Sinopsis :
Kyara Azura disiksa sampai mati oleh Juan dan Mulan. Kyara sangat menyesal karena percaya penuh pada mereka sebelumnya. Terlebih karena Kyara sudah membantu mereka membunuh suaminya sendiri, Miko Aditama, karena Kyara pikir suaminya lah yang membunuh ibunya.
Penyesalan Kyara membawa Kyara kembali ke masa lalu, ke 3 tahun yang lalu. Saat dirinya kabur di malam pengantin.
Kyara sadar dan harus merubah masa depan. Dia pun menyayangi suaminya, memberi perhitungan pada Juan dan Mulan, dan mencari pembunuh ibunya yang sesungguhnya.
Apakah Kyara berhasil mengubah takdirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 : Berbohong
‘’Kenapa Leon tidak bisa dihubungi? Ke mana saja dia? Biasanya dia begitu cepat menerima teleponku?!’’ Soni tampak mondar-mandir di ruang kerjanya, tangan kanannya menggenggam ponsel. Betapa tidak, sampai pagi menjelang, Leon tidak ada memberinya kabar. Ekspresi wajah Soni tampak khawatir, bukan mengkawatirkan Leon, tapi khawatir kalau Leon gagal menjalankan tugas.
Tok tok tok
Clara mengetuk pintu.
"Masuk!" sahut Soni. Clara pun masuk karena baru dipersilahkan Soni masuk.
‘’Mas, kenapa wajahmu kusut seperti itu? Apa ada masalah?" tanya Clara.
"Bukan urusanmu, ada apa kemari?" ketus Soni.
"Tidak papa, sarapan sudah siap, Mas," kata Clara.
"Nanti saja Aku ke sana."
"Mas, mungkin Aku bisa bantu kalau Kamu mau cerita," kata Clara dengan hati-hati.
"Kamu itu tuli apa bodoh? Jangan ganggu Aku. Kamu tidak bisa menyelesaikan urusanku! Dasar tidak berguna!" titah Soni dengan tegas. Clara takut pada kemarahan suaminya, dia pun keluar.
"Aku tidak bisa diam begini, Aku harus menyusul Leon," ucap Soni.
***
Di kamar hotel, Kyara bangun dari tidur pulasnya. "Segarnya badanku, tumben Aku tidur tanpa terbangun sedikitpun?" ucap Kyara. Kyara melihat sekitar. Matanya tidak menangkap keberadaan suaminya. "Suamiku mana? Apa sudah bangun duluan?" pikir Kyara.
Sesaat kemudian, pintu kamar mandi dibuka. Keluarlah sosok pria yang tadi Kyara cari. Miko keluar dengan handuk yang terlilit dipinggangnya.
Kyara mematung melihat suaminya. Tubuh Miko benar-benar bagus, atletis dan terotot. Ditambah rambutnya yang basah, membuat Miko tampak semakin seksi. Miko tersenyum pada Kyara sambil berjalan menghampirinya.
"Morning, Sayang" ucap Miko, kemudian mengecup kening Kyara.
"Suamiku ganteng sekali pagi ini," ucap Kyara.
"Aku memang ganteng dari lahir. Bukan cuma itu, Aku kaya, tinggi dan cerdas. Sangat sempurna. Kamu beruntung bersuamikan Aku," sahut Miko, juga memuji dirinya sendiri.
"Oh ya? Lalu kenapa suamiku yang ganteng, kaya, tinggi dan cerdas ini sangat tergila-gila padaku? Bahkan tertipu sampai memakan racun dariku?" Kyara berdiri lalu bergeliut manja di samping Miko.
"Cinta memang membuat bodoh karena cinta bisa membuat logika hancur. Secerdas dan sekejam apapun pria, kalau dihadapkan pada wanita yang dia cintai, otaknya tidak bisa bekerja," jawab Miko.
"Benar juga," jawab Kyara. "Berarti Akulah yang hebat karena berhasil membuat seorang Miko Aditama mencintaiku?" lanjut Kyara.
"Istriku sangat luar biasa. Ya udah, Sayang, mandi sana, nanti Kita turun sarapan. Hari ini semua jadwal bisnisku harus diselesaikan, agar besok Kita bisa pulang."
"Lalu bagaimana dengan Leon?" tanya Kyara.
Miko terdiam sesaat. Dia tidak mungkin memberitahu Kyara kalau Leon sudah dia urus. Bahkan Miko sudah memerintah anak buahnya untuk mengubur jenazah Leon. Untunglah Leon tidak punya keluarga yang akan mencarinya. Jadi kematian Leon menjadi sangat mudah.
"Sayang?" panggil Kyara, membuyarkan lamunan Miko.
"Kyara, Kamu tenang saja, anak buahku sudah mengurusnya. Leon akan ku beri pelajaran setimpal," jawab Miko.
"Kamu tidak turun tangan?"
"Sebaiknya tidak usah. Yang Kita cari kan hasilnya? Aku tidak mau menempatkan mu dalam bahaya."
"Tidak usah mengkhawatirkan Aku, Sayang. Aku akan membantumu berjuang, untuk kehidupan bahagia Kita dan untuk masa depan Kita."
"Yang harus Kita pikirkan sekarang adalah cara menghabisi Soni."
"Aku punya cara. Aku akan mendekati Juan. Aku akan membuat Juan membunuh ayahnya, setelah itu Aku akan meracuni Juan."
"Kyara, jangan berpikiran aneh. Itu otak kriminal."
"Aku belajar dari pengalaman, Sayang. Dulu dia memanfaatkan Aku untuk menghancurkanmu. Sekarang Aku yang memanfaatkan dia untuk menghancurkan ayahnya. Siapa tau Juan bisa mengambil nasibmu untuk meminum racun."
"Aku tidak setuju ide jahat Kamu. Mandilah, agar pikiranmu jernih!" titah Miko.
"Ya sudah," jawab Kyara, wajahnya tampak manyun. Dia pun masuk ke kamar mandi.
"Kyara, Aku tidak akan membiarkanmu mengotori tanganmu. Biar Aku saja yang melakukannya," batin Miko.
Di kamar mandi, Kyara menghidupkan shower air. Kyara tampak berpikir keras sambil menyirami seluruh tubuhnya dengan air. "Kalau Kamu tidak setuju, akan ku lakukan diam-diam. Juan harus mengambil nasibmu," tekat Kyara.