NovelToon NovelToon
Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:54k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel (Mommy untuk baby Arsha)

Pricillia Myliarno Ricardo gadis cantik berusia 24 tahun.Dibuang ibu kandung saat kecil dan di rawat oleh wanita yang ia anggap adalah ibu kandungnya.

Dan jatuh cinta pada seorang pria tampan namun semua yang ia rasakan harus sirna setelah kejadian satu malam yang merubah hidupnya.

Yuk simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Emily bertemu Dion

Emily terkejut saat atasannya mengatakan jika klien mereka yang ada di Indonesia ingin bertemu langsung dengan Emily. Emily memang bekerja pada sebuah perusahaan sebagai desain interior pada perusahaan-perusahaan besar yang akan dibangun. Gadis itu selama ini diam-diam memiliki bakat yang bisa untuk mendesain saat sekolah dulu. Perusahaan ini memberikannya kesempatan untuk berkarir meski Ia hanya tamatan menengah atas.

Pertemuannya pertama kali dengan atasannya adalah ketika ia sampai di negara ini atasannya inilah menyelamatkannya dari pencopet. Atasannya ini memberikannya tempat tinggal yang saat ini ia tempati.

"Tapi Bu...bisakah pertemuannya bisa ditunda setidaknya setelah saya melahirkan?," tanya Emily. Dia tidak mungkin melakukan perjalanan jauh ke Indonesia dalam keadaan hamil seperti ini.

Atasannya terkekeh mendengar pertanyaan Emily."Saya tidak meminta kamu pergi ke Indonesia Emily tapi kita akan bertemu di negara ini. Klien kita tertarik dengan desain yang kamu buat dan mereka ingin bertemu langsung denganmu," ucap wanita modis yang merupakan atasan Emily.

"Saya kira saya harus ke Indonesia. Maafkan saya yang terlalu berpikir negatif Bu,"jawab Emily.

"Saya juga tidak setega itu membiarkanmu ke Indonesia sendirian dalam keadaan hamil muda seperti ini Emily. Kamu itu sudah saya anggap seperti putri saya sendiri,"ucap atasan Emily yang bernama Grace itu dengan senyaman lembutnya.

"Terima kasih Bu sudah menganggap saya seperti anak ibu sendiri. Kalau begitu saya melanjutkan pekerjaan saya dulu," jawab Emily.

"Tunggu dulu Emily!, Bagaimana dengan tawaran saya beberapa waktu yang lalu untuk kamu melanjutkan pendidikan kamu. Semua pendidikan kamu akan ditanggung perusahaan," ucap Grace. Ia yakin jika Emily melanjutkan pendidikannya maka bakat yang dimiliki wanita ini akan lebih berkembang.

"Apakah ibu benar-benar serius memberikan saya beasiswa untuk melanjutkan pendidikan saya?," tanya Emily.

"Tentu. Karena saya yakin bakat kamu akan jauh lebih berkembang jika kamu melanjutkan pendidikan kamu di bidang yang sama.Dan saya sudah mencarikan universitas yang cocok untuk kamu," jawab Grace.

"Baiklah Bu Terima kasih atas kesempatan yang Ibu berikan selama ini kepada saya. Jika bukan ibu yang menolong saya mungkin saat ini saya tidak akan seperti sekarang ini,"ucap Emily dengan tatapan penuh haru.

"Sama-sama Emily. Kamu itu mengingatkan saya pada mendiang putri saya. Oh ya untuk jadwal kuliah kamu kamu bisa kuliah pulang dari perusahaan jam 03.00 sore," jawab Grace.

"Nanti siang kita langsung ke universitasnya," ucap Grace.

"Sekali lagi terima kasih Bu atas kesempatannya. Saya berjanji tidak akan mengecewakan Ibu,"jawab Emily menyalami tangan Grace.

"Iya sama-sama,"ucap Grace.

Emily pamit untuk kembali ke ruangannya, Ia benar-benar bersyukur bisa dipertemukan dengan wanita yang bernama Grace yang sudah memberikannya banyak kesempatan.

Emily berharap di negara ini dia bisa menemukan kebahagiaan yang bersama anaknya kelak jauh dari orang-orang toxic yang tidak mengharapkan kehadirannya. Emily tersenyum tipis mengingat Daddynya yang pasti saat ini mencari keberadaannya. Tapi sesuai janjinya pada grandma nya ia tidak akan menemui Daddy-nya lagi.

Emily menatap foto Arsha yang sengaja ia bawa. Ia merindukan anak asuhnya itu saat ini. Ia yakin Arsha pasti mencari keberadaannya dan akan merajuk jika tidak menemui keberadaannya satu hari saja. Tapi ia yakin telah terbiasa Arsha tidak akan mencari keberadaannya lagi apalagi ini sudah 4 bulan berlalu pasti Arsha sudah melupakannya.

"Nany janji suatu saat kita akan bertemu lagi sayang. Mungkin saat itu tiba kamu tidak akan mengenali Nany lagi," lirih Emily menatap foto Arsha dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca.

Emily begitu merindukan kehangatan keluarga Dirgantara yang sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Apalagi Nyonya Raisa yang menyayanginya seperti putrinya sendiri. Dan juga Tante Maya wanita yang pernah akan menjadi calon mertuanya. Iya merindukan wanita-wanita hebat yang selalu ada untuknya ia tidak bisa kembali ke Indonesia saat ini. Banyak luka yang ada di sana tidak ingin lagi bertemu dengan orang-orang yang sudah melukainya.

***

Emily melangkahkan kakinya memasuki sebuah restoran sama dengan Grace menemui klien mereka yang ingin bertemu langsung dengannya. Wanita yang memiliki bola mata abu-abu itu terlihat begitu cantik dengan mini dress warna navy yang ia kenakan yang dan dipadukan dengan blazer berwarna putih.

Emily begitu terkejut saat mengetahui siapa klien mereka kali ini. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang dulu memberinya pekerjaan.

"Tuan Dion...,"gumam Emily berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"Emily kenalkan ini Tuan Dion Dirgantara pengusaha sukses yang berasal dari Indonesia. Beliau inilah memakai desain milikmu. Rencananya Tuan Dion Dirgantara ini akan membangun perusahaan cabangnya di kota ini," ucap Grace memperkenalkan Dion kepada Emily.

Emily terlihat mengangguk pelan dan melempar senyuman tipisnya pada Dion, meski pria itu menatap datar padanya tapi ia sudah terbiasa dengan sikap Dion ini. Emily langsung duduk di hadapan Dion bertepatan bersebelahan dengan Yudi yang merupakan asisten kepercayaan Dion.

Berbeda dengan Dion, Yudi malah terlihat terkejut melihat Emily datang bersama Grace. Dia itu menatap selidik pada Emily gadis yang berapa bulan ini ia cari atas perintah Dion. Tapi dia malah bertemu dengan Emily hari ini di restoran ini.

"Kamu benar-benar Emily, bukan?," katanya Yudi pada Emily. Meski penampilan Emily sedikit berbeda dari sebelumnya tapi Yudi yakin jika Emily adalah gadis yang ia cari keberadaannya selama ini.

"Maaf Pak Yudi, anda mengenal Emily sebelumnya?,"tanya Grace menatap satu persatu pada Yudi dan Emily.

"Emily saya tidak menyangka jika kamu memiliki bakat terpendam seperti ini," ucap Dion tiba-tiba. Saat ia melihat desain yang dikirimkan keras kepadanya dan di sana tertera paraf Emily yang begitu ia kenali. Dan ia menyamakan paraf itu dengan dengan tanda tangan kontrak yang ditandatangani Emily pengasuh Arsha dan ternyata mirip. Dan untuk membuktikan kecurigaannya ia sengaja meminta pada gelas untuk bertemu langsung pada Emily dan ternyata dugaannya benar. Dion tidak mengerti kenapa Emily pergi meninggalkan keluarganya begitu saja tanpa pamit.

Dion meminta waktu pada Emily untuk berbicara berdua setelah mereka selesai melakukan pertemuan. Dia ingin tahu alasan apa Emily meninggalkan kediaman orang tuanya terutama Arsha yang sampai saat ini sering menanyakan keberadaannya.

"Kenapa pergi?," tanya Dion berdiri membelakangi Emily yang berdiri tak jauh darinya.

"Maafkan saya Tuan, ada suatu hal yang tak bisa saya jelaskan," jawab Emily.

"Dan saya mohon jangan mengatakan pada siapapun tentang keberadaan saya di sini," sambung Emily tatapan penuh permohonan meski Dion tidak menatapnya.

"Kamu sudah menikah?," tanya Dion dengan suara yang terdengar dingin.

Emily menyentuh perutnya, Dion pasti sudah mencurigai perubahan fisik pada tubuhnya. Ia tidak tahu harus menjawab apa saat ini jika ia sudah jawab sudah menikah Dion pasti menanyakan siapa suaminya.

"Tuan saya harap Tuan tidak memberitahu siapapun tentang keberadaan saya saat ini di sini. Saya harap hanya Tuan dan Pak Yudi yang tahu tentang saya di sini," jawab Emily mengalihkan pembicaraan mereka.

"Arsha terus menanyakan keberadaanmu sampai berapa waktu yang lalu dia jatuh sakit karena terlalu merindukanmu. Dan apakah kepergianmu ada hubungannya dengan amnesia yang dialami Yovan?," tanya Dion.

"Maaf Tuan kita harus segera kembali karena sebentar lagi kita ada meeting," ucap Yudi yang datang menghampiri keduanya.Dion mengangguk pelan lalu melangkah meninggalkan Emily.

Emily menghembuskan nafas lega ia tidak harus menjawab pertanyaan Dion. Tapi kata-kata terakhir Dion yang mengatakan Arsha jatuh sakit karena dirinya membuatnya merasa bersalah.

...****************...

1
Amina Rengil
lanjut thor
Kak Yuniah
hahaha...kasian nenek Maya cucunya ketakutan wkwkwk
Arifin
lanjut thor
Ana
next
Serongga Oktober
lanjutannya thor
Maya Lara Faderik
Aneh
ayli
sepupu jauh? tapi kenapa mamanya Yovan nggak kenal Maura??
Lusi Hariyani
mbok yao cptan d halalkan yovan&emily kakak author...
Ana
next
Sriandayani
Chan cio kok enggak terpikir u Mecari dalang dari kejadian yg membuat mereka berdua berbuat zina n peristiwa kecelakaan mereka
Sriandayani
nenarik
Nur Azizah
cocokkk bangtt pokoknaa kak author the best
Ana
yovan tuh kurang tegas ke Maura
Elsa Yunita
jangan2 tu cewe yg bikin kecelakaan
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ana
next
Husein
wah Yovan...tega kamu ngerjain mama😂
Jessica Xie
semoga emily hamil lagi anak kembar sepasang ya thor
biar bisa lihat seposesif apa si yovan ke anak ceweknya
LISA
Pasti Arsha seneng bgt klo ketemu Emily lg..
Lusi Hariyani
beri kejutan buat mama km yovan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!