereka sampai di tempat parkir kemudian sopir Reynan membantunya masuk ke dalam mobil.

Vivi kini duduk di sebelah Reynan dan menutup pintu mobil itu lalu mobil mulai melaju meninggalkan rumah sakit.

"Kak Rey, kalau seandainya Lena kembali, apa Kak Rey akan meninggalkanku?" tanya Vivi. Dia menatap Reynan yang sedari tadi berusaha membuang pandangannya.

Reynan masih saja terdiam. Dia terlihat semakin mengeraskan rahang bawahnya. Hatinya berkecamuk, dia sudah membuat keputusan untuk menikahi Vivi, tidak mungkin baginya meninggalkan Vivi begitu saja.

Akhirnya Reynan menggeleng pelan. "Aku sudah memutuskan menikahi kamu, aku tidak mungkin meninggalkan kamu meskipun aku tidak mempunyai perasaan apapun sama kamu."

Lagi-lagi Vivi dihadapkan dengan dua perasaan, bahagia dan sakit hati sekaligus. Bahagia karena Reynan tidak akan meninggalkannya dan sakit hati karena Reynan terang-terangan mengakui jika dia tidak memiliki perasaan apapun padanya. Tapi senyum manis mengembang di bibir Vivi. Kemudian dia bergelayut di lengan kokoh Reynan.

"Kak Rey, tenang saja. Aku pasti akan membuat Kak Rey jatuh cinta sama aku."

Reynan hanya terdiam dan membiarkan Vivi bergelayut manja di lengannya.

...***...

Hari itu, Vivi dan Reynan sudah kembali beraktivitas di kantor seperti biasanya. Mereka datang berdua yang membuat beberapa staff menatap kedatangan mereka, bahkan beberapa staff perempuan yang dapat dihitung dengan jari itu berbisik-bisik membicarakan mereka berdua.

Seluruh karyawan Reynan tahu jika Reynan akan menikahi Lena. Tapi tiba-tiba dia menikahi Vivi. Rumor pun beredar dengan cepat di kantor bahwa Lena pergi meninggalkan Reynan karena bos mereka itu telah cacat, dan Vivi sebagai penggantinya agar keluarga besar mereka tidak malu karena banyaknya tamu undangan penting yang diundang.

"Bisa-bisanya ya Vivi mau sama Pak Rey," bisik-bisik semakin menjadi setelah Vivi dan Reynan berlalu.

"Yang penting banyak uang."

Pendengaran Vivi sangat tajam hingga dia bisa menangkap apa yang dikatakan mereka. Setelah mengantar Reynan masuk ke dalam ruangannya, Vivi menghampiri tiga orang wanita yang masih saja bergosip itu.

"Apa yang kalian katakan? Apa kalian tahu bagaimana perasaan Pak Rey? Pak Rey sangat terpukul dengan musibah yang menimpanya. Tapi kalian tidak ada rasa empati sama sekali."

Ketiga wanita itu seketika hanya terdiam. Dia tidak berani melawan Vivi karena status Vivi saat ini adalah istri pemilik perusahaan itu.

"Kalian tahu apa tentang aku? Aku telah mengenal Kak Rey sejak kecil, keluarga aku juga sudah punya usaha sendiri, ngapain aku mengincar harta Kak Rey."

"I-iya. Maaf. Kita tidak akan membicarakan Pak Rey dan Mbak Vivi lagi."

Vivi berdengus kesal lalu dia membalikkan badannya dan bertabrakan dengan Farid.

Hampir saja setumpuk kertas yang berada di tangan Farid terjatuh jika tidak ditahan oleh Vivi. "Maaf Kak, aku tidak lihat."

"Tidak apa-apa." Farid kini berjalan di samping Vivi. Dia melirik Vivi beberapa kali. Sebenarnya dia masih belum rela jika Vivi bersama Reynan karena dia tahu persis Reynan tidak mencintai Vivi. "Bagaimana rasanya pengantin baru?"

Vivi hanya tertawa. "Ya begitulah." Vivi kini duduk di mejanya sedangkan Farid masih berusaha mengajak Vivi mengobrol.

"Vivi, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan karena dua hari kamu tidak ke kantor. Aku tidak bisa bantu, pekerjaan Pak Rey juga sangat banyak. Setiap hari saja aku pulang larut malam."

"Tidak apa-apa, Kak. Aku akan segera menyelesaikannya. Aku cek dulu e-mail yang masuk."

Farid beralih ke samping Vivi dan membungkukkan badannya. Dia menggerakkan mouse sambil mencari e-mail. "Kami cek ini dulu, lalu kamu print, karena nanti sore aku akan bertemu dengan Pak Veri."

Vivi melihat file itu sambil mengangguk.

Sedangkan Farid kini mengalihkan pandangannya dari layar komputer dan menatap Vivi. "Kalau mau, nanti sore kamu ikut aku menemui Pak Veri, aku butuh seseorang untuk membantu aku mempresentasikan produk baru."

"Kenapa tidak sama Pak Rey?"

"Untuk sementara, Pak Rey hanya bekerja di dalam perusahaan, sedangkan diluar perusahaan, Pak Rangga sudah memasrahkan semua pekerjaan padaku."

Vivi menganggukkan kepalanya. "Oke, nanti aku bilang sama Pak Rey."

"Biar aku saja yang bilang."

"Farid!"

Penggilan keras itu membuat Farid dan Vivi menatap Reynan yang sedang duduk di kursi rodanya di dekat pintu.

"Iya, Pak."

"Ada pekerjaan yang harus segera kita selesaikan. Jangan mengobrol sendiri disitu."

Farid menganggukkan kepalanya lalu dia masuk ke dalam ruangan Reynan. Kini Vivi saling beradu tatap dengan Reynan. Tersirat amarah dari tatapan matanya. Vivi tidak mengerti, mengapa Reynan marah padanya?

Vivi hanya mengangkat kedua bahunya lalu dia kembali fokus dengan pekerjaannya.

Sedangkan Reynan kini membicarakan masalah pekerjaan dengan Farid. Assistant pribadinya itu memang dua tahun lebih muda darinya, tapi kehebatannya sudah sepadan dengannya, sebab itu dia mempercayakan proyek penting pada Farid. Selain hebat, dia juga sangat jujur.

"Oiya, nanti sore saya akan menemui Pak Veri bersama Vivi. Apa Pak Rey mengizinkan?" tanya Farid.

"Vivi? Mengapa sama Vivi?" Rasanya Reynan tidak rela jika harus melepas Vivi pergi dengan Farid.

"Iya, karena satu minggu lalu saya pernah mengajak Vivi bertemu client dan dia sangat pintar merayu, maksud saya presentasi."

Reynan menarik napas panjang. Oke, dia terikat dengan Vivi hanya karena status, jadi harusnya dia tidak perlu menahan Vivi.

"Ya sudah. Tapi selesai meeting, Vivi langsung kamu antar pulang."

"Baik, Pak." Farid tersenyum dalam hatinya.

1
mamah_notes
Ganti akun harus kasih ulasan baru
mamah_notes
Meluncur kak harus end disini ya jangan pindah lapak
Marlina Sari
aku juga suka banget sih ini
Anik Ekawati
gaspuoooolllll....
Anik Ekawati
nangis bombai baca part ini sabar ya farid semoga bapaknya dapat hukuman penjara seumur hidup biar ga buat ulah lagi
Anik Ekawati
penjara seumur hidup wes males kalo bapaknya farid nongol ga penting banget
Rika Hari
ya mau lah visual nya kk Reynan nya😁🤭🤭
Rika Hari
Kecewa
Marya Dina
ta cari2 gak ada judul nya yg ini thor
fb/Ig: Author Puput: udah dihapus kak.
total 1 replies
Melin 2648
bakal belah duren nih😄
Eda Langi
/Good//Good/
Sri Tati
Luar biasa
Ratu Fadira
apa reynan lpuh dan lena ninggalin dia, hehehe cm nyoba nebak aja😁
Ketut Suriani
sumpah ngakak banget...aduh vivi malu banget🤣😂🤣🤣🤣
Ketut Suriani
🤣🤣🤣😘
murniati cls
ini pasti lenanya tak mau lg,Krn udah cacat,Krn dia mau hartanya aja
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Mamah Kekey
goda terus Vivi..😂
Mamah Kekey
setuju sama Vivi...
Mamah Kekey
emang Vivi bisa di atas blm pengalaman juga...😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!